Rumor Putri Idiot Perdana Mentri Li
Ces... ces.. ces.. Tanpa sadar Li Hong Lien kecil yang berumur 10 tahun terlihat berlari didalam hujan yang deras menuju ke hutan sambil menangis dan setelah berlari jauh ke tengah hutan tiba tiba pandangannya menjadi kabur akibat terlalu lama menangis kelelahan dan.. bruk..tidak sadarkan diri..
Di kediaman Li..
"Tuan besar.. Nyonya..., heh.. heh.. " teriak Ni Hwa pelayan pribadi putri Lien sambil berlari menuju ke halaman tempat tinggal Tuan besar Li.
"Ada apa Ni Hwa, apa terjadi sesuatu dengan Lien er" sahut Nyonya Chen Ibu Lien dengan raut khawatir dan hanya dilirik tidak suka oleh suaminya Perdana mentri Li, suami kedua nyonya Chen yang merupakan adik dari mendiang suami pertama nyonya Chen.
"Ampun nyonya, nona Lien menghilang tadi sewaktu hamba mau mengantarkan makanan untuk nona dan sudah hamba cari di seluruh kediaman tidak ketemu" Ni Hwa berkata dengan cemas dan menangis.
"Gadis bodoh itu selalu saja membuat masalah, biarkan saja dia diluar sana, nanti juga kembali lagi, paling juga main main disekitar hutan" sahut sang Ayah tiri.
Nyonya Chen hanya diam dalam sedih mendengar suaminya berkata demikian. Memang Lien adalah anak tirinya dan suaminya memperlakukan Lien berbeda dengan anaknya yang lain yang telah dilahirkan olehnya. Meskipun diperlakukan beda namun saudara tiri Lien lainnya tetap menganggap Lien saudara kandung. Hanya ayah tirinya saja yang memperlakukan berbeda, karena dianggap bodoh dan tidak bisa apa apa yang merupakan penghinaan bagi keluarga Li, hanya wajah rupawan dan imut saja yang dimiliki Lien warisan dari ibunda nya.
"Tapi tuan besar, tadi nona sempat menangis sebelum hamba sempat mengantarkan makanan. Hamba takut terjadi sesuatu dengan nona pertama dan sekarang cuaca sedang hujan deras.. " Ni Hwa menjawab lagi.
"Suamiku, kumohon agar pengawal ikut mencari Lien er keluar, hamba takut terjadi sesuatu dengan putri hamba seperti yang Ni Hwa katakan " tangis nyonya Chen memohon.
"Sudah cukup Chen er, anak itu selalu membuat susah semuanya, biarkan saja. Sudah untung dia bisa hidup disini, kalaupun dia celaka, bukan salah kita karena dia sendiri yang bodoh dan nekat keluar. jangan meminta pengawal mencari keluar, bila dia berani kembali akan kuhukum dia karena sudah membuat semua cemas. berharap saja dia tidak pernah kembali" Tuan besar Li berkata dengan murka, lalu pergi meninggalkan Nyonya Chen dan Ni Hwa pelayan nona Lien yang menangis karena cemas.
Sementara Dihutan..
Hujan sudah mulai reda dan berhenti. pergantian haripun dimulai, pagi yang sejuk dengan matahari perlahan naik ke atas..
Srek. srek. suara langkah kaki mendekati tubuh nona Lien kecil, terdiam sebentar mengamati dan mulai mengangkat tubuhnya menuju ke hutan yang lebih dalam
"uh...a..ir" sahut Lien kecil dengan suara serak
"sudah sadar rupanya, ini minum airnya pelan pelan" sahut suara seseorang. sambil dipapah bangun perlahan tubuh Lien untuk minum.
Setelah beberapa tegukan, Lien kecil tersadar perlahan dan membuka matanya..
"Dimana aku..? Kepalaku sakit.." keluh Lien kecil
"Nona kecil, kamu berada di gubukku, dan semalam kamu kutemukan ditengah hutan ini tak sadarkan diri dan demam." sahut sang penyelamat Lien.
"Sekarang beritahu aku, siapa namamu dan bagaimana bisa kemari? sebelum itu, makanlah dulu bubur ini dan setelah itu minum obat ini, aku akan membantu menyuapimu"
"Terimakasih tuan.. "sahut Lien lemas
"Hamba bernama Li Hong Lien, dari keluarga Li, hamba tidak ingat kenapa hamba dihutan ini" Ujar Lien kecil lagi sedikit berbohong karena dia tidak tahu apakah si penyelamat memang bermaksud baik atau tidak. jadi Lien kecil berkata se adanya saja. Lien kecil mempunyai rahasia yang tidak diketahui semua orang, dia adalah anak yang cerdas dan jenius.
Namun dia harus berpura pura bodoh agar dia bisa selamat dari siksaan ayah tirinya. Dia tahu ayah tirinya hanya memanfaatkan kekuasaan keluarga ibunya supaya tetap menduduki posisi seperti saat ini. Diam diam Lien kecil belajar ilmu pengobatan sejak usia 8 tahun, tidak ada yang tahu tentang hal ini. Lien belajar obat obatan di ruang rahasia yang ditemukan tidak sengaja olehnya di kamar pribadinya.
Dia ingat waktu itu sekitar 2 tahun yang lalu setelah selesai jamuan makan malam dikeluarganya yang mengundang banyak orang, pada perayaan ulang tahun ayah tirinya,dia sengaja dibuat malu oleh ayah tirinya di depan tamu tamunya, dengan membanding bandingkan kemampuan adiknya itu. semua mata memandang rendah dia yang tidak punya kemampuan apa apa serta dianggap bodoh, hanya karena dia masih bermarga Li keturunan bangsawan, ayah tirinya masih membiarkan dia tetap hidup.
"Tuan Besar Li sangat dermawan masih tetap menghidupi anak tirinya, walaupun dia tidak punya kemampuan apa apa" ujar bangsawan Ruo pada waktu itu
"Memang benar sungguh dermawan, kalau saja itu terjadi di keluarga ku. sudah pasti hamba tidak mau menjadikan anak, meskipun itu anak dari saudaranya sendiri " ujar Bangsawan Jie
Pujian kepada suaminya sekaligus hinaan untuk anak kandungnya disampaikan secara halus, membuat hati Nyonya Chen yang saat itu hadir hancur. namun saat itu dia tidak bisa berbuat apa apa selain diam.
"Iya benar, apalagi Li Hong Feng yang sekarang berulang tahun saja sudah menunjukan bakat yang besar dan bagus dengan 2 elemen sihir, sungguh bibit yang bagus dari Tuan besar Li yang sekarang ini dan nyonya Chen" ucap mentri pembangunan Tang menambahkan nada provokatifnya lagi.
mendengar gunjingan dan pujian dari para tamu membuat perasaan tuan besar Li semakin merendahkan anak tirinya itu, namun Tuan Besar Li tetap bersikap netral didepan para tamu demi nama baiknya.
Sementara itu Lien kecil yang mendengar hal ini diam diam menangis sedih, sambil berlari menuju kembali ke kamarnya.
Didalam kamar, dia menangis dan menyalahkan ayah kandungnya yang terlalu cepat meninggalkan dia. "Jika saja ayah tidak cepat meninggalkan aku dan ibu. tidak akan seperti ini jadinya" sambil menangis Lien memukul mukul tiang ranjangnya. dan kemudian tanpa sengaja Lien memukul panel tiang yang berukir bunga persik dan....
Greeeeekkkkk.... Ranjang Lien berputar 180 derajat, dikejutkan oleh hal itu, Lien berhenti menangis, mata dan mulutnya melebar melihat sesuatu didepannya.
Masih tak percaya dengan yang dilihatnya, Lien cepat cepat mengusap matanya sambil mengeringkan sisa tangisannya. berkedip beberapa kali dan memastikan apa yang dilihatnya bukan mimpi...
'"Apa ini..dan ruang apa ini..? " batin Lien bertanya
Perlahan Lien mulai turun dari ranjangnya dengan hati hati dan penuh waspada, beberapa langkah dia ambil, lalu berhenti dan...
"Nona Lien, nona Lien. dimana dirimu nona... "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
dita18
baru mampir thoorrr
2023-06-23
0
fifid dwi ariani
trus sukses
2023-06-11
0
Ux Qa
up
2021-05-21
1