05: Keputusan

Note author: maaf jika banyak kekurangan pada cerita, karena author masih pemula 🔰

.

Pov author

"Selamat datang dan selamat bekerja disini Queretta Thomas, semoga kamu bisa membuat saya bangga dengan hasil kerjamu nanti"

Herman kemudian mengembalikan sebagian berkas milik Thomas dan kemudian memberikan sebuah catatan untuk Thomas.

"Besok kamu boleh kerja disini, jika ada yang ngga tau tanyakan saja pada senior bagian sana ya? "

"Baik Pak, terimakasih"

Thomas kemudian permisi pada Herman dan Mojo, ia kemudian memutuskan untuk pulang.

.

.

Menunjukkan jam 6 malam, kumandang azan magrib dari masjid terdengar ke pemukiman warga, Salma merenggangkan tubuhnya dan berdiri untuk shalat magrib ke mushola yang ada didekat kantornya.

"Andre ngga ada dari tadi, katanya iya iya aja tadi pas ditelpon, yaudahlah aku shalat dulu"

Salma menggulung lengan bajunya hingga ke atas siku siku kemudian melepas sepatu heelsnya dan menggantinya dengan sandal jepit yang ada di rak sepatu mushola kemudian mengambil air wudhu.

Selesai melaksanakan shalat maghrib, Salma kemudian kembali ke kantor untuk membereskan semua barangnya dan memutuskan untuk pulang walaupun pekerjaannya masih banyak, tetapi ia akan mengerjakannya di rumah.

"Kerjaan numpuk, mau lembur dikantor males, yaudahlah ngerjainnya dirumah aja"

Satu persatu barang Salma bereskan, ia kemudian membawa barangnya dan pergi dari kantor untuk pulang.

"Salma....! "

Seseorang memanggilnya, Salma kemudian mengarahkan pandangan nya ke sumber suara tersebut dan melihat Andre berlari kearahnya.

"Baru datang, darimana aja tadi?! " tanya Salma

Salma kemudian memalingkan wajahnya, sedangkan Andre masih mengambil nafasnya dan memegang tangan Salma.

"Maaf yank, tadi baru aja selesai proyek, maaf ya.. " jawab Andre, Salma menggelengkan kepalanya

"Dah maghriban belum? " tanya Salma

"Ck, itu nanti aja" jawab Andre

"Apa nanti nanti, maghriban sana! "

Andre kemudian berdecak kesal dan berjalan ke arah mushola yang ada dikantor Salma, sedangkan Salma masuk ke dalam mobilnya Andre untuk menunggu Andre

"Alhamdulillah.... "

Thomas mengaminkan doa nya, tiba saatnya salam bersalaman.

Disaat Thomas ingin bersalaman dengan bapak bapak lain, cuma satu dua orang yang ingin bersalaman dengannya, sementara yang lain merasa agak ilfeel dengan Thomas, paling cuman tersenyum tipis kemudian pergi.

.

Pov Thomas

Aku hanya menerima kenyataan ini, ternyata susah sekali bisa diterima oleh warga disaat aku mulai ingin berubah

Aku tak tau lagi bagaimana caranya, yang terpenting aku tidak merugikan siapapun lagi dan menjalani kehidupan ku yang baru

"Mas Thomas ya? "

Seseorang memanggilku, kuarahkan pandanganku ke sumber suara itu

"Eh pak RT"

Beranjak ingin bersalaman, tetapi pak RT menggelengkan kedua tangannya

"Maaf Pak... "

"Eh bukan begitu Mas, saya bukan ngga mau bersalaman sama Mas Thomas nya, tadi hanya mau negur aja"

Kukira Pak RT juga ilfeel denganku, ternyata dia hanya ingin menegur ku

"Gimana kabarnya Mas? "

"Alhamdulillah baik pak"

Pak RT kemudian duduk disampingku, sedangkan aku mengubah posisiku ke arah samping untuk mengobrol dengan ku

"Harap maklum aja ya sama warga disini, mungkin mereka masih inget kelakuan Mas Thomas dulu, tapi saya yakin Mas Thomas ini bisa berubah"

Aku hanya tersenyum tipis dan menganggukan kepalaku, yang diucapkan oleh pak RT memang benar, tapi yasudahlah terima aja resikonya.

"Iya Pak, saya maklumin aja, mungkin karma buat saya" ucapku pasrah

"Ya sudah jangan dimasukkan dalam hati... Oh iya, gimana rumahnya kemarin? Sudah selesai kan di renovasi? "

"Iya Pak sudah selesai direnovasi, hari ini saya udah tinggal di sana"

"Wah bagus itu, gimana kerjanya? Udah dapat pekerjaan lagi? "

"Alhamdulillah udah dapat kerjaan, itupun dibantu sama papa saya Pak"

Pak RT mengangguk paham, aku merasa nyaman dapat mengobrol dengan warga yang ada disini, contohnya pak RT

"Udah dapat jodoh? Saya yakin pasti Mas Thomas ini udah punya jodohnya, soalnya Mas Thomas ini masih muda dan cakep kayak bule"

Wajahku memerah, ah pak RT iseng sekali menanyakan hal tersebut padaku

"Hehe udah ketemu pak, kemarin udah datang kerumah dia dan melamar dia, tapi tinggal nunggu jawabannya lagi"

"Alhamdulillah kalau udah nemu jodohnya, nanti kalau mau nikah jangan lupa undang saya ya, insya Allah saya pasti datang... "

"Ya pak, saya bakal undang bapak kok nanti... "

"Yasudah kalau begitu, saya permisi pulang dulu ya Mas, selamat malam, assalamu'alaikum"

"Iya pak, waalaikumsalam, hati hati pak"

.

.

Pov author

Di lain tempat, suara keras terdengar dari jembatan penyeberangan

"Kamu mau putus dari ku karena ingin menikah sama orang lain?! "

Andre membentak Salma, ia tidak percaya dengan keputusan dari Salma

"Maaf dre, umur kita tidak muda lagi, dan lagipula papaku sudah sering bertanya kapan kita akan serius dalam hubungan kita... "

"Alesan kamu, bilang aja kamu udah ngga mau lagi sama aku kan? Dasar jalang ngga tau diuntung! "

Salma mendengar ucapan Andre melotot tidak percaya, karena baru kali itu pacarnya berani menyebutnya jalang sekarang

"Kenapa kamu sebut aku jalang sekarang?! Kamu kalau ngga mau yaudah bilang ngga mau! "

"Kenapa marah? Wajar saja aku sebut kau begitu, karena satu malam itu aku tau kau bukan lagi gadis, dan sekarang kau mau tinggalkan aku dengan alasan ingin nikah? Emang ada yang mau sama jalang? "

Plak!

Suara tamparan terdengar dari jembatan penyeberangan tersebut, Salma menampar Andre

Tak mau mengalah, Andre memukul wajah Salma hingga Salma tersungkur

"Andre.... " lirih Salma memegang wajahnya

"Gimana? Enak ngga? Jangan kira aku tidak bisa membalasmu karena kau perempuan! "

"Aku ngga nyangka kamu begini sama aku, padahal dulu kamu ngga pernah begini sama aku.... "

"Itu dulu kau tau! Sebelum aku mencoba dirimu, aku memang seperti ini! Aku hanya ingin memainkan dirimu! Kamu kira aku ngga tau soal kamu? "

"Apa maksud mu...? " tanya Salma, ia memasang wajah cemas dengan ucapan Andre tadi

"Pura-pura bodoh si jalang ini, kau itu tidak gadis lagi karena kau main gila dengan suami tantemu itu kan? Hahaha, emang kalau sudah ada bibit jalang dan pelakor ya begitu, suami bibinya sendiri diembat! "

Andre kemudian mendekati Salma dan menjambak rambut Salma, sedangkan Salma meringis kesakitan dengan jambakan tersebut

"Dengar ya, kamu itu jalang, kamu itu cuma mainanku, kalau kamu mau terlepas dariku ya silahkan, aku juga sudah puas sering bermain denganmu, dan kini kita lihat apakah kau akan menikah itu benar akan terlaksana atau itu cuma omong kosong belaka? "

Andre menghempaskan Salma dan pergi meninggalkan Salma, sedangkan Salma ditinggal sendirian di pinggir jembatan dengan keadaan menangis, ia mengusap air matanya

Salma kemudian duduk di pinggir jembatan tersebut seperti layaknya seorang pengemis

Dijalan, Thomas berjalan pulang ke arah rumahnya, ia bergumam sedang menyanyi dan melihat seseorang yang ia kenal

"Itu bukannya... "

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Hayo, itu itu siapa?

awokawoawok, kayaknya sekarang edra malah senang ngasih tebak tebakan sama readers

mohon jangan diambil hati ya, ambil aja jantung, canda jantung😂😂😂

.

Jangan lupa tinggalkan jejak 👣👣👣

Terpopuler

Comments

Anita12

Anita12

ak jd kangen brian. syg ortuny brian g ngerestuin.

2022-03-30

0

Ima Saripi

Ima Saripi

ketemu salma ya yg sedang dicampakkan andre

2021-08-16

0

Anonymous

Anonymous

salma2 ....yaudah deh ga usah jual mahal sama Thomas.....

2021-07-22

0

lihat semua
Episodes
1 01: Keadilan
2 02: Meminta maaf
3 03: Kesempatan
4 04: Bimbang
5 05: Keputusan
6 06: Jawaban
7 07: Persiapan
8 08: Persiapan (02)
9 09: Persiapan (03)
10 10: Menghitung hari
11 11: Hari pernikahan
12 12: Menempuh hidup baru
13 13: Brian
14 14: Berselingkuh?
15 15: Merasa curiga
16 16: Keributan
17 17: Pertanda baik?
18 18: Tabungan
19 19: Gosip
20 20: Fitnah
21 21: Hasil
22 22: Bertengkar
23 23: Berbaikan
24 24: Kontraksi?
25 25: Selamat datang ke dunia, anakku
26 26: Daun katuk
27 27: Mengurus surat
28 28: Baby blues
29 29: Mochi
30 30: Pendekatan
31 31: Lebaran
32 32: Kesialan
33 33: Kesalahpahaman
34 34: Hancur
35 35: Masa lalu
36 36: Meyakinkan
37 37: Tergantung padamu
38 38: Memulai bisnis baru
39 pengumuman
40 39: Ucapan selamat
41 40: Catering tak terduga
42 41: Cemburu
43 42: Berimbas
44 43: Rasa benci yang tak pernah pudar
45 44: Curhat
46 45: Sehari bersamamu
47 46: Mengundang
48 47: Aqiqah dan keributan
49 48: Haruskah berbaikan?
50 49: Berhasil
51 50: Tahun baru
52 51: Anniversary
53 52: Toko baru
54 53: Kejutan
55 54: Terima?
56 55: Fitnah
57 56: Sementara
58 57: Menduga
59 58: Tertekan
60 59: Titik terang
61 60: Memulai penangkapan
62 61: Tertangkap
63 62: Tak menyangka
64 63: Bagaimana cara menjelaskan nya?
65 64: Alasan
66 65: Memutuskan
67 66: Berberes
68 67: Welcome to Swiss, Salma
69 68: Tersesat?
70 69: Cemas
71 70: Kerinduan
72 71: Pulang
73 72: Hari Bahagia [End]
74 Author
75 Spoiler s3 TARC
76 Promo s3
Episodes

Updated 76 Episodes

1
01: Keadilan
2
02: Meminta maaf
3
03: Kesempatan
4
04: Bimbang
5
05: Keputusan
6
06: Jawaban
7
07: Persiapan
8
08: Persiapan (02)
9
09: Persiapan (03)
10
10: Menghitung hari
11
11: Hari pernikahan
12
12: Menempuh hidup baru
13
13: Brian
14
14: Berselingkuh?
15
15: Merasa curiga
16
16: Keributan
17
17: Pertanda baik?
18
18: Tabungan
19
19: Gosip
20
20: Fitnah
21
21: Hasil
22
22: Bertengkar
23
23: Berbaikan
24
24: Kontraksi?
25
25: Selamat datang ke dunia, anakku
26
26: Daun katuk
27
27: Mengurus surat
28
28: Baby blues
29
29: Mochi
30
30: Pendekatan
31
31: Lebaran
32
32: Kesialan
33
33: Kesalahpahaman
34
34: Hancur
35
35: Masa lalu
36
36: Meyakinkan
37
37: Tergantung padamu
38
38: Memulai bisnis baru
39
pengumuman
40
39: Ucapan selamat
41
40: Catering tak terduga
42
41: Cemburu
43
42: Berimbas
44
43: Rasa benci yang tak pernah pudar
45
44: Curhat
46
45: Sehari bersamamu
47
46: Mengundang
48
47: Aqiqah dan keributan
49
48: Haruskah berbaikan?
50
49: Berhasil
51
50: Tahun baru
52
51: Anniversary
53
52: Toko baru
54
53: Kejutan
55
54: Terima?
56
55: Fitnah
57
56: Sementara
58
57: Menduga
59
58: Tertekan
60
59: Titik terang
61
60: Memulai penangkapan
62
61: Tertangkap
63
62: Tak menyangka
64
63: Bagaimana cara menjelaskan nya?
65
64: Alasan
66
65: Memutuskan
67
66: Berberes
68
67: Welcome to Swiss, Salma
69
68: Tersesat?
70
69: Cemas
71
70: Kerinduan
72
71: Pulang
73
72: Hari Bahagia [End]
74
Author
75
Spoiler s3 TARC
76
Promo s3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!