Note author: maaf jika banyak kekurangan pada cerita, karena author masih pemula 🔰
.
Pov Thomas
Aku telah membuat keputusan, tekad ku aku ingin memulai hidup baru, ya walaupun nanti ada orang-orang yang masih memandangku sebelah mata akibat ulahku.
Mau marah? Ya ingin sekali, tapi untuk apa kalau sebuah kesalahan yang ku buat sendiri aku harus marah? Aku hanya bisa menerimanya.
"Thomas, semenjak kamu dipenjara pekerjaan kamu banyak yang tertinggal, kantor telah memecat kamu dari jabatan sebagai manager, mulai besok bereskan semua peralatan kamu"
"Baik pah, besok Thomas akan berkunjung ke kantor membereskan peralatan Thomas"
Sepertinya aku tidak diberi kesempatan untuk menikmati hidup tenang dan damai atas kesalahan ku, sepertinya aku diberikan ujian hidup seperti ini, aku yang baru keluar dari penjara, ditambah pekerjaan apa yang nantinya akan kudapat sementara ada catatan kriminal, rasa khawatir terus terusan membengkak di pikiranku.
"Papa akan membantu kamu mencari pekerjaan, mungkin di kantor teman papa kamu bisa bekerja disana sebagai karyawan"
Aku terkejut mendengar ucapan papa, dia ingin membantu ku mencarikan pekerjaan untuk ku.
"Gimana? Kamu ngga mau Thomas? "
"Thomas mau pah! "
Aku sangat bersemangat menerima pekerjaan tersebut, aku tidak peduli jika aku akan menjadi karyawan, yang penting bisa menjadi peganganku untuk kedepannya.
.
Pov author
Setelah sampai di tempat yang dituju, Thomas turun dan berjalan ke arah rumahnya, ia melihat rumahnya yang terbakar akibat ulahnya sendiri akhirnya rapi dan indah.
"Ini kuncinya Thomas, kunci yang sebelumnya ngga bisa dipakai lagi, jadinya papa ganti dengan yang baru" Ucap Mojo.
"Terimakasih papa"
Cklek, pintu rumah terbuka, Thomas sempat melotot kan matanya sambil tercengang, ia melihat isi dalam rumahnya sudah tersusun rapi oleh furnitur baru.
"Pah, ini... "
"Iya Thomas, papa membelikan furnitur baru untuk rumahmu, karena kamu juga pastinya ingin langsung tinggal dirumahmu ini kan? "
Thomas kemudian menangis dan langsung bersujud di kaki Mojo, ia mengucapkan terimakasih pada papanya berkali-kali, karena papanya masih mau mengurusnya sementara ia dulu mampu membuat papanya malu.
"Terimakasih pah, Thomas sangat berterimakasih pada papa.... Seharusnya papa ngga pantas memperlakukan aku begini"
Mojo kemudian meringkuk kan badannya dan berjongkok memegang kedua bahu Thomas.
"Ini kewajiban papa sebagai orangtuamu, papa juga tau perasaan kamu sebelum nya, kacau dan hancur akibat ulah mantan istrimu itu... Kalau papa tau yang sebenarnya, mungkin hidupmu sebelumnya tidak akan kacau begini"
"Tidak pah, kesalahan itu ngga sepenuhnya salah Mira, Thomas juga bersalah, Thomas seharusnya berpikir dua kali sebelum melakukan hal bejat itu pada Salma"
Mojo menganggukan kepalanya, ia kemudian menunjukkan masing-masing furnitur yang ada di dalam rumah putranya
"Kamu sudah tau semuanya kan? Papa pulang dulu ya, kerjaan papa belum selesai sepenuhnya tadi"
"Baik pah, makasih sebelumnya"
"Jaga dirimu baik baik, jangan berulah lagi jika ngga mau masuk ke penjara itu lagi"
Thomas mengantarkan papanya hingga kedepan pintu rumahnya
Mobil Mojo menjauh dari pandangannya, ia masuk kerumahnya dan menutup pintu rumahnya
Thomas beralih kekamar nya, ia kemudian merebahkan tubuhnya kekasur
"Hah, alhamdulillah, akhirnya bisa menikmati kasur empuk seperti ini lagi... "
Thomas menatap ke langit langit kamarnya, ia kemudian mengingat wajah seseorang yang ia cintai
"Salma.... "
Wajah kecil yang manis itu, selalu ia ingat dan menjadi cinta pertama nya saat ia masih muda, ia masih menyimpan perasaan nya pada gadis manis itu
"Aku merindukanmu... Aku ingin langsung datang kerumahmu dan meminta maaf padamu... "
Tak lama setelah itu, Thomas bangun dan berjalan ke kamar mandinya, ia membersihkan dirinya dan bersiap siap untuk pergi ke sesuatu tempat
.
.
.
"Mah, kaos kaki ku dimana? "
Suara seorang wanita yang sedang mencari kaos kakinya, ia tampak kebingungan dimana letak kaos kakinya
"Di rak sepatu Salma, mama naruhnya kemarin disitu"
Wanita tersebut adalah Salma, ia terlihat anggun dengan baju kantorannya, ia berjalan ke rak sepatu kemudian menemukan kaos kakinya
"Sarapanmu Salma, jangan lupa sarapan! "
Maggie meneriaki Salma untuk sarapan, karena ia tau maag Salma bisa kambuh jika tidak sarapan
"Iya mah, sebentar"
Salma kemudian berjalan ke arah dapur, ia kemudian duduk dan mengambil piring kemudian menyendokkan lauk pauk yang ia pilih
"Andre kapan datang lagi Salma? " tanya Phillip
"Emm entah pah, Andre sibuk banget selama ini sama proyeknya, jadinya Salma jarang ketemuan sama dia"
Phillip menganggukan kepalanya kemudian melanjutkan makannya
Suara bel berbunyi, Maggie yang awalnya ingin berjalan kemudian disuruh Salma untuk duduk sementara ia yang akan membuka pintunya
"Sebentar, siap.... "
Salma terdiam, ia terkaku melihat seseorang yang berdiri di depan pintu rumahnya
"Salma, maaf baru datang... "
Thomas tersenyum, setelah lama ia dipenjara akhirnya melihat wajah yang ia rindukan selama ini
"Siapa Salma? "
Maggie kemudian datang menghampiri Salma
"Kamu... Kamu kenapa kembali ke sini?! "
Teriakan tersebut membuat Phillip ikut menghampiri Maggie dan Salma, ia kemudian melihat Thomas yang berdiri di depan pintu rumahnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak 👣👣👣
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Ima Saripi
smga sj salma sama bang thomas bersatu.
2021-08-16
1
Puja Kesuma
sabar bu
2021-06-30
0
xixi
semoga cinta mereka disatukan lagi sama author.. 🤭🤭
2021-06-12
0