02: Meminta maaf

Note author: maaf jika banyak kekurangan pada cerita, karena author masih pemula 🔰

.

Pov Thomas

Aku telah membuat keputusan, tekad ku aku ingin memulai hidup baru, ya walaupun nanti ada orang-orang yang masih memandangku sebelah mata akibat ulahku.

Mau marah? Ya ingin sekali, tapi untuk apa kalau sebuah kesalahan yang ku buat sendiri aku harus marah? Aku hanya bisa menerimanya.

"Thomas, semenjak kamu dipenjara pekerjaan kamu banyak yang tertinggal, kantor telah memecat kamu dari jabatan sebagai manager, mulai besok bereskan semua peralatan kamu"

"Baik pah, besok Thomas akan berkunjung ke kantor membereskan peralatan Thomas"

Sepertinya aku tidak diberi kesempatan untuk menikmati hidup tenang dan damai atas kesalahan ku, sepertinya aku diberikan ujian hidup seperti ini, aku yang baru keluar dari penjara, ditambah pekerjaan apa yang nantinya akan kudapat sementara ada catatan kriminal, rasa khawatir terus terusan membengkak di pikiranku.

"Papa akan membantu kamu mencari pekerjaan, mungkin di kantor teman papa kamu bisa bekerja disana sebagai karyawan"

Aku terkejut mendengar ucapan papa, dia ingin membantu ku mencarikan pekerjaan untuk ku.

"Gimana? Kamu ngga mau Thomas? "

"Thomas mau pah! "

Aku sangat bersemangat menerima pekerjaan tersebut, aku tidak peduli jika aku akan menjadi karyawan, yang penting bisa menjadi peganganku untuk kedepannya.

.

Pov author

Setelah sampai di tempat yang dituju, Thomas turun dan berjalan ke arah rumahnya, ia melihat rumahnya yang terbakar akibat ulahnya sendiri akhirnya rapi dan indah.

"Ini kuncinya Thomas, kunci yang sebelumnya ngga bisa dipakai lagi, jadinya papa ganti dengan yang baru" Ucap Mojo.

"Terimakasih papa"

Cklek, pintu rumah terbuka, Thomas sempat melotot kan matanya sambil tercengang, ia melihat isi dalam rumahnya sudah tersusun rapi oleh furnitur baru.

"Pah, ini... "

"Iya Thomas, papa membelikan furnitur baru untuk rumahmu, karena kamu juga pastinya ingin langsung tinggal dirumahmu ini kan? "

Thomas kemudian menangis dan langsung bersujud di kaki Mojo, ia mengucapkan terimakasih pada papanya berkali-kali, karena papanya masih mau mengurusnya sementara ia dulu mampu membuat papanya malu.

"Terimakasih pah, Thomas sangat berterimakasih pada papa.... Seharusnya papa ngga pantas memperlakukan aku begini"

Mojo kemudian meringkuk kan badannya dan berjongkok memegang kedua bahu Thomas.

"Ini kewajiban papa sebagai orangtuamu, papa juga tau perasaan kamu sebelum nya, kacau dan hancur akibat ulah mantan istrimu itu... Kalau papa tau yang sebenarnya, mungkin hidupmu sebelumnya tidak akan kacau begini"

"Tidak pah, kesalahan itu ngga sepenuhnya salah Mira, Thomas juga bersalah, Thomas seharusnya berpikir dua kali sebelum melakukan hal bejat itu pada Salma"

Mojo menganggukan kepalanya, ia kemudian menunjukkan masing-masing furnitur yang ada di dalam rumah putranya

"Kamu sudah tau semuanya kan? Papa pulang dulu ya, kerjaan papa belum selesai sepenuhnya tadi"

"Baik pah, makasih sebelumnya"

"Jaga dirimu baik baik, jangan berulah lagi jika ngga mau masuk ke penjara itu lagi"

Thomas mengantarkan papanya hingga kedepan pintu rumahnya

Mobil Mojo menjauh dari pandangannya, ia masuk kerumahnya dan menutup pintu rumahnya

Thomas beralih kekamar nya, ia kemudian merebahkan tubuhnya kekasur

"Hah, alhamdulillah, akhirnya bisa menikmati kasur empuk seperti ini lagi... "

Thomas menatap ke langit langit kamarnya, ia kemudian mengingat wajah seseorang yang ia cintai

"Salma.... "

Wajah kecil yang manis itu, selalu ia ingat dan menjadi cinta pertama nya saat ia masih muda, ia masih menyimpan perasaan nya pada gadis manis itu

"Aku merindukanmu... Aku ingin langsung datang kerumahmu dan meminta maaf padamu... "

Tak lama setelah itu, Thomas bangun dan berjalan ke kamar mandinya, ia membersihkan dirinya dan bersiap siap untuk pergi ke sesuatu tempat

.

.

.

"Mah, kaos kaki ku dimana? "

Suara seorang wanita yang sedang mencari kaos kakinya, ia tampak kebingungan dimana letak kaos kakinya

"Di rak sepatu Salma, mama naruhnya kemarin disitu"

Wanita tersebut adalah Salma, ia terlihat anggun dengan baju kantorannya, ia berjalan ke rak sepatu kemudian menemukan kaos kakinya

"Sarapanmu Salma, jangan lupa sarapan! "

Maggie meneriaki Salma untuk sarapan, karena ia tau maag Salma bisa kambuh jika tidak sarapan

"Iya mah, sebentar"

Salma kemudian berjalan ke arah dapur, ia kemudian duduk dan mengambil piring kemudian menyendokkan lauk pauk yang ia pilih

"Andre kapan datang lagi Salma? " tanya Phillip

"Emm entah pah, Andre sibuk banget selama ini sama proyeknya, jadinya Salma jarang ketemuan sama dia"

Phillip menganggukan kepalanya kemudian melanjutkan makannya

Suara bel berbunyi, Maggie yang awalnya ingin berjalan kemudian disuruh Salma untuk duduk sementara ia yang akan membuka pintunya

"Sebentar, siap.... "

Salma terdiam, ia terkaku melihat seseorang yang berdiri di depan pintu rumahnya

"Salma, maaf baru datang... "

Thomas tersenyum, setelah lama ia dipenjara akhirnya melihat wajah yang ia rindukan selama ini

"Siapa Salma? "

Maggie kemudian datang menghampiri Salma

"Kamu... Kamu kenapa kembali ke sini?! "

Teriakan tersebut membuat Phillip ikut menghampiri Maggie dan Salma, ia kemudian melihat Thomas yang berdiri di depan pintu rumahnya.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Jangan lupa tinggalkan jejak 👣👣👣

Terpopuler

Comments

Ima Saripi

Ima Saripi

smga sj salma sama bang thomas bersatu.

2021-08-16

1

Puja Kesuma

Puja Kesuma

sabar bu

2021-06-30

0

xixi

xixi

semoga cinta mereka disatukan lagi sama author.. 🤭🤭

2021-06-12

0

lihat semua
Episodes
1 01: Keadilan
2 02: Meminta maaf
3 03: Kesempatan
4 04: Bimbang
5 05: Keputusan
6 06: Jawaban
7 07: Persiapan
8 08: Persiapan (02)
9 09: Persiapan (03)
10 10: Menghitung hari
11 11: Hari pernikahan
12 12: Menempuh hidup baru
13 13: Brian
14 14: Berselingkuh?
15 15: Merasa curiga
16 16: Keributan
17 17: Pertanda baik?
18 18: Tabungan
19 19: Gosip
20 20: Fitnah
21 21: Hasil
22 22: Bertengkar
23 23: Berbaikan
24 24: Kontraksi?
25 25: Selamat datang ke dunia, anakku
26 26: Daun katuk
27 27: Mengurus surat
28 28: Baby blues
29 29: Mochi
30 30: Pendekatan
31 31: Lebaran
32 32: Kesialan
33 33: Kesalahpahaman
34 34: Hancur
35 35: Masa lalu
36 36: Meyakinkan
37 37: Tergantung padamu
38 38: Memulai bisnis baru
39 pengumuman
40 39: Ucapan selamat
41 40: Catering tak terduga
42 41: Cemburu
43 42: Berimbas
44 43: Rasa benci yang tak pernah pudar
45 44: Curhat
46 45: Sehari bersamamu
47 46: Mengundang
48 47: Aqiqah dan keributan
49 48: Haruskah berbaikan?
50 49: Berhasil
51 50: Tahun baru
52 51: Anniversary
53 52: Toko baru
54 53: Kejutan
55 54: Terima?
56 55: Fitnah
57 56: Sementara
58 57: Menduga
59 58: Tertekan
60 59: Titik terang
61 60: Memulai penangkapan
62 61: Tertangkap
63 62: Tak menyangka
64 63: Bagaimana cara menjelaskan nya?
65 64: Alasan
66 65: Memutuskan
67 66: Berberes
68 67: Welcome to Swiss, Salma
69 68: Tersesat?
70 69: Cemas
71 70: Kerinduan
72 71: Pulang
73 72: Hari Bahagia [End]
74 Author
75 Spoiler s3 TARC
76 Promo s3
Episodes

Updated 76 Episodes

1
01: Keadilan
2
02: Meminta maaf
3
03: Kesempatan
4
04: Bimbang
5
05: Keputusan
6
06: Jawaban
7
07: Persiapan
8
08: Persiapan (02)
9
09: Persiapan (03)
10
10: Menghitung hari
11
11: Hari pernikahan
12
12: Menempuh hidup baru
13
13: Brian
14
14: Berselingkuh?
15
15: Merasa curiga
16
16: Keributan
17
17: Pertanda baik?
18
18: Tabungan
19
19: Gosip
20
20: Fitnah
21
21: Hasil
22
22: Bertengkar
23
23: Berbaikan
24
24: Kontraksi?
25
25: Selamat datang ke dunia, anakku
26
26: Daun katuk
27
27: Mengurus surat
28
28: Baby blues
29
29: Mochi
30
30: Pendekatan
31
31: Lebaran
32
32: Kesialan
33
33: Kesalahpahaman
34
34: Hancur
35
35: Masa lalu
36
36: Meyakinkan
37
37: Tergantung padamu
38
38: Memulai bisnis baru
39
pengumuman
40
39: Ucapan selamat
41
40: Catering tak terduga
42
41: Cemburu
43
42: Berimbas
44
43: Rasa benci yang tak pernah pudar
45
44: Curhat
46
45: Sehari bersamamu
47
46: Mengundang
48
47: Aqiqah dan keributan
49
48: Haruskah berbaikan?
50
49: Berhasil
51
50: Tahun baru
52
51: Anniversary
53
52: Toko baru
54
53: Kejutan
55
54: Terima?
56
55: Fitnah
57
56: Sementara
58
57: Menduga
59
58: Tertekan
60
59: Titik terang
61
60: Memulai penangkapan
62
61: Tertangkap
63
62: Tak menyangka
64
63: Bagaimana cara menjelaskan nya?
65
64: Alasan
66
65: Memutuskan
67
66: Berberes
68
67: Welcome to Swiss, Salma
69
68: Tersesat?
70
69: Cemas
71
70: Kerinduan
72
71: Pulang
73
72: Hari Bahagia [End]
74
Author
75
Spoiler s3 TARC
76
Promo s3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!