04: Bimbang

Note author: maaf jika banyak kekurangan pada cerita, karena author masih pemula 🔰

.

Pov Salma

Dia ini terbuat dari apa? Susah sekali untuk menjauhkan nya! Dia memelukku dari belakang, cih aku sangat jijik!

Aku memberontak dan menendangnya dari belakang, rasanya puas mendengar ringisan kesakitannya saat ku tendang bagian intinya.

"Salma, aku mohon, terimalah dengan baik niatku ini, demi tuhan aku berniat dengan baik dan ikhlas untuk menikahimu... "

Astaga, dia berani mengucapkan demi Tuhan untuk niatnya, kalimat itu membuat ku tak berani menjawab, dia memang terlihat serius dengan niatnya.

"Dengan apa aku harus mempercayaimu hingga bisa memberikanmu kesempatan? "

"Dengan buktiku, bahwa aku nanti akan membahagiakanmu dan menuruti kehendakmu, aku mohon Salma.... "

Ini sebuah keputusan yang rumit, aku bahkan harus menghela dan menghembus nafas agar aku bisa berpikir jernih.

"Berikan aku waktu Thomas, aku ingin menyelesaikan semua masalah dan menjelaskan hal ini pada pacarku sendiri, boleh? "

"Ya Salma, aku akan menunggu jawabanmu... "

Akhirnya aku bisa beralasan dengannya, tetapi keputusan itu harus dengan cepat kujawab, karena ucapannya tadi membuatku merinding.

'Gimana mau jelasin sama Andre? Masa aku mau ninggalin dia secepat ini demi si bejat itu.... '

"Ya sudah, mari kita pulang, kamu berlari cukup jauh dari rumah, bisa bisa aku kena marah lagi dengan papa dan mamamu"

.

.

Pov author

Thomas dan Salma akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah, mereka akan merundingkan keputusan yang akan ditentukan.

"Salma, kamu berlari ke mana sih? " tanya Phillip

"Maaf pah, Salma tadi hanya terkejut dengan tawarannya... "

Phillip kemudian menatap tajam ke arah Thomas, ia menggandeng bahu Salma dan mengajak untuk pulang kerumah, Thomas mengikuti mereka dari belakang.

.

Sesampainya di rumah, Thomas pamit dengan Phillip dan Maggie, ia ingin bersalaman dengan calon mertuanya, tetapi akhirnya Thomas disuruh pergi saja

"Saya pulang dulu, Salma jangan lupa jawabannya aku selalu menunggunya, assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"

Mobil Thomas menjauh dari rumah Salma, Salma kemudian menarik tangan orang tuanya untuk mengikutinya kedalam rumah

"Ada apa Salma? Apa dia macam macam dengan kamu tadi? " tanya Phillip

"Bukan gitu, aku ngga diapa apain dia kok pah..."

"Terus, ini kenapa coba? Ada yang mau kamu omong sama papa dan mama? " tanya Maggie

Salma dengan ragu kemudian mendengar suara klakson motor, ia melihat jam dindingnya dan berlari ke arah kamarnya

"Salma terlambat! Nanti Salma jelasin sama papa dan mama! "

"Ah, iya hati hati dijalan.... "

Salma kemudian keluar dari rumah dan menaiki pesanan ojek onlinenya

.

Sesampainya di kantor, Salma diomeli oleh seniornya dan kemudian duduk untuk melanjutkan pekerjaan nya.

'Aku akan menunggu jawabanmu '

Suara tersebut terngiang ngiang di otak Salma, ia kemudian mengusap wajahnya dan mulai berpikir.

'Gimana mau jelasin sama Andre, kalau aku mau diajak nikah sama orang aneh itu? '

"Sal, Salma.... "

Salma tersadar dari lamunannya, ia kemudian menatap ke arah belakangnya

"Eh ada apa ya kak? "

"Ini nih, tadi si Andre nitip kotak ini sama kakak, katanya buat kamu"

Salma kemudian mengambil kotak tersebut dan menaruhnya diatas meja kerjanya kemudian membuka kotak tersebut

Isi kotak tersebut adalah sepatu heels berwarna peach, Salma menganga melihat heels tersebut dan tersenyum melihat nya.

Bunyi telpon dari tasnya, ia kemudian mengambil hpnya dan mengangkat telpon tersebut

'Halo Salma, gimana sepatunya? Bagus ngga?'

"Ya sepatunya bagus, makasih ya sayang.... "

'Apa yang ngga buat kamu sayangku'

Salma kemudian mengingat sesuatu, ia kemudian memanggil nama Andre

"Sayang, pulang nanti ada waktu ngga? Ada yang mau aku omongin ini.. "

'Lho, kenapa ngga sekarang aja ngomongnya? '

"Aku kan lagi kerja, kamu juga lagi kerja, ngobrolnya nanti aja "

'Oh, yaudah aku matiin ya, mau lanjut kerja lagi ini'

"Oke, ingat ya, dah~"

Salma kemudian mengakhiri telponnya, ia kemudian melanjutkan kerjanya sambil berpikir cara untuk menjelaskan semua nya pada pacarnya

.

.

Dilain tempat, Thomas tampak sedang mengurusi berbagai berkasnya, ia berencana untuk melamar kerja ditempat teman papanya.

"Bismillah, semoga bisa diterima... "

Kini giliran nama Thomas yang dipanggil, ia kemudian masuk ke ruangan dan menemui papanya yang sedang duduk di depan teman kerja nya

"Akhirnya datang juga, eh Her ini anakku, dia mau kerja disini, mungkin kamu bisa nerima dia"

Mojo kemudian menyuruh Thomas duduk disebelahnya, sedangkan Herman tersenyum kearah Thomas

"Selamat datang Thomas, ada berkas berkas yang dibutuhkan untuk melamar kerja disini? "

"Ah iya Pak, silahkan"

Herman kemudian mengambil map berisi berkas tersebut dan membacanya, sedangkan Thomas dengan perasaan deg degan menunggu jawaban dari teman papanya tersebut

Walaupun saat melamar kerja ia dibantu oleh papanya, tetapi ia berencana ingin melamar dengan jujur dan baik atau lebih tepatnya tidak menyogok, karena nantinya skillnya yang akan digunakan saat bekerja di kantor teman papanya itu

"Catatan ini, kamu sebelumnya pernah dipenjara? "

Saat ditanya pertanyaan tersebut, Thomas dengan perasaan campur aduk mendengar pertanyaan tersebut dan memikirkan jawaban yang ia akan jawab

"Maaf Pak, memang iya saya pernah di penjara atas tindakan kriminal.... " jawab Thomas

"Apa kamu benar-benar ingin berubah dengan bekerja disini? " tanya Herman

"Iya Pak, saya ingin berubah, pengalaman saya selama dipenjara tidak enak pak, saya juga sebelum nya telah diberikan bimbingan agama pada ustadz saat dipenjara untuk merubah nasib saya dan tidak melakukan hal-hal keji dan bejat lagi Pak, mungkin bapak bisa menerima saya disini.... "

"Sebelumnya, apakah kamu ada pengalaman kerja? "

"Saya punya pengalaman kerja Pak, saya bagian manager dulunya di perusahaan akuntansi keuangan dan perbankan Pak, tetapi kini saya diberhentikan karena kemarin tersandung kasus"

"Bisa di interview atau wawancara dulu? "

Thomas menganggukan kepalanya, ia kemudian siap untuk diwawancarai oleh teman papanya, karena tekad dan niatnya ia ingin bekerja dengan baik dan memulai hidup yang baik.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Jangan lupa tinggalkan jejak 👣👣👣

Terpopuler

Comments

Paulina H. Alamsyah Asir

Paulina H. Alamsyah Asir

Semangat Thor... Aq padamu....😂😂😂😂

2021-11-14

0

Ima Saripi

Ima Saripi

smga mjd karyawan yg baik,jujur d disiplin ya thom,dan salma mau menerimamu

2021-08-16

0

mama kenand

mama kenand

mudah"an salma mo nerima lamaran thomas

2021-07-11

0

lihat semua
Episodes
1 01: Keadilan
2 02: Meminta maaf
3 03: Kesempatan
4 04: Bimbang
5 05: Keputusan
6 06: Jawaban
7 07: Persiapan
8 08: Persiapan (02)
9 09: Persiapan (03)
10 10: Menghitung hari
11 11: Hari pernikahan
12 12: Menempuh hidup baru
13 13: Brian
14 14: Berselingkuh?
15 15: Merasa curiga
16 16: Keributan
17 17: Pertanda baik?
18 18: Tabungan
19 19: Gosip
20 20: Fitnah
21 21: Hasil
22 22: Bertengkar
23 23: Berbaikan
24 24: Kontraksi?
25 25: Selamat datang ke dunia, anakku
26 26: Daun katuk
27 27: Mengurus surat
28 28: Baby blues
29 29: Mochi
30 30: Pendekatan
31 31: Lebaran
32 32: Kesialan
33 33: Kesalahpahaman
34 34: Hancur
35 35: Masa lalu
36 36: Meyakinkan
37 37: Tergantung padamu
38 38: Memulai bisnis baru
39 pengumuman
40 39: Ucapan selamat
41 40: Catering tak terduga
42 41: Cemburu
43 42: Berimbas
44 43: Rasa benci yang tak pernah pudar
45 44: Curhat
46 45: Sehari bersamamu
47 46: Mengundang
48 47: Aqiqah dan keributan
49 48: Haruskah berbaikan?
50 49: Berhasil
51 50: Tahun baru
52 51: Anniversary
53 52: Toko baru
54 53: Kejutan
55 54: Terima?
56 55: Fitnah
57 56: Sementara
58 57: Menduga
59 58: Tertekan
60 59: Titik terang
61 60: Memulai penangkapan
62 61: Tertangkap
63 62: Tak menyangka
64 63: Bagaimana cara menjelaskan nya?
65 64: Alasan
66 65: Memutuskan
67 66: Berberes
68 67: Welcome to Swiss, Salma
69 68: Tersesat?
70 69: Cemas
71 70: Kerinduan
72 71: Pulang
73 72: Hari Bahagia [End]
74 Author
75 Spoiler s3 TARC
76 Promo s3
Episodes

Updated 76 Episodes

1
01: Keadilan
2
02: Meminta maaf
3
03: Kesempatan
4
04: Bimbang
5
05: Keputusan
6
06: Jawaban
7
07: Persiapan
8
08: Persiapan (02)
9
09: Persiapan (03)
10
10: Menghitung hari
11
11: Hari pernikahan
12
12: Menempuh hidup baru
13
13: Brian
14
14: Berselingkuh?
15
15: Merasa curiga
16
16: Keributan
17
17: Pertanda baik?
18
18: Tabungan
19
19: Gosip
20
20: Fitnah
21
21: Hasil
22
22: Bertengkar
23
23: Berbaikan
24
24: Kontraksi?
25
25: Selamat datang ke dunia, anakku
26
26: Daun katuk
27
27: Mengurus surat
28
28: Baby blues
29
29: Mochi
30
30: Pendekatan
31
31: Lebaran
32
32: Kesialan
33
33: Kesalahpahaman
34
34: Hancur
35
35: Masa lalu
36
36: Meyakinkan
37
37: Tergantung padamu
38
38: Memulai bisnis baru
39
pengumuman
40
39: Ucapan selamat
41
40: Catering tak terduga
42
41: Cemburu
43
42: Berimbas
44
43: Rasa benci yang tak pernah pudar
45
44: Curhat
46
45: Sehari bersamamu
47
46: Mengundang
48
47: Aqiqah dan keributan
49
48: Haruskah berbaikan?
50
49: Berhasil
51
50: Tahun baru
52
51: Anniversary
53
52: Toko baru
54
53: Kejutan
55
54: Terima?
56
55: Fitnah
57
56: Sementara
58
57: Menduga
59
58: Tertekan
60
59: Titik terang
61
60: Memulai penangkapan
62
61: Tertangkap
63
62: Tak menyangka
64
63: Bagaimana cara menjelaskan nya?
65
64: Alasan
66
65: Memutuskan
67
66: Berberes
68
67: Welcome to Swiss, Salma
69
68: Tersesat?
70
69: Cemas
71
70: Kerinduan
72
71: Pulang
73
72: Hari Bahagia [End]
74
Author
75
Spoiler s3 TARC
76
Promo s3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!