Hutang Budi

Tokk... Tokk... Tokk....

Suara ketukan pintu mengusik El dari tidurnya. Entah sejak kapan dia tertidur hingga sekarang sudah menunjukan pukul 7 malam. Karna tak mendapat sahutan dari El pintu kembali diketuk dari luar hingga mau tidak mau El harus bangun dari tidurnya.

"Iya bentar," sahut El dengan suara khas bangun tidur. Dia beranjak dari ranjangnya dan berjalan gontai ke arah pintu kamarnya.

Ceklek....

Saat pintu terbuka dilihatnya perempuan paruh baya yang tengah berdiri di depan pintu. Dia adalah Bu Asih yang sudah mengabdi sejak dia berusia 9 tahun dan itu berarti kurang lebih sudah 15 tahun mereka tinggal bersama. Selain itu suaminya juga menjadi sopir pribadi papanya. Karna tidak memiliki anak, Bu Asih dan suaminya jarang pulang kampung dan hanya menghabiskan waktunya bekerja di rumahnya.

"Iya Bu Asih kenapa?"

"Non El sudah di tunggu tuan untuk makan malam bersama."

"Emang papa ada dirumah bu?"

"Iya non, tuan sejak sore sudah ada dirumah."

"Baik lah bu kalau begitu, tapi aku mau mandi lebih dulu. Sampaikan ke papa jangan menungguku."

Bu Asih menganggukan kepalanya kemudian bergegas menuruni tangga dan berjalan ke arah ruang makan.

El menutup kembali pintu kamarnya. Dia bergegas masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri karna takut papanya menunggu.

"Papa tumben udah dirumah." El mencium pipi kiri papanya yang tengah sibuk mengunyah makanannya. Dia menarik kursi dan mendudukan tubuhnya.

"Iya sayang. Kamu makan yang banyak. Nanti habis makan papa tunggu di ruang kerja ada yang mau papa bicarain sama kamu. Penting!" Aditya mengelap bibirnya dengan tisu lalu beranjak meninggalkan El setelah mengusap lembut rambut putri kesayangannya itu.

"Papa mau bicara penting masalah apa? Bahkan papa tidak pernah berbicara masalah yang serius dengaku. Dan sekarang apa? Papa menyuruhku ke ruang kerjanya? Seingatku aku belum pernah berbica serius di ruang kerjanya."

Banyak pertanyaan-pertanyaan yang muncul di kepala El dan membuatnya pusing sendiri. Akhirnya dia memutuskan untuk bodo amat dengan apa yang akan dibicarakan papanya nanti. Lagi pula nanti dia juga akan tau sepenting apa pembicaraan mereka saat sudah masuk ke ruang kerja papanya.

El makan dengan begitu lahap. Dia baru ingat kalau terakhir makan saat sarapan pagi, dan dia belum makan lagi. Bahkan saat di cafe dia belum sempat menyentuh makanannya karna Leo sudah menariknya keluar dan memarahinya.

Sebelum masuk ke ruang kerja papanya, El menyiapkan kopi dan biskuit untuk papanya. Dia berjalan pelan dengan membawa nampan di tangannya. Sebelum masuk tak lupa dia mengetok pintu ruang kerja papanya karna itu termasuk ruang pribadi sehingga mengharuskannya berlaku sopan sebelum masuk. Setelah ada perintah untuk masuk El langsung membuka pintu dan melihat sosok papanya tengah duduk di kursi kerjanya dan sedang fokus membaca berkas-berkas di atas mejanya.

Aditya yang melihat El masuk langsung bangkit dari kursi dan berjalan menuju sofa di sudut ruangan tersebut. Lalu mendudukan tubuhnya, dia memanggil El agar mendekat dan duduk di sampingnya.

"Apa yang ingin papa bicarakan padaku?" El meletakan nampan di meja tepat di depan Aditya. Dia sudah begitu penasaran dengan pembahasan penting yang akan mereka bicarakan.

Aditya meraih cangkir kopi yang di bawa El dan menyesapnya dengan perlahan karna uap panas yang masih terlihat mengepul.

"Papa ingin mulai senin besok kamu bekerja di perusahaan sahabat papa." Aditya meletakan kembali cangkirnya di atas meja dan memandang lekat putri semata wayangnya itu.

El melongo saat mendengar apa yang diucapkan papanya.El begitu heran dengan pembicaraan penting yang dimaksud papanya. Kenapa dia harus bekerja di perusahaan orang lain kalau papanya sendiri memiliki perusahaan. Ya walaupun perusahaan papanya hanya perusahaan kecil.

"Gimana sayang?" pertanyaan Aditya membuat El tersadar dari keterkejutannya.

"Tapi aku ingin bekerja di perusahaan papa. Aku ingin membantu memajukan perusahaan keluarga kita pa. Bukan malah bekerja di perusahaan lain. Lagi pula kenapa harus kerja di perusahaan sahabat papa sih?"

"Dia bukan hanya sekedar sahabat El. Dia sudah seperti saudara untuk papa. Kita banyak berhutang budi padanya El. Apa kamu tahu dari mana modal awal papa membangun perusahaan kita? Itu semua dari sahabat papa El."

"Kenapa papa tidak mengembalikan saja modal yang sudah dia berikan?"

"Ini bukan masalah modal atau uang El. Apa kamu tahu uncle Michael bahkan tidak meminta jaminan sama sekali saat memberikan modal yang cukup besar untuk papa. Hanya berbekal kepercayaan dan keyakinannya pada papa."

"Tapi pa.... aku gak bisa bekerja disana?" El berkata begitu lirih. Dia bukannya tak mau bekerja disana. Namun dia lebih takut Leo akan marah jika tau dia bekerja di bawah kendali orang lain. Rasa sayang Leo yang begitu besar membuat sifat posesif itu muncul. Rasa takut kehilangan El pun membuat kekasihnya begitu mengekang kebebasannya. Tapi El tidak pernah mempermasalahkannya. Bagi El itu adalah bukti betapa besar cinta Leo padanya.

Yang El pikirkan saat ini jika dia bekerja di perusahaan papanya pasti tidak akan ada yang berani menatapnya lama atau bahkan mendekatinya. Karna dia termasuk bos disana. Dan El bisa mengatur karyawan sesuka hatinya. Namun jika di bekerja di perusahaan sahabat papanya dia hanya akan menjadi bawahan dan itu membuat dia harus mematuhi segala perintah atasannya. Dan yang lebih menakutkan dari itu adalah jika atasannya seorang pria. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi Leo kedepannya.

"Kamu tolong papa El. Please bantu papa membayar hutang budi ini. Uncle Michael hanya ingin kamu bekerja di perusahaannya sebagai sekertaris anaknya."

"Tapi aku bahkan masih belum menyelesaikan kuliahku pa?" El masih mencari-cari alasan agar tidak harus bekerja di tempat sahabat papanya. Dia benar-benar tak ingin terikat dengan perusahaan lain.

"Bulan depan kamu sudah wisuda sayang. Lagi pula sahabat papa tidak mempermasalah pendidikan kamu. Kamu hanya cukup menerima permintaannya menjadi sekertaris anaknya. Please.. tolong terima tawaran itu El." Aditya memohon dengan wajah memelas membuat El semakin bingung. Disisi lain dia tidak ingin Leo marah karna cemburu dan disini ada papanya yang begitu memohon padanya. Dua pria yang sama-sama dia sayangi. Dia juga benar-benar ingin menjaga hati keduannya agar tidak kecewa padanya.

"Bagaimana El? Kamu setujukan? Bantu papa, lagi pula papa tidak pernah meminta sesuatu padamu. Dan sekali ini tolong kabulkan permintaan papa."

Pada akhirnya El hanya bisa menganggukan kepalanya. Dia tidak ingin mengecewakan papanya. Dan untuk Leo dia akan mencari cara agar kekasihnya itu bisa menerima keputusannya.

Aditya tersenyum samar setelah tau El menyetujui permintaannya.

Terpopuler

Comments

Wirda Wati

Wirda Wati

ikuti aja El...
mana tau lebih baik

2023-05-22

0

Ning cute

Ning cute

Aq tau maksud mu thor …

2022-02-05

1

ScarletLie

ScarletLie

jodoh yang mungkin jauh lebih baik dari si leo tukang gampar

2021-11-11

1

lihat semua
Episodes
1 Semua Karna Cinta
2 Hutang Budi
3 Pembicaraan Setelah Makan Siang
4 Syarat
5 Tidak Masuk Akal
6 Terhipnotis
7 Syarat Dan Ketentuan Berlaku
8 Menabuh Genderang Perang
9 Girl Squad
10 Sepiring Berdua
11 Kehilangan Keseimbangan
12 Terhipnotis Lagi
13 Tren Aneh
14 Gencatan Senjata
15 Rencana Papa dan Uncle Michael
16 Rencana ke Puncak
17 Bad mood
18 Anget-angetan
19 Bukan Reuni
20 Nama Yang Sama
21 Jantungku
22 Pertengkaran
23 Bunuh Diri
24 Serangan Jantung
25 Sebuah Kenyataan
26 Mempercepat Perjodohan
27 Mengambil Keputusan
28 Setuju Menikah
29 Mencari Jalan Keluar
30 Kesepakatan
31 Mandi Parfum
32 Gaun Pengantin
33 Hari Pernikahan
34 Hari Pernikahan 2
35 Kediaman Mallory
36 Putih Mulus
37 Malam Pertama
38 Malam Pertama 2
39 Rencana Baru
40 Apartemen
41 Malam Pertaman Di Apartemen
42 Menghabiskan Waktu Bersama
43 Makanan Viral
44 Paket Misterius
45 Mabuk
46 Kamu Jahat
47 Wanita Yang Sangat Baik
48 Sudah Menikah
49 Makan Siang Bersama Dion
50 Flashback
51 Flashback 2
52 Sunset
53 Sarapan Special
54 Makan Siang
55 Ciuman
56 Perasaan Yang Sudah Berubah
57 Rumah Mertua
58 Rumah Mertua 2
59 Kembali Melakukannya
60 Aku Malu
61 Trauma Putriku
62 Trauma Putriku 2
63 Martabak Manis
64 Hari Wisuda
65 Kedatangan Leo
66 Kegalauan Kennan
67 Kejutan Kennan
68 Makan Malam
69 Apapun Caranya
70 Melow
71 Tidak Mungkin
72 Reuni Teman SMA Mom Mira
73 Hamil
74 Anak Kita
75 Mulai Dari Awal
76 Lapar Ditengah Malam
77 Bertemu Leo Lagi
78 Akhir Sebuah Hubungan
79 Pendarahan
80 Kembali Mengadu Kekuatan
81 Menjaga Istriku
82 Membantumu
83 Berbicara Dengan Leo
84 Berbicara Dengan Leo 2
85 Surat Dari Leo
86 Dari Yang Masih Sangat Mencintaimu
87 Kedua Sahabat
88 Gue Juga Mau
89 Terakhir Kali
90 Kegalauan Leo
91 Lupakan Saja
92 Menengok Baby Kita
93 Sering Menginap
94 Terus Menempel
95 Makan Siang Di Cafe
96 Dia Kembali
97 Berkunjung Ke Kantor
98 Menepati Janji
99 Sasha Pergi
100 Menemukan Sasha
101 Sasha Hamil
102 Membujuk
103 Sasha Kembali
104 Kerumah Leo
105 Memberi Tahu Leo
106 Bukan Anakku
107 Baby Boy
108 Ngidam
109 Hasil Tes DNA
110 Keputusan Leo
111 Meminta Izin Menikah
112 Penolakan Mami Nita
113 Melamar Sasha
114 Jawaban Sasha
115 Bertemu Tante Siska
116 Kebenaran Tentang Putrinya
117 Melamar Kedua Kali
118 Pewaris Bramasta Grup
119 Makan Siang Dua Keluarga
120 H-1 Pernikahan
121 Hari Pernikahan
122 Mengantar Sasha
123 Aku Lega
124 Berubah
125 Kejutan
126 Selamat Ulang Tahun Sahabatku
127 Will You Marry Me?
128 Final (END)
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Semua Karna Cinta
2
Hutang Budi
3
Pembicaraan Setelah Makan Siang
4
Syarat
5
Tidak Masuk Akal
6
Terhipnotis
7
Syarat Dan Ketentuan Berlaku
8
Menabuh Genderang Perang
9
Girl Squad
10
Sepiring Berdua
11
Kehilangan Keseimbangan
12
Terhipnotis Lagi
13
Tren Aneh
14
Gencatan Senjata
15
Rencana Papa dan Uncle Michael
16
Rencana ke Puncak
17
Bad mood
18
Anget-angetan
19
Bukan Reuni
20
Nama Yang Sama
21
Jantungku
22
Pertengkaran
23
Bunuh Diri
24
Serangan Jantung
25
Sebuah Kenyataan
26
Mempercepat Perjodohan
27
Mengambil Keputusan
28
Setuju Menikah
29
Mencari Jalan Keluar
30
Kesepakatan
31
Mandi Parfum
32
Gaun Pengantin
33
Hari Pernikahan
34
Hari Pernikahan 2
35
Kediaman Mallory
36
Putih Mulus
37
Malam Pertama
38
Malam Pertama 2
39
Rencana Baru
40
Apartemen
41
Malam Pertaman Di Apartemen
42
Menghabiskan Waktu Bersama
43
Makanan Viral
44
Paket Misterius
45
Mabuk
46
Kamu Jahat
47
Wanita Yang Sangat Baik
48
Sudah Menikah
49
Makan Siang Bersama Dion
50
Flashback
51
Flashback 2
52
Sunset
53
Sarapan Special
54
Makan Siang
55
Ciuman
56
Perasaan Yang Sudah Berubah
57
Rumah Mertua
58
Rumah Mertua 2
59
Kembali Melakukannya
60
Aku Malu
61
Trauma Putriku
62
Trauma Putriku 2
63
Martabak Manis
64
Hari Wisuda
65
Kedatangan Leo
66
Kegalauan Kennan
67
Kejutan Kennan
68
Makan Malam
69
Apapun Caranya
70
Melow
71
Tidak Mungkin
72
Reuni Teman SMA Mom Mira
73
Hamil
74
Anak Kita
75
Mulai Dari Awal
76
Lapar Ditengah Malam
77
Bertemu Leo Lagi
78
Akhir Sebuah Hubungan
79
Pendarahan
80
Kembali Mengadu Kekuatan
81
Menjaga Istriku
82
Membantumu
83
Berbicara Dengan Leo
84
Berbicara Dengan Leo 2
85
Surat Dari Leo
86
Dari Yang Masih Sangat Mencintaimu
87
Kedua Sahabat
88
Gue Juga Mau
89
Terakhir Kali
90
Kegalauan Leo
91
Lupakan Saja
92
Menengok Baby Kita
93
Sering Menginap
94
Terus Menempel
95
Makan Siang Di Cafe
96
Dia Kembali
97
Berkunjung Ke Kantor
98
Menepati Janji
99
Sasha Pergi
100
Menemukan Sasha
101
Sasha Hamil
102
Membujuk
103
Sasha Kembali
104
Kerumah Leo
105
Memberi Tahu Leo
106
Bukan Anakku
107
Baby Boy
108
Ngidam
109
Hasil Tes DNA
110
Keputusan Leo
111
Meminta Izin Menikah
112
Penolakan Mami Nita
113
Melamar Sasha
114
Jawaban Sasha
115
Bertemu Tante Siska
116
Kebenaran Tentang Putrinya
117
Melamar Kedua Kali
118
Pewaris Bramasta Grup
119
Makan Siang Dua Keluarga
120
H-1 Pernikahan
121
Hari Pernikahan
122
Mengantar Sasha
123
Aku Lega
124
Berubah
125
Kejutan
126
Selamat Ulang Tahun Sahabatku
127
Will You Marry Me?
128
Final (END)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!