Dari kejauhan El dapat melihat Leo datang dengan membawa sebuah box berwarna coklat dengan ukuran yang cukup besar di tangannya. Dia memancarkan senyum yang begitu lebar. Entah apa yang ada di dalam box itu hingga membuat kekasihnya itu sangat senang. Dan yang pasti saat ini El sudah sangat penasaran apa isi dari box yang di bawa Leo.
Leo meletakan box itu di atas meja setelah El meminggirkan gelasnya dan piring cup cake.
"Apa ini bee?" Tatapan mata El tak lepas dari box besar di depannya. Sebenarnya dia ingin langsung membuka dan melihat isi box itu. Namun dia menghargai Leo, dia menunggu kekasihnya memberi perintah membuka box itu.
"Kamu janji dulu harus mau menuhin syarat yang aku minta jika kamu benar-benar ingin bekerja."
"Iya bee I am Promise. So apa syaratnya?" El menatap lekat wajah Leo yang kini sedang menyunggingkan senyum yang entah apa artinya.
"Syaratnya ada di dalam box ini. Kamu boleh membukanya."
El langsung mengalihkan pandangannya ke box didepannya. El berjongkok di depan box itu lalu kembali menatap Leo seakan bertanya bolehkah aku membukanya sekarang? Leo menganggukan kepala sebagai tanda memperbolehkan El membuka box itu.
Dengan semangat 45 El langsung membuka box tersebut. Namun tiba-tiba El mengerutkan alisnya saat melihat isi box tersebut. Ada sebuah kaca mata dan sepertinya ada beberapa setel baju formal untuk bekerja.
"Ini untuk apa bee?" tanya El heran dengan isi box tersebut.
"Kamu harus memakai itu semua saat bekerja besok," ucap Leo dengan sebuah senyum simpul di bibirnya.
El mengambil satu buah baju dan mengangkatnya ke udara. Lagi dan lagi El mengerutkan dahinya bahkan dia melongo melihat pakaian didepannya. Yang benar saja dia harus memakai pakaian kuno itu apalagi ukurannya cukup longgar jika di pakai di tubuhnya.
"Kamu serius bee aku kerja pakai baju begini?" tanya El dengan wajah tak percaya.
"Iya. Kalau kamu menolak aku tidak akan mengizinkanmu bekerja di perusahaan sahabat papamu itu," Leo berkata dengan suara dingin dan tegas membuat El menelan salivanya dengan susah payah.
Setelah mengumpulkan sedikit keberanian El memberanikan diri bertanya alasan dia harus memakai pakaian seperti ini. Jelas-jelas ini buka style dirinya dan Leo pasti tau itu.
"Mau gak mau kamu harus mau bee. Ini semua aku lakuin karna aku takut kehilangan kamu. Aku gak mau orang-orang disana mengagumi kecantikanmu. Aku takut kamu berpaling bee. Jadi kalau kamu masih ingin bekerja disana, kamu harus memakai ini semua. Agar aku bisa tenang sudah mengizinkanmu bekerja."
"Tapi bee ini baju kuno banget dan kaca mata tebal ini apakah aku juga aku harus memakainya? Aku kan sudah pakai softlens bee." El mencoba membujuk Leo agar dia tidak perlu melakukan hal aneh ini. El masih bisa memaklumi jika larangan Leo seperti biasanya. Namun kali ini El merasa Leo terlalu berlebihan, lagi pula perasaan El kan hanya untuk Leo. Lalu apa lagi yang harus Leo takutkan.
"Jika kamu tidak mau memakainya lebih baik kamu bilang ke papamu kalau kamu tidak bisa bekerja di perusahaan sahabatnya," ucap Leo seperti biasa tegas dan tak mau ada bantahan.
El menghela nafas panjang.
Sabar.... sabar... sabar... Kata-kata yang selalu diucapkan di dalam hatinya saat Leo mulai berbuat seenaknya seperti ini.
"Baiklah aku akan memakainya." Senyum kemenangan langsung terbit di bibir Leo. Dia sangat senang El menyetujui persyaratannya. Dia memeluk El dan mengecupi kening kekasihnya itu sebagai ucapan terimakasih sudah menuruti kemauannya.
"Tapi ada satu lagi bee. Kamu tetap harus menggunakan softlens hitam sebelum memakai kaca mata itu. Lagi pula kacamata ini hanya untuk fashion bukan kaca mata minus."
"Hem." El hanya menjawab dengan deheman. Bagaimana bisa Leo mengatakan jika kaca mata ini disebut kaca mata fashion kalau justru memakai itu membuatnya terlihat seperti orang cupu.
***
El meletakan di atas ranjang kamarnya box berwarna coklat yang di bawanya dari rumah Leo. Dia berjalan gontai memasuki kamar mandinya.
El mengisi bath up dengan air hangat hingga penuh lalu menambahkan beberapa tetes essential oil kesukaannya.
El masuk kedalam bath up dan menengelamkan tubuhnya hingga ke leher. El sedikit memijat tubuhnya yang pegal hingga merasa otot-otonya yang tegang kembali rileks. Indra penciuman El menghirup lebih dalam aromaterapy yang dihasilkan dari essential oil dan berhasil membuatnya merasakan nyaman. Lama kelamaan El memejamkan mata dan tertidur.
El langsung terduduk saat terbangun, ternyata hampir 45 menit dia tertidur di dalam bath up kamar mandinya. El beranjak dan berjalan menuju shower kemudian menyalakannya, air yang keluar dari shower pun langsung membilas tubuhnya.
Setelah memakai hot pan dan kaos over size El keluar dari walk in closet. Ini adalah pakaian ternyaman untuk dia tidur, dan tentu saja dia tidak pernah memakai bra saat tidur. Karna jika memakai bra menurut El tidurnya menjadi kurang nyaman dan kurang berkualitas.
El merebahkan diri diranjangnya. Sekarang sudah pukul 10 malam. Dia tadi pulang sehabis makan malam bersama keluarga Leo. Saat tiba di rumahnya, El langsung masuk ke kamar dan tidak keluar lagi.
Keluarga Leo memang sangat mendukung hubungan mereka. Apa lagi maminya yang kadang mengajaknya ke acara arisan teman-teman sosialitanya dan memperkenalkan El sebagai calon menantu. Tentu saja mami Leo sangat bangga dengan putranya karna berhasil memiliki kekasih seperti El yang bisa dibilang hampir sempurna. Bahkan banyak teman-teman sosialita mami Nita yang iri padanya.
El mengambil ponselnya yang berada di dalam tas di atas nakas. Jari-jarinya mulai mengetik "Mallory State Construction Engineering Corporation" di halaman pencarian.
Dari beberapa sumber yang dia baca Mallory'S CEC adalah perusahaan kontruksi terbesar di negaranya. Pendiri utamanya adalah Michael Mallory namun sudah sejak setahun belakangan ini dia menyerahkan jabatan CEO pada putranya Kennan Mallory.
Kennan Mallory terkenal sebagai pria tampan yang tegas namun terkesan kejam pada seluruh karyawannya. Dia bahkan tidak akan mentolelir sekecil apapun kesalahan yang dibuat karyawannya.
El meletakan ponselnya di atas nakas. Dia membayangkan akan bekerja menjadi sekertaris pria itu,dan berhasil membuatnya bergidik ngeri. El hanya berharap semoga saja informasi yang dia baca tadi tidak benar adanya. Bisa dibayangkan betapa tertekannya dia nanti jika informasi yang beredar di internet itu benar adanya.
El bangun dan beranjak untuk mematikan lampu kamarnya dan kini hanya menyisakan lampu tidur di atas nakas di kedua sisi ranjangnya. Dia harus segera tidur agar besok hari pertamanya kerja tidak terlambat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Wirda Wati
Leo lebay
2023-05-22
0
N Wage
posesif boleh tp yg masuk akal.
2022-12-07
0
Alivaaaa
Leo Leo 🤦🏻♀️🤦🏻♀️😂😂😂
2021-11-04
0