SORRY, But I Love You
PLAK.....
Suara tamparan begitu keras mengenai pipi mulus seorang gadis yang kini tengah berdiri mematung dengan kepala menunduk di depan sebuah cafe.
"Salah aku apa lagi bee?" tanya El dengan bibir bergetar. Matanya sudah berkaca-kaca, dengan tangan sedikit gemetar dia memegang pipinya yang terasa nyeri. Dan sudah bisa dipastikan saat ini pipinya sudah memerah bercap tangan pria didepannya.
Setelah mengumpulkan sedikit keberanian, El mengangkat kepalanya memandang bingung pria didepannya yang kini tengah memandang dengan sorot mata tajam memancarkan begitu besar kemarahan.
"Sudah ku bilang jangan pake make up tebel gini kalau keluar rumah. Kamu sengaja ingin menggoda pria-pria itu. Hahh??" Bentak Leo. Dia tak rela wajah cantik kekasihnya di pandang dengan penuh kekaguman oleh setiap pria yang melihatnya.
"Tapi aku hanya memakai bedak tipis bee." El kembali menundukan kepalanya saat Leo kembali menatap tajam dirinya.
Edelweiss Javanica gadis berusia 24 tahun dan tengah menunggu wisuda S2nya bulan depan. El begitu lah teman-teman memanggilnya. Dia gadis keturunan jawa eropa. Ibunya adalah wanita berkebangsaan inggris. El memiliki tubuh yang tinggi langsing, kulitnya pun putih bersih. Wajahnya begitu cantik dengan bibir mungil berwarna merah muda dan hidung mancung bak prosotan di taman bermain. Mata hazel yang diturunkan dari ibunya membuat banyak orang akan terhipnotis oleh tatapannya. Bahkan bulu matanya yang lentik dan sedikit tebal selalu membuat orang mengira dia memakai bulu mata palsu. Kecantikan natural yang hampir mendekati sempurna itu membuat orang-orang disekitarnya tersihir untuk berlama-lama menatapnya.
Edelweiss sangat populer dikampusnya, El sering didekati banyak mahasiswa disana walau mereka tau hanya sekedar menjadi teman dekat El saja sangat sulit, karna semua orang tau jika El sudah mempunyai kekasih.
Berbanding terbalik dengan mahasiwa dikampusnya. Mahasiswi disana justru banyak yang tidak menyukainya, apalagi alasannya jika bukan iri dengannya. Edelweiss Javanica si gadis cantik, pintar, kaya, ramah dan baik. Dia bagaikan dewi yang turun dari langit apalagi El mempunyai kekasih yang tampan dan sangat menyayanginya. Sungguh setiap gadis pasti memimpikan kehidupan yang sempurna seperti dirinya.
Namun kenyataannya kehidupan El tidak sesempurna yang mereka lihat. Kekasih tampannya sering membentak dan memukul jika ada pria yang menatap kagum padanya. Kalau dipikir itu bukanlah kesalahannya namun takdir lahir menjadi gadis cantik yang membuatnya menjadi pusat perhatian banyak pria.
"Maaf bee.... pasti sakit ya?" Leo mengusap lembut pipi El yang sudah sedikit membiru. Ada perasaan bersalah saat dia menampar El. Tadi dia hanya berniat menarik tangan El dari dalam cafe karna melihat segerombolan anak SMA menatap kagum pada kekasihnya. Tapi pada akhirnya karna diliputi rasa cemburu buta membuat Leo tak bisa mengontrol emosinya.
El diam tak menjawab pertanyaan Leo. Dia hanya menatap jalanan dari balik kaca jendela mobil yang membawanya pulang ke rumah.
Hal seperti ini sudah sangat biasa baginya. Leo cemburu buta dan membentak hingga kadang menamparnya seperti sekarang. Leo tak segan-segan melakukannya di depan umum. Lalu setelahnya dia akan meminta maaf padanya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
El bingung dengan sikap kekasihnya yang kadang sangat lembut dan memanjakannya namun saat sudah cemburu dia akan menjadi sosok monster yang menakutkan. Bahkan El tidak berani hanya sekedar untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
"Bee kamu tau kan aku sayang banget sama kamu aku takut kehilangan kamu, aku gak suka pria-pria itu menatapmu dengan penuh kekaguman. Kamu hanya milikku, gak ada yang boleh menatapmu seperti itu selain aku." Leo berkata dengan pandangan masih fokus menatap jalanan didepannya. Perasaan takut kehilangan El membuatnya kadang kelepasan tidak bisa mengontrol emosinya. Dia hanya ingin El tetap disisinya, hanya memandang kearahnya dan tidak berpaling pada pria-pria itu.
El masih tetap diam, air mata sudah menetes dipipinya. Dia begitu takut saat Leo sudah marah padanya. Pernah muncul di pikirannya untuk pergi meninggalkan Leo. Namun lagi dan lagi dia tidak mampu, rasa cintanya pada pria itu sudah cukup besar yang membuatnya takut hidup tanpa Leo.
"Ssssttt..... Bee jangan nagis lagi, maafin aku. Aku janji gak akan begini lagi, aku sayang sama kamu aku juga pengen kamu bahagia sama aku. Maafin aku ya bee." Leo menghapus air mata yang jatuh di pipi El, dia memandang lekat gadis disampingnya dengan penuh kehangatan dan cinta.
Mobil memang telah berhenti beberapa saat yang lalu didepan rumah yang lumayan besar. Rumah ini hanya di tinggali El bersama papanya. Sedangkan untuk urusan rumah ada dua asisten rumah tangga dan ada seorang sopir pribadi yang biasa mengantar papanya berpergian.
"Bee.. liat aku!" Leo menangkup kedua pipi El agar memandang ke arahnya.
Pandangan mereka bertemu dan seakan saling mengunci, muncul kehangatan di hati El saat menatap mata kekasihnya yang memancarkan begitu banyak cinta untuknya.
"Bee.. maafin aku. Aku gak bermaksud nampar kamu tadi. Aku sayang banget sama kamu. Aku takut kehilangan kamu bee. Kamu jangan pernah tinggalin aku ya. Aku mohon." Leo berkata dengan bibir bergetar, dia benar-benar takut kehilangan El. Dia begitu menyayangi gadis cantik didepannya.
El yang luluh akhirnya menganggukan kepalanya. Dia begitu lemah saat Leo sudah menatapnya seperti ini. Sungguh hatinya begitu bodoh karna terlalu mudah memaafkan kekasihnya.
Leo manarik El kedalam dekapannya, dikecupilah kening El dengan begitu sayang. Dia sungguh mencintai gadis ini. Hanya saja caranya yang salah, cara dia melindungi miliknya yang begitu berharga justru menyakiti kekasihnya.
"Sekarang masuk ke rumah ya." Leo melepaskan pelukannya diusapnya rambut El dengan begitu lembut.
El hanya menganggukan kepalanya dan bergegas membuka pintu mobil. Namun saat akan turun tangannya tiba-tiba ditarik oleh Leo dan membuatnya terhuyung ke arah samping.
"Ada apalagi?" tanya El yang kini sedang menatap Leo.
Cup... cup.. cup...
Leo mengecup bibir El berkali kali. El membelalakkan matanya membuat bola matanya membulat sempurna karna mendapat serangan tak terduga dari Leo. Ini adalah ciuman pertama mereka sejak resmi menjadi sepasang kekasih setahun yang lalu bahkan ini adalah ciuman pertama El sejak dia hidup selama 24 tahun.
Leo kembali mengecup bibir El dengan lembut dan lama kelamaan sedikit menuntut. El yang menyadarinya langsung mendorong Leo, dia langsung menjauhkan tubuhnya dari kekasihnya.
"Maaf bee.. masuk dan istirahatlah. I love you." Leo yang menyadari penolakan El pun hanya bisa meminta maaf karna tidak bisa lagi mengontrol dirinya.
El langsung keluar mobil dan berlari masuk kedalam rumahnya tanpa menengok lagi ke belakang. Leo hanya bisa menatap El dari belakang, dia mengrutuki kebodohannya yang tidak bisa mengendalikan diri. Dia sangat tahu jika El tidak akan suka jika dia mencium bibirnya.
Leo memutar kemudi dan melajukan mobilnya meninggalkan rumah El saat melihat kekasihnya sudah masuk ke dalam rumah.
Siang ini di dalam rumah terasa begitu sepi, sudah dipastikan papanya belum pulang kerja. El memang sudah terbiasa sendiri sejak ibunya meninggal 10 tahun yang lalu dan papanya tidak menikah lagi. Papanya akan selalu menyibukan diri dengan pekerjaannya hingga kadang pulang sampai larut malam. Bahkan walaupun tinggal satu atap dengan papanya, mereka jarang sekali bertemu.
Karna sering merasa kesepian membuat El jarang pulang kerumah. Kadang dia akan menginap di rumah sahabatnya Raina atau Shasa. Jika sedang dirumah kadang ada Bu Asih seorang asisten rumah tangganya yang akan menemani mengobrol dan membuatnya sedikit merasakan ada kehidupan dirumah ini.
El merebahkan tubuhnya di ranjang kamarnya, dia kembali mengingat ciumannya dengan Leo. Ada perasaan kesal karna dia ingin ciuman pertama hanya dengan suaminya. Namun saat mengingat cinta Leo dan cintanya yang sama besarnya membuat El mengulas senyum di wajah cantiknya. Dia begitu yakin jika dia dan Leo akan menikah dan menjadi pasangan suami istri yang saling mencintai sampai maut memisahkan mereka berdua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Erlinda
wow baru jd pacar aja udah main gampar gimana klo udah jd istri..?..inilah yg aq benci klo tokoh cewek nya bodoh dan bucin akut.rela disakiti demi cinta..hadeeeeh..awal nya aja udah bikin tensian
2023-08-07
0
Wirda Wati
cinta memang buta, tapi....jangan ringan tangan donk....
2023-05-22
0
Umi Salsabilla
Cinta boleh bodoh jangan , cowok ringan tangan ,,ucapkan good by
2023-05-20
0