Langit

"Dia ...," gumam Pangeran Malik tersenyum penuh makna ketika tak sengaja melihat seseorang melangkah menuju pintu samping ballroom. Kemudian melangkah kembali mengikuti sang ayah dan kakaknya.

Tidak bisa dipungkiri pikirannya tak tenang teringat seseorang yang baru saja dilihatnya. Dia pun meminta izin ke belakang kepada sang ayah yang dijawab dengan anggukan. Pangeran Malik membungkuk memberi hormat dan berdiri melangkah menjauh dari mejanya. Namun, bukan ke arah toilet, dia berjalan menuju balkon samping tempat seseorang yang baru saja dilihatnya.

***

Sudah hampir sepuluh menit Edel menatap taman di depannya. Termenung hingga tidak menyadari seseorang telah berdiri tak jauh di belakangnya dan orang tersebut mendekatinya.

"Assalamualaikum, kenapa ada gadis cantik berdiri sendirian di sini?" tanya Pangeran Malik memberanikan diri.

Edel langsung berbalik terkejut mendengar suara pria di belakangnya. Menatapnya dan tanpa disadari dia terdiam beberapa puluh detik memandang pria muda tadi.

"Maaf, apa kamu terkejut karena kedatanganku ataukah kamu terpesona melihatku hingga kamu terdiam seperti itu," kata Malik melihat gadis di depannya mematung dan sedikit menggoda gadis itu.

"Ah, bukan seperti itu ...," kelak Edel gugup seperti seseorang yang tertangkap karena melakukan hal yang tidak seharusnya. Ia mencoba menenangkan diri, mengatur semua pikirannya.

"Maaf ...," lanjutnya, dia berdiri hanya berdiri di tempatnya. Wajahnya merona menyadari apa yang terjadi dan refleks tangan kanannya memegang mukanya.

"Cantik," gumam Malik tersenyum melihat tingkah gadis di depannya tanpa merasa bersalah.

"Ya, kenapa ..., maaf ...," Edel merasa gugup, jantungnya berdetak kencang tidak seperti biasanya.

"Langit ... langit malam ini cantik," sanggah Malik mencoba menutupi apa yang sebenarnya terjadi sambil menunjuk langit dengan matanya.

"Ah ... hahaha ... iya ...," jawab Edel kaku menutupi kegugupannya, melihat ke taman mencoba menenangkan diri.

Malik melangkah mendekati Edel dan berdiri tidak jauh di sampingnya.

Sesekali dia melirik gadis di sampingnya mencoba menerka apa yang dipikirkannya. Mereka hanya berdiri berdampingan seperti itu tanpa berkata apapun.

Beberapa menit pun berlalu.

"Bolehkah aku tahu siapa namamu?" kata Malik memecah kesunyian.

"Ehmmm ...," kata Edel melirik pria muda di sampingnya.

Edel berpikir sejenak mendengar pertanyaan Malik.

dreeeeeetttttt ... dreetttttt ..., Edel merasakan tas tangan nya sedikit bergetar. Ia membuka dan mengambil ponselnya, terlihat nama Mita di layar ponselnya.

"Maaf," kata Edel, sambil sedikit menjauh dari Malik untuk menjawab telepon.

"Halo, ya kenapa?" tanya Edel santai.

"Kenapa?! Lo di mana, kenapa telepon gw ga diangkat, Lo baik-baik aja kan?" jawab Mita dengan nada yang tinggi karena merasa khawatir, "Gw telepon Lo dari tadi!" serunya.

"Maaf, Ponselku dalam mode getar. Gw lupa," kata Edel mencoba membela diri.

"Buruan sini, acaranya dah mulai dari tadi!" seru Mita.

"Ok, gw masuk," jawabnya.

"Cepet gw tunggu di meja, jangan lama gw sendiri nih!" gerutu Mita.

Edel memasukkan kembali ponselnya ke tas tangannya dan mendekati Malik.

"Maaf, saya pergi duluan," kata Edel pamit sambil menunjuk-nunjuk ke dalam ballroom dan pergi meninggalkan Malik sendirian yang tersenyum manis sekali kepadanya memperlihatkan lesung pipinya.

**

Edel menghampiri temannya yang sedang duduk dengan wajah cemberut dan menepuk pelan bahunya, lalu duduk di sampingnya.

"Lo lama banget, dari mana?" tanya Mita berbisik.

"Maaf, langit di luar cantik makanya gw betah tadi ngeliatin langit," kata Edel mencoba mencari alasan sekaligus menyadari alasannya tidak bagus sama sekali.

langit, ko malah langit?. kata Edel dalam hati. terkejut menyadari ketika mendengar jawabannya sendiri, mengatupkan mulutnya melihat temannya dan sedikit tersenyum kaku.

Mita melirik, mengernyitkan alisnya sebelah mendengar jawaban temannya. Dia merasa ada yang sedang Edel sembunyikan tapi dengan cepat melupakannya.

Di depan aula seorang pria paruh baya sedang memberikan ucapan selamat dan sambutan kepada tamu semuanya. Ya, dia adalah Baginda Sultan Negara A dan berdiri di sampingnya pria sekitar awal empat puluhan Pangeran Fatih kakak dari Pangeran Malik.

"Lo liat yang di samping sultan, dia anak pertamanya tapi sayang dia dah punya istri," menunjuk pada yang dimaksud, "Coba aja klo tadi lo ga keluar dah liat deh tuh anak bungsunya. Bener kata orang dan media dia jauh lebih gagah dan tampan dari saudara nya," lanjutnya.

"Oh," jawab Edel singkat.

"Cuma oh, Lo baik-baik aja kan?" tanya Mita.

"Iya gw baik-baik aja, mungkin gw hanya sedikit lelah. Lo tahu kan perjalanan panjang kita," sahutnya membela diri.

Mita mengangguk mendengar jawaban Edel.

***

"Maaf," kata Pangeran Malik menepuk pelan bahu Mr. Husein. Dia melirik mengganguk hormat.

Malik duduk sendiri karena ayahnya yang tentu ditemani kakaknya berada di podium memberi sambutan ucapan selamat. Dia melirik kiri kanan mencari dan akhirnya tersenyum.

Sambutan demi sambutan dan pagelaran seni Negara A pun memeriahkan acara tersebut.

Dalam acara itu Edel bertemu banyak pengusaha-pengusaha dunia dan sedikit terkejut ternyata diantaranya banyak teman ayahnya dan menanyakan kabar ayahnya.

Mita selalu mendampingi Edel di acara itu.

"Gw ke toilet bentar ya," bisik Mita sambil menyimpan minumannya dan dibalas anggukan oleh Edel.

Edel melihat berkeliling, tiba-tiba menemukan sosok pria muda yang ditemuinya di balkon diantara Sultan Negara A dan rombongannya. Dia sama sekali tidak mengerti kenapa jantungnya tiba-tiba berdegup kencang ketika melihat pria muda tadi.

Edel meminum minuman nya.

***

"Kakak, bolehkah aku menemui temanku sebentar?" bisik Malik pada Pangeran Fatih.

"Jangan terlalu lama, aku tahu tadi kau menemui temanmu bukan ke toilet," gumam Pangeran Fatih.

Malik hanya tersenyum malu mendengar ucapan kakaknya. Lalu melangkah pergi meninggalkan mereka.

Dia berjalan, menengok kiri kanan mencari dan berharap menemukan gadis yang seharian ini memenuhi pikirannya.

"Mrs. bolehkah saya menemani anda?" tanya Malik tersenyum memperlihatkan lesung pipinya.

Edel terpaku untuk kedua kalinya seperti terhipnotis oleh suara dan wajah pria di hadapannya.

"Ya silahkan," jawabnya singkat.

"Kenapa gadis secantik anda terlihat sendirian diantar kerumunan orang banyak?" tanyanya lagi.

"Oh, temanku sedang ke toilet. Sebentar lagi juga dia datang," jawab Edel.

"My flower aku mencarimu kemana-mana, sedang apa kau sendirian disini?" tanya seorang wanita menghampiri mereka.

Suaranya halus dan pelan tapi membuat Edel maupun Malik terkejut dan berbalik melihat siapa yang berbicara.

Terpopuler

Comments

Lena Laiha

Lena Laiha

hadir komen setelah membaca beberapa bab 🙏

2022-06-28

1

Bintang_Biru

Bintang_Biru

kak ini elak apa memang kelak kamu nulisnya🙏

2022-06-14

1

Restviani

Restviani

pasti mrs ommar nih...
lanjut

2022-02-20

1

lihat semua
Episodes
1 Cantik
2 Senyum Yang Indah
3 Teman Rasa Saudara
4 Dia..
5 Langit
6 My Flower
7 Aku Akan Mengantarmu dan Menjagamu
8 Maafin Gue
9 Perasaan Yang Aneh
10 Orang Asing Bagiku
11 He's a Prince
12 Pesan Untukmu
13 Senang Mendengar Suaramu
14 Buket Bunga
15 Teman Berbagi
16 Liburan
17 Liburan Part 2
18 Untukmu..
19 Tunggulah..
20 Makasih Kawan
21 Tempat Wisata Bali
22 Harus Balik
23 Nona Harus Bekerja Sama
24 Aku Menunggumu
25 Merajuk
26 Takut
27 Aku Mengkhawatirkanmu
28 Belum Menjawab
29 Akhirnya
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bab 166
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bab 170
171 Bab 171
172 Bab 172
173 Bab 173
174 Bab 174
175 Bab 175
176 Bab 176
177 Bab 177
178 Novel baru ....
Episodes

Updated 178 Episodes

1
Cantik
2
Senyum Yang Indah
3
Teman Rasa Saudara
4
Dia..
5
Langit
6
My Flower
7
Aku Akan Mengantarmu dan Menjagamu
8
Maafin Gue
9
Perasaan Yang Aneh
10
Orang Asing Bagiku
11
He's a Prince
12
Pesan Untukmu
13
Senang Mendengar Suaramu
14
Buket Bunga
15
Teman Berbagi
16
Liburan
17
Liburan Part 2
18
Untukmu..
19
Tunggulah..
20
Makasih Kawan
21
Tempat Wisata Bali
22
Harus Balik
23
Nona Harus Bekerja Sama
24
Aku Menunggumu
25
Merajuk
26
Takut
27
Aku Mengkhawatirkanmu
28
Belum Menjawab
29
Akhirnya
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bab 166
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bab 170
171
Bab 171
172
Bab 172
173
Bab 173
174
Bab 174
175
Bab 175
176
Bab 176
177
Bab 177
178
Novel baru ....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!