"Hei, bangunlah semangatlah!" seru Mita. "kenapa kamu malah tiduran bukannya siap-siap?"
"Aku sedikit lelah mit, haruskah kita datang ke perayaan itu. Bisakah kita istirahat aja," pinta Edel dengan muka manjanya.
"Tidak bisa tuan putri. Pertama, ini adalah perayaan penting, undangan limited edition yang tidak semua orang bisa datang. Banyak perusahaan besar dunia yang akan datang, tentu kita juga harus datang memperkenalkan diri pada dunia bisnis. Kedua, yang undang itu bukan hanya presiden perusahaan Ommarcorp tapi beliau juga teman baik ayahmu," terang Mita sambil membawa dan membulak-balikkan gaun malamnya.
"Dan bukan hanya itu saja yang penting. Lo tau sapa yang akan datang, dia adalah Sultan negara ini dan katanya anaknya yang bontot juga akan datang. Pangeran Malik semoga kau berjodoh denganku," gumam Mita penuh harap.
Edel hanya termenung mendengarkan ocehan temannya. Sejak menjabat jadi CEO di salah satu perusahaan ayahnya, dia hampir tidak punya waktu untuk istirahat sepuas hatinya. Jadwalnya bahkan sudah terschedule beberapa bulan sebelumnya.
Beruntung dia punya sekretaris pribadi juga sekaligus sahabatnya, Mita seorang yang cerdas dalam mengambil waktu jeda ketika jadwal padat dan pekerjaan masih menumpuk. Dia yang selalu bisa memberi kejutan disela-sela jadwal padat mereka, dengan memberi waktu untuk menghirup udara segar atau sekedar berjalan ke minimarket membeli minuman segar dan makanan ringan.
Dengan malasnya Edel bangun dan berjalan keluar kamar tidur.
"Apa kamu akan pakai gaun seperti itu?" lirik Edel.
"Entahlah, aku membawa beberapa gaun untuk acara tar malam. Menurutmu gaun mana yang cocok untukku buat acara entar?" tanya Mita sambil berjalan ke arah kopernya dan mengeluarkan beberapa gaun malam karya desainer terkenal.
Mereka terbiasa berbagi kamar kemanapun mereka melaksanakan tugas luar kota atau pun luar negeri. Bukan berhemat, hanya mereka lebih berpikir akan sangat membosankan bila sendirian di kamar ketika berada di luar kota atau negara yang asing. Apalagi mereka seorang wanita, jadi lebih nyaman berbagi kamar dapat saling menjaga. Toh, mereka sudah seperti saudara kandung.
Mereka menempati kamar sweet room yang sangat luas, dengan satu tempat tidur king size dan sofa merah di ruang tamu yang lembut dan nyaman.
"Coba lihat yang maroon," pinta Edel mendekati sahabatnya yang sedang asik dan bingung memilah gaun-gaunnya.
Edel mengambil gaun maroon tersebut dan melihatnya. Gaun tanpa lengan itu sangat elegan dengan belahan dada rendah dengan taburan batu permata dan Swarovski di bagian dadanya.
"Sebaiknya hindari yang belahan dada rendah. Mr. Ommar seorang muslim terpandang, akan lebih baik pakai gaun yang agak tertutup," saran Edel mengambil gaun berlengan pendek berwarna dusty pink dengan brokat yang sangat elegan.
"Atau yang itu aja tuh yang bridal dress." Edel melihat gaun purple yang di pegang Mita.
Mita melirik gaun bridal dress mermaid yang di pegangnya. Berlengan pendek dengan garis leher bateau illusion brokat dan taburan Swarovski.
"Ok, aku pake yg ini," katanya senang karena dapat saran dari temannya, "trus Lo pake yang mana?" lanjutnya.
Edel mengeluarkan gaun putih dan hitam dari kopernya. Gaun putih bridal dress mermaid neckline off the shoulder berwarna putih berlengan panjang gaun yang sederhana tapi sangat elegan juga gaun hitam brokat dengan taburan Swarovski sangat mewah.
"Karena Lo pake yang onoh, gw juga kayanya yang ini aja ya," ujar Edel menunjukkan gaunnya bridal dress putih pada temannya.
Inilah salah satu alasan mereka menempati satu kamar, bisa berbagi dalam hal apapun tanpa harus bolak-balik keluar masuk kamar satu dengan yang lain.
"Del, kira-kira pangeran Malik lirik gw ga ya?" tanya Mita.
"Mungkin, klo matanya ga minus," lirih Edel menahan tawa.
"Maksud Lo, gw ga cantik gitu!" seru Mita cemberut.
Edel malah tertawa melihat temannya merajuk.
"Emang setampan apa sih, tuh pangeran Malik Lo?" tanya Edel.
"Ahh ..., dia perfek pokonya, tampan, gagah, cerdas, keturunan Sultan. Masa lo ga tau?" terang Mita.
"Emang harus ya gw tau?" jawab Edel tertawa.
"Tar gw tunjukin sama Lo atau gini aja minta tolong sama Mr. Ommar buat kenalin Lo ma Pangeran Malik. Mr. Ommar kan dah kaya sodara buat keluarga Lo pasti dia mau ngenalin doang mah," bujuk mita.
"Malu lah Mit, masa iya gw minta kaya gituan. Entar dia lapor lagi ma bokap gw," tolak Edel sambil tertawa.
Tidak kerasa sudah masuk waktu magrib, mereka pun segera shalat dan bersiap-siap.
Mereka memakai gaun yang telah disiapkan tadi dan berdandan flawless. Mita yang mendandani Edel, dia memang jarang sekali berdandan lebih senang hanya memakai lipbalm dan sedikit pelembab ketika bekerja. Dia hanya berdandan ketika akan ke acara-acara perusahaan itu pun Mita yang mendandani.
***
Mereka tiba pukul setengah 8 malam di hotel XY tempat acara itu digelar.
"Wow, banyak wartawan!" seru Mita antusias.
"Ayo cepat masuk," ajak Edel menarik tangan Mita.
Ballroom tempat perayaan itu sangatlah megah dan mewah dengan dekorasi didominasi warna putih dan perak, beribu-ribu bunga mawar putih di sekeliling dinding ruangan, ratusan dekorasi kristal menjuntai dari langit-langit membuat semua orang takjub.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Bintang_Biru
komennya pada aku mampir semua lah aku bingung mau komen apa
biasa jadi pembaca gaib😂
2022-06-11
1
Dayu Mayun
lanjut
2022-06-08
1
azkiya jeon🐰🐇
masih menyimak...seru...🥰🥰
2022-04-11
1