He'S A Prince
"Maaf nona, mereka mengubah jadwal meetingnya menjadi besok pagi," ucap wanita usia akhir 20 tahunan itu sembari melihat gadis yang tengah asik duduk sambil memainkan ponselnya.
Gadis itu terdiam, menarik nafas panjang mendengar suara yang sangat dikenalnya. Matanya melihat keluar jendela, seperti mencari kata-kata untuk menjawab wanita tadi. Setelah beberapa lama dia pun menoleh kepada wanita yang berdiri di sampingnya, "Ok, bolehkah kita berkeliling mencari angin. Rasanya penat sekali hari ini," gumam gadis itu, berdiri dan melangkah keluar tanpa menunggu jawaban dari wanita di sampingnya.
Gadis berusia 28 tahun itu Edelweiss Soekandi Wiriatmadja, anak sulung dari Chaiman dan CEO dari perusahaan manufaktur ternama di negaranya. Edel seorang yang cantik berhidung mancung, dengan tubuh yang ramping dan tinggi badan 170 cm sangat cocok menjadi model jika dia mau. Tidak seperti anak konglomerat yang lain dia seorang yang sederhana, tepat waktu dan tentu tidak suka dengan hal yang menyia-nyiakan waktu, dia seorang yang supel, sangat senang kuliner kaki lima. Gadis yang perfek untuk sebagian orang.
Sudah dua tahun Edel menjabat CEO di perusahaan ayahnya. Dia disegani oleh seluruh karyawan karena kemampuan dalam memimpin perusahaan. Selain itu, dia juga terkenal sebagai pemimpin muda yg humble terhadap karyawannya.
"Apa kamu tahu tempat kuliner terkenal disini?" tanyanya sambil melirik sekretaris sekaligus sahabatnya.
"Ada satu yang terkenal yang aku tahu, ayo!" ajak Mita.
Mereka menghabiskan sore hari di tempat kuliner terkenal negara terkaya di salah satu kawasan Asia. Mie goreng, salad udang, nasi khas negara, kue berbentuk bulat, manis dan banyak lubang-lubang terbuat dari batang dalam pohon sagu, senang rasanya menikmati makanan yang belum pernah dia cicipi sebelumnya, ini pertama kalinya dia berada di negara A.
Mereka kembali ke hotel menjelang pukul 9, membersihkan diri dan beristirahat. Mempersiapkan diri untuk meeting penting besok pagi.
**
Jam sudah hampir pukul 7, Edel sudah rapi dengan blouse biru muda dipadukan dengan blazer putih. Dia duduk di sebuah restoran ditemani sekretarisnya.
"Apa semuanya sudah siap?" tanya edel.
"Ah, aku gugup sekali," lanjutnya.
Ini memang bukan pertama kalinya dia meeting dengan perusahaan besar, kali ini dia menggantikan ayahnya yang sedang sakit dan sayangnya tidak bisa ditunda karena proyek yang akan dikerjakan adalah proyek bernilai fantastis bersama salah satu perusahaan besar dari negara A.
Edel merapikan rambutnya yang tergerai, dia menyanggul rambutnya model klip remy.
"Cantik," gumam seorang pria di sudut ruang yang tidak berapa jauh dari mejanya.
Sepuluh menit kemudian, chairman perusahaan besar yang akan meeting dengannya telah tiba. Chairman tersebut teman kuliah ayahnya dahulu dan mereka bekerja sama dalam bidang minyak dan gas.
"Assalamualaikum Edel, tak terasa sudah besar ya," sapa Chairman tersebut dan menyalami Edel.
"Mr. Ommar, apa kabar?" sapa Edel tersenyum.
Mereka pun meeting hampir dua jam, membahas kerja sama perusahaannya untuk proyek baru di negara tersebut.
"Kamu cantik seperti ibumu dan ulet seperti ayahmu," puji Mr. Ommar sambil tersenyum kagum pada gadis di hadapannya itu.
"Terimakasih, anda terlalu memuji saya Mr. Ommar. Saya masih harus banyak belajar," sahutnya.
Edel dan Mr. Ommar sudah saling mengenal. Mr. Ommar dahulu sempat tinggal di Indonesia, Edel sering bermain di rumahnya ketika masih kecil. Setelah dewasa pun beberapa kali dia sempat bertemu dengan Mr. Ommar dan istrinya ketika mereka berlibur ke Indonesia dan beberapa kali makan malam bersama keluarganya.
"Silahkan lanjutkan sarapannya, maaf masih ada yang harus saya selesaikan. Nanti malam jangan lupa hadirlah di perayaan ulang tahun perusahaan kami," pintanya.
"Baik Mr. Ommar, terimakasih telah mengundang kami," jawab Edel tersenyum.
Edel sangat menghormati Mr. Ommar Sahabat ayahnya tersebut. Beliau banyak membantu perusahaan ayahnya ketika perusahaan ayahnya sedang down.
Edel melanjutkan sarapan bersama sekertarisnya tanpa menyadari ada seseorang yang asik memperhatikannya. Pria itu memperhatikannya dengan tersenyum penuh tanya.
***
Hai semua, Ini adalah my first story'. Mohon dukungannya dengan like, komen dan rate ya... 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments
Ita rahmawati
bca yg in juga 😊😊
2023-02-17
0
Renesme Kiky
menarik
2022-09-29
3
🌺°°äRïes🌺 ™
Namanya bagus kak. Edelweiss ❤
2022-08-15
2