Aku terlalu naif dalam hal mengungkap rasa.
Aku terlalu sukar dalam bertutur kata perihal cinta. Terlalu gemar berjibaku dalam rasa putus asa.
Bodoh, memang.
Tapi apa daya jika itu sudah menjadi sebuah keputusan.
Bertahan dalam ketidakpastian yang dilingkupi rasa sakit tak terbantahkan.
Bodoh!
Lagi-lagi aku harus mengutuk diri sendiri,
akan takdir yang tak adil ini.
Aku yang dengan sepenuh hati mencintai,
namun dengan tidak berbelas kasih ia malah mengingkari.
Seharusnya aku pergi,
meninggalkan ia seorang diri.
Namun hati ini masih ingin tetap berdiam diri.
Berharap suatu saat nanti,
hatinya yang terkunci akan luluh karena sering kusirami.
Takdir ini terlalu kejam,
Meluluhlantakan hati yang belum kunjung bertuan.
Menghancurkan asa yang sudah mulai tercipta, dan
Menghanyutkan rasa yang tak lagi bisa dipertahankan.
Akankah takdir cinta itu menyapa?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon idrianiiin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Takdir Cinta Komentar