1. Plot Sistem Terlalu Banyak
Demi menunjukkan pentingnya sistem, beberapa penulis akan menambahkan dialog antara sistem dengan protagonis ke dalam novel.
Ini penting karena kita perlu memberikan plot yang masuk akal untuk kemunculan sistem. Namun, ada juga beberapa penulis menambahkan nama dan kepribadian terhadap sistem. Sebenarnya, ini tidak diperlukan sama sekali, karena sistem tidak dapat disebut sebagai karakter tersendiri, jadi tidak seharusnya ia memakan terlalu banyak plot.
2. Protagonis terlalu cepat menerima kemunculan sistem.
Ini mungkin adalah kesulitan yang paling sering ditemui para penulis.
Sebuah sistem yang muncul tanpa alasan, dapat langsung diterima oleh protagonis dan digunakannya dengan lancar. Meskipun plotnya menjadi lebih cepat, tetapi plot seperti ini akan membuat seluruh novel tampak kaku.
Biasanya, kemunculan sistem seringkali dibarengi oleh perubahan waktu dan ruang sang protagonis, contoh: kelahiran kembali. Protagonis yang baru saja mengalami kelahiran kembali dan belum dapat beradaptasi dengan fakta kelahiran kembali, bagaimana bisa langsung menerima kemunculan sistem dan menggunakannya dengan benar? Terlebih lagi, beberapa sistem bahkan memberikan misi kepada protagonis.
Oleh karena itu, penulis perlu membuat plot bagaimana protagonis menerima kemunculan sistem. Plot tersebut tidak perlu terlalu panjang, cukup beberapa kalimat saja.So, now, major genre works can get special recommendations for the selection of the best chapters (20/40/80 chapters)?
Contoh yang salah:
Protagonis meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil dan terikat dengan sistem.
Sistem: Aku adalah sistem peramal dengan hasil ramalan 100% benar. Setiap kali meramal dan membantu orang lain menghindari kesialan, maka kamu akan mendapatkan poin keberuntungan. Kini poin keberuntunganmu adalah -99.
Protagonis: Gila, mengerikan banget! Aku harus segera meramal orang lain!
Contoh yang benar:
Sistem: Aku adalah sistem peramal dengan hasil ramalan 100% benar. Setiap kali meramal dan membantu orang lain menghindari kesialan maka kamu akan mendapatkan poin keberuntungan. Semakin banyak poin keberuntungan yang dimiliki, kamu akan semakin beruntung.
Protagonis: Aku tidak percaya!
Sistem: Tiga detik kemudian akan ada sebuah vas bunga yang jatuh dari atas kepalamu. Satu…
Protagonis mendongak dan segera melihat sebuah vas bunga jatuh dari langit. Dia segera menghindar agar tidak terluka.
Protagonis: …
Sistem: Kamu meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan mobil karena poin keberuntungan kamu terlalu rendah. Kalau tidak menerimaku, kesialan yang mematikan pasti akan mendatangimu lagi.
Protagonis: Aku terima! Terima!
3. Tingkat pencocokan antara sistem dan identitas asli protagonis
Tingkat pencocokan terbagi menjadi dua:
Satu: Ada perbedaan besar antara kemampuan sistem dan kepribadian asli sang protagonis. Misalnya, protagonis yang sial dan sistem pembawa keberuntungan.
Dua: Kemampuan sistem dan identitas asli protagonis saling melengkapi. Misalnya, investor dan sistem koin emas.
Tidak peduli jenis apa pun sistem tersebut, sistem yang dimunculkan harus cocok dengan identitas asli protagonis. Terkadang ada penulis yang suka mengarang sistem yang sama sekali tidak berhubungan dengan identitas asli protagonis. Contohnya, pelukis dan sistem resep makanan. Jika penulis tidak dapat membangun struktur cerita yang kuat dan membenarkan logika ini, maka hasil penulisan akan menjadi kontraproduktif.
4. Sistem dan identitas asli protagonis harus selaras
Misalnya: siswa pintar dengan sistem kecerdasan, primadona dengan sistem kecakapan, juara seni bela diri dengan sistem bela diri…
Kalau seperti ini, apa gunanya sistem dimunculkan?
Di atas adalah kesalahan umum dalam penulisan novel sistem. Ayo, bersama-sama menjadi lebih baik!