NovelToon NovelToon
Kursus Menulis Tag Tema Kreatif - 2

Panduan Menulis Tema "Bercocok Tanam" yang Sedang Viral

Jumlah peserta 172

Apa itu Bercocok Tanam (pertanian)?


Bercocok tanam (pertanian), mirip dengan label "Menjadi Pengusaha", merujuk pada proses di mana tokoh utama bekerja keras dalam suatu bidang untuk meraih kesuksesan dan kekayaan.


Namun, yang membedakan adalah bidang yang dimaksud; "bercocok tanam" secara spesifik mengacu pada cerita di mana tokoh utama meraih kesuksesan dan kekayaan melalui sektor pertanian.


Novel bertema bercocok tanam (pertanian) umumnya berlatar belakang masyarakat kuno atau periode waktu di mana teknologi masih belum berkembang pesat.


Setingnya bisa berupa zaman kuno, modern, perjalanan waktu (time travel), atau dunia alternatif, dan sering kali melibatkan elemen-elemen khusus seperti sistem, ruang magis, kemampuan khusus, dan sebagainya.


Dalam novel seperti ini, tokoh utama biasanya berasal dari keluarga miskin, desa, atau bahkan merupakan seseorang yang terperangkap dalam tubuh petani atau warga desa setelah melakukan perjalanan waktu.


Melalui perjuangan mereka atau dengan bantuan elemen khusus, mereka secara perlahan memperbaiki kondisi hidup, bahkan mencapai kesuksesan finansial dan perbaikan status sosial.


Apa saja nilai jual/daya tarik dari tema bercocok tanam (pertanian)?

1. Kebangkitan Tokoh Utama:


Dalam proses bercocok tanam, tokoh utama terus belajar keterampilan dan pengetahuan baru, perlahan mengumpulkan kekayaan, memperbaiki kondisi hidup, terus berkembang dan menjadi semakin kuat.


Mereka mendapatkan umpan balik positif yang cepat dan membalas dendam kepada orang-orang jahat yang dulu mengintimidasi mereka. Pembaca dapat mengikuti perjalanan pertumbuhan tokoh utama dan merasakan kepuasan dari perjalanan mereka dari pemula menjadi ahli.


2. Aura Tokoh Utama:


Alur cerita seringkali dapat dipadukan dengan berbagai elemen khusus, seperti sistem atau perjalanan waktu, yang memperbesar kesenjangan dan rasa superioritas antara tokoh utama dengan orang biasa.


3. Pemenuhan Kebutuhan Psikologis:


Dalam kehidupan modern yang serba cepat, cerita bercocok tanam menawarkan suasana pedesaan yang tenang dan santai, memungkinkan pembaca untuk sejenak melarikan diri dari kebisingan dan tekanan kehidupan nyata, serta mendapatkan ketenangan batin.


4. Deskripsi Detail yang Realistis:


Cerita bercocok tanam biasanya menggambarkan dengan rinci kehidupan pedesaan, seperti proses pertumbuhan tanaman, cara pembuatan makanan, pemandangan desa, dan lainnya, yang menambah daya tarik dalam membaca.


5. Hubungan Antar Karakter yang Dekat dengan Kehidupan Nyata:


Hubungan antar karakter sering kali mencerminkan hubungan yang sederhana dan realistis dalam kehidupan sehari-hari, yang menciptakan rasa keterlibatan yang kuat bagi pembaca.


Dalam cerita bercocok tanam (pertanian), hubungan antar karakter biasanya mudah dipahami, apakah itu hubungan yang tulus dan saling membantu antar tetangga dan keluarga, atau hubungan yang penuh kecemburuan dan ejekan, yang dapat mempengaruhi emosi pembaca.


Bagaimana cara menulis cerita bercocok tanam (pertanian) yang baik?

1. Perhatian pada Deskripsi Detail:


Gunakan bahasa yang mudah dipahami, sederhana, dan lebih banyak menggunakan bahasa lisan serta ungkapan sehari-hari, hindari kalimat panjang yang berbelit-belit.


Selain itu, fokuskan pada deskripsi detail, seperti pertumbuhan tanaman, cara pembuatan makanan, dan hal-hal lainnya yang dapat menambah kesan nyata dan menarik bagi pembaca.


2. Penggambaran Karakter:


Dalam novel bertema bercocok tanam, tokoh-tokoh kecil lebih banyak dibandingkan tokoh jahat; banyak tokoh masyarakat biasa dan orang-orang yang hidup dalam kesulitan.


Karakter-karakter pendukung ini seringkali memberikan efek "menghangatkan hati" setelah dibaca.


Dari segi sifat, mereka cenderung digambarkan dengan elemen-elemen seperti "lembut", "baik", "kuat", dan sebagainya.


Bahkan tokoh-tokoh negatif pun tidak digambarkan sebagai karakter jahat yang stereotipikal, melainkan sering kali menunjukkan sisi yang terpaksa karena kondisi lingkungan, misalnya sifat "pelit" yang muncul akibat kehidupan di desa yang sulit.


Fokus pada keaslian karakter seperti ini akan sangat meningkatkan keterlibatan pembaca.


3. Desain Alur Cerita:


Meskipun cerita bercocok tanam seringkali berfokus pada urusan kehidupan sehari-hari, cerita tetap harus mengikuti prinsip alur yang jelas, dengan perencanaan konflik dan pertentangan yang masuk akal, serta menghindari cerita yang hanya berisi catatan rutin tanpa perkembangan.


Dalam merancang alur, bisa dibuat garis waktu yang jelas untuk mencatat apa yang dilakukan tokoh utama di setiap tahap waktu dan tujuan yang tercapai, misalnya pada tahap pertama meningkatkan hasil pertanian, tahap kedua mengembangkan produk makanan baru, tahap ketiga mulai berbisnis dan berdagang...


Selain itu, alur juga dapat dipercepat dengan membangun konflik, seperti perubahan nasib keluarga yang dari kaya menjadi miskin lalu kaya lagi, atau perselisihan dalam keluarga antara menantu dan ibu mertua, serta konflik antara anak sah dan anak tiri.


Contoh Alur Cerita yang Khas:

1. Latar Belakang Zaman Kuno:


Tokoh wanita yang tertekan oleh gosip dan terpaksa mencoba bunuh diri, diselamatkan oleh tokoh pria seorang pemburu di ujung desa, dan akhirnya menikah dengannya.


Tokoh pria sebenarnya adalah seorang jenderal besar, tetapi untuk mengurangi kecurigaan dari para pejabat yang berkuasa dan karena kecintaannya pada kehidupan pedesaan, ia memilih untuk menjadi pemburu.


Keduanya menjalani kehidupan pedesaan yang hangat dan penuh kasih, namun kemudian sang suami meninggal dalam perang.


Tokoh wanita yang menjadi janda dan yatim piatu terpaksa menghadapi penyiksaan dari tetangga dan memutuskan untuk mengambil tanggung jawab untuk mencari nafkah dan menghidupi keluarganya...


2. Setting Perjalanan Waktu:


Tokoh wanita modern yang melakukan perjalanan waktu dan terjebak di desa miskin zaman kuno, menjadi seorang janda dengan anak kecil dan rumah yang rusak.


Dengan memanfaatkan pengetahuan modern, dia mulai bercocok tanam, membuat makanan, dan secara perlahan memperbaiki kondisi hidupnya...


3. Setting "Golden Finger":


Tokoh wanita yang meninggal secara tak terduga dan melakukan perjalanan waktu ke sebuah desa kuno yang sedang mengalami kelaparan.


Di sana, dia secara tak sengaja mendapatkan sistem yang memungkinkan dia untuk meningkatkan dan membuka berbagai jenis tanaman serta keterampilan.


Dengan usaha yang terus menerus, dia berhasil mengelola dan membangun kekayaan, kemudian memimpin seluruh desa keluar dari kemiskinan dan kesulitan menuju kehidupan yang makmur...

NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!