Protagonis wanita bertemu pria asing tampan yang terpuruk. Namun, tidak terpikir oleh protagonis wanita bahwa pria malang yang terlihat biasa saja ini, nyatanya punya identitas tersembunyi!
Setting karakter protagonis pria adalah orang hebat yang terpuruk, seorang pria yang tampaknya tidak punya apa-apa, nyatanya memiliki identitas dan kemampuan yang luar biasa. Ketegangan dan kontras yang ditimbulkan oleh identitas ini, dikombinasikan dengan perkembangan hubungan antara protagonis pria dan wanita, membuat seluruh cerita penuh dengan liku-liku dan menarik.
1. Menggunakan Identitas Tersembunyi untuk Menciptakan Ketegangan dalam Mengembangkan Alur Cerita:
Di momen-momen tak terduga, ungkapkan sifat atau aura berkelas protagonis pria, atau melalui berita di televisi, untuk menyampaikan informasi tentang pewaris suatu keluarga atau perusahaan yang hilang. Hal ini akan membuat pembaca terus menebak identitas sebenarnya. Selain itu, manfaatkan identitas tersembunyi protagonis pria untuk membantu protagonis wanita, sehingga mempercepat perkembangan hubungan mereka. Misalnya, protagonis pria dapat secara diam-diam membantu dari belakang, menunjukkan kemampuan dan kecerdasannya, yang membantu protagonis wanita menyelesaikan masalah dan mengembangkan hubungan mereka.
2. Menulis Kontras Karakter dengan Baik:
Protagonis pria terlihat sebagai pria terpuruk, tetapi sebenarnya adalah seseorang yang hebat. Di satu sisi, ia tampak sebagai pihak yang lemah, tetapi sebenarnya melindungi atau memanjakan protagonis wanita dengan identitasnya yang tersembunyi. Di sisi lain, gambarkan kontras antara protagonis pria sebelum dan sesudah identitasnya terungkap. Pada awalnya, ia mungkin diejek sebagai orang yang tidak berguna atau dianggap sebagai pria biasa yang lemah oleh protagonis wanita. Setelah identitasnya terungkap, ia tampil glamor, berani, dan melindungi protagonis wanita dengan cara yang mencolok.
3. Deskripsi RInci tentang Interaksi Sehari-hari:
Tanpa mengetahui identitas protagonis pria, proses interaksi dan ketertarikan antara mereka bisa ditulis dengan rinci dan seputar keseharian. Meskipun hanya pertukaran hadiah, makan bersama, dan saling perhatian, juga menjadi dasar timbulnya perasaan antara mereka. Misalnya, saat makan di warung pinggir jalan, menciptakan kontras antara seorang CEO yang makan di tempat sederhana; saat bertukar hadiah, protagonis wanita memberi hadiah kecil yang dibeli dari kios kecil, sementara protagonis pria memberikan cincin atau gelang yang terlihat usang, tetapi sebenarnya adalah pusaka berharga. Dengan adanya setting identitas tersembunyi ini, interaksi sehari-hari yang tampak biasa akan terasa menarik bagi pembaca, membuat mereka tidak sabar menantikan perkembangan cerita selanjutnya.
Fokus pada Alur Cerita Cinta Manis:
① Protagonis pria adalah pewaris kerajaan bisnis yang terpaksa meninggalkan perusahaan akibat konflik internal keluarga, hidup tanpa uang, dan jadi gelandangan. Protagonis wanita adalah pemilik rumah makan kecil yang baik hati, secara kebetulan menyelamatkan protagonis pria yang pingsan karena kelaparan di jalan. Protagonis pria mulai bekerja di rumah makan protagonis wanita, menyembunyikan masa lalunya, dan perlahan-lahan timbul perasaan di antara mereka. Protagonis pria menggunakan kecerdasan bisnisnya untuk membantu mengembangkan rumah makan protagonis wanita, sambil diam-diam menyelidiki kebenaran di balik konflik keluarganya…
Fokus pada Alur Cerita Healing:
② Protagonis pria berasal dari keluarga terpandang, tetapi setelah mengalami pengkhianatan besar dalam keluarga, ia kehilangan harapan pada ikatan keluarga, cinta, dan kemanusiaan, sehingga memilih melarikan diri dan melepaskan hak warisnya, dan hidup sebagai orang biasa. Ia mencoba melupakan rasa sakitnya dengan alkohol. Setelah menghadiri sebuah pesta, ia mabuk berat dan ditinggalkan oleh teman-temannya di jalan. Protagonis wanita secara tidak sengaja bertemu protagonis pria saat pulang kerja dan salah mengira dia sebagai pengemis. Karena hatinya baik, ia memberikan setengah roti yang tersisa setelah bekerja kepada protagonis pria. Untuk pertama kalinya, protagonis pria diperlakukan seperti pengemis, dan pengalaman baru baginya. Ia merasakan kehangatan dan kemurnian hati dari roti yang diberikan oleh protagonis wanita, dani menumbuhkan rasa penasaran dan ketertarikan yang kuat pada protagonis wanita. Protagonis pria mulai mencari tahu tentang protagonis wanita, ia ingin memahami kehidupannya dan mencari makna hidup dari kebaikannya. Meskipun protagonis wanita penasaran dengan identitas protagonis pria, tapi tidak mengubah sikap peduli dan ingin membantunya. Seiring dengan semakin dalamnya hubungan mereka, protagonis pria akhirnya menceritakan masa lalunya, termasuk konflik keluarga, pengkhianatan, dan keputusasaannya…
