"Aku pernah gagal dalam rumah tangga karena kesalahanku sendiri. Aku menyia-nyiakan seorang istri yang mencintaiku dengan pengkhianatan yang kejam. Karena itu, aku tak berani mengatakan cinta lagi, aku takut itu akan menyakiti orang lain." Ucap Bram lirih.
"Tapi, jika kamu mencintainya, maka tak ada yang salah."
"Biarlah Tuhan tunjukkan jalannya, jika memang Aisyah adalah perempuan yang di takdirkan untukku."
Kisah hijrah dibalut kisah cinta sarat perjuangan dan liku. Apakah jadinya, saat cinta berdenting hanya dalam kepasrahan untaian do'a, tersemat dalam setiap butiran tasbih sementara bibir terlalu kelu dalam mengucapkan rasa. Akankah bahagia itu menyapa?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suesant SW, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CINTA DALAM BUTIRAN TASBIH Komentar