Episode 18

AIDEN VAN HOUTEN

**✨ Bunda untuk Daddy 🎎

18

***

Happy reading 🎇🎇**

[]

.

.

.

Sandy terbangun dari tidurnya, samar-samar dirinya mendengar suara gaduh dari lantai bawah.

Masih dengan mata setengah merem dia keluar dari kamar ingin menengok apa yang terjadi.

Mengambil kaos putih polosnya yang tipis menunjukkan otot-otot nya. Karena Sandy terbiasa tidur tidak memakai baju.

Dengan malas dirinya menuruni tangga, belum genap ditangga terakhir Sandy menghentikan langkahnya ketika terdengar Laras menyebut nama Stella.

Stella yang tengah duduk disofa dengan Laras dan juga Aiden menoleh saat mendengar suara kaki menuruni tangga.

Dia membeku ditempat, lidahnya kelu, jantungnya seakan marathon melihat Sandy yang menuruni tangga.

B

ukan, bukan itu fokusnya, namun keadaan Sandy yang memakai kaos tipis menonjolkan otot perut, lengan serta dadanya. Dan jangan lupakan rambutnya yang masih acak-acakan khas bangun tidur yang membuat kesan semakin sexy. Stella menelan salivanya.

Sandy membuka matanya lebar, menatap Stella yang juga tengah menatapnya. Terlihat wanita itu salah tingkah ketika sedang menatapnya. Beberapa kali berkedip-kedip serta menggeleng. Ada apa bathinnya.

Stella yang ketahuan mengagumi ciptaan tuhan berbentuk Sandy itupun tersadar, berkedip-kedip beberapa kali, menggeleng pelan dan mengalihkan fokusnya pada Aiden.

Laras mengetahui gerak-gerik Stella yang terpesona dengan anaknya itu pun tersenyum senang.

"Sandy kembalilah kekamar mu" tegur Laras

"Kenapa ma" tanyanya bingung

"Kau tidak malu bertemu Stella dengan keadaan seperti itu"

Sandy melihat penampilan nya sendiri 'kenapa' pikirnya

Laras berdecak "ck, kau baru bangun dan belum mandi Sandyyy" tekan Laras pada kata terakhir

Sandy terkesiap, dia menepuk keningnya, bagaimana dia lupa, Sandy menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, menyengir dan berlari cepat menaiki tangga menuju kamarnya kembali.

Bagaimana bisa dirinya muncul dihadapan Stella dengan keadaan yang tidak bagus. Menurutnya.

Padahal bagi Stella itu pemandangan yang luar biasa bagus.

"Kebiasaan Sandy Ste" Laras mengelus lengan Stella

"Harap maklum ya"

"I-iya tan gapapa" Stella tersenyum canggung

Dia tidak tahu kalau sandy ada dirumah, tadi malam Aiden menelepon menggunakan ponsel Laras menyuruhnya datang kerumah. Saat dia tanya apa Daddy dirumah, Aiden menjawab Daddy tidak pulang.

Jadi Stella menyanggupi untuk singgah dikediaman Van Houten sekalian membawa kue yang tadi pagi dia buat untuk Aiden.

***

"Bunda kita jalan-jalan yuk"

"Kemana sayang"

"Aiden pengen beli ice cream"

"Boleh"

"Tante boleh Stella ajak Aiden ke mall" tanya Stella menoleh kearah Laras

"Boleh, eh Sandy antar Aiden sama Stella ke mall gih" Laras memanggil Sandy yang baru turun dari tangga

Stella melotot, maksud hati mengajak Aiden hanya berdua, eh malah Laras meminta Sandy yang mengantar.

Sandy mengangguk "ayo kita berangkat"

Aiden meloncat-loncat senang, kemudian melompat kegendongan Sandy.

Mau tidak mau Stella mengikuti nya. "Stella pamit tante"

"Hati-hati ya"

"Dah oma"

Laras membalas lambaian Aiden, dia tersenyum melihat ke-tiga nya berjalan seperti sebuah keluarga.

"Kenapa ma" Vero datang melihat istrinya sedang senyum-senyum

"Mama berdoa semoga mereka jadi keluarga sungguhan pa" ujar Laras tanpa melihat kearah Vero

Vero melihat apa yang menjadi fokus istrinya "ya semoga saja allah mengabulkan doamu"

Laras menoleh "papa setuju"

"Apa yang membuat cucu kita senang, pasti papa setuju" ucapnya tersenyum

Laras segera masuk kedalam pelukan suaminya itu.

***

Setelah sampai di mall ketiganya masuk dikedai ice cream, Sandy masih menggendong Aiden. Ketiganya antri didepan stand ice cream, karena Aiden menolak untuk duduk, dia ingin melihat langsung pembuatan ice creamnya.

Sedangkan Stella juga ikut antri karena dia pikir bagaimana Sandy akan membawa ice cream tersebut sedangkan dia sedang menggendong Aiden.

Tiba saatnya giliran mereka, setelah selesai memilih rasa yang diinginkan, Sandy bermaksud membayar, namun kedua tangannya sudah penuh cup ice cream serta tangan satunya menggendong Aiden.

"Stella bisa tolong ambilkan dompet disaku celana belakang ku"

Stella terkejut "a..- pakai uangku saja"

"Tidak Stella, aku tidak mau merepotkan mu, lagipula Aiden anakku" tolak Sandy

Stella cukup bingung, antara malu dan tidak enak. Namun tak ada pilihan lain, dia merogoh saku celana belakang Sandy dan mengambil dompetnya. Jantungnya sudah jumpalitan didalam.

"Tolong kau bayarkan Ste"

Stella mengangguk, bertanya kepada penjual berapa yang harus dibayar.

Dengan perlahan Stella membuka dompet Sandy, bahkan matanya terpejam.

Ada beberapa lembar uang pecahan seratus ribu dan limapuluh ribu, serta berbagi jenis kartu kredit dengan beberapa warna.

Namun fokusnya pada foto wanita yang terselip didalamnya, Stella mengamati wajah wanita itu, sangat cantik.

"Itu mommy Aiden" ucap Sandy seakan mengerti apa isi pikiran Stella

Stella tersentak, dirinya merutuki diri sendiri mengamati benda yang bukan miliknya dan bukan seharusnya.

Setelah membayar Stella berniat mengembalikan dompet Sandy.

"Kau bawakan dulu Ste, tanganku penuh" Stella hanya mengangguk

Kemudian ketiganya mencari tempat duduk kosong disekitar mall, karena hari libur mall sangat ramai pengunjung.

Setelah menghabiskan ice cream Aiden mengajak Sandy dan juga Stella bermain diarena permainan.

Ketiganya tertawa bersama, seperti sebuah keluarga sungguhan.

***

Rega yang sedang akan ke mall guna bertemu teman lamanya yang mengajak bertemu disalah satu restoran mall tak sengaja melihat mobil Stella terparkir di parkiran.

"Stella disini" gumamnya

Ya tadi mereka memutuskan memakai mobil Stella saja, karena Stella bersikeras untuk memakai mobilnya sendiri sedangkan Sandy dibiarkan memakai mobil sendiri.

Jelas Sandy menolak menggunakan mobil sendiri-sendiri padahal tujuannya sama. Alhasil dirinya mengalah dan memilih menggunakan mobil Stella.

Rega melihat Stella yang tengah berdiri sambil menggendong anak kecil. Dia bermaksud menghampiri

"Stella" panggilnya

"Oh hai Ga"

Rega menanyakan siapa itu dengan menunjuk Aiden dengan dagunya.

"Ini Aiden" jawab Stella

"Kamu kesini berdua"

Stella menggeleng "tidak, bersama Daddy Aiden juga, tapi dia sedang ke toilet"

Rega geram mendengar Stella bersama pria lain, yang tak lain adalah saingan beratnya, Sandy. Rega sudah tahu kalau Aiden adalah anak dari Sandy.

Tak berapa lama Sandy menghampiri Stella. Dia berdehem

Kedua pria dewasa itu melempar tatapan satu sama lain. Stella tidak tenang melihat raut wajah keduanya, Stella tau keduanya seperti menyimpan dendam. Tapi Stella tidak tahu apa masalah keduanya. Apa dulunya mereka saling kenal.

Tidak tahan melihat situasi yang memanas Stella memutuskan mengajak Sandy segera pulang.

"San sebaiknya kita pulang, Aiden juga sudah tidur"

Dua pria itu menoleh kearah Stella.

"Baiklah, ayo"

"Ga kami pamit duluan" Stella tersenyum kearah Rega dan berlalu

"Biar aku yang gendong Aiden" Sandy mengambil Aiden dari gendongan Stella

Stella berjalan beriringan dengan Sandy. Hal itu tak luput dari penglihatan Rega. Rega mengepalkan tangannya memukul udara "argghh" teriaknya frustasi

***

Sandy memutuskan untuk pulang kerumah Stella, bukan apa-apa dirinya tidak mau Stella yang mengantar kan pulang. Sandy sudah menelepon Alvin untuk menjemputnya dirumah Stella.

"Masuk dulu San" ajak Stella

Sandy mengangguk dan masuk kerumah Stella dengan menggendong Aiden yang tertidur.

"Duduk dulu" tawar Stella kemudian berlalu menuju dapur

"Bi, tolong buatkan minuman untuk tamu saya"

"Iya nyonya"

Sandy menidurkan Aiden pada sofa panjang. Tak berapa lama Stella kembali dengan pakaian yang sama dan duduk diseberang.

"Terimakasih Ste"

"Untuk"

"Untuk hari ini" Sandy tersenyum kearah Stella

Stella tertular senyuman Sandy "sama-sama"

***

.

.

.

Hot

Comments

🎎 Lestari Handayani 🌹

🎎 Lestari Handayani 🌹

💪💪💪

2022-10-18

0

Noni Noni

Noni Noni

Ada yg ngga nyambung... rega sdh bbrp kali melihat aiden, masa masih nanya ini siapa...

2020-10-23

0

Susi Soemarwoto

Susi Soemarwoto

good...

2020-06-30

0

See all

Download

Like this story? Download the app to keep your reading history.
Download

Bonus

New users downloading the APP can read 10 episodes for free

Receive
NovelToon
Step Into A Different WORLD!
Download MangaToon APP on App Store and Google Play