Episode 17

STELLA AYI GHANI

a.k.a BUNDA

**✨ Bunda untuk Daddy 🎎

17**

***

Gadis dengan rambut ekor kuda, serta poni yang menutup keningnya itu berjalan santai setelah keluar stasiun.

Menghirup udara dan menghembuskan nya pelan.

Dia menyetop sebuah taxi yang melintas dan bergegas masuk, menunjukkan alamat yang dituju pada sang sopir.

Taxi berhenti didepan sebuah gedung perkantoran. Gadis itu menurunkan kaca mobilnya.

Dia tersenyum senang ketika melihat gedung tempat kerjanya yang baru "akhirnya aku bisa bertemu dengannya lagi" gumam gadis itu

"Jalan pak" ucapnya kepada sang sopir taxi setelah puas mengamati.

Gadis itu turun dari taxi menyeret kopernya menuju rumah dua lantai dengan tulisan didepan pagar "MENERIMA KOST PUTRI"

Ya gadis itu memutuskan mencari kost disekitar kantor barunya, untung saja pak sopir sempat memberitahu kan bahwa ada tempat kost sekitar sini.

Setelah bertanya² soal harga dsb gadis itu resmi menempati kamar kost dilantai dua.

Dia berbaring di kasur nya, tersenyum membayangkan wajah tampan bosnya, yang sudah lama dia taksir tapi tak kunjung berani mengungkapkan.

Kini dirinya semakin dekat dengan bos tampannya itu, semakin banyak kesempatan untuk dekat dengannya.

Tak sabar dirinya ingin bekerja besok, dia memeluk gulingnya gemas, berguling-guling kekiri kanan, sampai tak terasa matanya terlelap.

***

Rega keluar dari kantornya berniat mengajak Stella makan siang. Namun sebelum berhasil membuka pintu mobil, suara seorang perempuan menghentikan nya.

"Siang pak Rega" Rega memutar tubuhnya

"Hem, siang" jawabnya datar

"Bapak mau makan siang ya"

Rega hanya menaikkan salah satu alisnya tanpa berniat menjawab.

Wanita itu meremas ujung kemejanya "bi-bisakah saya ikut bapak" ucapnya sambil menggigit bibir bawahnya

"Kamu siapa"

Wanita itu mendongak "saya karyawan pindahan pak, saya belum hafal daerah disini, cuma bapak yang saya kenal" bohongnya

Rega menilai wanita ini dari atas sampai bawah 'berani sekali' bathinnya

"Kamu bisa tanya sama satpam dan beberapa karyawan lain disini" Rega menjunjung tinggi rasa perikemanusiaan nya, walaupun dia bos tapi harus ramah terhadap karyawan. Selagi masih dibatas normal

"Tapi pak saya--"

"Maaf saya sibuk"

Rega berbalik segera membuka pintu mobil dan meninggalkan wanita yang masih menatapnya dengan tatapan nanar.

***

Stella dan Rega kini tengah duduk dimeja salah satu cafe untuk makan siang.

"Ste ada apa" Rega berucap karena berulang kali Stella terlihat mengecek ponselnya dan meletakkan kembali

Stella menggeleng "adik tiriku kemarin datang ke Jakarta, tapi sampai hari ini belum mengabariku"

"Memang ada urusan apa dia kesini"

Stella mengendikkan bahunya "sepertinya pindah kerja"

Rega mengangguk "telepon saja"

"Sudah tapi gak pernah di angkat" Stella menggoyang-goyang kan ponselnya keatas

"Jangan dipikirkan, mungkin dia sudah mendapatkan tempat tinggal dan belum sempat mengabari"

Stella mengangguk "semoga"

***

Keluar dari cafe Stella menolak Rega yang akan mengantarkan nya.

"Tidak usah Ga, aku ada urusan dengan klienku, aku bisa naik taxi"

"Tapi Ste kamu kesini bersamaku, jadi pulang juga harus bersamaku, aku akan mengantarmu bertemu klien" paksa Rega

Stella menghela nafas lelah "baiklah"

Rega tersenyum kemudian membukakan pintu mobil untuk Stella, sedikit berlari memutar mobil menuju kursi kemudi.

Perlahan Mobil Rega meninggalkan parkiran cafe.

Diujung jalan seorang gadis berkemeja biru yang dimasukkan kedalam roknya, serta rambut yang diikat ekor kuda memandangi mobil Rega yang perlahan menjauh.

Perasaan nya sedih melihat orang yang selama ini dicintai bersama wanita lain. Dia tidak bisa melihat bagaimana wajah wanita itu karena posisinya membelakangi.

Dia menghela nafas lelah, susah payah dirinya mencari taxi guna mengikuti bosnya itu yang ternyata malah bersama wanita lain.

"Apa itu kekasih pak Rega" gumamnya sedih

***

Hari sudah sore Stella bergegas pulang dari butiknya. Ditengah jalan dirinya berbelok kemini market guna membeli beberapa keperluan.

Stella berada pada jejeran rak tepung, dia berniat membuat kan Aiden roti, beberapa kali Aiden memintanya membuat kan roti namun belum disanggupi oleh Stella.

Sedang asik memilih tepung yang mana yang akan dibeli seseorang disampingnya membuat nya menoleh.

"Mbak Stella"

Stella menoleh namun belum menyadari siapa wanita didepannya ini, dia berusaha mengingat².

Wanita itu menepuk lengan Stella "aku Intan mbak, masa sama adik sendiri lupa" ucapnya cemberut

Stella melotot menutup mulutnya "astagaa Intan" pekiknya kemudian memeluk adik tirinya itu

"Bagaimana kabarmu, kau sudah besar sekarang" Stella menilai penampilan Intan dari atas sampai bawah

Intan menyengir "baik kak, aku tambah cantik kan" Intan berpose ala model

Stella terkekeh melihatnya "iya-iya kau sangat cantik"

"Kenapa tidak mengangkat teleponku adik nakal" Stella mencubit hidung Intan

Intan mengelus hidungnya "aku sibuk mbak hehe"

"Ayo ikut mbak kerumah, kau harus cerita banyak" Stella menggeret tangan Intan menuju kasir setelah menyelesaikan belanjanya.

***

"Bagaimana kabar ayah ibu Tan" Stella menuang minuman kedalam gelas menyodorkan pada Intan

"Alhamdulillah baik mbak" jawab Intan menerima gelas dan meminumnya

"Ayah bilang kamu pindah kerja di Jakarta"

Intan mengambil cemilan yang ada ditoples "iya mbak, pindah di kantor pusat"

"Kamu tinggal disini saja sama mbak, mbak sendirian disini" Stella meneguk minumannya

"Aku sudah sewa kost mbak selama sebulan"

"Kamu lupa punya mbak disini, kenapa milih kost"

Intan menyengir "hehe Intan pengen mandiri mbak, lagipula kost nya deket sama kantor Intan yang baru"

Stella menggeleng "kalau kamu bosan disana, kamu pulanglah kesini"

"Siap mbak"

***

Intan memutuskan menginap dirumah Stella berhubung besok hari minggu.

Terlihat Stella yang sedang berkutat didapur dengan beberapa sayur dan kompor.

"Pagi mbak" sapa Intan duduk dimeja makan

"Pagi Tan, sudah bangun" jawab Stella menoleh sebentar dan kembali melanjutkan kegiatannya

Intan bangkit menghampiri Stella "mbak buat apa"

"Oh ini mbak buat kue"

"Mbak tidak usah repot-repot begitu sama Intan, Intan jadi malu"

Stella mendongak sebentar "kamu mau?"

"Loh memang itu bukan buat Intan mbak" tanyanya bingung

Stella tersenyum menggeleng "lalu buat siapa mbak"

"Buat seseorang" jawab Stella tersenyum

"Ehem pasti buat pacar mbak ya" tebak Intan

"Hust jangan ngawur kamu, mbak gak punya pacar"

"Jangan bohong mbak, punya juga gak masalah" goda Intan menaik turunkan alisnya

"Ini untuk Aiden"

"Ohh namanya Aiden" Intan manggut-manggut

"Dia masih kecil Intan, tiap lihat Aiden mbak teringat dengan Rafa" Stella menerawang sambil tersenyum

Intan mengelus lengan Stella, keduanya tersenyum.

"Kamu sendiri bagaimana, sudah punya pacar"

Intan menyengir "lagi proses pedekate mbak" ucapnya terkikik

Stella menyernyit "siapa"

Intan tersenyum mendekatkan bibirnya pada telinga Stella "sama bos Intan mbak"

Stella melotot "bos" ulangnya

Intan mengangguk "jangan salah paham mbak, bos dikantor Intan masih muda, ganteng, keren, baik, rajin fitness deh kayaknya" Intan senyum-senyum membayangkan wajah bosnya

Stella bergidik melihat tingkah adiknya "darimana kamu tahu dia sering fitness"

Masih pada posisi menatap langit-langit dapur, serta memangku wajahnya dengan tangan "terlihat dari ototnya yang menyembul dibalik kemeja, six pack atau eight pack ya"

"Aaaaaaa" teriak Intan histeris sambil menutup wajahnya

Stella hanya geleng-geleng kepala melihat kegilaan adiknya.

Tak lama raut wajah Intan berubah sendu membuat Stella bingung "kenapa hem"

Intan menghela nafas lesu menumpu wajahnya dengan kedua tangannya, dengan siku diatas meja pantry.

"Kemarin aku melihat dia sama wanita mbak, pasti itu pacarnya" ucapnya lesu

Stella tersenyum "kamu yakin itu pacarnya"

Intan mendongak kemudian menggeleng.

Stella mengelus pundak Intan "harus optimis dong, siapa tahu itu hanya teman nya" Stella memberikan semangat

Intan berdiri tegak "iya mbak, Intan akan berusaha mendapatkan pak bos ganteng" Intan mengepalkan tangan kanannya

"Selama para saksi belum bilang 'sah' aku tidak akan menyerah mendapatkan cinta mu pak bos ganteng" Intan cekikikan mendengar ucapan absurd nya sendiri

Stella terkekeh sambil geleng-geleng mendengar ucapan Intan.

Intan itu tipikal orang yang ceria, cerewet dan ya itu, tidak tahu malu kalo sama bos gantengnya.

***

Intan duduk disofa sambil menonton televisi serta mengunyah cemilan yang ditaruh di pangkuan nya.

Stella masih mandi, katanya dia akan pergi menemui Aiden yang Intan tidak tahu seperti apa wajahnya.

Terdengar ponsel berdering, Intan mengecek ponselnya, bukan miliknya. Mungkin punya Stella.

Intan bangkit dari sofa mencari ponsel kakaknya yang berdering, ternyata ada dimeja makan.

Dia melihat tertera nama "Rega" dilayar. Dia tersentak, kenapa namanya sama bathinnya. Ragu dirinya hendak mengangkat namun sambungan telepon itu sudah terputus.

Intan mengendikkan bahu dan kembali kesofa melanjutkan kegiatan menonton televisi.

Tak berapa lama Stella keluar dari kamar sudah rapi dengan dress peach selutut serta memegang tas ditangan kanannya.

"Intan kamu lihat ponsel mbak gak"

"Tuh dimeja makan" tunjuk Intan dengan dagunya

"Eh ada telepon dari Rega mbak tadi"

Stella mengangguk dan mengecek ponselnya.

"Dia siapa mbak, pacar?" Tanya Intan penasaran

"Bukan, dia teman mbak"

"Mbak pergi dulu ya, kamu betahin disini, kalau perlu nginap disini saja"

"Nanti Intan pulang mbak, kapan² Intan kesini lagi"

"Baiklah mbak pergi dulu"

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam" jawab Intan, seakan teringat dia memutar tubuhnya

"Mbak kuenya Intan bawa pulang ya" teriak Intan ketika Stella hampir keluar dari pintu

"Iya bawa saja" jawab Stella

***

.

.

**Jeng jeng jeng

Demi apa sepagi ini sudah update 😜

Terlalu semangat ini mah 😂

Oh iya ada pemain baru loh, gimana nih tambah seru atau tambah bosen ... ??

Jan bosen yah 😚😉**

Hot

Comments

🎎 Lestari Handayani 🌹

🎎 Lestari Handayani 🌹

cantik visual nya

2022-10-17

0

Aoi_chan8

Aoi_chan8

dapetin adiknya aja ga

2020-07-24

1

Susi Soemarwoto

Susi Soemarwoto

deg deg an endingnya niiih

2020-06-30

0

See all

Download

Like this story? Download the app to keep your reading history.
Download

Bonus

New users downloading the APP can read 10 episodes for free

Receive
NovelToon
Step Into A Different WORLD!
Download MangaToon APP on App Store and Google Play