Episode 15

STELLA AYU GHANI

a.k.a BUNDA

✨ Bunda untuk Daddy 🎎

15

***

**Jangan lupa vote dan koment 😍

Happy reading**

[]

Sorenya Stella berkutat dengan bumbu dapur guna memasak untuk makan malam ditemani Aiden yang duduk dimeja pantry.

Mereka memutuskan untuk kembali ke Jakarta besok pagi, karena kondisi Sandy yang baru saja membaik. Stella sudah menawarkan agar dirinya saja yang menyetir tapi ditolak dengan keras oleh Sandy. Sandy mana tega membiarkan wanita menyetir malam-malam.

Sandy yang sudah merasa lebih baik berjalan menuju dapur, menghampiri Aiden dan melihat Stella yang sedang berkutat dengan kompor serta penggorengan.

"Daddy ini apa" Aiden menunjukkan kaleng di depannya

Sandy membukanya, mengambil dengan ujung jarinya dan menjilat kan pada Aiden.

"Manis Daddy, seperti gula"

Stella yang mendengar menoleh kebelakang, "itu namanya gula halus sayang"

Dengan sengaja Sandy mengambil lagi dan mengoleskan di pipi Aiden, tak mau kalah Aiden pun membalas perlakuan Daddy nya.

Keduanya tertawa melihat wajah nya yang penuh dengan serbuk putih itu.

Stella berbalik dan terkejut, "astaga apa yang kalian lakukan" Stella berjalan dan menghapus wajah Aiden dengan apround nya

Sandy menyeringai, mengambil serbuk itu dan mengoleskan pada pipi Stella. Dia tertawa diikuti Aiden

Stella menganga melihat ulah Sandy, tak mau kalah dirinyapun membalas dengan mengoles wajah Sandy dan Aiden dengan gula halus.

Ketiganya berlari berkejar-kejaran sambil melempar dengan bubuk putih itu.

Aiden berlari keluar dari dapur, bermaksud mengambil ponsel Daddy yang tergeletak di nakas kamar.

Kemudian kembali dan mengambil gambar Bunda serta Daddy nya yang tertawa sambil perang serbuk.

"Daddy Bunda" teriak nya

Keduanya menoleh.

Cekrek..

Kemudian Aiden langsung berlari.

"Aiden tunggu" teriak Sandy hendak mengejar anaknya

Namun kakinya terpeleset serbuk yang berserakan dilantai, alhasil dirinya terjerembab kedepan mengenai tubuh Stella yang berada didepannya.

Brukk..

Cup

Tak sengaja bibir Sandy mengecup kening Stella yang terjatuh dibawahnya. Dengan posisi tangan kiri Sandy menahan punggung Stella serta tangan kanannya menahan kepala bagian belakang Stella agar tidak terbentur lantai.

Tubuh keduanya menempel, kedua siku Sandy terasa ngilu saat membentur lantai.

Sandy mengangkat wajahnya menatap Stella yang mematung dibawahnya. Dirinya sadar tadi tidak sengaja mencium kening Stella.

Stella membeku diposisi nya, jangan lagi, gumamnya.

Jangan bicarakan jantung, keduanya merasa harus memeriksakan kesehatan jantung setelah ini.

Sandy meneliti wajah Stella mulai dari mata, hidung, pipi yang muncul semburat merah seperti blush-on, kemudian beralih pada bibir Stella yang berwarna pink, seperti menggoda agar Sandy mencicipinya.

Sandy meneguk salivanya, perlahan memiringkan kepalanya dan bergerak maju.

Entah mengapa melihat wajah Sandy semakin mendekat reflek Stella memejamkan matanya.

Merasa mendapatkan izin Sandy pun menempelkan bibirnya pada bibir Stella, awalnya hanya menempel biasa, namun perlahan melumat nya dengan lembut.

Stella merasa tubuhnya lemah diatas kuasa Sandy, kupu-kupu diperutnya serasa beterbangan. Merasakan cumbuan halus dari Sandy dia terlena, tak terasa dirinya membalas ciuman Sandy.

Sandy merasakan Stella membalas ciumannya, dia tersenyum. Sandy tidak pernah seperti ini sebelumnya, bahkan ketika dirinya mencium Fara pun tidak ada gelenyar aneh pada tubuhnya.

Terakhir kali dirinya merasa seperti ini saat berciuman dengan mendiang istrinya.

Saat masih meresapi dan mencecap bibir masing-masing tiba-tiba suara milik Aiden mengentikan kegiatan keduanya.

"Daddyyyy"

"Bundaaaa"

Reflek Stella mendorong dada Sandy agar menyingkir dari atasnya, dan segera berdiri sambil membersihkan serbuk gula yang menempel pada bajunya.

"Bunda disini sayang"

Aiden berlari kearah Stella memeluk perutnya, mendongak menatap Stella.

"Ada apa?" Stella menunduk menatap Aiden yang hanya sebatas perutnya

Aiden mengendus-endus, Stella mengikuti tingkah Aiden mengendus 'seperti bau gosong' pikirnya

"Stella sayurnya" teriak Sandy yang sudah berdiri disampingnya

Stella berlari mengecek panci diatas kompor yang sudah menghitam, segera dia mematikan kompor.

Melihat kearah Sandy dan Aiden bergantian. Kemudian ketiganya tertawa melihat sayur yang sudah menghitam.

"Kita makan malam diluar saja" ujar Sandy diangguki Stella dan Aiden

Ketiganya beranjak menuju kamar masing-masing guna membersihkan diri dan berganti pakaian.

***

Stella memegang bibirnya, merasakan ciuman Sandy yang masih terasa dibibirnya.

Pipinya terasa panas mengingat ciuman tadi. Dia memukul kepalanya, kenapa juga tadi dia membalas ciuman Sandy. Bagaimana harus bersikap nantinya.

Setelah selesai berganti pakaian ketiganya memutuskan menuju restoran.

Mereka sampai di restoran dan segera memesan makanan.

Setelah selesai makan malam Sandy mengajak Stella dan Aiden jalan-jalan disekitar taman, banyak pemuda pemudi serta keluarga yang hanya sekedar jalan-jalan menghabiskan malam seperti mereka.

Tidak begitu rame karena besok bukan hari minggu. Stella terus saja diam, dia merasa malu dengan Sandy.

Tak beda jauh, Sandy juga merasa canggung dengan Stella. Tapi tak dipungkiri dirinya merasa senang.

Aiden tertidur digendongan Sandy, berjalan beriringan dengan Stella, mereka memutuskan menuju stand penjual jagung bakar.

"Dua pak" ucap Sandy kepada penjualannya dan menuntun Stella duduk lesehan ditikar yang sudah disediakan penjual

"Anaknya ya pak" ucap salah satu pembeli yang duduk disampingnya

"Iya bu" jawab Sandy

"Ganteng ya, seperti ayahnya, ibunya juga cantik"

Sandy dan Stella melihat satu sama lain.

"Semoga pernikahan kalian senantiasa bahagia ya nak, saling menjaga, saling jujur, hati-hati sekarang itu jamannya pelakor dan pebinor" nasehat sang ibu yang seperti nya mengira mereka adalah satu keluarga

Stella tersenyum kikuk, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Iya bu pasti, doakan kami langgeng ya bu" itu suara Sandy

Stella melotot kearah Sandy, sedangkan Sandy mengedipkan satu matanya kearah Stella bermaksud menggoda.

"Iya, ibu doakan semoga kalian langgeng sampe kakek nenek"

"Aminnnn" jawab Sandy melirik wajah Stella yang menunduk malu-malu

"Sudah umur berapa anaknya mas" tanya ibu-ibu itu lagi

"Lima tahun lebih bu" Stella menyahut, dirinya mengetahui tanggal lahir Aiden waktu Aiden dirawat dirumah sakit

"Sudah waktunya buatin adik tuh" goda sang ibu menepuk pundak Stella

Stella tersedak liurnya sendiri, bagaimana mungkin membuat adik untuk Aiden, menikah saja belum bathinnya

Sedangkan Sandy sudah menahan tawanya sedari tadi.

"Ayahnya ganteng, ibunya cantik pasti anak-anaknya juga cantik dan ganteng seperti orangtuanya"

"Hehe iya bu" jawab Stella pura-pura tersenyum senang

"Doakan dapat cewek ya bu" Sandy menyahut

Jangan tanya bagaimana wajah Stella, rasanya dia benar-benar malu, ingin rasanya mengubur diri saat ini juga.

"Iya, ibu doakan semoga anak kalian yang kedua cewek"

"Aminnn" ucap Sandy dan ibu itu bersama

Stella yang melihat Sandy menahan tawa pun melotot kesal, wajahnya memerah menahan malu dan marah.

Setelah ibu-ibu itu pergi tawa yang sedari tadi ditahan Sandy akhirnya keluar.

Dia terbahak-bahak melihat wajah Stella yang terlihat sangat kesal.

Stella bersendekap dada melihat makhluk yang sayangnya tercipta dengan sempurna itu menertawakan nya.

"Berhenti Sandy"

Sandy masih terus tertawa

"Sandy, nanti Aiden bangun" peringat Stella

Sandy berdehem menetralkan tawanya, sesekali masih terkikik melihat wajah Stella yang menggemaskan ketika kesal.

Bapak-bapak penjual jagung bakar menghampiri dan memberikan pesanan mereka.

"Ibu beruntung punya suami seperti beliau" sang penjual melihat kearah Sandy

Stella menaikkan sudut bibirnya, bingung.

"Bisa membuat ibu tersenyum, rumah tangga akan langgeng jika banyak kebahagiaan didalamnya"

"Semoga keluarga ibu dan bapak selalu dilimpahi kebahagiaan" doa tulus sang penjual seraya berlalu

Stella melongo, Sandy menahan tawanya dengan kepalan tangan yang ditaruh didepan mulutnya.

Tak tahan Sandy kembali mengeluarkan tawanya, sedangkan Stella sudah cemberut sambil memakan jagung bakarnya dengan asal.

***

.

.

.

**Yuhuuuu bagaimana nih, seru gak???😝😝

Baper gak??? 😜

Siang and malem. Marathon nih ngetiknya 💪

Biar author semangat ngetik. Jangan lupa vote dan coment nya yaaaa🙏🏻😊

AKU KASIH VISUAL NYA STELLA JUGA LOH 😍

Ig: elshaolivia**_

Hot

Comments

🎎 Lestari Handayani 🌹

🎎 Lestari Handayani 🌹

bagus

2022-10-15

0

🍭ͪ ͩ印尼🇮🇩小姐 ᗯ𝐢DYᗩ☠ᵏᵋᶜᶟ

🍭ͪ ͩ印尼🇮🇩小姐 ᗯ𝐢DYᗩ☠ᵏᵋᶜᶟ

kagettt, salah server ya, Thor 🤭🤭🤭, tapi saluttttt

2022-04-10

0

Tiodora Hutapea

Tiodora Hutapea

Seru thor...

2021-05-05

0

See all

Download

Like this story? Download the app to keep your reading history.
Download

Bonus

New users downloading the APP can read 10 episodes for free

Receive
NovelToon
Step Into A Different WORLD!
Download MangaToon APP on App Store and Google Play