Episode 9

✨ Bunda untuk Daddy 🎎

9

***

"Kamu gak ke kantor San" tanya Laras pada Sandy yang duduk di sofa sambil menatap Ipad-nya

Sandy mendongak menatap Laras "Tidak ma, Sandy akan kerjakan disini"

Laras mengangguk, mengalihkan tatapannya pada Stella yang sibuk menyuapi cucunya "Stella kamu tidak bekerja"

Stella menoleh "tidak apa tan, butik sudah saya titipkan sama asisten saya"

"Maaf ya gara-gara Aiden kamu jadi repot" sesal Laras

"Tidak apa tan, Stella gak repot kok, lagi pula Stella senang nemenin pria tampan ini" Stella tersenyum mencubit pipi Aiden gemas

"Aiden juga senang Bunda disini" Aiden tersenyum memperlihatkan gigi-giginya

"Ehm Stella, Aiden pernah bilang kalau anak kamu .."

"Iya tan" sela Stella mengerti maksud ucapan Laras selanjutnya

"Lalu dimana suami kamu" Sandy yang mendengar langsung mendongak dari Ipad-nya, menatap kedua wanita yang sedang mengobrol di sofa samping pintu kamar mandi, sedangkan dirinya duduk disofa depan brangkar.

Dia tidak tahu kalau Stella sudah menikah, dia pikir Stella masih gadis.

"Suami dan anak saya meninggal dalam kecelakaan lima tahun yang lalu tan"

"Oh maaf tante tidak tahu" ujar Laras tidak enak, dia mendekat dan mengelus pundak Stella

Stella menoleh "tidak apa tan, Stella sudah ikhlas" jawabnya tersenyum

Sedangkan Sandy jauh lebih terkejut lagi, 'Stella janda?' bathinnya, tiba-tiba bibirnya terangkat keatas mengetahui fakta itu.

"Mungkin kalau Rafa masih ada, umurnya kurang lebih sama seperti Aiden" Stella menerawang memandang wajah Aiden yang tertidur

"Waktu lihat Aiden saya jadi teringat Rafa" Stella tersenyum

"Rafa?"

"Iya tante itu nama anak saya" jawab Stella melihat kebingungan dari Laras

Sorenya Stella pamit pulang karena ada janji bertemu dengan klien, setelah membujuk Aiden dan berjanji besok pagi dia akan kesini lagi akhirnya Aiden pasrah mengiyakan Stella pulang.

Beberapa teman serta guru sekolah tadi sempat berkunjung, minus Erin dan putrinya. Karena kalau Erin tahu Stella berada dirumah sakit jelas dirinya akan mengintrogasi panjang lebar.

Malamnya Aiden ditemani Sandy dan Fara.

"Dad Aiden mau makan puding buatan Bunda"

Sandy melangkah menuju kulkas kecil dan mengambil puding, menyerahkan puding pada Fara

"Kamu suapi Aiden" ucapnya

"Aunty.. Aunty" Aiden terbangun memanggil-manggil Fara yang tertidur disampingnya

Fara ikut tidur diatas brangkar dengan Aiden, itu perintah Sandy, Fara sempat protes namun tidak dihiraukan Sandy. Sandy hanya ingin Fara lebih peduli dan dekat dengan Aiden.

"Hem" jawab Fara masih dengan mata tertutup

"Aiden pengen pipis"

Dengan berat hati Fara bangun dan menuntun Aiden ketoilet dengan dirinya memegang infus.

Aiden dibiarkan masuk kedalam toilet sendiri sedangkan Fara menunggu diluar samping menyender pada dinding, dirinya sangat ngantuk.

Dalam tidurnya Sandy membuka matanya sedikit mengintip, sangat berbeda dengan Stella pikirnya.

Bahkan Stella mau menggendong dan ikut masuk kedalam toilet, sedangkan ini.

Tak pikir panjang Sandy bangun dari posisi tidurnya berjalan menuju toilet dia berdehem menyadarkan Fara.

"Ehem"

Fara terkejut dan menegakkan tubuhnya "eh kamu bangun sayang, Aiden didalam sedang pipis, untung aku tadi langsung bangun waktu Aiden bilang pengen pipis, jadi aku antar dia ketoilet" ujarnya bangga

Sandy menaikkan sebelah alisnya, bahkan kalau Aiden tidak menguncang tubuhnya tadi, dia tidak akan bangun, pikirnya.

Paginya Sandy keluar kamar guna membeli sarapan untuk dirinya dan Fara.

Seorang suster datang mengecek kondisi Aiden.

"Alhamdulillah sudah lebih baik dari kemarin"

"Oh ya nyonya, sebaiknya Aiden dibersihkan tubuhnya biar segar" saran suster menatap Fara

"dari kemarin belum mandi kan" goda suster kepada Aiden

Aiden menggeleng "belum suster hehe"

"Jangan bosan minum obatnya ya"

"Saya permisi nyonya" pamit suster

"Dibersihkan" monolog Fara mengetuk dagunya

Fara melangkah menuju kamar mandi dan menyiapkan air hangat.

Dia kembali dan menyuruh Aiden melepas baju guna memandikan nya didalam kamar mandi.

"Aiden tidak mau mandi Aunty"

"Aiden gak dengar kata suster tadi, Aiden harus mandi biar segar"

Aiden hendak protes namun tangannya segera dituntun menuju kamar mandi, Aiden berjingkat ketika Fara mengguyur tubuhnya dari atas kepala.

"Dingin Aunty" ujar Aiden bergetar

"Ini air hangat Aiden bukan dingin, sudah diam jangan manja"

"Untung gue masih mau mandiin" bathinnya

***

Ceklek..

"Assalamualaikum"

Tak ada sahutan, Stella melihat ruangan kosong, 'dimana Aiden'

Terdengar bunyi didalam kamar mandi, seperti orang mandi, tak lama seperti suara Aiden terdengar ditelinga nya, asalnya dari kamar mandi.

Stella melangkah membuka pintu kamar mandi.

"Astagaaa..." Pekiknya

"Apa yang kamu lakukan Fara"

Fara terkejut melihat Stella memasuki kamar mandi "apa maksud lo" bentaknya tak terima

Stella melihat bibir Aiden yang pucat dan bergetar, dia kedinginan. Stella berlari keluar membuka laci satu persatu. Setelah menemukan apa yang dia cari dia berlari dan melilitkan tubuh mungil Aiden dengan handuk. Stella mengangkat tubuh Aiden serta membawa infus ditangan kanannya.

Fara yang melihat ulah Stella menyernyit bingung dan kesal, Fara mengikuti Stella keluar sambil bersendekap dada.

"Dingin Bunda" cicit Aiden ketika Stella mendudukkan nya di brangkar, bibirnya bergetar

Stella panik, dia mengering kan tubuh Aiden dengan handuk. Sesekali memeluknya.

Fara berdecih melihat pemandangan didepannya.

Sandy datang dengan membawa satu kantong plastik berisi makanan.

"Ada apa" ucapnya sedikit berlari kearah Aiden

"Kenapa dengan Aiden" lanjutnya melihat dua wanita itu bergantian

"Tanya saja sama calon istrimu itu" Stella kesal menunjuk Fara dengan dagunya

Sandy beralih menatap Fara "apa, aku hanya membersihkan tubuhnya, tadi suster bilang harus dibersihkan" bela Fara

"Tapi tidak harus mengguyurnya dengan air Fara" tanpa sadar intonasi suara Stella meninggi, dia sangat kesal dengan Fara

"Heh kenapa lo marah-marah sama gue" Fara berkacak pinggang menatap Stella

"Ini karena lo salah" bentak Stella tak mau kalah

"Gue hanya melakukan apa yang suster bilang"

"Dan lo salah dalam mengartikan maksud dari suster"

"Apa maksud lo, asal lo tahu gue CALON.IBU untuk Aiden, gue lebih paham soal Aiden"

"Gue tahu lo itu CALON.IBU nya Aiden, tapi apa lo tahu Aiden sedang sakit, belum sepenuhnya sehat, kenapa memandikannya ha"

"Lo bisa bersihin tubuhnya dengan handuk basah, itu sudah lebih dari cukup, lo gak lihat Aiden kedinginan"

Sandy memperhatikan dua wanita didepannya yang sedang beradu argument. Segera harus dihentikan pikirnya.

"Sudah berhenti, jangan berantem" putus Sandy menengahi

"Honey.."

"Stop Fara" Sandy memotong ucapan Sandy

"Dimana minyak kayu putih" ucap Stella mencari-cari benda itu diatas nakas

Sandy ikut mencari benda itu yang ternyata ada didalam laci, Stella menerima nya dan mengoleskan pada tubuh Aiden.

"Dimana baju gantinya" tanya Stella

"Apa tidak ada yang membawa baju ganti untuk Aiden" ulang Stella yang tidak mendapatkan jawaban

Stella melihat wajah Sandy dan Fara bergantian, dia menghela nafas lelah "apa yang kalian pikirkan, membawa baju ganti untuk Aiden saja tidak"

Sandy menoleh kearah Fara "bukankah kemarin kamu yang siapin keperluan Aiden"

Fara menunduk "aku lupa" cicitnya

Stella berdecih, dan berjalan cepat keluar ruangan. Sandy menghampiri Aiden membungkus tubuh putranya dengan selimut. Dia menatap tajam kearah Fara.

Tak berapa lama Stella kembali dengan membawa baju khusus pasien untuk Aiden.

***

Ponsel Stella berdering tertera nama Sari disana.

"Halo"

"...."

"Berikan padanya"

"..."

"Kapan acaranya mbak"

"..."

"Insyaallah bisa mbak, sebentar.."

"San bisa pinjam kertas dengan bolpoin" ucap Stella menghampiri Sandy yang berkutat dengan Ipad-nya

Sandy memberikan kertas kosong dan juga bolpoin pada Stella "terimakasih"

Stella duduk diseberang Sandy meletakkan kertas dimeja, tangan kanan memegang bolpoin serta tangan kiri memegang ponsel.

Stella mulai melukis sesekali berbicara dengan seseorang diseberang telepon.

"Saya akan foto dan kirim sketsanya mbak"

"..."

"Halo mbak Ste"

"Sari tolong ambilkan semua peralatan desainku yang ada dimeja, antarkan kerumah sakit ya, nanti aku kirim nomor ruangan nya"

"Siap mbak"

"Terimakasih Sar"

***

Stella mengerjakan pekerjaannya disela menunggu Aiden, beberapa jam lalu Sari datang membawakan berkas-berkas pekerjaan nya mendesain.

Malam harinya Stella melukis dalam kertas, sesekali menengok keadaan Aiden yang terkadang terbangun karena lapar dan ingin ke toilet.

Dia harus segera menyelesaikan desainnya, dia hanya punya waktu dua bulan.

Stella tertidur dalam posisi duduk disofa dengan bersandar di kepala sofa. Jangan tanya Fara dimana, dia tengah terlelap di single bed seperti biasanya. Sandi melihat kearah Stella yang tengah tertidur.

Mengambil selimut dan menyelimuti Stella, Sandy duduk disamping Stella dan melirik kertas yang sudah penuh dengan coretan Stella, Sandy mengambilnya, melihat-lihat hasil karya Stella, ada beberapa model gaun dalam tumpukan kertas yang kurang lebih ada sepuluh lembar.

Setelah puas melihat Sandy meletakkan kembali diatas meja, dia menegakkan duduknya bersender sebentar pada kepala sofa sambil terpejam.

Sruutt..

Tiba-tiba kepala Stella menyandar di pundaknya, Sandy membuka matanya, melongok sedikit melihat wajah Stella dari depan, dia jadi tidak tega membangunkan Stella.

Karena dirinya juga yang sudah mengantuk dan lelah seharian berkutat dengan Ipad-nya guna memantau perusahaan yang saat ini sedang ditangani Alvin sementara dirinya dirumah sakit. Sandy membiarkan posisi Stella yang menyandar dipundak nya sementara dirinya menyandar pada kepala sofa.

***

Hot

Comments

🎎 Lestari Handayani 🌹

🎎 Lestari Handayani 🌹

hadir

2022-10-09

0

Noni Noni

Noni Noni

Ga masuk akal karena aiden sudah beberapa hari di RS. Masa ga ada baju sama sekali. Walau ga mandi beberapa hari kan pasti dilap sama suster. Ga ada juga RS yg nyuruh mandiin sendiri. Bahkan perlengkapan mandi aja sudah pasti diminta sama RS atau beli di RS.

2020-10-23

2

ciciatjeh

ciciatjeh

waduuhh... Alan terjadi malapetaka neng Data mencak2 niyh..hahaha.

2020-04-25

2

See all

Download

Like this story? Download the app to keep your reading history.
Download

Bonus

New users downloading the APP can read 10 episodes for free

Receive
NovelToon
Step Into A Different WORLD!
Download MangaToon APP on App Store and Google Play