Episode 8

✨ Bunda untuk Daddy 🎎

8

***

Stella tidur disamping Aiden sambil memeluknya, dengan posisinya yang miring menyebabkan dirinya tidak terlalu nyaman untuk tidur.

Stella merasakan gerakan dari sampingnya, dia membuka mata.

"Aiden kenapa bangun nak"

Aiden tersenyum menatap Stella, "Aiden lapar Bunda" cicitnya

Stella bangun dari tidurnya dan turun dari brangkar, mencari-cari makanan yang bisa dimakan oleh Aiden, dia hanya menemukan beberapa roti.

"Aiden makan roti ini ya sayang"

Aiden menggeleng menutup mulutnya "gak mau Bunda"

Sandy terbangun dari tidurnya mendengar suara disekitarnya, dia menghampiri Aiden yang ternyata terbangun

"Ada apa" ucap Sandy melihat kearah Stella

"Ini, Aiden lapar tapi gak mau makan roti, sedangkan disini cuma ada roti" Stella memperlihatkan bungkusan roti ditangannya

Sandy menghela nafas "Aiden mau makan apa hem" Sandy melangkah mendekati Aiden dan duduk diatas brangkar

"Aiden mau makan masakan Bunda" Aiden mendongak menatap Stella menunjukkan puppy eyes nya

"Ehm" Stella berdehem mendekat dan ikut duduk diatas brangkar, mengelus kepala Aiden sedangkan Sandy duduk didepannya

"Besok ya bunda buatin kue buat Aiden, sekarang Aiden makan roti ini dulu"

"Bunda janji" Aiden mendongak menatap Stella

Stella mengangguk seraya tersenyum "iya Bunda janji"

Aiden melingkarkan tangan mungilnya keperut Stella,  "terimakasih Bunda"

***

"Bunda Aiden pengen pipis" lagi, Aiden terbangun dari tidurnya mengguncang lengan Stella yang tertidur disampingnya, setelah tadi selesai menghabiskan beberapa roti dan tertidur

Stella membuka matanya yang baru saja akan terlelap "ayo Bunda gendong"

Stella agak kesusahan menggendong Aiden dengan satu tangan, sedangkan tangan yang satunya memegang infus.

Tiba-tiba infus di tangannya direbut seseorang dari belakang nya "eh" ujar Stella terkejut

"Biar saya yang bawa" ucap Sandy

Stella masuk toilet dengan Aiden, sedangkan Sandy menunggu diluar, Sandy memperhatikan Fara yang terlelap tidur, sama sekali tak terganggu dengan sekitarnya.

Dia jadi ragu apakah Fara benar-benar bisa menjadi ibu yang baik untuk Aiden atau tidak. Melihat Stella yang bukan siapa-siapa begitu peduli dengan anaknya yang baru dikenalnya beberapa minggu. Sedangkan Fara yang sudah lama dekat dengan Aiden sama sekali tidak mempunyai kepedulian seperti Stella.

Sandy menghela nafasnya.

***

Sekitar pukul setengah lima pagi Stella bangun dari tidurnya hendak kemushola guna menunaikan kewajiban.

Belum sempat membuka pintu suara Sandy menghentikan langkahnya

"Mau kemana Ste"

Stella berbalik menoleh kearah Sandy "saya mau ke mushola dulu sebentar"

Sandy hanya mengangguk mengiyakan.

"Daddy, Bunda dimana" tanya Aiden yang sudah terbangun karena sang surya sudah menampakkan sinarnya

"Bunda keluar sebentar, nanti kesini lagi"

"Aiden butuh sesuatu" tanya Sandy

"Tidak Daddy" Aiden menggeleng

"Errrgggg, hoahmmmm"

Terdengar erangan membuat Aiden serta Sandy menolehkan keasal suara.

"Eh sudah pagi ya, selamat pagi honey, selamat pagi Aiden sayang" Fara duduk dari posisi tidurnya menghampiri Sandy hendak memberikan ciuman namun segera Sandy menjauh, sedangkan Fara mendengus sebal

"Gimana sayang, sudah enakan" Fara mendekat kearah Aiden mengelus kepalanya

"Iya Aunty" jawab Aiden

"Eh dimana Stella"

"Assalamualaikum" suara pintu dibuka mengalihkan ketiga orang itu

"Wa'alaikumsalam" jawab ketiganya, namun Fara menjawab sedikit asal dan judes

"Bunda darimana" tanya Aiden

"Bunda dari bawah sayang"

Stella menyerahkan cup berisi kopi kepada Sandy dan Fara

"Sorry gue gak biasa minum kopi seperti ini" tolak Fara sinis

Stella urungkan memberikan cup kopi kepada Fara "oh maaf saya tidak tahu"

"Biar saya yang minum" Sandy merebut cup kopi dari tangan Stella

Fara langsung menempel pada Sandy "honey jangan terlalu banyak minum kopi, tidak baik untuk kesehatan" Fara hendak mengambil cup dari tangan Sandy namun Sandy menjauhkan nya

"Tidak apa, aku akan meminumnya nanti"

Fara mencibir, dia mengikuti Sandy yang sudah duduk disofa, jangan lupakan tangannya yang terus bergelayut bak koala pada Sandy. Sengaja dia ingin pamer kepada Stella

Stella hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Fara, dia tahu Fara sengaja pamer kemesraan didepannya. Namun seharusnya Fara tahu bahwa Stella tidak tertarik pada Sandy khusus nya sekarang. Tidak tahu kalau beberapa hari kedepan. Allahu alam kan! 😁

***

"Bunda Aiden lapar" Aiden merengek kearah Stella

"Oh iya Bunda kan janji mau masakin buat Aiden ya, kalau begitu Bunda pulang dulu ya nak"

"San sebaiknya kamu ajak Stella ke penthouse mu, lebih dekat dari sini, biar cepat kembali" saran Laras yang beberapa menit sudah dirumah sakit

Fara melotot mendengar ucapan calon mertuanya "Fara ikut pulang juga sama Sandy" sela Fara

Semua menoleh kearah Fara

"Baiklah biar mama yang jaga Aiden disini" putusan Laras

"Bunda pulang dulu ya sayang, nanti Bunda bawakan makanan buat Aiden" Stella mengusap kepala Aiden dan mencium keningnya

"Iya Bunda"

Aiden berucap dengan isyarat mulutnya yang berarti 'love you Bunda'

Stella yang paham pun menjawab dengan isyarat dibibirnya 'love you too ganteng'

Sandy memperhatikan keduanya, dia mengerti apa yang diucapkan keduanya tanpa bersuara itu. Entahlah antara senang dan bahagia (sama aja thor 😄)

Yang pasti Sandy senang melihat interaksi keduanya.

Tak ingin melewatkan kesempatan Fara menghampiri Aiden yang berbaring dibrangkar, menggeser paksa Stella agar menyingkir.

"Mommy pulang ya, nanti mommy kesini lagi" ujar Fara mencium kening Aiden

Aiden hanya diam tidak merespon, jujur Aiden tidak suka dengan Fara, dia jahat.

Sesampainya di penthouse

Stella berjalan memasuki dapur, dapurnya tidak kalah besar dengan dapur dikediaman Van Houten. Dirasa bahan sudah siap Stella memulai memasak dibantu beberapa maid.

"Bi tolong kupas wortelnya, aku mau buatin Aiden kue"

"Iya Nona"

"Bi tolong aduk ini ya, biar aku siapkan bahan untuk puding" ujar Stella pada maid yang lain

Selain makanan untuk sarapan Aiden, Stella bermaksud membuatkan bolu dan juga puding, karena Aiden yang malam-malam suka terbangun dan lapar, dia bermaksud membuatkan untuk cemilan.

Sandy menuruni tangga, berbelok kedapur guna melihat Stella yang berkutat membuatkan makanan untuk anaknya yang sedang berbaring dirumah sakit.

Terlihat Stella yang begitu lincah berjalan dari satu sisi kesisi yang lain, mengecek rasa, mengulen adonan, melihat kerja maid lain sesekali tertawa diantara maid.

Sandy tersenyum melihatnya, Stella benar-benar terniat untuk membuat kan apa yang diminta oleh anaknya, padahal dia bukan siapa-siapa. Sandy berharap Fara bisa seperti Stella, atau dia sesungguhnya berharap Stella benar-benar menjadi ibu sambung untuk Aiden.

Entahlah hanya author yang tahu 😋

Jika kalian bertanya kemana Fara, dia tidak jadi ikut ke penthouse Sandy, mendadak ibunya menelepon agar dirinya pulang. Alhasil karena rumah Fara yang lebih jauh dari penthouse, Sandy menyuruh Alvin mengantarkan Fara untuk pulang. Dengan berat hati Fara meninggalkan kedua orang itu didalam penthouse. Padahal masih ada maid dan beberapa pekerja lain didalam penthouse. Overprotektif bukan sih!

"Bi tolong nanti kalau bolu dan pudingnya sudah jadi antar ke rumahsakit ya, aku akan kerumah sakit terlebih dahulu, kasihan Aiden menunggu" ujar Stella pada Suti kepala maid

"Iya Nona"

"Apa masih lama matangnya" tanya Sandy yang mendekat kearah dapur

Stella yang fokus memasukkan sayur kedalam kotak makan mendongak menatap Sandy

"Iya sekitar setengah jam kemungkinan" jawab Stella sambil menghias makanannya

"Selesai" ucap Stella puas melihat hasil karyanya

***

Hot

Comments

🎎 Lestari Handayani 🌹

🎎 Lestari Handayani 🌹

semangat terus

2022-10-08

0

Sneha

Sneha

good

2022-03-09

0

jOjO

jOjO

Gud bye fara..pergi main jauh2...shooo

2020-08-23

4

See all

Download

Like this story? Download the app to keep your reading history.
Download

Bonus

New users downloading the APP can read 10 episodes for free

Receive
NovelToon
Step Into A Different WORLD!
Download MangaToon APP on App Store and Google Play