NovelToon NovelToon
Nona Menikahi Bocah

Nona Menikahi Bocah

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Contest / Nikahkontrak / Lisa / Tamat
Popularitas:46.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ria Mariana

AWAS! Cerita ini bikin SENYUM-SENYUM SENDIRI.

Dewa Arga, cowok baru lulus SMA, belum mendapat ijazah sudah disuruh orang tuanya untuk menikah dengan wanita yang lebih tua darinya.

Bagaimana bocah petakilan itu bisa menjadi seorang suami yang baik?

Bara Abraham Wiratmaja, kakak tiri Nona yang baik dan tentunya tampan akan menambah manis cerita ini.

**
IG : marr_mystory

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ria Mariana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10 : Perhatian?

“Kau berpikir jika aku menyembunyikan tabung gas?” tanya Nona.

“Lalu kenapa Nona menganggukkan kepala saat aku bertanya tadi?”

Nona berdecih, ia hanya emosi saja karena sang suami masih berhubungan dengan mantan

pacarnya. Nona lalu mengajak Dewa ke dapur untuk mengecek. Dewa tertantang, ia

melihat sendiri jika tabung gas sudah tidak ada.

Saat sudah sampai didapur, Nona menunjuk tabung gas biru yang masih berada ditempatnya.

Nona tersenyum senang sedangkan Dewa kebingungan jelas-jelas tadi tidak ada.

“Lalu bagaimana dengan kulkas kosong?” Pasti Nona sengaja mengosongkannya,” ucap

Dewa.

“Untuk apa aku melakukannya? Aku seorang Nona besar tidak mungkin mengurusi dapur.”

Kepala pelayan tiba-tiba datang menghampiri mereka, Nona segera menanyakan kenapa

kulkas bisa kosong. Kepala pelayan menjelaskan jika setiap sebulan sekali kulkas harus di kosongkan untuk dibersihkan. Nona tersenyum kembali lalu menatap Dewa.

“Aku minta maaf jika aku memfitnahmu,” ucap Dewa.

“Sudahlah, aku akan memesankan makanan untukmu.”

Dewa menggelengkan kepala. Dia hanya ingin sang istri membuatkan mie instan. Nona

terheran, baru kali ini dia diperintah leh orang lain.

“Suruh bibi saja yang membuatkan.”

“Apa susahnya sih buatin suaminya mie intsan, tinggal cemplung-cemplung aja kok,” ucap Dewa.

Bukannya begitu, Nona memang tidak bisa memasak. Bahkan memakan mie instan saja tidak

pernah. Dewa masih menunggu Nona untuk memasakkannya tetapi Nona masih berpikir

panjang. Dewa tersenyum lalu menarik tangan Nona. Dewa menghidupkan kompor

sambil menggenggam tangan Nona, Nona merasa gugup dan malu, ia langsung

melepaskan genggaman tangan Dewa.

“Ah, maaf,” ucap Dewa.

“Tidak apa-apa.”

Dewa mengambil mangkuk lalu menyuruh Nona memperhatikannya. Dia menaruh bumbu itu

dimangkuk. Nona kurang fokus karena jarak mereka begitu dekat. Jantungnya berdegup kencang dan ingin meledak, entah kenapa saat dekat dengan Dewa ia menjadi lemah.

“Nona kenapa diam saja?”

“Aku fokus memperhatikan. Lanjutkan saja!”

“Oke, setelah airnya mendidih maka masukkan mie mentah ke air mendidih itu lalu tunggu 10 menit baru matang,” jelas Dewa.

Nona menganggukan kepala tetapi ia heran kenapa ada 2 mie mentah yang di masukkan ke

air panas itu dan kenapa ada dua mangkuk. Apakah Dewa mau menghabiskan semua itu?

“Makanmu banyak juga,” ucap Nona.

“Yang satu untukmu.”

Nona terkejut, ia menggelengkan kepala. “Aku tidak bisa makan mie cepat saji begini,

jika aku ingin makan mie maka bibi akan membuatnya secara alami dengan resep rahasia,” ucap Nona.

Dewa tersenyum.  “Tidak ada salahnya makan mie

instan. Tau tidak? Kehidupan itu tidak selamanya akan senang  dan ada kalanya susah juga.  Saat keluargaku tidak punya uang jalan terakhir untuk makan yaitu dengan mie instan, itupun satu bungkung dibagi 3

orang,” ucap Dewa.

Nona merasa terenyuh dengan ucapan Dewa, memang selama ini Nona tidak pernah hidup susah,

apalagi merasakan pahitnya kehidupan yang nyata. Nona dikelilingi kehidupanyang serba mewah karena kerja keras orang tuanya.

Setelah mie instan itu matang, Dewa meletakkan dua mangkuk itu di meja makan, dia menarik

kursi untuk Nona dan untuknya. Mereka duduk bersebelahan. Rasa ragu untuk makan

menyelimuti Nona tetapi Dewa menyuapinya. Nona menggelengkan kepala membuat Dewa terus memaksanya.

“Coba satu suapan dulu!” ucap Dewa.

“Jika aku sakit perut maka kau harus bertanggung  jawab!”

“Aku akan membaluri perutmu dengan minyak kayu putih.” Ucapan Dewa membuat Nona memerah.

Dia segera memakannya dan ia tersenyum.

Baru kali ini ia makan mie instan selezat ini, dia terus memakannya membuat Dewa cukup

senang. Mereka makan bersama-sama sampai habis tidak tersiksa. Suapan terakhir membuat Nona tidak rela memakannya, dia ingin lagi tetapi sangat malu untuk meminta lagi kepada Dewa.

“Huh... kenyangnya...” Dewa mengambil mangkuk dan milik Nona, ia segera mencucinya.

Nona memandangi punggung suaminya, walau masih bocah tetapi tubuh Dewa sangat atletis dan pantas saja digandrungi banyak perempuan. Setelah mencuci piring, Dewa memperhatikan Nona yang langsung memalingkan wajah. Dewa tersenyum.

“Aku kenyang, pengen cepat tidur. Selamat malam,” ucap Dewa.

Nona hanya menganggukkan kepala. Dewa langsung ke kamar, tidur disofa lalu menarik selimut

sampai diatas kepalanya. Dia harus istirahat untuk mengembalikkan energinya untuk besok. Nona membuka pintu, ia melihat Dewa sudah tertidur.

“Selamat malam Dewa, mimpi yang indah.”

***

Jam alarm milik Dewa berbunyi, ia langsung bangun dan melihat Nona sedang dipakaikan baju

oleh para pelayannya. Dewa beranjak dari sofa lalu menuju ke kamar mandi.

Aku ingin merubah sifat manja Nona juga tidak berhak. Aku hanya suami sesaatnya, semoga suami abadinya bisa

mengajarinya lebih baik lagi.

Dewa menggosok giginya sambil melihat pesan masuk dari Nisa, gadis berjilbab itu

mengiriminya kata-kata mutiara dan kata-kata penyemangat. Dewa hanya tersenyum

dan membalasnya dengan emot icon beruang memegang bentuk hati. Dewa memang

selalu bersikap manis dengan perempuan tetapi itu hanya sekedar menghormati saja dan tidak ada maksud lain.

Setelah mencuci muka dan menggosok gigi, ia keluar dari kamar mandi dan melihat Nona

sudah siap untuk berangkat bekerja. Nona sepertinya buru-buru sampai tidak menghiraukan Dewa.

Aku ingin jika setelah bercerai dengan Nona, aku ingin mendapat istri yang mampu mengurus suami dan anak-anak

kami. Aku sekarang tidak menuntut Nona untuk seperti itu, aku menghargai pekerjaan Nona yang sebagai orang terpenting diperusahaannya.

Pagi ini, Dewa sarapan dimeja makan sendirian. Tetapi ia terkejut saat melihat makanan

yang begitu banyak diatas meja. Ada buah-buahan bahkan ada juga nasi. Dewa tersenyum, hari ini ia bisa sarapan nasi untuk mengenyangkan perutnya lebih lama.

“Selamat pagi tuan muda,” ucap Mas Supri memberi hormat.

“Hai, Mas. Ayo makan bareng!”

“Terima kasih, tuan muda. Saya sudah makan.”

Dewa terlihat makan dengan lahap sedangkan Mas Supri berdiri di samping Dewa.

“Tumben sekali menu sarapannya lengkap?” tanya Dewa.

“Nona yang menyuruhnya, tuan.”

“Tapi dia tidak ikut makan?” tanya Dewa.

Dewa menyuapkan makanan begitu banyak dimulutnya, dia seperti orang kelaparan.

“Semua makanan ini untuk tuan muda saja, itu perintah Nona.”

Ku pikir dia tidak peduli denganku.

Setelah makan dengan kenyang, Dewa sedikit bernafas. Makanan kali ini sungguh lezat dan

mengenyangkan. Dia mengelus perutnya dan mengucap syukur atas ia makan kali ini.

“Tuan muda butuh apa lagi?” tanya Mas Supri.

“Jangan memanggilku tuan muda, tidak enak didengar. Panggil saja aku Dewa!”

“Tapi anda majikan saya.”

“Aku hanya majikan sementara, setelah kontrak selesaipun  aku bukan majikanmu lagi,” ucap Dewa.

Dewa beranjak, ia berjalan menuju luar dan Mas Supri masih mengikutinya. Dewa memandang burung-burung yang terbang bebas dilangit.

“Kenapa Dewa?”

“Aku iri dengan burung disana, terbang bebas tanpa hambatan. Sementara aku sudah menikah

diumurku  yang akan menginjak 19 tahun ini. Sebenarnya aku masih ingin kuliah dan bekerja untuk membanggakan orang tuaku tetapi semua itu tinggal rencana,” ucap Dewa dengan mata yang memerah.

***

Otor hanya manusia biasa yang punya dunia nyata yang melelahkan. Maaf jika sering update telat dan sedikit. Terima kasih sudah membaca cerita ini.

Love you.

1
Rohimatul Amanah
Luar biasa
yusuf b
Lumayan
Tesha Febrini
novel Zian dan elara kok udah gak ada?
Joko
bagus sekali aku Sampek baca ber ulang2 ....ceritanya juga bagus.
Kuma Bear
Luar biasa
Deni Kurniawan
oke
Safei
lemot
Shenalkun
kok beda sama yang di sampulnya Thor?
Shenalkun
Luar biasa
Santi rukoyah
lanjut ceritanya
Reni Ajja Dech
kesel juga thorr GK tau ap ap.tiba tiba di siram.
Luar biasa
Lee Yun seo
👍🏻
Li Hao「✔ ᵛᵉʳᶦᶠᶦᵉᵈ 」
Mantap Thor
wikha Sandra
entar jd jodoh
wikha Sandra
saudara kandung it namanya krn 1 ayah
Nurfana Nur
alamah,ada ad SJ😂😂😂😂😂😅
Nurfana Nur
sakit perut ku 😂😂😂sampai rasa mauuuuu 🙊
hah
😂😂😂
hah
wkwk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!