Agares Everett adalah salah satu iblis yang tidak memiliki inti sihir, karena tidak memiliki inti sihir membuat Agares tidak bisa menggunakan sihir seperti iblis pada umumnya.
karena tidak bisa menggunakan sihir Agares menjadi iblis yang sangat lemah, ia sampai di khianati oleh pacarnya sendiri dan di buang ke hutan.
siapa sangka di hutan itu, Agares mendapatkan sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan dalam hidupnya, yaitu darah Kraken sosok monster yang di anggap mitos namun ternyata benar benar ada.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jensen dan Isabella
Iblis itu tidak menjawab, ia hanya meringis kesakitan tampak hidungnya berdarah akibat tendangan Agares yang mengarah ke wajahnya.
Plak!
Agares menampar pipi iblis itu kemudian melepaskan cengkramannya begitu saja.
Tatapan Agares kini mengarah kepada sosok iblis yang sedang menggendong gadis iblis itu seperti menggendong boneka.
"Lepaskan dia!" Teriak Agares dengan marah.
Iblis itu terlihat memasang wajah gelisah, ia benar benar tidak menyangka sosok iblis kurus yang ia anggap remeh sebelum ini ternyata memiliki kekuatan fisik yang di luar nalar bahkan bisa menumbangkan temannya.
"Jangan mendekat atau akan aku banting gadis iblis ini ke tanah!" Ucap Iblis itu serta bersiap membanting gadis iblis itu.
Agares mengeras, ia meraih batu besar kemudian mengangkat tinggi tinggi di udara, "lakukan jika kau berani, maka aku akan membanting batu ini ke kepala temanmu!" Ancam balik Agares.
Teman iblis itu yang terbaring di pinggiran pantai menatap wajah temannya dengan ekspresi memelas, jika dia terkena batu itu jelas kepalanya akan langsung pecah, apalagi tenaga Agares sangat kuat.
"Baiklah... baiklah... bagaimana kalau kita buat kesepakatan saja, tanpa perlu adanya kekerasan!" Iblis itu menurunkan gadis yang ia gendong dengan perlahan.
Sontak gadis itu ingin berlari, namun pergelangan tangannya langsung di pegang erat oleh iblis itu.
"Tuan tolong aku Tuan, mereka adalah orang orang jahat!" Ucap gadis iblis itu dengan lirih kepada Agares.
Agares menatap sesaat gadis iblis itu, kemudian kembali menatap tajam iblis berbadan kekar itu.
"Kesepakatan apa?" Tanya Agares dengan dingin.
"Lepaskan temanku, maka aku akan melepaskan gadis iblis ini!" Jawab iblis itu.
Agares termenung sesaat, kemudian ia berucap, "Lepaskan gadis itu terlebih dahulu!"
"Hmmm... baiklah!" Iblis itu melepaskan cengkraman tangannya dari pergelangan tangan gadis iblis itu, sontak gadis iblis itu langsung berlari menuju ke belakang Agares.
Agares kemudian mengangkat teman iblis itu yang berada di bawahnya dan melemparkannya ke arah iblis itu.
Siapa sangka iblis itu langsung menyeringai lebar, ia mengigit jempolnya sendiri sampai sampai mengeluarkan darah, darah dari jempolnya kemudian ia oleskan ke telapak tangannya.
Hap!
Ia kemudian menempelkan tangannya di atas tanah.
"Sialan! Ternyata dia menguasai sihir!" Batin Agares.
"Sihir pemanggil!" Teriak iblis itu.
Detik berikutnya asap putih membumbung tinggi di udara, kemudian muncul 2 monster aneh setinggi tiga meter.
Tubuhnya mirip seperti orang utan dengan bulu bulu lebat, tetapi wajahnya mirip seperti singa.
"Grrroooooooaaaarrr!!!!" Kedua monster itu meraung dengan keras ke arah Agares.
Agares sama sekali tidak menunjukan wajah panik, ia berucap, "pergi dari sini Nona, di sini sangat berbahaya!" Ucap Agares dengan tegas.
Gadis iblis itu mengangguk, ia kemudian berlari memasuki hutan.
Iblis yang memanggil kedua monster itu langsung berlari hendak menangkap gadis iblis itu.
Namun tiba tiba selebar cahaya laser berwarna ungu kemerahan melesat dan langsung membuat tubuh iblis itu terpelanting.
"Aaaaarrrrggghhh!!! Keparat! Siapa yang berani menyerangku diam diam!" Teriak iblis itu dengan marah.
Iblis itu tolah toleh mencoba mencari siapa yang menyerangnya, ia melirik ke arah Agares tampak Agares sedang sibuk melawan dua monster yang sebelum ini ia panggil.
"Kakek!" Tiba tiba gadis iblis itu berteriak sembari berlari kebelakang seorang iblis sepuh dengan tongkat kristal ungu di tangannya.
"Isabella, kamu tidak apa apa nak?" Tanya iblis sepuh itu dengan wajah cemas.
"Tidak apa kakek, iblis berambut putih itu dia datang tepat waktu dan menyelamatkanku." Ucap Gadis itu sembari menunjuk Agares.
Kakek tua itu menatap arah yang di tunjuk Agares, ia langsung memasang wajah terkejut.
Bam!
Bam!
Dua pukulan dari Agares tepat mengenai kedua monster itu, dan langsung membuat kedua monster itu terpental hingga berseteru meter.
"Ini kesempatan, aku harus kabur dari sini dan mengabari kejadian ini kepada Tuan Veriz. Aku tidak mungkin bisa menang jika harus melawan Pak Tua Jensen dan iblis dengan kekuatan fisik seperti monster itu!" Batin iblis berbadan kekar itu, ia melesat menuju ke Arah temannya yang terbaring tidak berdaya.
Pak Tua Jensen tidak diam saja, ia menembakan sihir sihir laser berwarna ungu kemerahan ke arah iblis itu, namun dengan tangkas iblis itu menangkis semua serangan Pak Tua Jensen, menggunakan pelindung sihir miliknya.
Ia menggendong temannya dan melesat pergi begitu saja.
Sementara Agares, tampak menghajar kedua monster di depannya yang sudah lemas dan babak belur.
Agares menarik ekor salah satu monster kemudian membantingnya ke atas tubuh monster lainnya.
Dum!
Wus...
Agares kemudian melompat tinggi tinggi seraya menghujamkan kaki kanannya.
Bam!
Duargh!
Bunyi dentuman keras terdengar di susul suara lolongan memilukan dari kedua monster itu, tanah tanah di bawah kedua monster itu amblas hingga sangat dalam dan sekitarnya retak retak.
Kedua monster itu kejang kejang kejang dengan mata yang putih semua, tidak lama kemudian kedua monster itu tewas begitu saja.
Agares berdiri di kedua mayat monster itu dengan tubuh tegap, ia merasa ada yang memperhatikan. Agares langsung menoleh, ia melihat seorang iblis sepuh dan gadis iblis tadi menatap dirinya dengan mulut menganga lebar.
"Monster." Gumam mereka berdua secara serentak dan bersamaan.
Agares melompat kemudian berjalan mendekati kedua iblis itu.
Kedua iblis itu tersentak, "terimakasih Tuan, Karena telah menyelamatkan saya." Ucap Gadis iblis itu.
Kakek tua itu ikut menimpali, "Aku juga berterimakasih kepada Tuan Karena telah menyelamatkan cucu saya dari anak buah Tuan Veriz."
Agares langsung memasang wajah terkejut, "anak buah Tuan Veriz? Maksud kakek Tuan Veriz yang merupakan menteri sumber daya di pulau Alon tengah" Tanya Agares dengan wajah terkejut.
Kakek tua itu menghembuskan nafasnya secara kasar, "melihat dari reaksi anda, sepertinya anda tidak mengetahui sisi gelap dari Tuan Veriz." Ucap kakek tua itu.
"Sisi gelap?" Ulang Agares.
"Lebih baik kita lanjutkan pembicaraan ini di rumah saya saja Tuan, situasi di sini sangat tidak memungkinkan meraka bisa saja datang lagi dengan membawa teman teman mereka." Ucap kakek tua itu.
"Ah ya! Aku hampir lupa perkenalkan nama kakek adalah Jensen. Dan ini cucu kakek namanya adalah isabella." Ucap Kakek Jensen sembari menunjuk isabella.
Isabella tersenyum dan mengangguk ketika Agares menatapnya.
Agares mematung, "diabetes." Batin Agares ketika melihat betapa manisnya Isabella saat tersenyum.
"Kalau nama Tuan sendiri siapa?" Tanya Pak Tua Jensen.
"Ah ya!" Agares tersentak, "namaku Agares Everett, tidak perlu memanggilku dengan sebutan Tuan, Kakek Jensen Isabella. Aku hanyalah iblis biasa, bukan dari kalangan bangsawan."
"Agares Everett? Anda dari keluarga Everett, salah satu keluarga paling besar di kota Vealdera?" Tanya Kakek Jensen memastikan.
"Iya benar, saya adalah anak dari Tuan Kaja dan Nyonya Lily."
