AIR MATA PERNIKAHAN

Kok Bisa? itulah yang di katakan Haykal pada istrinya Lisa. Masih sibuk nya di kantor, Haykal mendapat telpon dari orang tua nya.

Agung menghubunggi Haykal, menitahkan sang putra segera pulang, ada berita penting.

Haykal sudah bersemangat. Dia pikir teman papa nya ada yang investasi di perusahaan barunya. Jadilah Haykal langsung pulang.

Tapi apa, sesampai nya di rumah. Nyata nya mendapat kabar istrinya kerampokan di jalan. Uang dan perhiasan nya raib. Mana tas baru yang di belinya harga puluhan juta itulah yang hilang. Membuat Haykal langsung meradang.

Satu hari ini dia sudah banyak mendapat masalah. Tak ada satupun kabar baik yang di dapat nya. Dan sekarang Lisa menangis keras akibat para teman sosalita nya terusan menghubunggi. Dia di haruskan secepat nya membayar uang arisan nya.

Mau tak mau Haykal lagi lah yang keluar uang untuk menutupi uang yang hilang tadi.

"Besok,,, besok berenti ikutan acara tak jelas seperti itu." Hardik nya.

"Arisan apaan? Dapat juga aku nggak tahu. Kenapa harus aku yang bayar," gerutunya lagi.

"Haykal,,, istrimu lagi hamil. Jangan buat dia stres," peringat Agung.

"Betul nak, mana tahu kali ini anak laki laki,"

timbrung sang Ibu Ningrum.

" Terserah kalian aku pusing," ucap Haykal. Dan dia langsung menuju kamar nya.

Masih teringat jelas Haykal di kantor nya, dia

kehilangan uang nya di dalam tas hampir lima puluh juta.

Seingat nya tak ada yang tahu kode tas itu selain istrinya Lisa. Sang asisten pun tak tahu. Mana tadi ada Lisa juga di kantor nya.

Hal ini lah yang membuat Haykal marah pada Lisa, dia menuduh istrinya inilah yang mengambil uang nya.

Apalagi tadi Lisa sempat meminjam ponsel nya yang ada di tas nya itu.

Dari cctv tak terlihat karena posisi Lisa membelakangi cctv. Dan berdekatan dengan tas Haykal. Gimana dia tak curiga. Mana tahu dokumen nya ilang ulah sang istri.

Tak cukup dari itu, ternyata istrinya juga kerampokan.

Dan disana tak ada cctv. Haykal yang mudah curigaan, malah mikir nya uang itu di tilep nya sendiri.

Atau istrinya ini pura pura kerampokan, karena ingin meminta lagi uang darinya. Haykal sama sekali tak memikirkan istri tua nya alias Mentari. Pikiran Haykal saat ini terisi kecurigaan pada istri dan berkas nya yang hilang itu.

"Aku harus mencari tahu soal ini?" gumam nya pelan.

Begitu Lisa masuk ke dalam kamar, Haykal langsung meminta kunci mobil nya pada istrinya. Dia ingin memeriksa sendiri di dalam mobil. Mana tahu istrinya berbohong.

"Buat apa mas?" tanya Lisa.

" Mobil ku lupa aku isi bensin. Aku pinjam sebentar buat ke rumah Doni," alasan Haykal.

"Aku nggak mau, paling ini alasan kamunya aja kan mas? Kamu mau kerumah pelakor itu. Kamu mau tidur dengan nya?" Tuduh Lisa.

"Aku lagi kena musibah gini kamu malah tinggalkan?

Tega kamu mas?" Tangis Lisa.

"Yang tega itu kamu,,, Tahu kerjaan ku banyak malah

kamu nya banyak nuntut," omel Haykal balik.

"Kamu mau aku jatuh miskin. Bayangkan satu hari ini

kamu saja sudah membuang uangku hampir dua ratusan juta, bahkan lebih" marah Haykal.

"Buruan, mana kunci mobil mu. Jangan buat aku marah," pinta Haykal dengan nada tinggi.

" Mas,,,,"untuk pertama kali nya mereka bertengkar setelah enam tahun menikah.

"Buruan!"

Mau tak mau Lisa memberikan kunci mobil nya. Dan Haykal langsung pergi dari sana.

"Ini gegara pelakor itu. Aku harus bisa membuat mas Haykal menceraikan nya."

"Aku nggak rela berbagi suami dengan nya. Dengan gadis kampung sepertinya." Amuk Lisa setelah tak terdengar lagi langkah kaki suaminya.

"Apa kata semua orang kalau tahu aku punya madu? Memalukan!" kesal nya lagi.

"Sialan tukang rampok itu, baru juga berhasil dapetin uang mas Haykal dalam jumlah gede tahu nya kerampokan." Gerutu Lisa.

Padahal tadinya bisa dia gunakan untuk shoping juga. Kan lumayan jalan dengan kawan sosialita nya. Mana emas yang dia hutang pada salah satu teman arisan nya juga ikut ilang, termasuk tas barunya.

Meski Lisa di manja oleh mertua nya. Dan Haykal juga memenuhi semua keinginan nya. Tapi kalau permintaa uang dalam jumlah besar Haykal juga menolak.

Apalagi Haykal juga harus memberikan sumbangan juga pada mertua nya tiap bulan nya.

Pindah ke Haykal.

Dimana pria usia tiga puluh enam tahun ini sudah ada di dalam mobil sang istri. Dia mengeledah setiap sudut. Siapa tahu benar menemukan kecurangan istrinya.

Pindah ke kursi belakang tepat nya di bawah tempat duduk nya. Nyata tas seharga dua puluh lima juta itu ada disana.

Haykal segera membuka nya, nyata beberapa uang lembaran ratusan ribu masih tertinggal.

" Lisa,,,,"geram Haykal. Istri yang selalu di manjanya nyata nya menipu nya.

Padahal semua keperluan istri muda nya selalu di turutinya.

Haykal paling benci di bohonggi. Dia meski sudah punya istri Mentari, dia menikahi Lisa dulu tanpa ada nya kebohongan.

Jika Lisa mau di madu, oke dia akan menikahinya.

Jika tidak ya tak masalah. Kan Lisa yang mengajak nya baikan dan mengejar nya kembali.

Karena Haykal masih mencintai mantan nya ini, jadilah mereka baikan. Dan tanpa di duga Lisa hamil dan bersedia di jadikan istri kedua. Dengan catatan hanya dia yang di akui nantinya, bukan madunya.

Haykal pada saat itu tentu saja setuju, toh Mentari hanya wanita kampung, tak akan bisa membantu nya memajukan bisnis nya. Dia butuh wanita yang berkelas untuk menunjang kariernya.

"Lisa," murka Haykal.

Tas mini seharga satu buah motor itu di tenteng. Begitu sampai kamar, tas mini itu dbuang nya di depan wajah istrinya.

" Apa ini?"

" Bukan nya kamu bilang kerampokan."

" Kenapa tas ini ada di dalam mobil mu. Semua barang mu juga ada disini?"

"Jelaskan!" pinta Haykal.

"Dari mana dapatin tas itu?" Bukan nya menjawab Lisa malah balik bertanya.

"Di mobil mu," teriak Haykal.

" Ingat Lisa, aku paling benci di bohonggi!" murka nya.

Tapi mas, tas itu memang kerampokan. Tas ini tadi di curi orang," kekeh Lisa.

"Mana uang itu? Cepat balikan, atau aku tak akan pernah memberikan jatah bulanan lagi padamu."

"Nggak ada mas? Emang uang nya di rampok.

Perhiasan ku juga ilang," adu Lisa.

" Kamu masih bisa berbohong seperti ini,,, bangs4t!"

maki nya. Haykal yang kesal pergi begitu saja meninggalkan istrinya.

"Mas,,, mas Haykal" panggil Lisa lantang.

" Mas,,, kamu mau kemana?" teriak nya. Haykal tak perduli. Dia ingin menenangkan kepala nya dahulu sejenak.

Di tempa lain ada Gina dan Mentari yang sedang berpesta. Mereka sukses merampok sang pelakor. Dan berhasil mengerjai nya.

Mentari hanya mengambil uang milik suaminya.

Sedangkan emas milik Lisa di berikan kepada para preman teman Gina. Berapa pun hasil nya Mentari tak perduli.

Tujuan nya hanya merampok sang suami.

Sedangkan tas itu awal nya ingin mereka buang, tapi otak cerdik Gina bekerja. Dia menitahkan salah satu preman mengembalikan saja tas itu. Dengan begitu si Haykal tak akan percaya jika istrinya kerampokan. Kan bisa saja rekayasa. Toh buktinya tidak ada.

"Cerdik banget sih mbak Gina?" Puji Mentari.

"Gina aja, nggak usah pakek mbak. Kerasa tua," tolak nya panggilan itu.

" Ya udah panggil Mentari aja juga, nggak usah mbak, meski aku nyata nya lebih tua." Ikutan Mentari.

" Oke!"

"Tapi aku nggak yakin dia akan marah pada istrinya.

Kan dia cinta mati sama si pelakor. Perjuangan ku saat dia terpuruk saja tak di anggap," sinis Mentari.

"Itu artinya dia yang bodoh. Udah nggak usah di bahas. Biarkan saja kalau seperti itu," timpal Gina.

"Mau balik sekarang?" tawar Gina.

"Nggak,,,aku ingin tidur di hotel bintang lima, mumpung punya duit" jawab Mentari.

"Lagian rumah ku rusak, pintu nya abis di bobol. Dan

Ini akan ku jadikan alasan tinggal di hotel sementara."

" Kan suami ku kaya."

" Tentu saja aku ingin tagihan dia yang bayar. Dan tugas mu, pikir kan aku cara nya bagaimana biar si Jamet bersedia membayar nya." Pinta Mentari.

" Bakar saja rumah mu?" titah Gina.

" Bakar ya?"

"Trus aku tinggal dimana?"

"Rumah mertua mu lah?"

"Kan ada si Lisa, mana mungkin Haykal akan membawa ku kesana."

"Nah itu tujuan nya. Lo harus kekeh tinggal disana, atau pulang kampung tinggal disana selamanya."

"Tujuan nya rumah baru. Dan saat berhasil, kamu harus memilih rumah besar."

"Kalau dia mau,,, kalau tidak mau?" Ragu Mentari.

"Pulang kampung,,, tanyakan ada rahasia apa bapakmu dan Haykal."

"Gimana?"

" Bukan nya dia takut rahasia nya ketahuan? Artinya mereka memiliki rahasia. Dan itu wajib kamu gunakan untuk memeras nya nanti."

"Gimana?"