NovelToon NovelToon
Kakakku, Kekasih Suamiku

Kakakku, Kekasih Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Pelakor jahat / Nikahmuda / Poligami / Penyesalan Suami / Selingkuh
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dini Nuraenii

Pernikahan Adelia dan Reno terlihat sempurna, namun kegagalan memiliki anak menciptakan kekosongan. Adelia sibuk pada karir dan pengobatan, membuat Reno merasa terasing.
​Tepat di tengah keretakan itu, datanglah Saskia, kakak kandung Adelia. Seorang wanita alim dan anti-laki-laki, ia datang menumpang untuk menenangkan diri dari trauma masa lalu.
​Di bawah atap yang sama, Reno menemukan sandaran hati pada Saskia, perhatian yang tak lagi ia dapatkan dari istrinya. Hubungan ipar yang polos berubah menjadi keintiman terlarang.
​Pengkhianatan yang dibungkus kesucian itu berujung pada sentuhan sensual yang sangat disembunyikan. Adelia harus menghadapi kenyataan pahit: Suaminya direbut oleh kakak kandungnya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini Nuraenii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Malam telah mencapai puncaknya. Jam menunjukkan pukul dua dini hari, dan dunia di luar jendela telah terlelap, diselimuti keheningan yang tebal.

Namun, bagi Saskia, malam terasa panjang dan membara, membawa serta gejolak yang mematikan di dalam hatinya.

Saskia tidak bisa tidur. Ia berbaring kaku di ranjang kamar bawahnya, tubuhnya terasa dingin meskipun ia telah menyelimuti diri. Matanya terbuka lebar menatap langit-langit yang gelap, yang kini terasa seperti atap penjara yang mencekik.

Ia tahu, di lantai atas, Reno dan Adelia sedang merayakan pertemuan mereka kembali, menikmati keintiman yang sah. Kamar utama, yang dulunya terasa jauh dan terpisah oleh jarak sosial, kini terasa begitu dekat, dan kebahagiaan di dalamnya terasa seperti siksaan langsung.

Rasa cemburu, emosi paling kotor, paling asing, dan paling menyakitkan yang pernah ia rasakan, membakar dadanya. Perasaan itu terlalu nyata, terlalu menusuk, dan ia tahu, seorang tamu, seorang kakak ipar, tidak berhak merasakan cemburu pada tuan rumahnya. Ia seharusnya hanya bersyukur.

Dorongan yang kuat,campuran rasa bersalah yang akut, penasaran yang menyakitkan, dan kebutuhan untuk menghukum diri sendiri dengan menyaksikan kebenaran membuat Saskia bangkit.

Ia menyelimuti dirinya dengan selendang tebal, melangkah keluar kamar tanpa alas kaki. Dingin lantai marmer merayapi telapak kakinya, sensasi yang mengingatkannya pada realita pahit.

Ia berjalan perlahan, langkahnya hening di karpet tebal, menuju tangga. Ia berhenti di dekat tangga utama, tepat di bawah kamar utama. Di sana, suara-suara dari kamar itu terdengar jauh lebih jelas. Suara yang menandakan keintiman yang sah, keintiman yang hanya boleh ia impikan.

Ia mendengar tawa renyah Adelia, tawa yang dipenuhi kebahagiaan dan kelegaan. Ia mendengar suara Reno, dalam nada yang jauh lebih lembut, lebih santai, dan lebih manja dari yang pernah Reno gunakan padanya bahkan saat Reno memohon bantuan di gudang.

"Mas, geli... jangan sentuh di situ," bisik Adelia, diikuti tawa yang renyah dan suara kain sutra yang bergesekan di atas seprai.

"Aku merindukanmu, Sayang. Sangat merindukanmu. Aku bersumpah tidak akan membiarkan pekerjaan menyita waktu kita lagi," balas Reno, suaranya terdengar serak, berat oleh hasrat yang kini sudah menemukan tempatnya yang benar.

Saskia membeku, bersandar pada dinding yang dingin. Ia menutup matanya, membiarkan imajinasi liar dan menyakitkan menyiksa dirinya. Ia bisa membayangkan setiap gerakan. Ia bisa membayangkan tangan Reno, tangan yang baru tadi sore memeluk pinggangnya di gudang sempit, kini menyentuh tubuh Adelia dengan hak penuh seorang suami.

Suara bisikan Adelia dan rintihan lembut Reno terasa seperti sentuhan sensual yang mematikan bagi Saskia, meskipun ia hanya mendengarnya. Suara itu memaksa Saskia mengingat setiap detail insiden di ruang keluarga dan gudang, dan membandingkannya dengan kenyataan yang ia dengar

Bibirnya bergetar hebat. Ia mengingat tekanan bibir Reno yang menuntut ciuman yang salah alamat di ruang keluarga.

Ciuman itu cepat, khilaf, dan didominasi oleh penyesalan. Namun ciuman yang ia dengar sekarang, yang diberikan pada Adelia, pasti lambat, penuh cinta, dan dibenarkan oleh Tuhan dan hukum.

Tubuhnya menggigil hebat.

Ia mengingat panas tubuh Reno yang menempel erat di tubuhnya di gudang. Pelukan yang didominasi oleh kecelakaan dan rasa bersalah, sebuah dorongan naluriah sesaat.

Sementara Adelia, ia menerima pelukan yang didominasi oleh gairah tulus dan resmi, sebuah hak yang tak terbantahkan.

"Aku merindukanmu, Sayang..." Kata-kata Reno itu menusuk. Ia menyadari bahwa ia tidak pernah mendengar Reno mengucapkan kata 'rindu' padanya. Ia hanyalah pengalih rasa rindu Reno pada Adelia.

Perbandingan itu menghancurkan. Ia menyadari, sentuhan yang ia terima hanyalah sentuhan kekhilafan, residu dari hasrat yang tak menemukan jalannya, sedangkan sentuhan yang diterima Adelia adalah sentuhan cinta yang sah. Ia hanyalah penenang sementara, bukan tujuan.

Air mata membanjiri wajah Saskia. Ia menutup mulutnya erat-erat dengan kedua tangan, menekan bibirnya keras-keras, takut rintihan sakitnya tidak sengaja terdengar oleh pasangan yang sedang dimabuk asmara di lantai atas.

Rasa cemburu itu kini berteriak, merobek kedamaian batinnya dan menghancurkan semua tembok pertahanan emosinya.

Ia berbalik, berlari tanpa suara kembali ke kamarnya, jatuh berlutut di atas karpet yang dingin.

Ia menangis tanpa suara. Ia merasa dikhianati oleh nasibnya sendiri. Ia meremas selimut, membenamkan wajahnya di sana. Dunia ini terasa sangat tidak adil bagi Saskia.

Rasa sakit itu membawa pikirannya jauh ke belakang, ke kampung halaman, ke masa lalu yang penuh luka dan penolakan. Ia mencari alasan, mencari pembenaran atas penderitaannya.

Ia teringat betapa kerasnya ia berjuang setelah ayahnya meninggal dua tahun lalu. Sejak itu, kehidupan terasa lebih berat. Ia harus berhenti kuliah, harus bekerja serabutan, sementara Adelia, sang adik, terbang tinggi dengan karier cemerlangnya di ibu kota.

Perbedaan nasib mereka terasa seperti jurang yang menganga.

Ia teringat masa lalunya yang paling menyakitkan dengan Arif, tunangannya. Pria itu adalah cinta pertamanya, janji kebahagiaan masa depan.

Mereka telah merencanakan rumah sederhana, anak-anak, dan masa tua yang damai. Namun, saat ibunya jatuh sakit dan membutuhkan biaya perawatan yang besar, Arif mulai menunjukkan warna aslinya. Ia mulai mengeluh tentang biaya, tentang waktu Saskia yang tersita untuk merawat orang tua, dan tentang penampilan Saskia yang lusuh karena kelelahan.

("Kenapa kau harus terlalu peduli pada ibumu, Saskia? Kita harus membangun rumah tangga kita! Pindahkan saja Ibumu ke panti jompo. Aku tidak mau istriku berbau obat dan kemiskinan," kata Arif, matanya dingin, penuh perhitungan. "Aku butuh istri yang fokus padaku, yang bisa menemaniku ke acara-acara penting, yang bisa dibanggakan. Bukan wanita dengan tanggungan berat.")

Saskia menolak dengan tegas. Ia menjual satu-satunya harta warisan, sebidang tanah kecil, untuk mempertahankan ibunya. Akibatnya, Arif membatalkan pertunangan seminggu sebelum hari pernikahan.

("Kau wanita miskin yang terlalu setia pada keluargamu, Saskia. Kau tidak pantas mendapatkan kehidupan yang layak dan pria yang mapan sepertiku. Kau pantas mendapatkan kesendirian," adalah kata-kata terakhir Arif, yang menorehkan luka permanen di harga dirinya.)

Ia tidak hanya kehilangan cinta ia kehilangan harga diri dan kepercayaan pada pria. Ia kemudian bekerja keras di kampung, menjadi buruh tani dan pembuat kue, hanya untuk memenuhi kebutuhan ibunya. Setelah ibunya meninggal, ia datang ke Jakarta, berharap menemukan ketenangan dan pekerjaan.

Adelia, dengan niat baiknya, menawarkannya pekerjaan sebagai pengurus rumah tangga yang disamarkan sebagai tamu.

Saskia selalu menjadi wanita yang dibutuhkan untuk melayani, tetapi tidak pernah menjadi wanita yang dicintai untuk dirinya sendiri. Ia selalu ditolak karena bebannya, karena kemiskinannya, dan kini, ia ditolak oleh hati Reno karena ia hanyalah Kakak Ipar.

Flashback itu berakhir, meninggalkan Saskia dengan kesimpulan pahit Ia adalah wanita yang ditolak oleh takdir dan oleh pria yang ia cintai.

Reno adalah satu-satunya pria yang lembut padanya, yang melihat penderitaannya, yang menawarkan perlindungan. Bahkan sentuhan khilaf Reno terasa lebih jujur daripada janji kosong Arif.

Saskia bangkit. Ia mengambil keputusan bulat.

Ia menatap hadiah mewah dari Adelia kotak kosmetik mahal. Ia mengambil kotak itu, lalu melemparkannya ke tempat sampah kecil.

Ia tidak pantas menerima kemewahan yang dibeli dengan rasa bersalahnya. Ia hanya pantas menerima takdirnya, yaitu pergi.

Ia mengambil tas kecilnya. Ia mulai mengemas barang-barangnya. Pakaian sederhananya, beberapa helai kerudung, dan foto mendiang ibunya. Ia tidak akan membawa apa pun yang mengingatkannya pada kehidupan barunya ini.

Namun, saat ia mencapai lemari, ia mengambil mukena dan buku agama dari Reno. Ia memeluk kedua benda itu erat-erat. Itu adalah satu-satunya hadiah yang terasa tulus, hadiah yang ingin menuntunnya kembali ke jalan yang benar.

Ia memutuskan, ia hanya akan membawa apa yang ia butuhkan untuk berdoa dan bertahan hidup. Ia akan membawa kenangan akan pria yang, meskipun khilaf, telah membuatnya merasa dilihat dan dihargai.

Ia harus melarikan diri dari api yang akan membakar mereka semua. Ia akan pergi, diam-diam, meninggalkan surat singkat, dan kembali ke kampung. Ia akan membawa dosanya sendiri, demi kebahagiaan Adelia.

Sambil merangkul mukena dan buku itu, Saskia berjalan ke jendela kamarnya, menatap jam digital di meja samping. Pukul 02.15 dini hari. Ia harus pergi sebelum fajar menyingsing, sebelum Reno dan Adelia terbangun, sebelum ia kembali melihat wajah Reno dan jatuh lebih dalam lagi ke jurang dosa.

1
Dew666
Up juga nih… yg banyak up nya penasaran kapan Adel tau pengkhianatan mereka
Ibu negara
aku kok masih bingung
Dew666
Kapan Adelia tau perselingkuhan mereka 😭😭😭
Dew666
Poor Adelia 😭😭😭
Dew666
👄👄👄👄👄
Dew666
Kasian Adelia 😭😭😭😭😭
Dew666
Kapan Adel tau perselingkuhan mereka😭😭😭
Dew666
Lanjut… kapan Adel tau kebusukan mereka?
Dew666
Lanjut… ayo langsung ketauan aja, biar Adelia gak d bohongi lama-lama, kasian Adelia..
Dew666
🍒🍒🍒
Dew666
Kasian Adelia….
Dew666
😍👍
Dew666
😍😍😍
Dew666
Kalian berdua jahat👹
Dew666
🌻❤️
Dini Nuraeni: Terimakasih sudah mampir kak😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!