Riana yang berumur 17 tahun kelas 3 sma terpaksa harus menerima permintaan sang bunda untuk menikah muda. dengan erlangga laki-laki mengebalkan sekaligus rivalnya.
Erlangga yang terlihat cuek dan tidak peduli pada riana, justru menyimpan rasa cinta sangat besar hingga menjadi obsesi yang sangat gila.
mampukah riana menghadapi sikap Erlangga yang posesif dan manja itu?
dibalik pernikahan mereka ada sebuah masalah besar sedang menanti riana. mampu kah erlangga melindungi riana? atau justru sebaliknya.
kalo suka mampir yah gays😉
maaf kalo jelek soalnya karya pertama_<
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon istri'minyonggi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
10. bobby cemburu
Sudah satu minggu mereka habiskan waktu di pantai walaupun hanya sehari tidur ditenda, sisanya memilih tidur di villa milik keluarga erlangga.
Sejenak bermain melepaskan beban pikiran yang selama ini mereka pikul.
Dengan berat hati anissa pulang diantarkan oleh riana sampai rumah berbeda dengan erlangga dan cakra yang menunggu di persimpangan jalan karna takut jika mereka ikut anissa bakal dimarahi.
"naira gak mampir dulu nak sini." ramah ayu ibu anissa.
"gak usah bude makasih, aku pulang dulu maaf anissa lama dipinjam." senyum riana.
"iya gak apa makasih sudah mengantarkannya sampai rumah bikin repot aja, padahal kalo masih butuh anissa gak apa lama juga." ucapan ayu membuat anissa terdiam begitu pula dengan riana.
"dah ri makasih yah udah nganterin." anissa pun langsung pergi.
"dasar gak sopan." cibir ayu.
Riana mengepalkan tangan erat sebisa mungkin tersenyum agar sopan mengingat ayu adalah orang tua.
"mari tante saya pulang dulu." ucap riana langsung pergi setelah berpamitan.
Dipersimpangan depan riana menghentikan mobilnya untuk menjemput cakra dan erlangga yang tengah asik mengobrol.
"cepet naik lama deh." mood riana langsung jelek.
Kedua pria tampan itu pun saling lirik padahal tadi waktu hendak mengantar anissa moodnya sangat bagus tapi sekarang entah kenapa rasanya seperti singa yang akan melahap mangsa.
Takut jika kena marah mereka berdua pun langsung naik mobil tanpa banyak tanya.
Kini erlangga yang membawa mobil melihat sang istri merenggut kesal lebih baik mengambil alih dari pada senan jantung saat mobilnya dibawa riana.
30 menit kemudian mereka bertiga pun sampai dirumah.
"sayang ada yang sakit?" lembut erlangga menanyakan keadaan riana.
cakra yang melihat itu pun langsung keluar mobil terlebih dahulu memberikan ruang pada pasurti untuk mengobrol.
Bukannya menjawab Riana hanya menggelengkan kepala dengan cemberut membuat erlangga greget.
Tiba-tiba saja erlangga memegang tengkuk riana lansung melumatnya dengan lembut.
Riana yang terbuai ciuman erlangga pun membalasnya dengan agresif.
suara erangan terdengar dari dalam mobil untung saja diluar tidak ada siapa pun.
Sudah cukup lama erlangga mencium bibir riana hingga menyudahi aksinya, saat riana menepuk bahunya karna sudah kehabisan nafas.
"manis." ucap erlangga mengusap bibir riana lembut.
mendengar ucapan erlangga membuat riana salah tingkah dan langsung keluar melarikan diri.
_ _ _ _ _
Ke esokan paginya riana terpaksa berangkat sekolah bareng erlangga karna cakra sudah berangkat terlebih dahulu.
Banyak siswa yang berbisik melihat mereka berjalan bersama. Mana cocok pula, tubuh erlangga tinggi tegap berdampingan dengan riana betubuh mungil seperti botol ya-kult.
"kalian berdua ada hubungan apa." bobby langsung mencegat mereka berdua.
"cakra eh maksudnya pak cakra belum bilang?" tanya riana langsung dibalas gelengan kepala oleh bobby.
"nyonya aku pergi dulu itu digo sama haris manggil." erlangga mengecup pipi riana sebelum pergi.
terdengar suara jeritan siswa perempuan disana pasalnya erlangga dengan gentel mencium riana padahal biasanya dia cuek bahkan sangat dingin kepada perempuan, banyak rumor mengatakan jika erlangga menyukai sesama jenis bahkan sering dikelilingi kali-laki tampan.
Berbeda dengan bobby yang melotot tidak terima riana dikecup erlangga.
"di-dia." bobby gemetar marah melihat tingkah erlangga.
"udah mending kamu masuk kelas sana gih nanti aja kita ngobrolnya." riana mendorong bobby masuk kelas.
"kalian gak sekongkol kan bohongin aku bahkan cakra pun seminggu ini gak ada ngasih kabar bahkan nomor aku pun di blokir sebenarnya ada apa sih ini." kesal bobby karna belum diber penjelasan oleh riana, malah ini langsung pergi setelah mendorongnya masuk.
Setelah mendorong bobby masuk kedalam kelas, riana pun langsung berjalan menuju kelasnya disana terdapat anissa yang sedang duduk lemas.
tangan riana pun langsung mengusap kepala anissa dengan lembut.
bell berbunyi menadakan istriahat kelas telah selesai, Setelah pelajaran cukup lama kini mereka pun berkumpul di kantin untuk mengisi perutnya yang telah lapar.
Bobby langsung duduk disamping riana dengan kesal setelah membawa makanan.
"makan yang benar gak usah marah-marah gak jelas." raina mengusap lembut kepala bobby.
lagi-lagi banyak siswa yang menjerit iri karna hanya riana perempuan pertama yang diperbolehkan mengusap kepala bobby bahkan bobby yang selalu dingin terhadap wanita kini luluh dihadapan riana.
"gak usah genit nyonya ingat nanti ada yang cemburu." kesal erlangga langsung duduk dihadapan riana.
"ada bau kecut apa nih." kekeh anissa melihat erlangga cemberut.
"ngapain lo ikut kita makan disini! Jauh-jauh jangan deketin riana, riana itu milik aku gak boleh ada siapa pun yang merebutnya dari aku." ujar bobby berkaca-kaca hendak menangis.
"loh-loh kenapa nangis segala? Gak apa toh riana juga gak ngelarang aku deketin, ini kamu ngelarang aku segala?" bingung erlangga.
Kini semua siswa tertuju pada meja tempat mereka makan. Melihat bobby hampir menangis memperebutkan riana bersama erlangga.
"Udah ih malu diliatin yang lain malah nangis." lembut riana mengusap air mata jatuh di pipi bobby.
"dia rebut kamu dari aku." lirih bobby, air mata yang terus mengalir membasahi pipi.
Yang lain pun melongo melihat bobby seperti bayi yang takut kehilangan ibunya.
erlangga sampai terdiam seribu bahasa, tidak bisa berkata-kata melihat kelakuan bobby.
" lo kenapa sih bob aneh banget tau gak." haris maupun digo syok melihat tingkah bobby seperti bocil.
"udah ih malu diliatin yang lain." cicit riana semakin membuat bobby menangis kencang.
"di-dia bajingan, bangsat itu mau rebut kamu dari aku ri." semakin kencang nangis bobby hingga mengundang perhatian.
"berisik bobby masa cemburu sama erlangga sampai seperti itu." cakra pun langsung datang setelah mengundang banyak perhatian.
"pokoknya aku ngambek." bobby langsung berlari pergi.
"ternyata bucin riana. Banyak juga bahkan sampai ada yang cemburu." anissa menahan tawa melihat adegan di depannya.
"maaf yah ganggu silahkan lanjutkan makan kalian." kikuk riana malu.
Dilema riana ingin mengejar bobby takut merajuk lama tapi sebentar lagi kelas akan dimulai.
"biarin aja dia nenangin diri sendiri, lebih baik kamu fokus makan aja." cakra langsung menyusul pergi bobby.
"makan nyonya jangan sampai nanti sakit." bujuk erlangga.
Bertambah sudah saingan cintaku ini." keluh erlangga membuat mereka tertawa.
tidak terasa hari sudah sore, kini semua murid berlarian pergi meninggalkan sekolah.
"hari ini aku ada urusan nyonya gak apa kan dirumah sendiri?" tanya erlangga.
"iya makasih udah nganterin aku pulang paksu." riana langsung mengecup pipi erlangga.
"Hati-hati dijalan paksu, semangat cari cuannya." kekeh erlangga mendengar ucapan riana.
Erlangga pun menghidupkan mobilnya pergi karna ada urusan mendesak.