seorang budak menemukan keberuntungan yang mengubah hidupnya membuatnya menapaki jalan kultivasi yang diidam-idamkan semua orang. Jiwa misterius yang membimbingnya dan sosok kegelapan yang bersemayam di lautan kesadarannya menemani nya dalam perjalanannya menjadi seorang kuktivator.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yogasurendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ilmu Adalah Abadi
Tetua Luo Yunhe memasuki aula utama sekte memberikan salam penghormatan kepada sosok wanita yang ada di dalam lukisan. Begitu indah ketika seorang wanita cantik membawa payung berdiri di aliran sungai Kuning membawa bakul berisikan ranting bunga persik tersenyum ke arah depan. Pakaiannya berkibar oleh angin dan sungai dipenuhi daun gugur menandakan musim semi.
"Apakah semua tindakan sudah benar?"tanya Tetua Luo Yunhe sopan.
"Tentu,"jawab suara perempuan yang ada di dalam lukisan.
"Ketua. Lan Yufeng satu-satunya murid yang menguasai penuh kitab Aliran Sungai Kuning yang merupakan penjelasan dari Ilmu Pedang Kabut Mengalir. Identitas kebanggaan sekte Kabut Abadi. Tak seorangpun murid yang telah membaca Kitab Aliran Sungai Kuning hingga akhir dan berhasil mempelajarinya. Generasi muda sekte akan kesulitan dan akan menjadi kemunduran bagi sekte dimasa depan,"balas Tetua Luo Yunhe gelisah.
Pikirannya tak lagi tenang dibayang-bayangi rasa takut akan masa depan sekte hingga hatinya dipenuhi kekhawatiran.
"Mengapa kau begitu khawatir murid sekte tak bisa mempelajarinya? Bukankah kau telah mempelajari secara penuh. Di sekte ini di bawah ku siapa yang bisa menguasai Ilmu Pedang Kabut Mengalir secara sempurna. Kau bahkan salah satu ahli pedang terbaik di dunia dan di dalam aliran pedang itu sendiri. Tugasmu adalah membimbing mereka untuk mencapai kesempurnaan itu. Kitab Aliran Sungai Kuning hanyalah kata yang dibukukan dari pemahaman. Aku mengakui pemahaman mu atas Ilmu Pedang Kabut Mengalir dan kau bahkan bisa menuliskan kembali Kitab itu. Ilmu tak akan pernah bisa hilang jika dipraktekkan dan akan terus mengalir seperti sungai yang tiada habisnya. Guru terbaik adalah pengalaman itu sendiri. Apakah kau mengerti?"
"Mengerti,"jawab Tetua Luo Yunhe.
Sosok wanita yang ada di dalam lukian adalah Ketua Sekte Kabut Abadi generasi ke 15 Yu Qinglan. Salah satu pemimpin sekte suci aliran pedang penganut Taoisme.
-------------
Kereta kuda tiba-tiba berhenti dan kuda meringkik ketakutan tak berani untuk melangkah. Bai Zhenyun mengerutkan keningnya merasakan tenaga dalam luar biasa.
"Aku akan melihat keadaan,"ucap Lan Yufeng.
"Tidak! Kau bukan tandingannya. Aku akan ke luar melihat siapa yang mencegat kita,"balas Bai Zhenyun melangkah ke luar dari dalam kereta.
Angin berhembus kencang ketika pepohonan bergerak tak tentu arah. Energi besar bergerak begitu cepat ke arahnya dipenuhi penekanan. Seseorang muncul tak lama kemudian dengan wajah dingin.
"Ikutlah denganku ke kota Qianxu atau aku tak bisa menjamin kalian masih hidup,"ucapnya secara tiba-tiba mengejutkan Lan Yufeng yang ada di dalam kereta.
"Senior Lian Huai'an?"ucap Bai Zhenyun terkejut.
"Aku tahu kekuatanmu begitu hebat. Namun, jika praktisi mengepung mu maka hidupmu berakhir maka dua negara akan berperang,"balas Lian Huai'an menoleh ke arah kereta kuda yang membuat Bai Zhenyun menganggukkan kepalanya mengerti.
"Ternyata secepat itu berita menyebar,"gumamnya setuju kemudian memerintahkan kusir melajukan kereta kuda dengan dirinya dan Lian Hua'an ikut serta berjaga di depan.
Kereta kuda melaju begitu cepat membelah hutan. Bai Zhenyun dan Lian Huai'an mengerutkan keningnya tatkala merasakan seseorang tengah mengikutinya.
Sekelebat bayangan hitam bergerak begitu cepat di udara bersembunyi dibalik pohon menembakkan anak panah yang seketika ditangkap oleh Lian Huai'an.
"Tenaga dalam ini,"ucapnya tersentak menoleh melihat sekelilingnya menelisik pepohonan lebat.
"Ye Wuxia!"ucap Bai Zhenyun.
Ratusan anak panah melesat turun dari langit bagaikan hujan. Bai Zhenyun menghentakkan kakinya membuat perlindungan dari es melindungi kereta kuda.
"Biarkan aku lewat,"ucap Lian Huai'an.
Ye Wuxia muncul mengenakan jubah hitam disertai pasukan nya dari balik pepohonan. Tangannya memegang busur indah begitu kontras akan pakaian hitam miliknya.
"Dia harus ikut denganku,"balasnya menunjuk kepada Li Yun yang berada di dalam kereta.
Lian Huai'an berdiri di depan kereta kuda meletakkan tangan di belakang tubuhnya menatap Ye Wuxia tanpa rasa takut.