NovelToon NovelToon
MENDADAK NIKAH

MENDADAK NIKAH

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / One Night Stand / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Kholifah NH2

kisah sekretaris yang nikah sama bos nya

⚠️ mengandung scene dewasa ⚠️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kholifah NH2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kamu Sangat Berarti

"Mau kemana?" Hazel menahan tangan Dave saat hendak pergi meninggalkan kamar mereka. Dave pun tersenyum sambil mengusap kepala Hazel, dia mengatakan bahwa ada pekerjaan yang harus dia selesaikan diruang kerjanya. Hazel merajuk, dia meminta Dave untuk membawanya ikut serta. Apa yang dilakukan pria itu? Dave mengangkat Hazel secara tiba-tiba, dia menggendong hazel dengan mudah.

Hazel tersentak, kini dia berada di dekapan Dave. Tidak terpikir sebelumnya Dave akan membawanya seperti ini, padahal Hazel bisa berjalan bersamanya keruang kerja. Tapi ya sudah lah, Hazel pun senang. Dia melingkarkan tangannya pada leher Dave sambil tersenyum menatap wajah tampan di hadapannya itu.

"Ngeliatin terus? Baru sadar saya ganteng?."

"Ih! Kepedean."

"Oh, ya?."

Dave terus melangkah menuju ruang kerjanya, dia menuruni tangga, menyusuri setiap ruangan hingga melewati dapur. Kebersamaannya dengan Hazel menarik perhatian pelayan wanita yang sedang mengerjakan tugas masing-masing disana. Mereka berbisik, membicarakan Hazel yang terlihat manja di gendongan Dave. Tentu saja, sebab Hazel memang sengaja melakukannya.

Mendengar suara tawa dari dapur, Hazel bisa menebak para pelayan sedang ada disana. Untuk itu, dia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, dia harus terlihat romantis dan bermanja-manja dengan Dave. Dia pun tersenyum miring saat misinya berhasil, wajah semua pelayan itu mendadak masa, senang sekali rasanya.

Tiba diruang kerjanya, Dave hendak menurunkan Hazel diatas sofa. Namun istrinya itu menggelengkan kepalanya, Hazel tidak mau turun dari dekapan Dave yang sudah membuatnya nyaman. Akhirnya, Dave pun mendudukkan Hazel dimeja kerjanya. Dave merapihkan anak rambut Hazel yang menutupi wajah cantiknya,

"Saya ada kerjaan, kamu tunggu disana, ya?" Ucap Dave sambil melirik kearah sofa yang tadi, namun Hazel tetap menolak.

Hazel kembali melingkarkan tangannya di leher Dave, menarik pria itu kearahnya. Posisi mereka pun semakin dekat sebab Dave sudah berdiri diantara kaki Hazel yang terbuka.

"Hey?" Dave mengusap lembut pipi Hazel, istrinya itu tidak henti-hentinya tersenyum, membuat wajahnya terlihat sangat-sangat cantik.

"Kamu ini lagi manja, saya tau."

Tangan Dave mulai bergerak, jemarinya meraih seutas tali gaun tidur yang menjuntai di bahu Hazel, "Kamu...sexy."

"Kamu suka?."

"Sangat suka" Kepala Dave menunduk, dia mengecup salah satu bahu Hazel dengan lembut. Beberapa kecupan Dave tinggalkan sebab aroma tubuh Hazel sangat memabukkan, Dave sangat menyukainya.

Tapi sedetik kemudian, kegiatan Dave terganggu karena ketukan diluar pintu ruang kerjanya. Dave menuntun Hazel untuk turun dari meja karena seorang pelayan akan masuk untuk mengantarkannya minuman. Eca, wanita itu menatap tajam kearah Hazel, tapi Hazel balas dengan senyum kemenangan sebab Hazel sedang bergelayut manja dilengan Dave.

"Eca, jangan lupa tutup pintunya, ya" Ucap Hazel setelah Eca menaruh gelasnya diatas meja, Pelayan itu hanya mengangguk kecil sebelum melenggang pergi keluar dari sana.

"Let's go" Ucapan Hazel membuat Dave menautkan kedua alisnya,

"Hehe, maksud aku, katanya kamu ada kerjaan. Aku tunggu disini" Hazel melangkah menuju sofa lalu menjatuhkan diri diatasnya. Tatapan Hazel mengedar, mencari sesuatu yang tidak terlihat disana.

"Kenapa disini nggak ada TV?."

"Ini ruang kerja, Hazel, buat apa ada TV?."

"Terus, aku ngapain selama nunggu kamu kerja?."

"Ya udah, besok saya beli TV buat disini..."

"Ini, main handphone saya aja" Dave mengambil ponselnya diatas meja dan dia berikan pada Hazel tanpa ragu,

"Sandinya tanggal lahir saya, kamu tau."

"'Of course. Berarti bulan depan kamu ulang tahun, dong? Yang ke tiga puluh kan?."

"Jangan ngejek, suami kamu ini pantasnya jadi ayah kamu."

"Hahaha, lebay. Tapi boleh juga sih, sugar daddy."

"Sugar daddy? Apa itu? Ayah gula?" Dave bergumam sambil melangkah menuju mejanya, dia akan memulai pekerjaannya sedangkan Hazel anteng dengan ponsel ditangannya.

•••••

Pagi hari mulai menjelang, sayup-sayup Hazel bisa mendengar suara kicauan burung yang terdengar dari teras balkon kamar mereka. Hazel langsung membuka kedua matanya, pantas saja tubuhnya terasa nyeri sebab Dave memeluknya sepanjang malam. Hazel memindahkan tangan Dave dari pinggangnya sebelum menggeliatkan badan sepuas-puasnya. Dave telah membuat tubuh Hazel pegal dimana-mana. Sedangkan pria itu, dia masih tertidur pulas.

"Badan aku remuk gara-gara kamu" Ucap Hazel sambil mencubit gemas hidung Dave,

Hazel segera bangun untuk bersiap ke kantor, dia akan membangunkan Dave setelah menyelesaikannya.

Beberapa jam sudah berlalu, Hazel kembali keruangannya setelah mengikuti rapat penting yang sangat menguras tenaga dan pikirannya. Bagaimana tidak, rapat itu dihadiri tamu-tamu penting kolega bisnis Dave. Para petinggi dari berbagai perusahaan lokal dan mancanegara yang bekerja sama dengan perusahaan tempatnya bekerja.

Setelah menelfon office boy untuk membawakannya minuman dingin. Hazel menjatuhkan kepalanya diatas meja. Sungguh, lelah sekali rasanya. Entah bagaimana Dave disana, suaminya itu masih menjamu para tamu, dia membiarkan Hazel untuk pergi lebih dulu sebab dia tahu Hazel sudah kehabisan energinya.

Dering ponsel Hazel berbunyi, Sherly menelfon di waktu yang tepat. Hazel mengangkat telfonnya sambil menerima minuman dingin yang dibawakan petugas OB. Hazel pun mendudukkan bokongnya pada sofa yang mengarah ke kaca gedungnya. Di telfon, Sherly mengajak Hazel untuk datang bersama ke acara resepsi pernikahan Samuel. Ah, Hazel hampir saja melupakannya.

Setelah menerima ajakannya tanpa ragu, Hazel berbincang santai dengan temannya itu. Dia membutuhkan Sherly, karena saat lelah seperti ini, Sherly selalu menghiburnya dengan berbagai candaan yang ia miliki, Sherly salah satu sosok pembangkit mood nya.

Obrolan mereka berlangsung hampir lima belas menit, namun terputus saat Dave memasuki ruangannya. Hazel sadar dia masih berada dalam jam kerja, jadi dia harus mengakhiri telfonnya dengan segera.

"Kamu mau minum? Ini" Hazel menyodorkan minumannya, Dave pun menyeruputnya sambil tersenyum,

"Manis."

"Iya, kan ini milkshake coklat?."

"Kamu yang manis."

"Hm, gombal. Gimana, semuanya udah pulang?."

"Ya, baru aja".

Dave menghela nafas panjang, dia melepas jas nya dan mengendurkan ikatan dasinya. Pria itu duduk bersandar pada sofa dengan kepala menengadah keatas. Sama hal nya dengan Hazel, dia juga merasa sangat lelah.

Dave melirik Hazel yang masih berdiri dengan ponsel ditangannya. Dia memanggil istrinya itu dan menuntun Hazel untuk dipangkuannya. Setelah lelah dengan rapatnya, sepertinya Dave memerlukan Hazel untuk mengembalikan semangatnya. Terbukti dari pelukannya pada pinggang Hazel dan dia juga menyandarkan kepalanya didada istrinya itu, sangat-sangat nyaman dan rasa lelahnya hilang seketika.

"Kamu keren" Puji Hazel sambil menyisir rambut Dave dengan jemarinya

"Kamu bisa handle meeting yang serumit itu. Pasti capek banget jadi kamu."

"Ini semua berkat kamu, Hazel. Tanpa kamu, saya bisa apa?."

"Kamu yang urus semuanya, kamu bikin mereka semua puas sama presentasinya."

"Kamu lebih keren, kamu luar biasa."

Ucapan tulus Dave keluar dari mulutnya. Sungguh, Hazel memang salah satu sosok penting untuk perusahaannya. Hazel sudah sangat bekerja keras, dia tidak pernah membuatnya kecewa. Masih teringat jelas, sejak awal Hazel bekerja, Hazel sudah menunjukkan ketekunannya. Dia selalu memberikan yang terbaik untuk perusahaan meski dengan segudang tugas yang dia terima. Ya, Dave menyukai semangatnya. Tidak salah jika saat itu Dave mengangkat Hazel sebagai sekretarisnya. Kerja kerasnya tidak pernah luntur sampai detik ini.

Dan untuk sekarang, Hazel adalah istrinya juga. Itu berarti, Hazel adalah sosok penting untuk kehidupannya. Dave amat bahagia bisa menjadikan Hazel sebagai istrinya meski dengan perbedaan usia mereka yang cukup jauh. Untuk itu, Dave merasa tidak ada salahnya, dia akan berusaha mengimbangi sisi lain dari jiwa muda yang dimiliki Hazel, dia hanya ingin Hazel tetap menjadi dirinya sendiri asalkan tidak melewati batasannya.

...••••...

Lanjuttt guys jangan lupa tinggalkan jejak

1
Raefli Dirgantara
duh istri mana istri 😌
Kholifah NH2: jangan istri orang yak Pak!
total 1 replies
Raefli Dirgantara
Dave tertawa sombong🙃
Raefli Dirgantara
plis lah hazel,malu maluin Dave 🙃
Raefli Dirgantara
klotak klotak gak tu
icegirl
tujuh ribu dong😭 beli seblak aja gk dpet itu wkwkwk
icegirl
NGAKAAAKKKK😭😭🤣🤣
icegirl
seorang pemilik perusahaan di traktir skretarisnya, pdhal uang Dave lbh bnyak 🤣
Kholifah NH2: sayang istri, di iyain aja biar gak tantrum
total 1 replies
icegirl
hazel ngarep wik wik ya😅😅
icegirl
merinding 😟
icegirl
takut bgt sma om om kyak dave 😭😭 tpi kyknya enak jga😭
Kholifah NH2: lebih dari enak, nikmat 🤤
total 1 replies
icegirl
sepatu boot yg karet itu kan Dave 🤣🤣🤣
icegirl
ngakak bgt guwee🤣🤣🤣😭😭
icegirl
😺😸😹😻😽
fli
namany bagus jg Hazel sprtinya crita menarik lanjut kan tor
fli
woy😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!