NovelToon NovelToon
Akan Kurebut Suamimu

Akan Kurebut Suamimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Pelakor
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Madumanis

Mora mendapatkan tawaran menarik untuk menggoda pria beristri. Jika berhasil bayaran sejumlah 100 juta akan ia dapatkan.

Tapi ternyata tawaran itu sangat tidak mudah untuk Mora laksanakan. Pria yang harus ia goda memiliki sikap yang dingin dan juga sangat setia dengan sang istri.

Lalu apakah Mora akan berhasil merebut pria dari istrinya? atau bahkan justru hubungan mereka semakin dekat karna pria tertarik pada Mora?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Madumanis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AKS 10

Sama sekali Mora tidak menyerah. Ia tetap yakin dan juga ingin Adam meminum kopi tersebut dengan caranya tersendiri.

Meskipun kibasan tangan Adam yang pertanda agar segera pergi tetap saja Mora tidak ingin pergi. Ia menatap Adam penuh keyakinan.

Sedangkan Adam menatapnya tajam. “Kau tidak mengerti juga? Pergilah, buatkan aku kopi tanpa menggunakan cara gilamu itu.”

Mora menggelengkan kepala pertanda tidak mau. “Cobalah, Tuan. Minum dengan cara seperti ini ada rasa tersendiri.”

Adam memijat pelipisnya. Lagi dan lagi ulah Mora selalu saja membuatnya sakit kepala. Ditambah Mora bukanlah seseorang yang mudah menyerah akan sesuatu hal.

“Cobalah, Tuan…” Mora terus saja merayu.

Dengan penuh terpaksa Adam menerima piring kecil tersebut dari tangan Mora. Menyempatkan menghela napas panjang sekali disertai tatapan sinisnya.

Sama sekali Mora tidak takut, ia tetap berdiri dengan tenang disamping Adam. Menunggu pria itu mulai minum, dengan tatapan polosnya.

Adam mulai menenggak satu tegukkan. Ia berhenti, dengan kedua mata terus mengerjap Adam menatap piring kecil ditangannya.

“Bagaimana, Tuan?” tanya Mora dengan ekspresi wajah polosnya.

“Lumayan,” jawabnya. Adam kembali menghabiskan seluruh kopi yang ada di piring.

Lagi dan lagi terus saja ia nikmati hingga habis tidak tersisa. Mora senang sekali, ia sampai tersenyum lebar karena Adam mulai menikmati hal yan diajarkannya.

“Oh iya, Tuan. Aku membuatkan nasi goreng untukmu. Rasanya sangat enak. Kalau soal hasil masakanku… aku tidak ragu untuk sombong soal itu.”

Ucapan Mora hanya mendapatkan gelengan kepala saja dari Adam.

“Tidak. Aku sudah sarapan tadi. Bukan dengan nasi, aku tidak biasa sarapan berat-berat seperti nasi atau hal lainnya.”

Jawaban Adam membuat Mora memikirkan sesuatu hal.

“Dari pada kau terus saja sibuk memikirkan aku harus makan apa… lebih baik segera kerjakan tugasmu,” ucap Adam dengan penuh penekanan.

Mora hanya bisa mengangguk saja. Dengan langkah sedikit berat karena Adam benar-benar tidak mengizinkan nasi goreng buatannya masuk kedalam perut pria itu.

Sedikit sedih sudah pasti. tapi Mora tidak ingin menyerah hanya karena hal sepele.

“Baiklah. Kalau sudah lapar atau ingin makan sesuatu hal… katakan saja padaku,” ucap Mora.

Sama sekali tidak Adam gubris. Ia sudah sibuk dengan dokumen yang menumpuk, bahkan menatap Mora sedikit saja enggan.

Tidak ada pilihan bagi Mora selain memang harus segera melakukan pekerjaan yang menumpuk.

Duduk di bangku yang berhadapan dengan Adam. Sambil sesekali memperhatikan pria tampan itu, banyak hal yang Mora pikirkan saat memandang Adam.

Tentang misinya yang sangat tidak mudah untuk di raih. Mata indah Mora tertuju pada cincin pernikahan yang melingkar dijari manis Adam.

Hal itu sebagai tanda jika Adam telah memiliki pasangan yang sah secara agama.

“Kelihatannya… percaya atau tidak, dia adalah pria yang setia.”

Entah kenapa Mora kehilangan semangatnya untuk kali ini. Dengan bibir sedikit cemberut Mora mulai membuka laptopnya.

Karena terus berdandan untuk penampilan berbedanya dan juga menyiapkan sarapan untuk Adam, sampai Mora melewatkan makan paginya.

Saat ini Mora kelaparan. Ia memilih bekerja sembari makan, karena merasa tidak sempat untuk makan dahulu baru bekerja.

~

Aroma makanan khas nasi goreng kampung ala Mora mengedar diseluruh ruangan. Penciuman Adam terganggu, aroma yang sempat ia rindukan.

Karena Adam langsung teringat akan satu orang. “Ibu?” gumamnya.

Saat Ibunya masih ada, Adam selalu saja meminta sang Ibu untuk membuatkan nasi goreng. Baginya nasi goreng hasil masakan sang Ibu adalah yang paling enak didunia.

Seketika Adam jadi semakin rindu dengan sang Ibu. Ia mengalihkan pandangannya pada Mora yang tengah asik makan.

Bahkan sembari bekerja wanita itu makan. Melihatnya membuat perut Adam sedikit keroncongan padahal ia sudah sarapan dengan roti bakar tadi.

“Tidak biasanya perutku lapar di jam segini,” gumamnya pelan.

Adam berusaha mengabaikan Mora, atau bahkan berbagai aroma yang mengganggu. Berusaha fokus pada dokumennya tapi tetap saja sulit rasanya.

“Makanlah ditempat lain,” ucap Adam memberikan peringatan.

Sampai Mora yang tengah asik makan sembari mengetik saja menatapnya kini.

“Aku menyempatkan waktu, Tuan. Tadi aku….” Mora bingung harus berkata apa.

Tapi ia juga merasa bodoh. “Ah iya….” Mora mengeluarkan sesuatu dari tas bekal miliknya.

Adam masih memperhatikan. Tapi dengan ekspresi kesalnya, menatap tajam Mora yang kini melangkah menuju meja kerja miliknya.

“Ini untukmu, Tuan,” Mora menyerahkan satu kotak berbeda dari miliknya.

Tidak direspon Adam. Tapi Mora mencoba tetap menaruh bekal itu di meja, lalu mulai melangkah keluar dari ruangan untuk mengambil sesuatu.

Kepergian Mora dijadikan sebagai kesempatan oleh Adam. Ia memastikan jika Mora tidak ada disekitarnya, lalu merasa aman barulah Adam membawa bekal itu untuk dekat dengannya.

“Aroma ini… hem, sudah lama sekali aku tidak merasakannya,” ucap Adam sembari membuka kotak bekal tersebut.

Saat terbuka seakan waktu berhenti sejenak. Fokus Adam jatuh sempurna pada nasi goreng kampung buatan Mora.

Membuat Adam teringat akan sesuatu hal. “Seakan benar-benar Ibu yang membuatkan ini untukku,” katanya.

Pikiran Adam melayang jauh akan kenangan masa lalu. Bahkan tangannya sedikit bergetar memegang sendok, untuk mulai memakannya.

Sama persis dengan buatan sang Ibu.

1
Popo Hanipo
wkkkk part terlucu katanya kamu tidak takut hantu asheer
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!