NovelToon NovelToon
Cursed Cancer

Cursed Cancer

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: lizbethsusanti

Baron sudah muak dan mual menjadi asisten ayah kandungnya sendiri yang seorang psikopat. Baron berhasil menjatuhkan ayahnya di sebuah tebing dan berhasil melarikan diri. Di tengah jalan Baron tertabrak mobil dan bangun di rumah baru yang bersih dan wangi. Baron mendapatkan nama keluarga baru. Dari Baron Lewis menjadi Baron Smith. Sepuluh tahun kemudian, Baron yang sudah menjadi mahasiswa hukum kembali dihadapkan dengan kasus pembunuhan berantai yg dulu sering dilakukan oleh ayah kandungnya. Membunuh gadis-gadis berzodiak Cancer. Benarkah pelaku pembunuhan berantai itu adalah ayah kandungnya Baron? Sementara itu Jenar Ayu tengah kalang kabut mencari pembunuh putrinya yang bernama Kalia dan putri Jenar Ayu yang satunya lagi yang bernama Kama, nekat bertindak sendiri mencari siapa pembunuh saudari kembarnya. Lalu apa yang terjadi kala Baron dipertemukan dengan si kembar cantik itu, Kama dan Kalia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menarik Perhatian

Jenar Ayu nekat pergi ke klub malam tempat di mana mendiang Kalia sering bernyanyi.

Jenar Ayu pergi bersama detektif Akira. Antares tidak bisa menemani istri dan anaknya terlalu lama di Paris karena pekerjaan Antares sebagai psikolog dan pemilik kafe yang sudah menjamur di beberapa kota besar di Indonesia mengharuskan Antares untuk pulang.

Jenar Ayu duduk di meja bar sementara detektif Akira berkeliling mencari informasi tentang mendiang Kalia. Detektif Akira menyebutkan nama Kama karena pihak kafe tahunya nama Kama bukan Kalia.

Seorang pria duduk di sebelahnya Jenar Ayu. Jenar Ayu sedang memiringkan kepala dengan penyangga lengan kanannya dan asyik mengamati orang-orang di dalam klub malam. Dia berharap putrinya yang sudah menjadi makhluk astral menemuinya di klub malam. Itulah kenapa Jenar Ayu tidak menyadari ada pria yang duduk di sebelahnya.

"Kenapa minumnya es jeruk?" Suara bas itu membuat Jenar Ayu menegakkan kepala lalu memutar badan ke asal suara.

Jenar Ayu hanya menganggukkan kepala dan mengarahkan gelasnya yang berisi es jeruk ke pria itu lalu menyesap gelasnya. Wanita berwajah manis khas orang Jawa itu kembali mengedarkan pandangannya ke orang-orang yang tengah asyik bercengkerama, berdansa, dan sekadar minum-minum.

Ayolah sayangku Kalia! Muncul di depan Mama dan kasih tahu Mama pembunuh kamu, Sayang. Batin Jenar Ayu.

Pria yang duduk di sebelahnya Jenar Ayu kembali bersuara, "Astaga! Saya lupa membawa dompet"

Jenar Ayu menoleh ke pria itu. "Anda bisa berbahasa Indonesia?"

Pria itu tersenyum canggung ke Jenar Ayu dan berkata, "Saya reporter dsn tengah melakukan liputan di sini bersama tim saya. dan sepertinya dompet saya ketinggalan di kamar hotel"

"Baiklah. Karena kita sama-sama dari Indonesia, saya akan traktir Anda minum. Anda mau minum apa?"

"Sama dengan punya Anda saja, Nyonya"

Jenar mengangguk lalu menoleh ke bartender, "One more orange juice"

Bartender mengiyakan, tetapi kening bartender itu tampak berkerut.

Jenar Ayu memilih mengabaikan kerutan dan tatapan penuh tanya bartender itu. Ia lebih memilih mengedarkan pandangannya kembali untuk mencari sosok mendiang Kalia.

Jenar Ayu kembali menoleh ke sisi kanannya saat pria yang dia traktir jus jeruk kembali mengeluarkan suara, "Ini kunci kamar hotel saya. Saya menunggu Anda di sana untuk membayar jus jeruk ini"

Jenar Ayu melambaikan tangan sambil berkata, "Tidak usah" Namun, pria itu langsung berbalik badan dan pergi.

Jenar Ayu menghela napas panjang sambil menatap kunci kamar hotel di depannya lalu dia mengarahkan pandangannya ke bartender, "I'll pay for these two drinks" Jenar Ayu mengulurkan dua lembar uang kertas.

Bartender dengan nametag Bryan itu menerima lembaran uang kertas dari wanita berwajah manis di depannya sambil bertanya, "You're A girl but you drink a lot, hmm?" Bartender itu mengerutkan keningnya kembali.

Jenar Ayu sontak membeliak dan bertanya, "You can't see a man besides me? He... He just left and........"

"I just saw your face lit up and you turned yourself to that side" Bartender itu menunjuk sisi kanannya Jenar Ayu.

"Sial!"Jenar Ayu sontak mengumpat lirih sambil menunduk di saat dirinya menyadari sesuatu.

Bartender itu kemudian mengulurkan Saat uang kembalian ke Jenar dan Jenar berdiri sambil berkata ke bartender itu, "Keep it!"

Saat Jenar Ayu berlari meninggalkan meja bar sambil menyambar kunci kamar hotel pria tadi, bartender itu berteriak, "Than you!"

Jenar Ayu bergegas menemui Akira yang tengah mengobrol serius dengan seorang pramusaji. "Kita harus ke kamar ini secepatnya!"

Akira menatap Jenar Ayu dengan penuh tanda tanya.

"Cepat!" Desak Jenar Ayu.

Akira lalu pamit ke pramusaji di depannya dan bergegas berlari menyusul Jenar Ayu yang sudah lebih dulu berlari menuju ke pintu keluar.

Akira memasang sabuk pengamannya dan menjalankan mobilnya dengan tanya, "Kenapa harus ke kamar hotel itu?"

"Tadi ada pria memberikan kunci kamar hotel ini ke saya dan saya punya feeling kuat kalau dia sudah mati"

"Hah?!" Akira menoleh kaget ke Jenar Ayu.

"Sudah jangan banyak nanya! Kita buruan ke hotel ini dan kita akan buktikan apakah dia beneran sudah mati" Ucap Jenar Ayu.

Akira akhirnya memilih diam seribu bahasa dan menekan pedal gas mobilnya semakin dalam.

Beberapa menit kemudian, Jenar Ayu membuka salah satu kamar hotel dengan minta pendampingan staf hotel. Kunci yang dipegang oleh Jenar Ayu berhasil membina pintu kamar hotel itu. Staf hotel, Jenar Ayu, manajer hotel pun ikut, dan detektif Akira berlomba masuk ke dalam hotel itu dan yang berhasil masuk pertama adalah Jenar Ayu.

Mereka berempat kemudian menghentikan langkah mereka di depan jasad laki-laki dalam posisi telentang, jari jemari laki-laki itu hilang dan ada tanda zodiak cancer di kening laki-laki itu.

"Kenapa kali ini laki-laki?" Tanya Jenar Ayu ke Akira.

"Dia sepertinya ingin menarik perhatian kita karena kasus Kalia belum kita blow up" Bisik Akira.

Bau anyir darah menusuk tajam hidung mereka berempat. Jenar dan Akira yang udah terbiasa menangani kasus pembunuhan dan melihat langsung TKP bersikap santai seolah bau anyir darah hanyalah bau yang biasa saja.

Sedangkan manajer hotel langsung berlari keluar kamar sambil menutup hidung dengan sapu tangannya lalu dia bergegas menelepon pihak berwajib dengan ponselnya dan staf hotel langsung berlari ke toilet, dia muntah-muntah di sana.

Jenar Ayu meraup kasar wajah manisnya sambil menelepon Kama saat detektif Akira menelisik semua penjuru kamar hotel itu.

"Halo, kamu di mana?"

"Aku di bengkel temenku, Ma. Ban mobil kempes"

"Pak Damian ada bersama kamu, kan?" Tanya Jenar Ayu.

Damian adalah asisten pribadinya Jenar Ayu yang selama ini bertugas menjadi bodyguardnya Jenar Ayu. Damian pensiunan marinir dan pandai beladiri.

"Ada, Ma"

"Baiklah" Jenar menghela napas lega mengetahui putrinya baik-baik saja. "Langsung pulang kalau sudah selesai"

"Iya, Ma"

Damian kembali mengucapkan kata, "Maaf Non, tadi saya ngopi di kantin dan tidak menjaga mobil Nona"

"Nggak papa, Pak" Sahut Kama dengan anggukkan dan senyum manisnya.

Setelah memasukkan ponselnya ke tas selempangnya, Kama menoleh ke Baron karena cowok itu mengulurkan satu kaleng dingin minuman bersoda ke Kama. Kama tidak menerima minuman kaleng bersoda yang mengembun itu, tetapi malah bertanya, "Kenapa kamu masih di sini?"

"Terima dulu baru aku jawab pertanyaan kamu" Baron tersenyum di depan Kama.

Temannya Baron, si pemilik bengkel sontak nyeletuk, "Tumben kamu senyum, Ron? Biasanya muka kamu kayak setan yang begadang semalaman"

Baron menendang pantat temannya sambil menggeram kesal, "Aish! Berisik!"

Kama bergegas menarik pelan kaleng bersoda dari tangan Baron sambil berkata, "Aku sudah menerimanya. Terima kasih dan sekarang pulanglah!"

Baron menoleh kaget ke Kama saat temannya terkekeh.

"Aku sudah ditemani Pak Damian" Kama menunjuk dagu ke bodyguard kepercayaan keluarganya yang sedang berdiri bersedekap di depan spion mobilnya Kama.

Alih-alih pamit dan pergi, Baron justru berjongkok di sebelah temannya dan bertanya ke temannya, "Butuh bantuan, Bro?"

Temannya Baron menoleh kaget ke Baron dan saat dia hendak menyemburkan protes, Baron langsung berbisik ke temannya, "Cewek ini gebetan aku. Belum pernah, kan, aku tertarik sama cewek, jadi please bantu aku!"

Temannya Baron yang bernama Hiroko Kenzo itu tersenyum lebar lalu berkata, "Oh, oke, emm, tolong ambilkan alas di ruanganku"

Hiroko Kenzo adalah putra sulungnya Hiroko Akira. Ibunya Kenzo juga menjadi korban kebiadaban si pemburu zodiak cancer. Itulah kenapa detektif Akira langsung mengiyakan permintaan Jenar Ayu untuk kasus hilangnya Kalia karena dia sudah memiliki insting hilangnya Kalia berkaitan dengan si pemburu zodiak cancer dan itu membuat Akira kesal pada dirinya sendiri. Di saat intuisi dan instingnya benar, Akira justru menjadi benci pada dirinya sendiri. Dia benci karena dia terlambat menolong padahal insting dan intuisinya sudah bercokol kuat di benaknya.

Baron berdiri dengan sigap lalu berkata ke Kama sebelum dia berjalan ke ruangan temannya, "Temenku butuh bantuanku jadi aku harus tetap di sini"

Ternyata demi cewek itu dia mau berkotor-kotor membantuku. Biasanya dia benci banget melihat kemeja putihnya kotor. Entah kenapa Si Baron gila itu selalu benci dan marah besar kalau dia melihat benda berwarna putih miliknya menjadi kotor. Batin Kenzo sambil terus bekerja mengecek secara keseluruhan kondisi mobilnya Kama setelah dia membereskan masalah di ban dan spion mobilnya Kama. Kama meminta mobilnya sekalian dicek keseluruhannya.

Baron berdiri lalu berkata ke Kama saat dia mulai kewalahan menjaga kemeja kotak-kotak putihnya terhindar dari noda. "Tolong lepas kemejaku!"

Kama membeliak kaget karena dia tidak pernah melepas baju seroang cowok selain baju papanya.

"Tolong lepas kemejaku, Kam!" Baron mengarahkan punggungnya ke Kama sambil mengangkat-angkat kedua bahunya.

"Lepas sendiri!" Pekik Kama kesal.

"Tanganku kotor. Tolong lepas, Kam, please?!"

Kama terpaksa menuruti permintaannya Baron karena dia ingin urusan di bengkel cepat selesai dan dia bisa segera mandi lalu duduk di meja belajar sambil menikmati secangkir cokelat panas.

Dia juga bersedia tubuhnya disentuh cewek? What?! Kenzo membeliak kaget saat Baron dengan wajah santai membiarkan Kama menyentuh bahunya dan melepas kemejanya.

Dia paling benci disentuh cewek kenapa sekarang dia.......wah! Dia sepertinya benar-benar menyukai cewek yang bernama Kama itu. Memang cantik sih cewek itu dan dia satu-satunya cewek yang sudah berhasil membuat seorang Baron Smith mengulas senyum dan mau disentuh. Batin Kenzo sambil meneruskan pekerjaannya.

"Thank you" Baron menoleh ke Kama untuk memberikan senyuman terbaiknya dan Kama mendengus kesal sambil melipat kemejanya Baron.

Kama lalu mendekap kemejanya Baron dan wangi parfum beraroma mint bercampur kayu manis yang menempel di kemejanya Baron, menusuk hidungnya Kama.

Kama menunduk ke kemejanya Baron yang masih dia dekap sambil bergumam lirih, "Selera parfumnya persis sama dengan selera parfumnya Papa. Papa juga suka banget wangi parfum yang seperti ini" Kama tanpa sadar menempelkan kemejanya Baron ke hidungnya lalu sambil memejamkan mata erat-erat dia mengirup dalam-dalam wangi parfum di kemejanya Baron karena dia tiba-tiba merindukan papanya.

"Kalau pengen nyium tuh jangan kemejanya, tapi orangnya langsung"

Suara baritonnya Baron membuat Kama sontak membuka matanya.

"Hah?!" Kama menatap Baron dengan wajah begonya karena kaget.

Baron terkekeh geli lalu dia mengarahkan pipinya ke wajahnya Kama, "Kalau pengen nyium tuh jangan kemejanya tapi orangnya langsung. Nih pipiku udah siap untuk kau cium"

Kama sontak mendorong bahu Baron lalu melemparkan kemeja Baron ke kepalanya Baron.

Baron gelagapan menarik turun kemejanya lalu melotot ke Kama, "Kenapa kasar banget sih jadi cewek?"

Kama hanya menyipitkan mata, merapatkan bibir, dan menderukan napas kesalnya ke Baron.

"Hahahahaha! Kalau seperti itu kamu lucu mirip kucing yang mau beranak, hahahahaha!"

Kenzo melihat tingkah Baron dengan gelengan kepala dan gumaman lirih, "Buset! Keren juga cara dia menarik perhatian cewek cantik itu"

Kama langsung mengarahkan kakinya ke kaki Baron dan Baron dengan sigap menghindari tendangan kakinya Kama lalu cowok itu berlari dengan tawa riang saat Kama mengejarnya dengan wajah penuh kekesalan.

"Jangan lari! Aku pengen nendang kamu!" Teriak Kama kesal.

Baron sontak tertawa ngakak dan berteriak sambil terus berlari, "Hahahahaha! Mana ada orang pasrah aja gitu saat mau ditendang, nggak ada Kam! Tendang aja tuh tembok atau tiang itu tuh, hahahahaha!"

Kama langsung menghentikan laju larinya dan memilih memutar badan dengan cepat menuju ke pintu yang ada tulisan besar dan tebal membentuk deretan huruf Cashier. "Lebih baik aku ke kasir aja, bayar terus pulang daripada ngejar cowok gila itu, cih!"

Baron masih terkekeh geli saat dia menyusul Kama ke ruangan kasir. Di saat itulah, tanpa Kama dan Baron sadari, ada sepasang mata yang menatap mereka dengan tatapan tidak suka. Lalu, sepasang mata itu menunduk ke kemudi mobilnya dan melajukan mobilnya dengan seringai tajam.

1
Osmond Silalahi
kasihan sih sebenarnya, tapi anak itu yg merasakan semua saat umurnya segitu
SONIYA SIANIPAR
yahhh dadadaa kamaa
Agasya
top banget
Osmond Silalahi
setuju aku
R 💤
hmm gombal
R 💤
wkwkwk kicep dia sama Kama
Osmond Silalahi
aq mampir
anggita
bunga iklan... 🌹👆
Osmond Silalahi
keren kawan.
Osmond Silalahi
aq mampir
anggita
iklan like👆👍
Osmond Silalahi
wuih ... sedap romansanya
Osmond Silalahi
setuju aq
Osmond Silalahi
mama pasti percaya anaknya
Elisabeth Ratna Susanti: iya bener banget 😍
total 1 replies
R 💤
like komen iklan Thor.. smngttt
R 💤
weeehhh siapa nihhhh
SONIYA SIANIPAR
kalau sempat ceritanya ada di dunia nyata, gila. Betapa malangnya yg lahir cancer
Elisabeth Ratna Susanti: terima kasih untuk supportnya 🥰
Elisabeth Ratna Susanti: iya bener banget, kak dan kebetulan aku cancer 😁
total 2 replies
anggita
bunga🌹...ng👍 like pertama
Elisabeth Ratna Susanti: terima kasih untuk supportnya selama ini 🥰🤗🫶
total 1 replies
SONIYA SIANIPAR
nitip sampai sini dulu Thor
SONIYA SIANIPAR
beuhh sadiss
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!