NovelToon NovelToon
Terjebak Menikah Karena Wasiat

Terjebak Menikah Karena Wasiat

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:26.8k
Nilai: 5
Nama Author: PenaJenaira

Kalisha Maheswari diwajibkan menikah karena mendapat wasiat dari mendiang Kakek Neneknya. Dirinya harus menikah dengan laki laki yang sombong dan angkuh.
Bukan tanpa sebab, laki laki itu juga memaksanya untuk menerima pernikahannya karena ingin menyelamatkan harta mendiang kakeknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenaJenaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pilihan Khalisa

"Apa yang harus aku lakukan? Apa aku harus menerimanya?"

Pertanyaan itu terus menggema di otak Khalisa. Bahkan kepergian Edward dan Sekertaris Fian pun ia tak mengetahuinya.

Sementara Edward dan sekertaris Fian pun melangkahkan kaki pergi tanpa menghiraukan Khalisa yang masih mematung.

"Apa kau yakin Tuan muda? Dia akan mengubah keputusannya?", tanya Sekertaris Fian yang merasa tidak yakin.

"Aku yakin itu, Fian. Kita tunggu saja. Dan tolong bubarkan mereka yang ada dibelakangku.", jawab Edward.

Para warga yang sedari tadi mengikuti Edward pun dihentikan oleh Sekertaris Fian.

"Kenapa kalian mengikuti kami?",tanya Sekertaris Fian.

"Kalian siapa?",tanya salah satu warga desa.

"Saya adalah calon suami Khalisa. Cucu dari Mbah Kusumo.",sahut Edward.

Para warga pun manggut-manggut mengerti. Diantara mereka ada yang berbisik lirih tentang nasib Khalisa yang dianggap mujur.

"Ternyata Allah mengambil Mbah Kusumo dan Mbah Sri agar Khalisa bisa menikah dengan pria tampan sepertinya.",celetuk salah satu warga desa.

Pernyataan warga desa itu disambut baik oleh banyak orang. Mereka pun tiba-tiba membubarkan diri. Salah satu dari mereka, Bu Neneng mendekati Edward.

"Nak, saya mohon untuk jaga Khalisa. Dia adalah gadis baik di desa ini. Dia sudah menjadi permata kami.",ucap Bu Neneng yang kemudian mendapatkan anggukan dari Edward.

Saat itu, Khalisa benar benar memikirkan ucapan Edward bahwa ia harus melaksanakan wasiat dari mendiang kakek dan neneknya.

"Benar kata pria itu, aku harus membalas kebaikan kakek dan nenek.",tutur Khalisa.

"Dimana pria itu?",lanjutnya lagi dengan mengedarkan pandangannya.

Khalisa pun keluar dari rumahnya dan mendengar suara bising mesin samar-samar.

"Khalisa..",panggil salah satu warga desa.

"Pak, tau kemana perginya dua orang laki laki tadi?", tanya Khalisa.

"Mereka sudah berjalan untuk pulang. Ada apa Nak?",tanya warga desa itu.

Tanpa menjawab pertanyaan warga itu, Khalisa kemudian berlari untuk mengejar Edward. Tentu saja para warga yang peka tidak tinggal diam. Mereka berbondong-bondong untuk mengambil kendaraan yang mereka punya.

"Ooooeeeyy!! Cegah mereka pergi!! Cepetan!!",teriak salah satu warga desa.

Tiba tiba ada sebuah motor Supra yang berjalan disamping Khalisa.

"Naik, Nduk!",ucap warga desa pemilik motor Supra itu.

Tanpa pikir panjang, Khalisa naik di bonceng warga itu. Namun saat berada di lapangan itu, helikopter itu mulai naik. Angin yang diciptakan oleh helikopter itu membuat rambut Khalisa ikut terbang. Perlahan-lahan helikopter itu naik keatas permukaan tanah.

"Berhenti.. berhenti!!!!",Teriak Khalisa sekuat tenaga nya. Beruntung saat itu sekertaris Fian melihat Khalisa.

"Tuan muda, gadis itu mengejar kita.", ujar Sekertaris Fian yang membuat Edward menyeringai penuh kemenangan.

Edward pun memberi kode kepada pilot untuk kembali mendaratkan helikopternya kembali.

Gadis cantik itu tersenyum saat melihat helikopter itu berbalik arah dan kembali turun.

Bunyi bising helikopter mampu membuatnya menutup telinganya. Saat helikopter Edward menapakkan kakinya ke atas tanah, kibasan rambut Khalisa mampu membuat kecantikannya semakin terpancar.

Edward pun turun dari helikopternya dan sedikit terpana melihat kecantikan Khalisa.

"Cantik juga gadis itu!",batin Edward dengan berjalan mendekatinya.

"Ada apa? Kau sudah berubah pikiran?",teriak Edward karena suara bising helikopter miliknya.

"Iya!!!!",jawab khalisa dengan teriak juga.

Edward pun tersenyum puas mendapati jawaban Khalisa.

"Kita berangkat sekarang! Ikut saya ke kota!", tutur Edward dengan menggandeng tangan Khalisa.

"Tapi aku harus menyiapkan bajuku dulu. Sebentar!",ucap Khalisa yang hendak berbalik ke rumahnya.

"Tidak perlu! Aku mampu membelikan mu ratusan baju. Bahkan ribuan. Kalau perlu beli saja sekalian sama pabriknya.",ucap sombong Edward.

"Fian, urus rumah Mbah Kusumo. Cari orang untuk tetap mengurus kebunnya.",lanjutnya yang kemudian berbicara kepada Fian.

Khalisa pun menurut dengan perintah Edward. Ia pun naik keatas helikopter itu dan ikut pergi ke kota bersama Edward.

"Haduh! Aku takut sekali dengan ketinggian! Aku merem saja!",batin Khalisa dalam hati.

Saat helikopter mulai naik, ia pun meremas jas milik Edward yang saat itu duduk di sampingnya. Edward pun mengerti bahwa gadis yang berada disampingnya saat ini sedang ketakutan.

"Argh! Jas mahalku!" ,batinnya dalam hati.

Setelah perjalanan selama dua jam itu, helikopter Edward berhasil mendarat di atas gedung perusahaannya. Edward melihat ke Khalisa yang masih tertidur di bahunya.

"Hei bangun! kita sudah sampai!",ujar Edward yang membangunkan Khalisa.

"Kita sudah sampai?",tanya Khalisa dengan suara malas.

"Dimana kita?",tanya Khalisa lagi.

"Turun dulu! Nanti kamu juga akan tau!",ujar Edward yang membuat Khalisa turun.

Dengan sangat berhati-hati, Khalisa mulai turun dari helikopter tersebut. Kakinya yang gemetaran semakin memperlambat langkahnya.

"Hei bisa cepat tidak?",ucap Edward dengan kesal yang membuat Khalisa mendengus kesal.

Khalisa kemudian berjalan dibelakang Edward bersama sekertaris Fian. Ia pun terlihat bingung dengan keadaan sekitar. Ada banyak sekali pertanyaan yang ada dipikirannya. Namun tak ada satu pun yang keluar dari bibirnya. Ia pun melihat sekelilingnya hingga ia tak menyadari bahwa Edward berhenti berjalan.

Bruuggh!!

Kepala Khalisa menabrak punggung kekar Edward.

"Aww!!", rintih Khalisa dengan mengusap kepalanya.

"Hati hati.", ucap singkat Edward.

Mereka berdua kemudian masuk kedalam ruangan kerja Edward.

1
Nadin Alina
Ikut senang lho, Khalisa kamu di terima kerja walau ada pertanyaan yang agak gimana ya saat interview 🤭
PrettyDuck
bakal banyak drama gemes2 lucu nih setelah ini 🙈
PrettyDuck
kasar banget loh ngomongnyaa, aku yg baper 🥲
Cahaya Tulip
sebentar CCTV di kamar hotel? buat apa? 🙃
Cahaya Tulip
itu genggaman biar di kira romantis y sama mamanya.. pdhL sandiwara😌
Nadin Alina
Hahaha, ngakak banget deh dua-duanya sama-sama malu dan bingung mau bersikap kayak apa🤣🤭
Nadin Alina
cielah Edward galau sendiri nih😂🤭
Nadin Alina
Si Edward keceplosan atau emang udah ngakuin secara perasaan juga sebagai istri🤭
PrettyDuck
yaudah sana! kalo gak ada khalisa kalian sekeluarga gak dapet warisan bu vony 🤨
PrettyDuck
aduh aku jadi ikut deg2an kayak tamu beneran 🙈🙈
CumaHalu
cepetan Ward, istrimu dalam bahaya.... dia masukin dua penjahit tuh dalam apartemen
CumaHalu: penjahat😂 takutnya kena sensor jadi aku plesetin
total 2 replies
CumaHalu
Biarin aja Fian, bosmu lagi kasmaran. susah di ajak kerja, mending kamu ambil alih dulu kerjaannya sementara...
CumaHalu
Kirim foto selfie balasan dong Ward. biar sama-sama impas... wkwkwk
Afriyeni Official
wah .. kenapa Jambak Jambak buk,, kasar amat🤦
Afriyeni Official
Wkwkwkwk 🤣lucu juga kamu khalisa
Afriyeni Official
ya ampun Ed, sampai ngitung kambing segala 🤦🤭
sjulerjn29
kerja pada suamimu sajalah atau minta kerjaan sama dia..tapi kenapa sih kan hidupmu udah enak kok mau kerja
sjulerjn29
hey baru baca langsung ketawa nih tau tau bahas cabe di gigi🤭🤣
malu banget tuh khalisa🤭
Alyanceyoumee
hmmzz siap itu?
Alyanceyoumee
haha siap2 nanti malam gas Edward 😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!