MY DADDY IS MINE

Jika Bianca bisa selamat malam ini dia salah besar. Mulutnya telah mencederai nama baik Camilla.

Luis tidak mengizinkan siapapun untuk menghina wanita miliknya. Satu perintah darinya pada anak buahnya yang bernama bayangan kematian siap menghabisi nyawa Bianca dengan cara yang normal.

Ia telah terobsesi pada Camilla sejak dulu. Mungkin obsesinya yang dulu hanya sebagai ayah tiri untuk Camilla tapi kini sudah berubah menjadi menjadi lelaki posesif pada Camilla. Jangan untuk pria yang coba mendekati wanitanya bahkan wanita manapun tidak boleh bersaing dengan Camilla untuk merebut dirinya.

"Aku bertahan selama ini hanya menunggu gadisku tumbuh dewasa. Aku akan memilih jalan hidupku setelah bertemu lagi dengannya. Sayangnya pilihan hidupku ternyata jatuh padanya.

Putriku tiriku yang telah membawa bagian hidupku bersamanya. Dia datang mengembalikan hidupku yang pernah diambil olehnya. Bersamanya hidupku kembali hidup seperti angin yang berhembus mencari tempat untuk memberikan kehidupan."

Malam ini Camilla menjadi bingung sendiri. Luis tidak melakukan apapun padanya. Hatinya terasa kosong. Pelukan hangat Luis tidak memberikan arti apapun padanya.

"Daddy. Apakah kita hanya tidur saja malam ini?" tanya Camilla yang lelah menunggu aksi panas Daddy-nya.

"Emangnya kamu mau kita melakukan apa sayang?" tanya Luis pura-pura polos.

"Sial...! Kenapa aku malah dikerjain sama duda karatan ini?" umpat Camilla membatin.

"Ok. Lupakan saja...!" Camilla memejamkan matanya. Namun dirinya tetap tidak bisa tidur.

"Jika kamu ingin melakukan seperti film dewasa, maka Daddy tidak kenal kata berhenti. Cara jalanmu akan beda keesokan harinya. Bukankah besok kamu harus kuliah babby? Sekarang tidurlah. Malam ini kamu aman," ucap Luis yang benar-benar menjaga tubuh putrinya agar tidak dirusak nya sebelum waktunya.

Mendengar ucapan Luis, Camilla merasa dirinya tidak diinginkan. Padahal ia ingin berpetualang malam panas bersama Daddy-nya. Impian itu kembali buyar. Entah apa yang dipikirkan Luis saat mengurungnya di tempat tidur ini.

"Apa yang kamu inginkan Daddy?" tanya Camilla walaupun jawaban itu sudah ia ketahui.

"Putriku lebih paham apa yang diinginkan Daddy-nya," ucap Luis.

"Kalau begitu kenapa daddy tidak melakukannya?" harap Camilla.

"Nanti saja kalau usiamu sudah cukup dewasa untuk mengetahui banyak hal. Sekarang tidurlah...! Besok pagi kamu harus berangkat kuliah," ucap Luis lalu ingin menenangkan pikirannya dan memejamkan matanya.

Camilla juga tidak bisa lagi menguasai rasa ngantuk nya. Ia pun akhirnya berhasil tidur dalam pelukan Luis.

...----------------...

Keesokan paginya, Luis mengantar lagi Camilla ke kampus. tiba di kampus, Luis tidak turun dari mobilnya. Camilla juga turun dari mobil yang langsung disambut oleh Kenzo.

"Hai Camilla..!" sapa Kenzo hendak menggandeng tangan Camilla namun gadis ini langsung menepis tangan Kenzo.

"Kondisikan tanganmu Kenzo...!" ucap Camilla sambil melihat ke arah Luis namun Luis tidak memperhatikannya.

Pria tampan itu langsung meninggalkan kampusnya saat mendapatkan informasi yang membuatnya tidak lagi bisa mengawasi gerak-gerik Camilla.

"Ayolah Camilla...! terima ajakanku untuk kencan. sekali aja...!" pinta Kenzo.

"Aku sudah punya kekasih Kenzo. Maafkan aku...!" ucap Camilla berlalu pergi dari hadapan Kenzo.

"Maksudmu kekasih mu lelaki yang pantas menjadi ayahmu itu?" sindir Kenzo.

"Iya. Kau mau tahu kenapa aku lebih memilih nya?" Camilla mendekati wajahnya Kenzo yang masih menunggu jawaban darinya.

"Karena dia menjaga hatinya, tubuh dan pikirannya hanya untukku. Dia tidak meniduri banyak wanita walaupun dia sangat ingin sebagai lelaki normal," ucap Camilla menohok.

Kenzo cukup tahu kalau dirinya bergonta ganti pasangan yang hanya bertahan dengannya hanya satu pekan. Hanya satu mahasiswa yang tidak bisa ia dekati adalah Camila. Makin Camilla cuek makin ia kejar. Camilla tahu kalau Kenzo mengajak wanita hanya untuk bersenang-senang bukan untuk serius.

"Camilla. Aku janji tidak akan mencintai wanita manapun atau mempermainkan mereka asalkan kamu mau menjadi kekasihku," ucap Kenzo sambil mengejar Camilla.

"Maafkan aku Kenzo. Jika aku sudah memilih satu lelaki dalam hidupku, aku akan mencintainya sepenuh jiwaku dan setia padanya sampai aku mati," ucap Camilla dan Kenzo tidak bisa lagi merubah pendiriannya Camilla.

"Mungkin Camilla menyukai pria itu karena memiliki segalanya. Tidak denganku yang masih mengandalkan kekayaan orangtua ku. Camilla, aku tidak akan menyerah begitu saja sampai aku akan membuatmu berpisah dengan pria tua itu," ucap Kenzo sambil mengatupkan rahangnya karena ia tidak suka wanita menolaknya.

"Tidak ada wanita yang boleh menolakku. Lihat saja nanti sayang...!" ucap Kenzo penuh tekad.

Camilla mengikuti mata kuliah pagi itu dengan serius. Saat ini ia sedang mempelajari reproduksi wanita. Dan beberapa penyakit yang terdapat pada wanita hamil yang tidak boleh melanjutkan kehamilannya yang akan beresiko pada kematian.

Camilla akhirnya bertanya pada dosennya yang bernama Miss Vega.

"Bagaimana jika seorang ibu yang mempertahankan kandungnya disaat dia dalam keadaan sakit parah?"

"Jika kondisinya kuat, dia boleh melanjutkan kehamilannya. Tapi jika itu akan merenggut nyawanya sebaiknya kehamilannya harus dihentikan saat kandungan itu tidak melebihi usia 16 bulan," jelas Miss Vega.

"Bukankah banyak sekali wanita yang lebih memilih menyelamatkan buah hatinya daripada dirinya sendiri? Ah...! Jika itu terjadi padaku, lebih baik aku akan menyelamatkan bayiku," batin Camilla.

Mac memperkenalkan seorang bodyguard wanita untuk Camilla pada Luis. Luis melakukan interview sendiri pada bodyguard yang bernama Helen itu.

"Kamu bisa mengawasi putriku selama dia berada di luar rumah. Jika sudah di dalam rumah itu menjadi tanggung jawabku. Pasti kan untuk tidak dekat dengan pria manapun kecuali itu menyangkut tugas kuliahnya. Kamu paham, Helen?" tanya Luis.

"Paham tuan. Tapi, biasanya anak muda selalu mencari cara untuk kabur agar dirinya tidak suka diawasi. Apa yang harus aku lakukan jika terjadi hal seperti itu?" tanya Helen.

"Kamu tidak akan kehilangan jejak putriku karena setiap perhiasan yang digunakannya sudah aku beri penyadap. Begitu juga dengan ponselnya. Sudah terpasang GPS," jelas Luis penuh percaya diri.

"Baiklah tuan. Itu sangat membantuku. Di mana nona Camilla tuan?" tanya Helen.

"Kamu akan bertemu dengannya nanti malam di rumahku. Biar sekarang ini aku yang akan menjemputnya pulang. Sekarang kamu harus belajar apa saja yang menyangkut dengan putriku. Ini catatan beberapa hal yang sudah aku siapkan untukmu. Jaga putriku seperti kamu menjaga nyawamu sendiri...!" ucap Luis begitu tegasnya membuat Helen mengangguk siap.

Beberapa jam kemudian Luis menjemput Camilla di kampusnya. Namun gadis itu malah berada di rumah sakit. Luis yang melihat keberadaan putrinya itu mengira Camilla sedang ada tugas yang berkaitan dengan mata kuliahnya. Namun tebakan Luis salah. Saat ini Camilla sedang bicara serius dengan dokter Luciana.

"Dokter. Apa yang sebenarnya yang terjadi padaku?" tanya Camilla saat dokter Luciana sedang membaca hasil diagnosa pemeriksaan kesehatannya.

"Camilla. Jika kamu ingin sehat. Lakukan berapa kemoterapi dan kalau bisa jangan sampai hamil," ucap dokter Luciana membuat sekujur tubuh Camila bergetar.