NovelToon NovelToon
To Wheel And Deal

To Wheel And Deal

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan
Popularitas:951
Nilai: 5
Nama Author:

Amara Olivia Santoso, seorang mahasiswa Teknik Industri yang sedang berusaha mencari pijakan di tengah tekanan keluarga dan standar hidup di masyarakat. Kehidupannya yang stabil mulai bergejolak ketika ia terjebak dalam permainan seniornya Baskara Octoga.
Situasi semakin rumit ketika berbagai konflik terjadi disekitar mereka. Novel ini menceritakan tentang kisah cinta remaja, persahabatan dan kehidupan kampus.

Siapa Dia?

Angin berhembus pelan menebarkan aroma berbagai makanan yang kini berdiri berjajar di sepanjang jalan trotoar. Denting spatula yang berbenturan dengan wajan, teriakan tukang sate yang memanggil nama pelanggan. Khas suasana malam di pingiran kota.

Amara berjalan sendiri melewati trotoar yang kini hampir separuhnya sudah berubah fungsi. Terlihat toko bangunan yang berdiri paling megah diantaranya sudah tutup sejak tadi sore, hanya beberapa toko yang masih terlihat beroperasi.

“Hacih!” Kali ini ia bersin, tepat ketika melewati warung tenda nasi goreng. Bumbunya yang kuat membuat siapapun bersin jika terlalu dekat.

Ia terus berjalan lurus, bersandingan dengan jalan utama yang padat di penuhi beberapa kendaran yang kini macet memanjang karena palang pintu perlintasan kereta api di depan tertutup.

Amara berbelok, masuk ke arah caffe yang berdiri tepat di pinggir rel kereta api. Ia menghampiri kevin yang terlihat santai menghisap dan mengembusakan asap rokok secara teratur dan berirama.

“Kak Kev” Sapa Amara.

“Eh ra, udah sampai?” Kevin gelagapan. Buru-buru ia mematikan api rokok yang masih separuh itu.

Tak lama, suara gemuruh besi yang menghantam sambungan rel terdengar semakin jelas dan mendekat. Cukup singkat sampai suara klakson kendaraan menyelanya agar tidak berjeda.

“Kak Kevin mau ngomongin apa?” Tanya Amara terlalu to the point.

“Duduk dulu, Kamu mau pesen apa? Biar aku pesenin” Ucap Kevin sembari menarik kursi di depannya.

“Vanilla latte” Jawab Amara singkat.

“Makannya?” Kevin masih menunggu.

“Itu aja kak, ngga lama kan?” Tanya Amara.

“Oke” Kevin beranjak pergi ke meja kasir, terlihat kekecewaan dari sorot matanya.

Diliriknya sekilas, pengunjung di dominasi Mahasiswa yang sedang kerja kelompok, terlihat dari laptop dan buku yang bertengger di atas meja. Ada pula beberapa pasang kekasih yang terlihat ngobrol santai, mereka duduk tersebar di sudut.

“Lama ya nunggunya?” Kevin kembali duduk.

Amara tersenyum tipis, ia tidak boleh lengah. Kevin adalah ancaman terbesarnya, setidaknya untuk saat ini.

“Kak Kev” Seorang gadis berlari mendekat, dengan santai ia mengalungkan tangan di bahu Kevin.

Amara membelalak kaget, “Bella”.

“Hayy ra” Sapa Bella yang kini duduk tepat di sebelah Kevin.

“Mau pesen apa Bel?” Tanya Kevin.

“Hemmm V60 boleh sih, sama roti bakar deh. Ini di teraktirkan?” Tanya Bella.

“Iyaa, bentar yaa” Ucap Kevin sembari berjalan menuju ke arah kasir untuk memesan.

“Kamu kenal Kak Kev dari mana Bel?” Amara bertanya kali ini dengan mimik aneh, sedikit terlihat mengintimidasi di dalamnya

“Aaaa pasti bingungkan anak Farmasi kok bisa kenal sama Presiden BEM FTI” Bella sengaja memancing.

“Kalian ngomongin apa?” Kevin kembali dengan senyum merekah.

“Kak Kev siniiii, duduk samping Bella ajaaa” Bella mulai menarik tangan Kevin dengan ekspresi manja yang sengaja di buat imut.

Amara terdiam, dia merasa tidak nyaman dengan suasana dan pemandangan aneh di depannya.

“Udah? Puas?” Tanya Kevin ketika ia bergeser duduk ketempat semula.

“Kalian pacaran?” Tanya Amara yang seketika membuat Kevin dan Bella saling bertukar pandang.

“Gimana, cocok ngga?” Bela memulai aksinya.

Amara tak langsung menjawab, kehadiran waiterss sedikit memberinya jeda untuk berpikir, skenario macam apa yang sedang ia hadapi saat ini.

“Saya ulangi pesanannya ya kak, Vanilla Latte, V60, Roti bakar sudah keluar semua yaa” Tanya Waitters yang kini berdiri diantara mereka.

“Iyaa kak makasih yaa” Ucap mereka bersamaan.

“Ehh gimana ra? Aku nanya pendapatmu loh sebagai sesama penghuni kos griya laras?” Bella kembali bertingkah.

“Iyaaa, cocok cocok aja sihh” Amara malas untuk menjawab. Di seruputnya vanilla latte miliknya dengan kasar.

“Ih kok jawabannya gitu” Kevin berdecak kesal. Ia mengehela nafas frustasi.

“Kak Kev ngga pernah cerita tentang aku ya ra?” Tanya Bella lagi.

Kali ini sudah hampir habis kesabaran Amara berada di situasi yang melelahkan seperti ini, ia menghela nafas cukup panjang. Ekspresi yang tidak bersahabat ini mungkin akan di salah pahami mereka berdua yang melihat.

“Tadi pagi Kak Kev ngajakin aku buat ketemu, mau ngobrolin hal penting tidak bisa di tunda itu maksudnya ini?” Tanya Amara.

Bella tertawa terbahak, berkali kali tangganya menepuk pundak Kevin. Sementara Kevin hanya terdiam, menatap Amara cukup dalam.

“Udah udahhh aku ngga kuat” Ucap Bella yang mulai kelelahan. Ia menggambil beberapa lembar tisu dia tas meja untuk mengusap air mata yang mengalir dari sudut matanya.

“Bella itu sepupu aku ra, aku tau kegiatan kamu, hal aneh yang terjadi kos, musibah yang menimpa kamu semua dari Bella” Ucap Kevin dengan bersungguh.

“Aelah Kak Kev ngga seru” Bella berdecak sebal.

“Aku tau kamu pasti curiga sama akukan?” Tanya Kevin.

Amara tersenyum canggung, “Iya sedikit sih kak”.

“Tukaaaan, kamu sih kak mencurigakan. Tatapanmu loh udah kayak tersangka yang mengintai korbannya” Bella menimpali.

“Makanya aku ngajak kita ketemu, buat make sure kalo bukan aku yang nglakuin segala tindakan konyol itu” Kevin menjelaskan.

“Sebenernya aku ngga ada kepikiran kalo itu Kak Kev sih, sampai tadi pagi tiba-tiba Kak Kev bilang tentang mobil yang rusak. Secara ngga langsung Kak Kev sendiri yang bikin aku menggiring opini yang ngga ngga tentang kakak” Amara berkelit.

Kevin mengusap rambutnya yang tidak gatal.

“Iya juga sih, kalo aku jadi kamu juga pasti bakal ngira yang ngga ngga ke Kak Kev ra” Bella menambahkan.

Selama satu jam lebih mereka menghabiskan malam bertiga. Tepat pukul sembilan, Kevin memutuskan untuk mengantarkan mereka pulang. Sebenarnya jarak antara Caffe dan Kos sangat dekat. Namun, demi keselamatan dan keamanan kali ini Kevin memaksa.

Setelah diskusi alot, akhirnya Amara mau untuk duduk di kursi depan, sejajar dengan kevin. Sementara Bella duduk sendirian di belakang.

Jalanan yang semula padat ramai, kini mulai sedikit lenggang. Berganti di penuhi oleh mobil muatan dan truck besar.

“Nanti berhenti di depan Alfamart aja Kak” Pinta Amara.

“Sekalian aja kenapa sih ra” Bella tak setuju.

Sepanjang perjalanan, Kevin hanya terdiam. Matanya sibuk terus fokus mengamati sekitar. Setelah sepuluh menit, ia menghentikan mobilnya tepat di depan kos putri griya laras.

“Brekk” Suara Pintu mobilnya tertutup.

Amara melirik ke sekeliling, ada perasaan aneh yang menyeruak di dadanya. Seperti ada seseorang yang memantaunya dari kejauhan.

“Kamu masuk dulu aja ra, aku masih ada yang mau di omongin sama Bella” Kata Kevin.

“Ahh, iyaa kak. Makasih buat traktirannya, sama hati-hati balik kosnya. Bel, aku duluan yaa” Pamit Amara sembari melambaikan tangan.

Setelah Amara pergi, Kevin dan Bella masih berdiri di depan pagar kos. Matanya melirik ke sekeliling tajam.

“Kamu ngerasa ada yang aneh ngga Bel?” Tanya Kevin sedikit berbisik.

“Kayaknya dari tadi ada yang ngikutin kita kak” Jawab Bella.

“Dari kapan?” Kevin mulai panik.

“Dari parkiran caffe” Jawab Bella sedikit ragu.

Kevin mengangguk pelan, “Kamu hati-hati yaa, jagain Amara kalo lagi di kos. Bulan depan Kakak udah mulai KKN soalnya”.

“Kecintaan banget keknya kamu sama Amara” Bella menyindir pelan.

“Namanya juga usahaaa” Kevin terkekeh kecil.

“Yaudah sana pulang, udah malem. Nanti kalo samapi kos kabarin yaa” Perintah Bella.

Malam itu, kecurigaan Amara terhadap Kevin telah hilang sepenuhnya. Kevin mulai bisa bernafas lega, namun masih ada rasa khawatir yang diam-diam menyelinap. Terror itu, stalker yang terus mengintai di tengah keramaian. Kevin terlambat satu Langkah.

1
Ritha Tyas
karyanya bagus banget
Chikita Yoppan: makasihh kakkkk ya Allah terharu banget🥺🥺
total 1 replies
Ranti Lestari
semangat kak. btw jgn lupa mampir ya kak🥰
Ranti Lestari: siapp kak🥰
total 3 replies
yourbee
amara kenapa suka senyum licik dah😭
Chikita Yoppan: Amara emg sedikit manipulatif kak heheh
total 1 replies
yourbee
Bahasanya bagus tapi agak bingung banyak tokohnya, btw semangat kak
Chikita Yoppan: makasih kak/Angry/
total 1 replies
cøøkie
Ngakak!
Maria Fernanda Gutierrez Zafra
Luar biasa thor, teruslah menulis 🎉
Chikita Yoppan: makasih kak🥺 mohon dukungannya yaaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!