NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Suamiku

Mengejar Cinta Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:972
Nilai: 5
Nama Author: sopiakim

Zely Quenby, seorang gadis yang bekerja di sebuah perusahaan. ia hanya seorang karyawan biasa disana. sudah lama ia memiliki perasaan cinta pada Boss nya yang bernama lengkap Alka farwis gunanda. Hingga timbul lah tekad nya untuk mendapatkan Alka bagaimana pun itu. meskipun terkadang ia harus menahan rasa sakit karena mencintai seorang diri.

bagaimana yah keseruan kisah antara Alka si bos galak dan crewet dengan gadis bermulut lembek itu?

pantengin terus yah, dan jangan lupa untuk tekan favorit biar bisa ngikutin cerita nya😍.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sopiakim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9. Benar-benar memalukan

...🍄🍄Hal yang paling kutakutkan adalah saat dimana kamu melihat sisi lemah ku🍄🍄...

Zely berlari kencang meninggalkan rumahnya yang disana masih ada Alka, ibunya serta beberapa rentenir tempat ibunya meminjam uang. Benar-benar sangat memalukan dan ia ingin ditelan oleh bumi saat ini.

"Hiks,,, "Air matanya terus saja mengalir karena rasa malu didadanya kian memuncak saja. Tidak terkira dan tidak bisa diukur hatinya benar-benar mencelos dan ia sangat rapuh saat ini.

Sudah sangat lama ia tahan rasa malu itu sejak tadi, ia sungguh tidak ingin Alka melihat sisi memalukan hidupnya. Bagaimana ia tidak malu mulai dari kondisi ekonomi rumah keadaan ibunya bahkan beberapa rentenir itu adalah sederetan aib miliknya yang secara langsung diperlihatkan kepada Alka yang akan segera menikah dengan nya. Zely sangat mencintai laki-laki itu hingga ia tidak ingin memperlihatkan sisi memalukan nya.

Namun, takdir seolah tengah menghukum nya saat ini. Mulai dari Alka mengetahui bagaimana keadaan keluarganya. Ibunya yang selalu saja bermain main diluar sana dengan laki-laki yang berbeda setiap hari bahkan setiap saat. Belum lagi hutang keluarganya yang kian meningkat karena ibunya yang tidak bisa berhemat.

" Hiks, aku sangat malu. Aku malu sekali hikss, "teriak Zely sekeras mungkin karena ia sungguh malu karena kejadian tadi.

Ia tak akan sanggup lagi bahkan untuk melanjutkan pernikahan itu karena melihat Alka saja ia sudah tidak akan sanggup lagi.

Walaupun ia tahu laki-laki itu tidak menikahinya karena cinta tetap saja ia tidak ingin Alka melihat sisi gelap hidupnya itu. Ia tak akan sepercaya diri dahulu lagi. Benteng tidak tahu malunya benar-benar tidak bisa ia bangun lagi karena Alka sudah mengetahui segalanya.

"Kenapa hidupku harus seperti ini? Hiks,,, aku ingin mati saja! "

Zely terus saja berjalan menyusuri jalan dengan deraian air mata berharap ini adalah mimpi.

"Hiks,, "

Mungkin karena terlalu banyak pikiran yang membebani isi kepala nya ia mulai hilang akal berjalan kearah tengah jalan.

"Aku sudah tidak tahan hidup seperti ini, " Zely berjalan pelan ketengah jalan namun tiba-tiba sebuah tangan menarik tangan Zely hingga ia sedikit terhuyung kebelakang.

"Zely! Lu kenapa? Lu ngapain ketengah jalan kayak gitu? "Tiba-tiba sebuah suara mau tak mau membuat Zely sedikit tersentak kaget.

Radi, dia adalah sahabat Zely yang selalu ada untuknya dan tentunya tau bagaimana kehidupan Zely selama ini. Ia jugalah yang selalu menjadi tempat Zely bersandar saat gadis itu sudah tak sanggup lagi untuk bertahan.

"Hiks,, lepasin gua rad, gua mau mati hiks, " teriak Zely dengan air mata yang tidak bisa ia bendung lagi. Hatinya sakit dan hidupnya benar-benar tidak ada gunanya lagi dilanjutkan lebih baik ia mati saja karena mungkin itu akan membuat ia merasa tenang.

Jujur saja semenjak kelahiran nya mungkin ia belum pernah menemukan momen ia merasakan kehidupan yang tenang, sejak kecil ia sudah menjadi seorang putri yang tidak diinginkan oleh ibunya. Ia harus berusaha dan bertahan untuk dirinya dan bahkan untuk ibunya juga, mulai dari biaya hidup sampai pendidikan nya ia benar-benar harus berusaha untuk melanjutkan kehidupan nya. Dan mungkin hanya dengan mati ia baru akan merasakan ketenangan.

Zely berontak dan mencoba untuk melepaskan tangan Radi dari tangannya namun Radi tidak membiarkan itu terjadi. Bagaimana bisa ia membiarkan sahabat nya itu melakukan hal gila yang bisa membahayakan nya.

"Lu kenapa? Jangan bego! " Kesal Radi mencoba untuk menahan Zely.

"Lepasin gua Rad, gua mau mati aja hiks. " ulang Zely lagi seolah hanya itu jalan keluar yang terakhir ia lakukan. Ia sudah buntu dan mungkin rasa malu juga aibnya Sud tidak bisa ia timbun lagi hingga ia lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya.

Greb,

Radi memeluk Zely dengan erat lalu mengelus surai hitam itu dengan pelan. Mencoba untuk menenangkan Zely yang memang terlihat sangat kacau itu, ia bisa merasakan betapa beratnya hari-hari sahabat nya itu. Walaupun gadis itu tidak mengatakan keadaan yang sebenarnya Radi benar-benar tahu betapa Zely hampir tidak bisa bertahan lagi.

"Sst,,, tenang yah. Gua ada buat lu, jangan gini gua mohon. "Pinta Radi dengan lembut berharap Zely bisa tenang dan berhenti memberontak.

Zely masih saja berontak dengan tangisan semakin pecah dalam pelukan sahabat nya itu. Ia tidak ingin dihentikan karena hanya ini jalan satu-satunya untuk ia bisa merasakan ketenangan. Sejak ia lahir ke dunia ini ia benar-benar tidak pernah merasakan kebahagiaan dan juga ketenangan mungkin memang harus mati agar ia bisa hidup dengan ketenangan.

"Sst,, diam yah, jangan gini gua mohon. " Dengan nada yang lembut Radi mencoba untuk tetap berusaha membujuk Zely yang masih menangis hebat itu.

Radi masih saja mencoba untuk menenangkan Zely karena gadis itu sedang hilang akal saat ini. Ia benar-benar dikuasai oleh rasa sedih hingga ia bertingkah gegabah seperti itu. Di ulu hati dan juga perasaan nya pasti ia sangat tidak ingin mengakhiri hidupnya namun karena terpaksa oleh keadaan ia langsung memutuskan untuk melakukan hal yang tidak seharusnya ia lakukan itu.

Radi menuntun Zely untuk masuk kedalam mobilnya saat ini. Benar-benar butuh usaha yang hebat untuk nya berhasil menenangkan Zely dan membujuk nya untuk ikut ke mobil nya. Karena ia benar-benar sangat butuh bantuan Fida saat ini ia kemudian segera menghubungi Fida yang merupakan salah satu anggota dalam circle pertemanan mereka.

"Hiks,,, "

Sampai di dalam mobil Zely masih saja menangis keras karena rasa sesak semakin menjadi-jadi di dalam dadanya. Sesaat ia sedikit tenang saat kembali teringat ia merasa hancur dan rapuh lagi, air mata tak hentinya jatuh membasahi pipinya dan ia benar-benar tidak tahu harus bagaimana lagi.

Alka sendiri masih saja berhadapan dengan beberapa rentenir didepan rumah Zely sedangkan ibu Zely masih saja berusaha untuk menyuruh Alka untuk membayarnya semua hutang mereka. Benar-benar tidak tahu malu sekali, ia bahkan tidak perduli dengan putrinya yang pergi malam gelap begini dengan keadaan menangis dan terlihat sangat kecewa.

Alka bisa melihat betapa buruknya keadaan keluarga Zely. Ia tidak habis pikir akan terlibat dengan seorang gadis yang benar-benar sangat tidak bisa ia deskripsikan lagi betapa buruknya keadaan nya. Abaikan masalah hutang dan status sosial karena sejak awal mereka memang sudah tidak setara. Namun yang membuat Alka paling tidak bisa toleransi adalah keadaan sosial mereka benar-benar sangat tidak bisa dibilang layak. Ibunya jelas bukan perempuan baik-baik hingga Alka ragu apakah Zely tidak memiliki sifat dan kebiasaan yang sama dengan ibunya.

"Baiklah saya akan melunasi semua hutang ibu, asalkan ibu berjanji untuk tidak lagi berhubungan dengan mereka. " ucap Alka masih mencoba untuk menyelesaikan masalah itu, ia memang tidak memiliki tanggungjawab untuk melunasi nya namun ia juga memang kelebihan harta jadi ia tidak akan jatuh miskin hanya karena membayar hutang gadis itu.

Dengan cepat ia mengangguk karena Alka bersedia untuk membayarnya. Ia sama sekali tidak merasa segan atau merasa tidak nyaman.

"Apa kamu yakin? Ini bukanlah jumlah yang sedikit, 35jt apa kamu bersedia untuk membayar nya? " ucap rentenir itu dengan wajah tidak yakin dengan ucapan Alka.

Alka tersenyum lalu mengeluarkan kartu dari saku nya dan menyerahkan nya kearah rentenir itu.

"Hubungi nomor asisten pribadi saya yang tertera di kartu itu. Dan semua nya akan segera ia urus. " Alka menyodorkan sebuah kartu kearah rentenir itu.

"Wahh kamu ternyata pengusaha sukses yah? Punya agensi artis yah? " Ucap salah satu rentenir itu.

"Apa bos tidak tau, kalau dia adalah orang yang diberitakan di televisi dan gadis itu adalah Zely anak nya. " Tunjuk laki-laki lainnya lagi kearah ibunya Zely.

Dengan senyuman bangga ibu Zely mengangguk karena senang. Putri nya benar-benar berguna untuk saat ini, ia bisa terbebas dari hutang karena calon menantunya itu.

"Baiklah karena kamu sangat meyakinkan maka kami akan pamit, awas saja kalau kamu bermain-main dengan kami! " ancam boss dari para rentenir itu kearah Alka seolah Alka akan menipu mereka saja. Padahal kenyataannya lebih dari nominal itu saja Alka dengan senang hati akan membayarnya. Baginya itu adalah jumlah yang sangat kecil.

Mereka akhirnya berlalu pergi dan tinggallah ibunya Zely dengan Alka yang langsung merasa tidak nyaman berada disana.

"Kalau begitu saya permisi buk, bagaimana dengan Zely? Kemana dia pergi? " Bingung Alka menanyakan nya kearah ibunya Zely. Walaupun sebenarnya untuk berbicara saja ia canggung namun tetap saja ia harus menanyakan keadaan Zely.

"Ahh saya juga tidak tahu. Biarkan saja dia, nanti juga pulang sendiri. "Ucap ibu nya Zely dengan santai seolah ia benar-benar sangat tidak mementingkan putri nya itu

Alka memicing heran, bagaimana seorang ibu tidak khawatir saat putrinya pergi dan belum juga kembali belum lagi ia adalah seorang gadis.

"Saya pamit undur diri. " Alka langsung berangkat meninggalkan pekarangan rumah Zely dengan hati yang sangat bingung dan juga tidak mengerti sama sekali.

Sepanjang jalan ia terus saja berpikir kenapa dengan kehidupan Zely? Gadis itu mendekati nya karena harta? Dan mungkin gadis itu mendekati nya karena ia kaya?.

"Ahh aku sungguh tidak mengerti dengan nya, kenapa keluarganya begitu hancur? Kemana ayahnya? Akhh memikirkan nya malah membuat ku pusing."

Alka meneruskan perjalanan nya menuju rumah sembari melihat sekeliling mencari apakah ada sosok Zely disana.

"Kenapa aku perduli? Seperti yang ibunya katakan ia mungkin akan kembali dengan sendirinya nanti. " Alka memilih mengabaikan nya saja.

"Zel lu kenapa? " Fida yang baru saja sampai dengan taksi itu langsung berlari menuju Zely dan memeluknya dengan erat.

Zely hanya diam saja memandang kosong kedepan seolah saat ini ia sudah hilang semangat hidupnya. Ia bak hilang harapan.

Radi sendiri hanya diam saja melihat kearah Zely dengan khawatir.

"Nih anak kenapa Rad? Kok diam aja wajahnya juga pucet banget. " Khawatir Fida melihat kearah Radi meminta penjelasan.

"Gua juga gak tau Fid, tadi gua mau kerumahnya soalnya dia ditelpon gak ngangkat lah pas dijalan gua liat dia nangis sambil jalan ketengah jalan. Gua buru-buru nahan dia dan bawa dia kesini, nah sejak tadi dia nangis mulu dan gak mau ngomong sama gua. "

"Kira-kira nih anak kenapa yah? Apa gara-gara berita itu? Apa dia diancam sama bossnya? " Tebak Fida khawatir.

Radi langsung kesal dan bangkit "Sialan!! Apa yang dia lakukan dengan Zely? Gua harus kesana sekarang. Gua kasih pelajaran tuh orang. "

Radi memang selalu membuat Zely merasa aman, setiap apapun yang mengganggu Zely makan Radi juga Fida akan selalu memberikan ia rasa tenang. Tidak pandang bulu, siapapun yang menggangu Zely maka Radi tidak akan tinggal diam.

"Stop Rad! "

Fida dan Radi langsung melihat kearah Zely yang tiba-tiba bersuara itu. Karena sejak tadi ia hanya diam saja dengan wajah pucat pasi dengan tatapan yang kosong.

"Lu,, lu kenapa? " Fida langsung to the poin karena khawatir begitu juga dengan Radi yang ikut khawatir itu.

Zely menarik nafas berat, ia. Sudah banyak sekali membuat kedua sahabat nya itu menderita dan kesusahan. Ia tak akan sanggup lagi menceritakan betapa memalukan nya kejadian tadi. Ia sangat ingin menghapus nya dari ingatan namun mustahil untuk ia lakukan.

"Gua baik-baik aja kok, lu pada gak usah khawatir. " Zely tersenyum dengan keterpaksaan. Selalu seperti itu, Radi dan Fida paling kesal saat gadis lemah itu mencoba untuk terlihat kuat padahal mereka bisa tahu kalau itu adalah kepalsuan.

"Jangan senyum njing, gak lucu! " Air mata fida berhasil lolos karena senyum Zely sungguh sangat menyakitkan. Ia sendiri bisa merasakan betapa sakitnya menjadi sahabat nya itu.. dengan mata merah dan bekas air mata ia mencoba untuk menciptakan sebuah senyuman.

"Jujur zel sama kita! " Radi dengan tegas melihat kearah Zely meminta penjelasan.

"Gua baik-baik aja kok, pada heboh banget ah gak asyik lu pada. " Zely kembali menjadi dirinya sok tegar dan sok kuat.

"Jujur gak lu? Gak usah sok kuat njing, gak lucu. " Radi udah kesel karena Zely yang lagi-lagi tersenyum.

Cup,

Ia kecup pelan pipi Fida juga Radi bergantian"Gua baik-baik aja nyet, gak usah heboh gitu lu pada. "Zely tersenyum kikuk.

" Apa maksud lu ketengah jalan tadi? Lu bahkan bilang mau mati segala. Gak papa apanya sat? "Kesal Radi menoyor kening Zely.

Zely tertawa pelan membuat Radi dan Fida kebingungan " Ah lu pada kenapa sih? Jangan amatir deh. Biasa gua sama nyokap lagi gak baik. Lu pada tau kan kalau gua lagi berantem sama nyokap tuh suka mikir aneh-aneh. Makasih yah Rad udah datang tadi. Gua hilang akal mungkin hehehe. "

"JANGAN KETAWA ANJENG! " teriak Radi dan Fida bersamaan karena mereka tahu Zely sedang tidak baik-baik saja sekarang.

"Kalau ada apa-apa lu Jangan lupa kabarin gua sama Fida, berapa kali sih gua bilangin? Ngeselin lu lama-lama. Jangan sok kuat lah sat. Apa gunanya kita sebagai sahabat lu. " Radi benar-benar kesal setengah mati.

"Hmmm iya Radi sayang ku, jangan marah yah. " Zely tersenyum dan mendekat kearah Radi hingga Radi berakting jijik padanya.

"Tau nih Rad, ditelpon gak ngangkat. Kita khawatir banget tau pas liat lu diberita. "

"Jadi gimana? Lu emang beneran mau nikah? " Tanya Radi dengan cepat.

"Gua juga bingung Rad, semua membingungkan! "

Zely kembali merenungkan betapa hancurnya harapan dan angannya. Lagi dan lagi ia teringat dengan kejadian tadi namun ia mencoba untuk tetap tegar dihadapan sahabat nya. Mereka hanya tahu ia dan ibunya tidak pernah baik-baik saja dan cukup itu saja. Mereka sudah Telanjur banyak ia repotkan.

...🍄🍄Bersambung 🍄🍄...

Aaa pengen punya sahabat kayak radi dan fida. Iri banget aku.

Jangan lupa yah like, komen dan votenya gaessa.

See you by 🙃

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!