Akibat kecelakaan yang merenggut nyawa sang ayah, seorang pria paruh baya kaya meminta Senja untuk menikahi putra nya. Namun, siapa sangka, pria tersebut adalah Galaxy musuh Senja, si kejam yang sering mengebully dan merundung nya di kampus! Dari gadis cupu yang selalu menjadi objek bully-an, kini Senja harus menghadapi Galaxy setiap hari di rumah.
Hanya saja, seiring melewati waktu bersama, kebencian Galaxy pada Senja tak bertahan lama, perlahan kebencian itu berubah menjadi cinta. Sayang nya, sudah ada sosok pria lain di hati istri dari Galaxy itu. Terlebih, pria tersebut adalah sahabat baik Senja. Namun dunia begitu sempit, ternyata sahabat Senja itu memiliki kisah masa lalu bersama Galaxy.
Lantas, mampukah Galaxy merengkuh kebahagian nya bersama Senja, dan merebut hati dan cinta istri nya kembali?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 8
Senja mengayunkan langkah kaki nya setengah berlari, saat berlalu dari taman. Tidak pernah terbayang di dalam diri gadis itu, kalau dia akan melakukan perlawanan pada seorang Galaxy Alfadharan, setelah ber tahun-tahun pria itu merundung nya di kampus.
Sangat sulit untuk dijabarkan, bagaimana suasana hati seorang Senja saat ini. Takut, senang, rasa nya campur aduk. Merasa dirinya sudah berlalu jauh, Senja menghentikan langkah kaki nya, dengan napas yang terengah-engah. Memijak kan diri nya di sana, Senja berusaha untuk menenangkan diri nya dari rasa yang tak menentu itu.
“Senja.” panggil seseorang tiba-tiba.
Senja memalingkan pandangan nya, melihat pada asal suara. Menegakkan tubuh nya, setelah mendapati kedatangan Dalia.
"Kamu baik-baik saja?" tanya Dalia dengan kekhawatiran telah memenuhi wajah nya, saat mendapati ada sesuatu yang tak biasa dari sahabat nya itu.
Menghembuskan napas nya dalam-dalam, Senja berusaha untuk menahan gemuruh di dalam dada nya, "Aku, baru saja bertemu dengan Galaxy," sahut nya dengan napas yang masih memburu.
"Apa yang dia lakukan pada mu? Apa kah dia...." Belum juga Dalia menyelesaikan ucapan nya, Senja sudah bersuara terlebih dahulu.
"Aku melawan nya!" ucap Senja menjawab dengan cepat.
Raut wajah Dalia berubah seketika, dengan semakin memperdalam tatapan nya pada Senja, mendengar ucapan sahabat nya yang cukup membuat nya kaget, "Kamu serius?" tanya Dalia dengan nada suara nya yang menuntut. Wanita itu seperti tidak mempercayai, apa yang Senja katakan pada nya barusan.
"Iya. Bahkan, tadi aku menggigit tangan nya, dan dia begitu kesakitan!" ucap Senja.
Dalia melepaskan senyum di wajah nya. Gadis itu tampak bahagia, setelah mendengar sahabat baik nya yang kini berani memberi perlawanan pada seorang Galaxy, cowok populer yang sangat terkenal di kampus Garuda Bangsa. Dalia merangkul penuh pundak Senja, dia begitu bahagia hari.
"Kau tahu? Aku sangat bahagia hari ini. Sebab ini yang aku harapkan selama ini. Kau memberikan perlawanan pada pria itu!." ucap Dalia yg begitu senang.
Namun seketika, kebanggaan di wajah Senja memudar, saat pikiran nya terhantar pada sesuatu hal. Bukan kah dia dan Galaxy tinggal satu atap, bahkan mereka menempati satu kamar. Bagaimana nanti jika pria itu akan lebih menyakiti nya nanti.
"Sen kamu baik-baik saja?" tanya Dalia.
"Aku bingung---," lirih Senja dengan tatapan kosong nya.
"Bingung, kenapa?" tanya Dalia dengan tatapan heran nya pada Senja.
"Bagaimana aku menghadapi nya saat pulang nanti." ucap Senja mulai khawatir.
"Pulang?" tanya Dalia, dengan nada suara nya yang terdengar menuntut. Dan pertanyaan dari sahabat nya itu, seketika membuat wajah Senja pias.
"Sebaik nya kita pulang sekarang. Aku takut, akan kembali bertemu dengan dia lagi," ujar Senja, hanya untuk mengalihkan pembicaraan, agar Dalia tak lagi banyak bertanya.
"Bagaimana, kalau kita ke rumah ku saja!" tawar Dalia.
"Boleh!" sahut Senja dengan antusias nya.
\*\*\*\*\*
Gigitan Senja pada tangan nya, sedikit meninggalkan jejak. Galaxy sesekali meringis kesakitan, saat Dayat mengoleskan salap pada tangan nya yang sedikit terluka itu.
"Lo, harus membuat perhitungan dengan si Culun itu, Gal! Dia sudah benar-benar merenadahkan harga diri lo hari ini!" ujar Dayat, yang nampak tidak terima.
"Iya. Gue juga nggak menyangka, kalau si Culun itu, akan sampai melakukan hal ini sama lo." timpal Farhan pula.
Galaxy tak menyambut. Pria itu hanya diam, dan kembali meringis saat merasa perih pada tangan nya yang terkena bekas gigitan itu.
“Sayang- -,” panggil seseorang tiba-tiba.
Galaxy segera memalingkan pandangan nya pada asal suara. Pria itu menciptakan sedikit senyum di wajah nya, sebab rasa sakit pada tangan nya masih terasa.
"Kamu baik-baik saja?! Gue dengar dari anak-anak, kalau dia melukai lo!" tanya Elena.
"Nggak perlu khawatir. Udah, nggak terlalu sakit, kok!" ucap Galaxy.
"Tapi, tetap aja, gue nggak terima. Dia udah berani. Pada hal siapa, sih, dia?! Hanya seorang gadis miskin, dan juga yatim piatu. Gue sumpahin, kalau pria yang akan menikahi dia-adalah pria tersampah di muka bumi ini!" ujar Elena dengan nada suara berapi-api.
Galaxy yang tengah meneguk air dalam sebuah kemasan botol mineral, seketika terbatuk-batuk, setelah mendengar kata-kata yang mengalir dari mulut kekasih nya Elena.
UHUUK
UHUUK
UHUUK
Pria tersampah. Berarti pria itu adalah dia, sebab diri nya yang telah menikahi Senja. Dengan tersendat-sendat, Galaxy bersuara pada Elena.
"Yang, bisakah Lo menarik kata-kata lo, tadi?" ucap Galaxy.
Raut wajah Elena berubah seketika, setelah mendengar kata-kata yang baru saja terucap dari bibir kekasih nya, "Menarik kata-kata?" sahut Elena heran, dan sahabat-sahabat Galaxy yang lain juga, merasa ada yang aneh dengan ucapan pria itu.
"Iya, menarik kata-kata lo. Bisakah-tidak menyebut pria tersampah?" ucap Galaxy lagi.
"Memang ada yang salah?! Bukankah memang itu bagus?!" sahut Elena yang nampak tidak terima.
"Terserah, lo, aja, Yang---," sahut Galaxy pasrah.
🥀🥀🥀🥀
Beberapa menit melakukan perjalanan dengan menggunakan sepeda motor milik Dalia, kini kedua gadis muda, itu akhir nya tiba di rumah Dalia.
"Bang Jackson, pasti senang kalau tahu kamu ke mari. Asal kamu tahu-aja, Abang aku itu terus saja nanyain kamu." ucap Dalia.
Senja tak menyahut, wanita itu hanya melepaskan senyum malu-malu nya, dan diri nya pun tak memungkiri kalau Kakak dari sahabat nya itu, memang tampan.
Setelah berada di dalam rumah, Senja segera mendaratkan tubuh nya pada sebuah kursi. Mengedarkan pandangan nya, dan sepasang mata itu terkunci pada bingkai foto, yang tersimpan di atas meja.
Sangat ingin melihat gambar di dalam figura kecil itu, tanpa dia sadari, kedua kaki nya sudah melangkah menuju foto itu.
"Bang Jackson, memang tampan," gumam Senja dengan memasang senyum di wajah nya, kala mengagumi ketampanan dari Kakak sahabat nya itu.
Begitu hanyut dengan apa yang dia lakukan, hingga gadis berkaca mata itu, sampai tak menyadari kalau saat ini sudah ada seseorang yang sedari tadi telah berada di belakang nya.
"Apa aku begitu tampan, sampai kau terus menatap foto ku?" Kaget dengan suara bariton yang tiba-tiba terdengar di belakang nya, dan Senja segera memalingkan pandangan nya.
Pias, dan juga malu, memenuhi wajah wanita berkaca mata itu, saat mendapati saudara laki-laki sahabat nya.
"Bang Jack---," gumam nya dengan terus menghantarkan pandangan nya pada Jackson, yang kini sudah melangkah menuju nya.
Mendapati bingkai foto milik nya yang nyaris terlepas dari dalam genggaman Senja, Jackson seorang pria berusia 26 tahun, segera mengambil nya, "Bisa-bisa foto ini jatuh," ujar nya, dan itu membuat Senja tersadar-akan kecerobohan nya.
"Maaf---," lirih Senja yang merasa malu dengan apa yang dia lakukan.
Jackson kembali meletakkan bingkai foto pada tempat nya, dan mendaratkan tubuh nya pada sebuah kursi yang ada di dalam ruangan.
"Duduklah! Mau sampai kapan, kamu berdiri terus?" tanya Jackson dengan sedikit senyum.
Seperti baru menyadari nya, Senja cepat-cepat mendaratkan tubuh nya. Dia merasa malu dengan sikap nya sendiri, apa lagi melihat Kakak dari sahabat nya yang terus menatap pada nya, sembari tersenyum, yang semakin membuat Senja salah tingkah.
"Ke--kenapa Bang Jack menatap ku seperti itu?" tanya Senja, dengan wajah yang nampak merona.
"Kamu terlihat semakin cantik," sahut Jackson tersenyum, dan apa yang baru saja terucap dari bibir pria itu membuat wajah Senja merah padam.
\*
Bersambung...............