NovelToon NovelToon
TRANSMIGRASI: SELIRKU BERUBAH CERDIK

TRANSMIGRASI: SELIRKU BERUBAH CERDIK

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Sistem / Time Travel / Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mur Diyanti

Athaya, seorang gadis mungil yang tinggal di pelosok desa. Berlari tunggang langgang kala ketahuan mencuri mangga tetangganya.

"Huuu dasar tua bangka pelit! Minta dikit aja gaboleh!" sungutnya sambil menatap jalanan yang ia tapaki tadi—menjauhi massa penduduk yang mengejarnya.

Athaya adalah gadis desa yang hidup sebatang kara di tengah masyarakat yang menganut budaya nepotisme.

Dimana, mereka lebih memikirkan kerabatnya, daripada orang susah yang ada di sekitarnya. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat Athaya untuk bertahan hidup.

Sampai akhirnya, ia mengalami hal di luar nalar saat masuk ke hutan. Ia masuk ke dalam portal misterius dan berakhir masuk ke dalam tubuh seorang selir yang sedang di siksa di tengah aula paviliun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mur Diyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dua kubu dalam satu sangkar

Elise dan Sesie refleks menoleh. Dan suara tadi ternyata datang dari gerombolan pengawal putra mahkota. Bersama, Elios di sampingnya.

Elios menatap tajam Elise yang sedang duduk jongkok di bawah pohon. "Benar-benar bodoh!" geramnya.

Lelaki itu langsung berjalan cepat dengan langkah tegang. Membuat siapapun yang ada di sampingnya bergidik ngeri melihatnya.

Elise yang melihat kedatangan Elios hanya melongo—menatap Elios yang berjalan mendekat ke arahnya.

Lalu tanpa aba-aba tangan kekar itu mencengkram lengan Elise dan menariknya menjauh dari sana.

Elise yang diperlakukan kasar seperti itu tentu saja memberontak. Ia langsung menyentak kasar tangan Elios hingga mental ke samping.

Elios yang kesal selalu di lawan itu sontak menoleh. Kini meraih pinggang Elise dan mengangkatnya—membawanya seperti karung beras saja.

Elise melotot. "Heh!! Apa-apaan sih! Turunin!!" teriaknya meronta tak karu-karuan.

Sementara Elios semakin kesal sekarang. Elise yang terus saja melawannya membuat naik darah saja.

Lelaki itu tanpa aba-aba langsung melepaskan tubuh Elise hingga terjerembab ke bawah.

"YASHHHH BISA GA SIH GAUSAH KASAR?!" Pekiknya cempreng. Sukses membuat pengawal sekaligus Sesie menutup telinga saking melengkungnya suara Elise.

Elios memejamkan mata seiring dengan rahangnya yang mengeras. Ia menatap Elise dingin.

"Itu karena kamu keluar dari area istana, Elise!" bentaknya.

Elise melirik tajam lewat ekor matanya. Mendongak menatap Elios penuh emosi.

"Ya gausah di banting segala monyet!"

Para pengawal seketika lemas dan pingsan melihat tuannya yang sangat berwibawa itu bisa-bisanya disamakan dengan monyet.

"Sekarang aku tanya. Ngapain kamu di hutan seperti ini?! Apa kamu gatau seberapa khawatirnya Kaisar mendengar kamu keluar dari istana?!" serunya emosi—meluapkan segala isi hatinya.

"Orang jalan-jalan doang gaboleh!!" teriaknya sambil berdiri. Menepuk-nepukan tangannya yang berdebu. Menatap Elios tajam.

Ia berkacak pinggang menantang suaminya. Membuat para pengawal khawatir dan cemas melihatnya.

"Seriusan itu Putri Jendral Liang Yunyi?" celetuk pengawal A syok.

"Bukankah Selir Elise adalah selir yang sangat mencintai putra mahkota? Tapi ini?!"

"Aku benar-benar tak habis fikir. Memangnya cinta bisa hilang dalam sekejap yah?"

"Beneran apa borongan ini?"

Elios memejamkan mata sambil menghirup nafas banyak-banyak. Mencoba sedikit untuk menurunkan nada bicaranya.

"Sudah yah, sekarang kita pulang. Kaisar khawatir sama kamu." Ucap Elios sedikit melembut, meski ada nada keras tersirat dari suaranya.

Elise menatap Elios malas. Pandangannya turun ke arah tangan Elios yang seolah mengajaknya bergandengan itu.

"Dih ogah! Jalan sendiri lebih enak!" sinisnya, melewati Elios begitu saja. Berjalan mendahului mereka semua.

"Putri Elise, tunggu!" Seru Sesie ikut berlari mengikuti tuan putrinya itu.

Tahan Elios kembali mengeras melihat perlawanan selirnya itu. Ia meremat tangan yang tadi diangguris Elise itu erat. Mengibaskan jubahnya kesal lalu kembali berjalan mengekori Elise dari belakang.

"Dasar keras kepala!" geramnya menatap Elise tajam dari arah belakang.

Sementara Elise justru kini kembali ceria kala jalan menuju pulang mereka dikelilingi oleh hamparan bunga.

"Sesiee, Ini surga yah?" celetuknya menatap bunga yang menghampar itu penuh binar.

Sesie tersenyum melihat Elise kembali ceria. Meskipun gadis di depannya ini bukanlah tuan putri sesungguhnya. Namun sikap Elise sekarang justru membuatnya lega. Ia tak perlu khawatir dan melapor ini itu pada Jendral Liang Yunyi.Karena Elise yang sekarang, bukanlah gadis yang lemah.

"Kawasan hutan Utara memang kerap masyarakat bilang sebagai hutan syurga. Karena disini jarang ada pohon, semua di penuhi oleh bunga, putri."

Mendengar dirinya di sebut putri, Elise refleks menoleh. Sesie hanya membalasnya dengan senyuman ramah. Membuatnya ikut tersenyum dan kembali berjalan sambil berjingkrak riang menikmati pemandangan indah di depannya.

***

"Bagaimana dengan tugas kalian?" ucap seorang paruh baya dengan pakaian dan perhiasan mewah mengitari tubuhnya, sedang berbicara dengan 3 orang misterius yang Elise hajar tadi.

Dia tak lain adalah sang permaisuri agung. Istri utama sang kaisar.

3 orang misterius berjubah itu merunduk takut. "Ma-maafkan kami yang mulia, ternyata gadis itu bisa bela diri. Sehingga kami—"

"Dasar bodoh!" teriaknya—mendorong cas bunga yang ada di sampingnya hingga jatuh menggelinding di tengah undakan tangga tahta miliknya.

Tubuh tiga orang berjubah itu semakin gemetar ketakutan. Sementara sang permaisuri memilih untuk duduk di atas tahtanya sambil memukul sandaran tangan dengan kesal.

"Ada apa dengan gadis itu tiba-tiba? Kau bilang apa tadi? Bisa bela diri?! Apa-apaan itu?" ucapnya tak habis fikir.

Elana, yang duduk di kursi samping permaisuri agung meremat jemarinya gusar. Ia hampir tak percaya dengan apa yang pesuruh permaisuri itu lakukan.

Seorang Elise?! Yang cengeng dan penakut itu bisa bela diri? Sejak kapan? Elana tau Elise kecilnya seperti apa. Gadis itu sangat dimanja oleh ayahnya. Bahkan hampir memegang pedang seberat 2 kg aja ia kewalahan.

"Ya-yang mulia." cicit Elana gusar.

Permaisuri agung menoleh—menatap Elana iba. Membuatnya semakin ingin menendang Elise keluar dari istana sekarang juga.

"Ini gara-gara kaisar terlalu suka dengan gadis itu. Cih!" decaknya kesal.

"Yang mulia permaisuri!!" seru dari pengawal yang berjaga di depan paviliun tempatnya.

Pengawal itu berlari dengan sedikit tergesa menghadap ke arah permaisuri.

Dahi permaisuri mengerut penuh tanya. "Ada apa?" tanyanya dingin.

Terlihat wajah pengawal itu memucat. "Selir Elise sudah kembali! Bersama dengan Putra Mahkota Elios juga!"

Mendengar nama putranya di sebut, terlebih bersama dengan orang yang ingin sekali ia singkirkan. Langsung membuat permaisuri berdiri dari tahtanya.

Matanya membulat tajam penuh amarah. Tangannya mengepal menyisakan hawa sesak yang mencekik sekitarnya.

"Apa kamu bilang?! Elios bersama dengan selir itu?! Bukankah Elios tidak mencintainya!? Apa-apaan anak itu!" serunya langsung berjalan menuruni undakan tangga singgasananya. Diikuti oleh Elana yang juga kaget dan ikut turun bersama permaisuri agung.

Di depan gerbang istana kekaisaran. Elios menurunkan Elise tepat di depan Yang Mulia Kaisar.

Awalnya Elise ingin mengamuk. Namun karena di depannya Kaisar tersenyum ke arahnya. Ia lebih menjaga etikanya.

Ia merunduk hormat kepada sang kaisar. "Salam, yang mulia." ucapnya sambil merunduk hormat.

Yang Mulia Kaisar tersenyum sambil berjalan sedikit mendekat ke arah Elise. Menepuk pundak menantunya pelan.

"Kamu ini dari mana saja, Putri Elise. Kami semua menghawatirkan dirimu." ucapnya cemas.

Elise seketika meringis malu. Menggaruk tengkuk lehernya sambil tersenyum kikuk.

"A-anu, tersesat tadi di hutan, yang mulia. Maaf sudah bikin anda khawatir."

Yang mulia kaisar tersenyum sambil menggeleng lirih. "Yang penting kamu kembali dengan selamat." ucapnya.

Elise tersenyum menatap Kaisar. Ternyata, Kaisar berhati lembut. Itu cukup membuatnya lega, setidaknya, masih ada orang baik yang tersisa di istana ini.

"Trimakasih, yang mulia." ucapnya tersenyum.

Elios terdiam menatap Elise yang asyik mengobrol dengan Sang Kaisar. Ada desir aneh tersendiri di dalam hatinya.

"Sepertinya, selama ini aku buta sampai tak melihat sisi baiknya."

1
Ganteng Ahmad
Iklan dibawa, hanya sebuah novel, menceritakan tentang seorang ibu, dikhianati suaminya dan saudara, dalam kondisi hamil besar, banyaklah adegan kekerasan yang di alaminya, Ujung-ujungnya diceraikan juga, katanya nggak cinta lagi, eh... Buset aku bilang, kamu telah bikin dia hamil, masih bilang nggak cinta, singkat cerita empat saudara kembar, sudah menjadi sukses, begitu sayang pada ibunya, siapapun membully ibu kandungnya, dibikin menghilang, dari empat saudara ganteng itu. Adegan diulang terus, bikin gua menyesal bacanya 🤣
Dynhz: tentu boleh dong, author malah semakin semangat jika kalian komen. karyaku berasa dihargaii😍🙏
total 4 replies
Ganteng Ahmad
Keren banget, dimana anak kecil harus hidup keras layak orang dewasa, padahal tugas mereka cuma dua, belajar dan bermain. 🤣
Dewi Susanti
lanjut kak
Dewiendahsetiowati
hadir thor
Dynhz: 😍🙏halloo
total 1 replies
Dewi Susanti
lanjut kak
+sakuran+
Coba deh baca ini, jamin deh puas banget sama ceritanya!
Dynhz: trimakasih😍🙏
total 1 replies
Gemma
Ngehubungin perasaan. 💔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!