NovelToon NovelToon
Farland Isekai

Farland Isekai

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Romansa Fantasi / Dunia Lain / Harem / Fantasi Isekai
Popularitas:467
Nilai: 5
Nama Author: A Giraldin

Seorang pria bernama Boby Goloberg berusia 25 tahun, mati mengenaskan ditabrak oleh Truck-kun.

Bagaimana nasibnya selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A Giraldin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 6: Level 4 ke Level 5

“Ettoo ... apa ada yang bisa saya bantu, Balark-san?” tanyanya kepada seorang pria tua yang bernama dengan Balark yang tiba-tiba ada di depannya begitu dirinya bangun tidur, ranjang sudah ditiadakan, dan Trash-kun sudah mengapung di atas bagian kiri + dirinya agak ketakutan sama hormat dengan tangan kanannya.

Apa yang terjadi sebelumnya?

5 menit yang lalu

Terlihat Boby masih tertidur dengan sangat tenang dan tersenyum bahagia. Hal itu hanya terjadi sementara dan tiba-tiba ...

“Bangun, Pedagang pemalas!!!” teriak kencang dari seseorang yang terlihat tua sekali (sepertinya beliau sudah lama sekali tinggal di Isekai ini).

Boby langsung bangun dan langsung berdiri tegak menghadap depan. “Y-ya ... a-ada yang bisa kubantu?” tanyanya dengan mata masih mengantuk.

Terlihat seorang pria tua berusia 45 tahun dengan penampilan rambut abu tua agak ke putih-putihan (uban) dengan gaya rambut Long hair, kepala oval, leher besar, warna kulit putih agak keriput, hidung tombol, alis tipis hitam atas mata, alis tipis hitam kelopak mata, mata sipit dengan bola mata warna abu muda ke abu tuaan, dagu agak kotak, bibir merah muda, kumis tipis hitam, dan jenggot tipis hitam agak ke abu-abu tuaan beserta tinggi badannya adalah 170 cm + agak gemuk normal.

Ia memakai pakaian yang sama kayaknya dengan perbedaan ada nama yang tertulis langsung rapi dibagian atas kiri bajunya dan tertulis nama di situ Balark Vokado.

“Anak muda sepertimu mana semangatnya!!” teriaknya cukup kencang ke arahnya dengan kedua tangannya disimpan di pinggangnya.

Boby langsung ketakutan dan dengan cepat langsung tidak mengantuk + langsung hormat dengan tangan kanannya dan berdiri tegak menghadapnya. “Baik laksanakan, Komandan.”

Balark langsung tersenyum dan langsung memperkenalkan dirinya. “Kekeke,” tertawa kecil. “Balark Vokado adalah namaku dan panggil aku Balark-san. Komandan terlalu besar untuk mantan tentara biasa sepertiku.”

Boby dengan posisi yang sama langsung membalas perkataannya itu. “Bai-baik, Balark-san.”

Saat ini

Balark langsung mendekatinya dan langsung melihat-lihat dirinya dan Boby pun langsung menanyakan hal yang saya tuliskan dibagian paling awal atau di dialog paling awal. Setelah menanyakannya, dirinya tersenyum lebar dengan wajah agak ke depan, tubuh agak membungkuk, dan tangan kanan di dagu. “Hehehe,” tertawa kecilnya dan langsung berdiri tegak dengan kedua tangannya di ke pinggangkan dan berdiri tegak lurus dengan tidak terlalu dekat dengannya atau kembali ke posisi awal. “Kau anak muda yang cukup menarik. Shounen, siapa namamu?”

Boby langsung menjawabnya dengan cepat dan dengan posisi yang masih tetap sama. “Nama saya Boby Goloberg, Balark-san.”

Balark langsung tersenyum lebar dan tertawa terbahak-bahak. “Bwahahaha ... bwahahaha ... bwahahaha ... Boby Goloberg ya. Umurku 45 tahun, umurmu berapa dan bagaimana aku memanggilmu?” tanyanya kepadanya.

Boby langsung menjawabnya dengan cepat dan posisinya masih sama. “Boby-kun dan umurku 25 tahun.”

“Begitu ya, Boby-kun. Oh iya, tenang-tenang dan maaf aku sudah mengejutkanmu. Tanganmu ke bawahkan saja!” perintahnya kepadanya.

“Ba-baik, saya mengerti.” Ia langsung menurunkan tangan kanannya dan tegak lurus sambil melihat ke depan.

Balark langsung tersenyum lebar. “Itu baru anak muda. Bagaimana Farland menurutmu?” tanyanya kepadanya.

Boby langsung berekspresi datar. “Tidak sebaik itu.” Aura suram langsung mengelilingi sekitarnya.

“Be-begitu ya. O-oke ... se-sekarang ... kau mati karena apa?” tanyanya kepadanya.

Boby langsung mengingat kembali dan langsung menjawabnya dengan cepat. “Aku mati ditabrak truck. Kalau Balark-san mati kenapa?”

Balark langsung menjawabnya sambil tetap tersenyum lebar. “Aku mati jatuh dari jurang.”

“Begitu ya. Oh iya, ada keperluan apa kemari, Balark-san?” tanyanya kepadanya.

Balark yang mendengarnya langsung menjawabnya. “Aku mau beli beberapa sayuran.”

“Begitu ya. Sayuran mana yang mau Balark-san pilih?”

Balark langsung berpikir sebentar. “Sebentar ya, aku pikirkan dulu. Eeettooo ...” saat mulai berpikir, tiba-tiba terdengar ada tiga suara di bawah.

“Papa belikan kami buah!” mohon mereka bertiga kepada Balark.

Boby yang mendengarnya langsung maju ke depan dan langsung melihat ada tiga anak yang memakai baju piyama warna biru, baju piyama warna merah, dan baju piyama warna kuning. Penampilan anak yang dikanan adalah rambut hitam dengan gaya rambut Spicky hair, kepala oval, leher kecil, warna kulit putih bersih, hidung tombol, alis tipis hitam atas mata, alis tipis hitam kelopak mata, mata sipit dengan bola mata warna abu muda ke abu tuaan, dagu agak kotak, bibir merah muda, tak punya jenggot dan kumis beserta tinggi badannya adalah 100 cm + gemuk kecil normal.

Penampilan anak yang dikiri adalah rambut coklat dengan gaya rambut Spicky hair, kepala oval, leher kecil, warna kulit putih bersih, hidung tombol, alis tipis hitam atas mata, alis tipis hitam kelopak mata, mata sipit dengan bola mata warna abu muda ke abu tuaan, dagu agak kotak, bibir merah muda, tak punya jenggot dan kumis beserta tinggi badannya adalah 100 cm + gemuk kecil normal.

Penampilan anak yang di tengah-tengah adalah rambut abu tua dengan gaya rambut Spicky hair, kepala oval, leher kecil, warna kulit putih bersih, hidung tombol, alis tipis hitam atas mata, alis tipis hitam kelopak mata, mata sipit dengan bola mata warna abu muda ke abu tuaan, dagu agak kotak, bibir merah muda, tak punya jenggot dan kumis beserta tinggi badannya adalah 102 cm + gemuk kecil normal.

Boby langsung terkejut saat melihatnya dan langsung tersenyum normal saat melihat anak-anaknya Balark. “Mereka lucu sekali. Mereka bertiga anak-anakmu kah, Balark-san?!”

Balark yang masih berpikir sudah tahu harus beli sayuran apa dan langsung menjawab pertanyaan dari Boby. “Ya, mereka adalah anak-anakku.” Kepalanya yang masih melihat Boby, langsung dibalikkan ke arah kiri dan tersenyum lebar. “Kalian bertiga, kenalkan diri kalian pada Paman Boby!” perintahnya kepada mereka bertiga.

“Baik, ayah,” jawab mereka bertiga serentak.

Perkenalan pun di mulai dari anak laki-laki yang dikanan terlebih dahulu. “Namaku adalah Koutaro Vokado, umur 7 tahun, aku adalah anak kedua. Senang bertemu denganmu, Paman Boby.”

“Begitu ya, senang bertemu denganmu, Koutaro-kun,” ucap Boby setelah mendengar nama dari anak yang dikanan dan tetap tersenyum ke arahnya.

Perkenalan pun dilanjutkan ke anak laki-laki yang ada dikiri. “Namaku adalah Bonjorno Vokado, umur 6 tahun, aku adalah anak bungsu atau anak ketiga. Senang bertemu denganmu, Paman Boby.”

“Oke, senang bertemu denganmu juga, Bonjorno-kun.”

Terakhir, perkenalan pun ditutup oleh anak laki-laki yang ada di tengah-tengah. “Terakhir aku. Namaku adalah Gilbert Vokado, umur 8 tahun dan aku adalah kakak dari mereka berdua atau anak pertama. Senang bertemu denganmu, Paman Boby.”

“Ohh. Senang bertemu denganmu juga, Gilbert-kun.”

Mereka bertiga tersenyum dan langsung sembunyi di belakang tubuh ayahnya. Boby dan Balark yang melihatnya tersenyum lebar dan Boby juga Balark langsung saling tatap menatap lagi dengan tersenyum lebar. Perkataan pun di mulai oleh Balark. “Kalau begitu, aku mau beli sayur wortel 10, buah apel 5, buah jambu 5, dan buah melon 5.”

“Baik laksanakan, Balark-san. Trash-kun, berikan aku plastik putih besar!”

Trash-kun yang daritadi berdiam diri langsung berbicara dengan nada bahagia kalau dikondisi baik-baik saja seperti ini. “Baik, Boby-sama.” Trash-kun langsung mengeluarkan plastik putih besar dari dirinya dan langsung mengasihnya ke tangan kanan Boby.

“Terimakasih, Trash-kun.”

“Sama-sama, Boby-sama.”

Boby langsung memasukkan satu persatu sayur dan buah-buahan yang diminta oleh Balark kepadanya. Setelah memasukkan semuanya, ia memberikan plastik itu kepadanya dan Balark langsung mengambilnya dengan tangan kanannya, sedangkan Boby memberikannya dengan dua tangannya.

“Oke. Berapa semuanya, Boby-kun atau Boby-sama?” tanyanya kepadanya dengan agak menghormatinya seperti Trash-kun.

Boby sedikit malu-malu dan wajahnya agak memerah. Mereka bertiga yang melihatnya langsung tertawa bersama-sama. “Ahahaha, Paman Boby lucu sekali.”

“Di-diam!” teriak kecil ke mereka bertiga dengan malu-malu dan wajah tetap agak memerah. “Aaa ... semuanya adalah 1.175 yen dan panggil saja aku Boby-kun, Balark-san!” mohonnya kepadanya.

Balark hanya tertawa kecil dan tersenyum juga langsung membalas jawabannya. “Oke, ini dia uangnya dan kami pergi dulu, Boby-kun.”

“Terimakasih banyak.” Boby menerima uangnya dan uangnya langsung masuk ke dalam sistem dari tangan kanannya langsung masuk ke dalam sistem begitu saja. “Datang lagi ya, Balark-san!” mohonnya kepadanya.

“Oke, nanti aku datang lagi kesini,” balas permohonannya. “Ayo pergi semuanya!” ajak Balark kepada anak-anaknya dengan membalikkan kepalanya ke arah kiri.

“Baik papa. Bye, bye, Paman Boby.” Mereka bertiga melambai-lambaikan tangan kanannya ke arah Boby.

“Bye, bye, juga Koutaro-kun, Bonjorno-kun, dan Gilbert-kun.” Ia melambai-lambaikan tangan kanannya ke arah mereka bertiga.

Mereka berempat langsung pergi lebih ke depan lagi dan saat berjalan lurus posisi mereka adalah mereka bertiga di belakang ayahnya dan ayahnya atau Balark di depan mereka. Mereka berempat membalikkan kepala mereka ke belakang dan melambai-lambaikan tangan kanannya mengikuti sang ayah, karena tangan kirinya memegang belanjaan.

Boby yang melihatnya langsung balas melambai-lambaikan tangannya dan sebuah pemberitahuan pun muncul yang membuatnya lebih bahagia lagi dan ia langsung bertanya kepada Trash-kun dengan membalikkan kepalanya ke arah kiri atas. “Trash-kun, asal ada empat orang atau lebih atau kurang yang penting itu adalah tingkat yang sesuai dengan jumlahnya dan yang membayarnya itu satu orang, tapi membelinya empat di tingkat empat ini, itu masuk perhitungan berarti ya?!”

“Ya, anda benar sekali. Asal jumlah barang dan jumlah orang sama seperti tingkatnya, itu sudah dianggap bisa naik ke tingkat selanjutnya.”

Boby tersenyum saat mendengarnya. “Begitu ya. Terimakasih atas informasinya, Trash-kun.”

Trash-kun langsung senang mendengarnya. “Sama-sama, Boby-sama.”

Waktu demi waktu berlalu, malam hari tiba, Boby memutuskan untuk tidur di ranjangnya, dan Trash-kun menghilang begitu saja setelah hal biasa sudah diberikan kepadanya oleh Trash-kun, seperti biasanya ia langsung tidur dengan senang kalau untuk hari ini, karena pelanggannya baik kepadanya, tidak seperti dua hari yang lalu.

Bersambung...

1
woe.park
udah kak👍
Kaginobi: Makasih udah mampir kak 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!