NovelToon NovelToon
Bayi Pemersatu Mantan

Bayi Pemersatu Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Menikah Karena Anak
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Aida

Edgar dan Louna dituduh membuang bayi hasil hubungan mereka. Enggan berurusan dengan hukum, akhirnya Edgar memutuskan untuk menikahi Louna dan mengatakan bayi itu benar anak mereka.

Selayaknya mantan kekasih, hubungan mereka tidak selalu akur. Selalu diwarnai dengan pertengkaran oleh hal-hal kecil.

Ditambah mereka harus belajar menjadi orang tua yang baik untuk bayi yang baru mereka temukan.

Akankah pernikahan yang hanya sebuah kesepakatan itu berubah menjadi pernikahan yang membahagiakan untuk keduanya ?

Atau mereka akan tetap bertahan hanya untuk Cheri, si bayi yang menggemaskan itu.

Yuk ikuti kisahnya...!!

Setiap komen dan dukungan teman-teman sangat berharga untuk Author. Terimakasih 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ciuman

Pagi harinya Edgar terbangun lebih dulu. Ia memutuskan tidur di sofa ruang keluarga setelah mengobrol dengan Louna dini hari tadi.

Jam di meja masih menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Ia tidak mendengar suara apapun. Berarti Cheri dan Louna masih tidur.

Edgar bangun dan segera menuju kamar mandi. Mencuci muka dan menggosok gigi. Kemudian ia masuk ke kamar.

Cheri sudah membuka matanya dan menjulurkan lidahnya. Sepertinya dia lapar. Bayi itu anteng meskipun sebelah kakinya tertindih tubuh Louna.

"Aku baru tau jika kau tidur tidak ada anggun-anggun nya". Kata Edgar tertawa. Bagaimana tidak, Louna benar-benar menguasai kasur itu sendirian dengan posisi tengkurap.

"Oh kasihan sekali kau, Cheri. Pasti kau sangat tertekan". Kata Edgar mengangkat tubuh mungil Cheri.

Edgar mencium wajah Cheri. Bau susu dan keringat bercampur menjadi satu. Sama seperti Louna, sepertinya mulai sekarang aroma Cheri menjadi aroma favorit nya juga.

Berbekal instingnya, Edgar mencoba memandikan Cheri. Meskipun ia bukan Dokter anak, tapi ia yakin masalah memandikan dan merawat bayi semua orang juga bisa.

Hari ini Edgar izin tidak masuk bekerja. Ia ingin mengajak Louna dan Cheri menemui Kakeknya. Ia juga sudah menyampaikan hal itu pada Louna dan meminta Louna izin tidak bekerja juga.

"Kira-kira Mommy mu bisa memandikan mu tidak ya ?" Edgar mengajak Cheri bicara. Bayi itu hanya menjawabnya dengan berkedip dan mengeluarkan lidahnya.

Cheri bayi cantik. Wajahnya imut dan rambutnya lebat meskipun masih bayi. Tapi badannya memang sangat kurus. Ia berencana membawanya periksa ke Rumah Sakit setelah berkunjung ke rumah Kakeknya nanti.

Setelah memakaikan baju dan membuatkan Cheri susu, Edgar membangunkan Louna. Sangat susah membangunkan wanita itu. Dan Edgar baru tau jika sesusah itu.

"Lou, sampai kapan kau akan tidur. Lihatlah Cheri sudah cantik dan wangi". Sekali lagi Edgar menggoyangkan tubuh Louna tapi tetap tidak ada pergerakan.

Edgar hampir putus asa. Ia mengangkat tubuh Cheri dan meletakkan diatas tubuh Louna. Tidak disangka akhirnya ada pergerakan juga dari Louna.

"Cheri .." Kata Louna perlahan membuka matanya.

"Akhirnya kau bangun juga. Aku hampir satu jam membangunkan mu". Kata Edgar mengambil kembali Cheri.

"Kenapa membangunkan ku ?" Tanya Louna mulai bangun dan mendudukkan dirinya.

"Mandilah. Kita akan ke rumah Kakekku".

"Oh iya". Jawab Louna dengan mata yang masih lengket.

"Oh, kau sudah cantik Cheri. Kau sangat cocok dengan baju itu". Kata Louna menguyel-uyel Cheri.

"Jangan begitu. Dia sudah cantik nanti terkena liur mu". Edgar menggendong Cheri dan membuat Louna sebal.

"Kau menjengkelkan". Geram Louna.

"Memang benar. Lihatlah ada bekas liur di dekat bibir mu". Kata Edgar dengan tertawa.

Louna segera berdiri dan melihat cermin. Tidak ada apa-apa disana. Wajahnya tetap cantik meskipun matanya masih sipit dan rambutnya berantakan.

"Edgar, kau berbohong". Kata Louna ingin memukul Edgar tapi dengan segera pria itu menyodorkan Cheri dan membuat pergerakan Louna terhenti.

"Mandilah, aku akan membuat sarapan". Kata Edgar.

Louna mengangguk. Ia mengambil baju ganti dan berlalu ke kamar mandi.

Edgar membawa Cheri dalam gendongan nya. Edgar memutuskan membuat roti bakar dan kopi untuk sarapan.

Kemudian ia memasukkan baju Louna dan Cheri ke dalam mesin cuci.

Sambil menunggu Louna selesai ia mengajak Cheri berjemur di balkon. Sebenarnya ia tidak tau ada apa di lantai atas. Tapi tidak apa-apa ia bisa sekalian survey sambil berjemur.

Louna selesai mandi dan mendapati sarapan di meja bar nya. Ia juga melihat mesin cuci yang sudah berputar. Tapi tidak melihat keberadaan Edgar dan Cheri.

Ia memutuskan berdandan lebih dulu. Hari ini ia memakai dress biru lengan panjang. Ia memakai riasan sederhana dan menguncir rambutnya ke belakang. Tidak lupa menyemprotkan parfum ke seluruh tubuhnya.

Louna juga menyiapkan beberapa perlengkapan Cheri, siapa tau mereka akan lama dan membutuhkan nya disana.

"Lou, kau sudah selesai ?" Suara Edgar mengalihkan pandangan Louna.

"Cheri tidur ?" Tanyanya saat melihat Cheri memejamkan matanya.

"Iya. Kami baru saja berjemur. Kau bisa sarapan lebih dulu. Aku akan mandi sebentar". Kata Edgar meletakkan Cheri diatas ranjang dan diberi pembatas bantal. Meskipun tidak mungkin Cheri akan terjatuh sebab ia belum bisa bergerak kesana-kemari.

Sejenak Edgar memandang penampilan Louna. Wanita itu benar-benar sangat cantik di pandangan Edgar.

"Kenapa melihat ku begitu ? Tanya Louna dengan ketus.

Edgar menghela nafas berat. Selalu saja, Louna tidak pernah bisa bicara baik-baik.

"Tidak apa-apa. Kau mirip dengan mantan kekasihku yang cantik". Jawa Edgar sambil melangkah pergi.

Louna terdiam di tempatnya. Mencerna ucapan Edgar. Mantan kekasihnya yang cantik ? Siapa itu ?

Memikirkan maksud Edgar membuat Louna mengerucutkan bibirnya. Ia pergi ke dapur sambil menghentak- hentakkan kakinya.

"Dasar tukang pamer". Gerutu Louna.

Ia menghabiskan sarapannya lebih dulu tanpa menunggu Edgar.

Hatinya masih bertanya-tanya siapa kiranya mantan kekasihnya yang cantik itu. Apa bukan dirinya ?

Edgar keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk sebatas pinggang.

Tetesan air membasahi dadanya yang sedikit berbulu membuat Louna membuka mulutnya.

"Tutup mulutmu. Nanti lalat masuk". Kata Edgar yang tiba-tiba sudah berada di dekat Louna.

"Aku masih tampan atau semakin tampan ?" Tanya Edgar sambil sebelah tangannya memeluk pinggang Louna. Sebelah tangan nya lagi memegang pinggiran meja untuk mengunci pergerakan Louna.

Louna merasa dadanya berdebar kencang dengan posisi sedekat ini. Ia seperti kehilangan fokus berada di dekat Edgar dengan posisinya yang tidak bisa bergerak.

Tiba-tiba saja kilasan tentang masa lalu mereka yang saling berpelukan dan berciuman berputar di kepala Louna. Ia membayangkan andai mereka tidak putus dulu pasti sekarang sudah memiliki anak.

Terlalu fokus dengan pikirannya sendiri membuat Louna tidak sadar jika Edagr sudah mendekatkan wajahnya di depan wajah Louna.

Melihat Louna yang diam saja tanpa perlawanan membuat Edgar melanjutkan aksinya. Ia pikir Louna tidak keberatan.

Edgar menempelkan bibirnya pada bibir Louna. Kemudian mulai menyesap dan melumat nya pelan-pelan. Bisa ia rasakan keterkejutan Louna. Tapi satu tangan Edgar memeluk Louna agar semakin dekat dengan nya. Satu tangannya lagi menahan tengkuk Louna untuk memperdalam ciumannya.

Edgar begitu menikmati ciuman ini. Dan ia juga merasakan jika Louna juga terhanyut. Sedikit demi sedikit wanita itu mau membalasnya.

Edgar tersenyum kecil sambil melanjutkan aksinya itu. Suara cecapan dua bibir yang saling bertabrakan memenuhi ruangan.

Edgar melepaskan ciuman mereka saat merasakan pukulan kecil di dadanya. Ia ingat betul, itu adalah tanda jika Louna ingin mengakhiri ciuman mereka.

"Kenapa mencium ku ?" Tanya Louna sambil mencubit perut Edgar.

"Aduh Lou". Adu Edgar. Ia mengelus perutnya yang sedikit memerah semerah wajah Louna karena malu.

"Salahmu sendiri". Louna melipat tangan nya di depan dada kemudian membelakangi Edgar.

"Jangan marah. Ayo kita lanjutkan di kamar. Mumpung Cheri masih tidur". Bisik Edgar di telinga Louna. Membuat sekujur tubuh Louna merinding karena suara Edgar yang terdengar seksi.

"Edgarrr...." Teriak Louna sudah melepas sandalnya dan bersiap untuk memukul Edgar. Tapi terlambat, setelah menggoda Louna Edgar sudah melarikan diri seakan tau apa yang akan terjadi.

...

Happy Reading ♥️

1
Sunaryati
Akhirnya jadi suami istri sesungguhnya, selamat Louna dan Edgar.
olyv
nagihhh bgt ceritanya
lanjut thor
Ayudya
akhirnya belah duren juga edgar
Sunaryati
Nah lama - lama urai kesalahpahaman, dan Max selidiki yang dikatakan sahabat lamamu
Sunaryati
Sudah ada kemajuan, nih. Lou mau cium pipi Edgar. Kalian sudah halal, bebas.
Radika Hamdi
Jagan terlalu lama kk
Ayudya
semangat kk
olyv
wkwk lucu yaa edgar yg cemburu pd max 😂
nonoyy
edgar ungkapin perasaan mu pd louna lagi
nonoyy
tuan max g nyaka respon balik louna sperti ituuuu.. mngkin g jodoh yaa,tuan max pasti dpt pasangan yg lbh baik wkwk 🤣
nonoyy
patah hati yaa tuan max 😅😅😅
Ayudya
asyeeeeekkkk dapat kejutan dari suami
nonoyy
wkwkwk edgar salting 😁
Ayudya
cie cie yg dapat ciuman mau juga dong /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
sweyy
aiihh gemessss 😄😄🤣
Ayudya
Lumayan
Ayudya
max kamu ganteng dan baik kamu akan menemukan kan wanita yg baik juga
Ayudya
laona kamu mantan terindah
Ayudya
angel kamu seorang dokter masa harus merendahkan harga diri mu demi seorang laki laki yg Uda punya istri
Ayudya
cie cie yg mau dapat hadiah bahagia selalu buat Edgar dan louna
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!