NovelToon NovelToon
Gabby

Gabby

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Anak Kembar / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga / Persaingan Mafia
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nasella putri

Gabriella Alexia Santoro. Seorang gadis cantik yang begitu dingin dan cuek. Kedatangan nya ke sekolah baru, membuat siapa saja terpesona. Termasuk dengan most wanted yang terkenal sangat cuek dan galak. Samudra Tri Alaska. Ketua geng motor Alaska yang berdarah dingin. Kebiasaan nya mengirim orang-orang ke rumah sakit sudah senter terdengar di seluruh penjuru kota. Namun aksinya itu tidak pernah sampai membuatnya di tangkap oleh polisi. Karena ayahnya yang seorang komandan militer. Namun, kedatangan Gabby si gadis super cuek dan dingin membuat nya berubah. Pesona Gabby mampu meluluhkan hati keras Samudra



Guys!! Ini novel pertama ku disini, bantu support yaaa🤗
Kalo ada kesalahan mohon koreksi, biar aku bisa belajar dari kesalahan dan memperbaiki nya😘
Happy reading guys....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nasella putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam yang menyesakkan

Gabby sedang mengerjakan pr nya di dalam kamarnya. Ia mengerjakan pr di tengah-tengah ruangan yang gelap dan hanya di terangi oleh sebuah lampu meja saja.

Saat sedang fokus mencatat, tangan tidak sengaja terpeleset dan membuat catatan nya tergores. Gabby pun menarik laci meja belajar nya untuk mencari sesuatu yang bisa menghapus goresan tersebut.

Tapi setelah membuka laci bagian bawah, gerakannya pun terhenti saat mendapati sebuah bingkai foto. Gabby pun mengambil nya dengan perlahan.

Ia pun menatap bingkai foto yang terdapat tiga orang gadis yang saling merangkul dengan senyuman yang begitu lebar. Gabby membalik bingkai foto tersebut dan melihat sebuah tulisan 'GCL' di balik foto tersebut.

Ingatannya pun melayang pada kenangan beberapa tahun lalu.

.....

“Foto yang ini bagus! Pilih yang ini saja untuk di cetak! Lalu kita kasih bingkai yang ini! Lihat! Lucu bukan? Warna nya pink!”

“Tulis sesuatu di belakang nya, Gabby”

“Mau tulis apa? Best friend forever?”

“Aduh! Itu pasaran!”

“Bener! Itu pasaran!”

“Lalu kita tulis apa? mm.... Gimana kalo GCL?”

“GCL?”

“Iya! Gabby, Cleo, Lola!”

“Ide bagus!”

......

Gabby mengelus foto nya semasa SMP itu. Tatapan nya sayu dan sendu. Ia benar-benar merindukan masa-masa ia dan teman-temannya dulu.

Tapi dirinya yang saat ini, begitu enggan bahkan hanya untuk sekadar menyapa. Hati nya terkurung di dalam belenggu duka yang tidak berkesudahan.

Gabby benar-benar tidak ingin membuat dirinya kembali seperti dulu. Maka dari itu, ia begitu menarik dirinya dari keluarga dan teman-temannya.

Bukan karena tidak ingin, tapi ia tidak mampu. Perasaan menyesal nya terus menghantuinya sampai saat ini. Perasaan bersalah yang semakin hari semakin menggerogoti hati nya semakin membuatnya terluka.

Mengingat itu, membuat sebulir air bening lolos di pipinya.

Gabby pun memejamkan matanya untuk menikmati setiap luka yang tertancap di hati dan pundaknya.

Ia selalu berandai-andai. Andai saja kejadian di masalalu tidak pernah terjadi. Andai saja ia tidak pernah meminta. Andai saja ia tidak terlalu memaksa. Perkataan itu terus berseliweran di kepalanya.

Kata pun maaf selalu terucap di dalam hatinya.

Dan karena merasa sesak, Gabby pun bangkit dari duduknya dan menyambar jaketnya lalu pergi keluar melewati balkon. Ia menuruni tangga yang ada di samping balkon kamarnya.

.

.

.

“Sam! Orang itu yang nyebarin obat-obatan di wilayah kita” Ujar Aries dengan tatapan tajam menyorot ke arah seorang laki-laki yang sedang duduk santai di trotoar.

“Oh, jadi keparat itu yang bikin onar”

Samudra mengepalkan kedua tangannya dengan tatapan tajam ke arah laki-laki yang di tunjuk oleh aries.

Tatapan Samudra sangatlah dalam dan mengerikan. Ia pun dengan santai berjalan menghampiri laki-laki yang sedang asik bermain handphone.

Dan tanpa mengatakan apapun, Samudra mencengkram kerah baju laki-laki itu dan menariknya dengan kasar.

“Woi! Apa-apaan lo?!”

Dan tanpa memberikan kesempatan untuk laki-laki tersebut membela diri. Samudra sudah memberi bogem mentah di pipi laki-laki itu.

BUGH!!

Samudra bahkan memukuli perut si laki-laki itu hingga d*rah segar keluar dari dalam mulutnya.

Dengan seringaian nya, samudra membanting tubuh lemah itu dan menginjak-injak nya dengan membabi buta.

Aries, Gama dan teman-teman samudra yang lain tidak ada yang berniat untuk memisahkan ataupun menghentikan Samudra. Mereka bahkan menyeringai melihat aksi Samudra.

BUGH!! BUGH!!

Wajah si laki-laki itu bahkan sudah tidak berbentuk lagi. Luka lebam sudah terlihat di wajah tangan dan kakinya. Laki-laki itu begitu pasrah saat Samudra begitu brutal menghabisinya.

“WOI! A*JING! APA YANG LO LAKUIN B*NGSAT!”

Seruan dari seseorang menghentikan pergerakan Samudra. Dengan seringaian, Samudra pun melempar tubuh lemah itu ke aspal.

Dengan kekehan yang terdengar mengerikan, Samudra berlari dengan teman-temannya yang lain.

Mereka semua berlari dengan tawa yang begitu menggelegar.

Hingga tubuh Samudra menubruk seseorang yang mengakibatkan tubuhnya tersungkur bersamaan dengan tubuh orang yang ia tabrak tadi.

“Shit!” Umpat Samudra.

Samudra pun mendongak dan mengernyit saat melihat gadis yang tidak asing hari ini.

“JANGAN LARI LO B*NGSAT!”

“SAM! AYO!”

Mendengar itu, Samudra pun berdiri dan menarik lengan gadis yang baru saja bangku dari jatuhnya.

Samudra membawa gadis itu berlari dari kejaran orang-orang yang hendak menghabisi nya.

Samudra terus berlari dan tidak melepaskan cengkraman tangannya dari lengan gadis dengan tudung jaket yang menutupi kepalanya.

Samudra membawanya ke belakang semak-semak untuk bersembunyi.

Samudra memunggungi gadis itu dan mengintip untuk melihat situasi.

“Ah! Sial! Mereka cepet banget lari nya!”

“Kita cari ke sebelah sana. Ayo!”

Saat melihat orang-orang yang mengejarnya sudah pergi. Samudra pun menampilkan senyum miringnya. Ia pun berbalik untuk melihat gadis yang tadi ai bawa. Namun saat berbalik, gadis itu sudah tidak ada di tempat nya.

Samudra beranjak dari jongkoknya dan mulai menoleh kesana kemari untuk mencari keberadaan gadis itu.

“Kemana tuh cewek?!” Tanyanya berdialog sendiri.

Samudra pun pergi hendak mencari gadis itu, namun ia malah berpapasan dengan teman-teman nya.

“Huh! Capek gue!” Keluh Gama.

“Sam, yang tadi lo seret siapa?” Tanya Aries dengan penasaran.

Samudra terdiam beberapa saat untuk mengingat kejadian dimana ia menubruk gadis itu dan terkejut saat melihat wajahnya.

“Bukan siapa-siapa. Udah yuk! Cabut!”

Samudra pun mengajak teman-temannya untuk pergi.

.

.

.

Gabby melepaskan tudung jaketnya saat ia sampai di atas sebuah jembatan.

Mata nya menatap pemandangan yang terlihat dari atas jembatan dengan nanar. Tanpa ia sadari, matanya berair.

Gabby pun menarik nafas nya dalam-dalam dan menghembuskan nya dengan perlahan.

Bahkan saat ini hidungnya terlihat berubah menjadi pink. Wajahnya berangsur-angsur berubah menjadi merah.

Gabby sekuat tenaga menahan rasa yang sama sekali tidak ingin ia keluar sedari lama.

Rasa yang begitu menyesakkan dada, selalu ia tahan dan ia pendam. Bahkan jika bisa, ia ingin mengubur rasa sesak itu begitu dalam.

Tangisan itu, tangisan yang hanya akan membuat nya merasa lemah. Tangisan yang hanya akan membuat nya seperti pecundang. Gabby tidak ingin. Gabby tidak ingin emosi seperti itu mengendalikan perasaan nya lagi.

Gabby pun kembali menghembuskan nafasnya panjang.

Ia berusaha untuk kembali menetralkan perasaan nya. Perasaan yang begitu berkecamuk di dadanya.

“Gue harus bisa tahan. Gue ga boleh kalah. Gue ga boleh lemah” Ucap Gabby berdialog sendiri.

Mata nya pun beralih menatap ke atas langit. Dimana begitu banyak bintang bertebaran di langit malam yang begitu dingin.

Ingatannya pun kembali melayang pada kenangan masalalu.

.....

“Ibu! Bintangnya banyak! Gabby boleh ambil satu?”

“Gabby mau bintang yang mana?”

“Gabby mau bintang yang paling terang! Dan yang paling besar itu, untuk ibu!”

“Lalu untuk ayah yang mana?”

“Untuk ayah yang berkelap-kelip! Lihat! Disana ada dua bintang yang sama untuk adik-adik Gabby!”

“Usia mu baru lima tahun dan bicara mu sangat pintar gadis manis...”

“Hahaha!!!! Ayah geliiii”

.

.

.

.

TBC.

1
nonoyy
apa gabby punya alter ego 🤔
Ayudya
lanjut kak
Ayudya
mampir kak.kak maaf ya ceritanya seru dan enak tuk di baca.tapi tolong dong bahasa luarnya di ganti aja ma bahasa indonesia jujur aku ga ngerti.maaf ya kak thor/Pray//Pray//Pray//Pray//Pray//Pray/
Matchalatte: Baik, terimakasih sudah membaca😍 Author terima untuk saran nya😍
total 1 replies
Nuriati Mulian Ani26
aku mulai tertarik kekanjutanya
Zhunia Angel
Ngangenin ceritanya!
Matchalatte: Terimakasih 🤗
Dan selamat datang💕
total 1 replies
Libny Aylin Rodríguez
Aku bisa tunggu thor, tapi tolong update secepatnya.
Matchalatte: Baik🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!