NovelToon NovelToon
Perjodohan Tidak Sesuai Naskah

Perjodohan Tidak Sesuai Naskah

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Obsesi / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:363
Nilai: 5
Nama Author: Romanova

Yue menerima perjodohan itu dengan satu kata singkat. "Ya."

Bukan karena cinta, jauh dari itu. Dia hanya berpikir hidupnya akan seperti kisah di film atau novel yang sering dia tonton, klasik, klise, dan penuh drama. Seorang pria kaya raya yang dingin dan tak acuh, yang diam-diam mencintai wanita lain, dan hanya menikah karena tekanan keluarga. Lalu Yue akan menjalani hidup sebagai istri formal, tidak dicintai, tapi tetap hidup mewah. Simple.

Satu-satunya alasan Yue setuju hanyalah karena satu kata sakral, UANG. Dia realistis, bukan romantis. Tapi yang terjadi, sungguh berbeda.

Pria itu, Raymon Sanchez tidak sesuai skrip. Sejak hari pertama mereka bertemu, bukan tatapan datar yang dia terima, melainkan pandangan tajam seolah dia adalah teka-teki yang ingin dia pecahkan. Bukan sikap acuh, tapi perhatian yang menusuk hingga ke tulang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Romanova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

8. Sedikit Bumbu

Helena mengepalkan tangannya kuat-kuat di balik celemek seragamnya. Kuku-kukunya hampir menembus telapak tangan, tapi dia tetap memaksa senyum saat berjalan menjauh dari meja Leon dan Yue.

Tapi begitu sampai di balik pintu dapur, senyum itu luruh, digantikan oleh ekspresi penuh kemarahan dan luka lama yang belum sembuh.

"Yue. Yue lagi, selalu Yue."

Gadis itu tidak pernah melakukan apa-apa, tapi dunia seperti bertekuk lutut padanya. Waktu di SHS, dia yang paling cantik, paling pintar, semua guru menyukainya dan semua laki-laki memperhatikannya.

Dan sekarang?

Pria itu, Raymon pria yang bahkan dari auranya saja sudah bisa membuat siapa pun tunduk, jelas-jelas memandang Yue seperti satu-satunya wanita di dunia.

"Kurang ajar." gumam Helena, matanya membara.

"Apa hebatnya dia? Dia cuma gadis manja yang hidup dari nama keluarganya."

Setelah selesai sarapan di restoran eksklusif itu yang entah bagaimana terasa lebih seperti sebuah sesi interogasi penuh tekanan terselubung. Raymon berdiri, meraih jasnya, lalu menoleh pada Yue.

"Sudah selesai? Aku akan mengantarmu pulang." ucapnya singkat namun tak terbantah.

Yue ingin protes.

Dia ingin mengatakan kalau dia bisa naik taksi, atau jalan kaki sekalian, atau bahkan teleportasi kalau itu bisa menghindarkan dia dari berada terlalu lama berdua dengan pria misterius dan menakutkan ini.

Tapi lidahnya kelu.

Jadi dia hanya mengangguk dan mengikuti langkah Raymon menuju mobil hitam mengilap yang sudah menunggu di depan pintu restoran.

Sepanjang perjalanan, mobil itu sunyi.

Hanya deru mesin dan sesekali derit ban saat sopir berbelok mengikuti arus lalu lintas pagi. Yue duduk kaku, menatap jendela, mencoba seolah menikmati pemandangan kota, padahal pikirannya justru melayang-layang.

Kenapa dia begitu protektif? Kenapa dia memperlakukanku seolah aku miliknya padahal kami bahkan belum menikah? Apa dia semacam, psikopat kaya?

Dari sudut matanya, dia bisa melihat Raymon masih saja menatapnya. Tanpa ekspresi.

Tatapan yang membuat kulit lehernya merinding, seolah Raymon sedang menganalisis pikirannya satu per satu dan tahu setiap bisikan ketakutan di dalam dirinya.

Saat mereka tiba di depan gedung apartemen Yue, Raymon akhirnya bersuara.

"Jangan ke perusahaan hari ini, aku tidak di sana dan aku akan menjemputmu lagi besok pagi."

Yue langsung menoleh. "Apa? Tidak perlu, aku bisa berangkat sendiri." jawabnya.

Raymon memiringkan kepalanya sedikit, suaranya tenang tapi penuh ancaman yang tersamar.

"Sayang, aku tidak suka mengulang ucapanku."

Deg.

Yue membuka pintu mobil dan keluar secepat yang dia bisa. Tidak berani menoleh, tidak berani menjawab. Jantungnya berdegup terlalu cepat saat dia masuk ke lobi dan berlari ke lift.

Begitu pintu lift tertutup, dia menunduk, menggigil.

"Sial, pria ini gila. Tapi kenapa, kenapa bagian dari diriku malah tidak bisa berhenti memikirkan dia?"

Entah ini awal dari kisah cinta atau kisah tentang kehancuran pelan-pelan.

"Dan Helena tadi, aku yakin dia tidak akan diam saja." gumam Yue sambil menjatuhkan tubuhnya ke sofa apartemen.

Rambutnya diacak-acak frustasi. Dia tahu betul bagaimana karakter Helena. Manis di depan, tapi beracun di belakang.

Sejak SHS, gadis itu selalu memancarkan aura tidak suka yang tak bisa dijelaskan. Padahal Yue bahkan tidak pernah benar-benar melakukan apa pun padanya.

Yue menarik napas panjang, menatap langit-langit apartemen mewahnya yang terasa tiba-tiba terlalu sunyi.

"Helena tidak pernah suka melihatku bahagia. Kalau dia lihat aku duduk bersama pria seperti Raymon Sanchez..."

Dia menutup wajahnya dengan kedua tangan.

"Dia pasti mengira aku menjebaknya atau semacamnya."

Yue tahu, bagi orang-orang seperti Helena yang terbiasa hidup dalam persaingan sosial tak kasat mata, semua hubungan adalah tentang kekuasaan. Tentang posisi, tentang siapa yang lebih diinginkan, lebih diperhatikan.

Dan sekarang?

Raymon Sanchez pria lajang paling dingin dan tidak tersentuh di kota ini, di jodohkan dengannya. Bahkan mengantarnya, menatapnya, berbicara padanya dengan intensitas yang tidak bisa diabaikan.

Yue bisa membayangkan Helena duduk di meja lain tadi, mengepalkan tangan, rahangnya mengeras, matanya menyala.

"Dia tidak akan menyerang langsung, dia akan melakukannya pelan-pelan, halus, penuh racun." bisik Yue.

Ponselnya berbunyi, sebuah pesan masuk dari nomor tak dikenal.

"Kau terlihat manis hari ini. Tapi kau harus berhati-hati. Di dunia ini, senyum bisa jadi awal dari kejatuhan."

Yue menegang, pesan itu tidak mungkin kebetulan.

Yue terdiam sejenak, menatap layar ponsel dengan ekspresi kaku.

Lalu, tanpa bisa ditahan, dia menyemburkan tawa. Bukan tawa bahagia, melainkan campuran frustrasi, tak percaya, dan sedikit putus asa.

"Ini apaan sih? Hahaha... seperti drama murahan." ucapnya sambil menutup wajah dengan bantal sofa.

"Baru hari ketiga, aku sudah dapat ancaman misterius? Gila!"

Dia melempar ponsel ke samping, tapi tak lama meraihnya lagi.

"Kau terlihat manis hari ini. Tapi kau harus berhati-hati. Di dunia ini, senyum bisa jadi awal dari kejatuhan."

Dibacanya ulang.

"Wah, serius ya. Siapa sih? Helena? Stalker Raymon? Atau Raymon sendiri?" gumamnya setengah ragu, setengah takut.

Dia kembali tertawa, tapi tawa itu cepat memudar.

Yue mendongak dengan tatapan tajam, seolah ada sesuatu yang menyala di dalam dirinya.

Dia menatap bayangannya sendiri di kaca jendela malam yang memantulkan sosoknya, rambut berantakan, mata sedikit sembab karena stres, tapi bibirnya perlahan melengkung membentuk senyum miring yang penuh percaya diri.

"Mereka tidak tahu ya... siapa Yue Lanhart." nada suaranya pelan, tapi penuh tekad.

Dia menarik napas dalam dan menegakkan tubuhnya.

"Aku mungkin bukan pemeran utama drama romantis, tapi aku juga bukan gadis lemah yang bisa dijatuhkan cuma karena pesan ancaman dan tatapan sinis mantan teman sekolah."

Yue melangkah ke meja dapur, menuang air putih ke gelas kaca, lalu menatap ponselnya sekali lagi.

Kali ini dengan tatapan berbeda, matanya bersinar. Bukan takut, tapi menantang.

"Mereka pikir aku akan mundur? Resign? Menangis di pojokan apartemen mewahku? No. maaf sekali."

Dia meneguk airnya, lalu tersenyum kecil.

"Aku akan datang kerja besok, dengan baju paling keren yang kupunya. Dan senyum paling menyebalkan yang bisa kubuat."

Yue Lanhart tidak akan kalah, bukan dari Helena.

Bukan dari siapa pun. Bahkan bukan dari pria bernama Raymon Sanchez sekalipun.

Tbc

1
Syaquilla Mbull
author aku suka
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!