NovelToon NovelToon
Tuan Tiada Tanding

Tuan Tiada Tanding

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Kutukan
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

bahagia ketika mendapatkan Uang banyak, pura-pura polos dan menyamar menjadi manusia biasa, tinggal di jalan yang sangat sepi di bawah kaki gunung.

namun siapa sangka di balik semua itu ternyata semuanya hanyalah Acting semata yang sedang di lakukannya karena dia merasa gabut, sebab berdiri sendiri di puncak kekuatan tanpa adanya musuh yang bisa menandinginya. semua yang dia lakukan hanyalah Acting.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pusaka hidup

Bella kembali tercengang, lemah? Apakah dia tidak salah dengar, pemilik Ajian brajamusthi lemah?

Ataukah kekuatan Tuan Arjuna sangat tinggi, sehingga Ajian brajamusthi terlihat lemah di matanya.

Bella mendelan ludah dengan ngeri, kalau dia du suruh untuk mempercayai dua hal tadi, dia pasti percaya dengan yang kedua. Dia percaya kekuatan Tuan Arjuna melebihi imajinasinya.

"Tuan, ayo kita segera kembali ke rumah!" Ucap Bella.

"Lah? Bagaimana dengan tunanganmu ini?" Tanya Arjuna.

"Orang orang saya yang akan mengurusnya..." jawab Bella.

Arjuna menganggukan kepalanya, dengan cepat mereka berdua kembali ke rumah besar itu.

Sesampainya di depan rumah tiba tiba Arjuna berucap, "tunggu sebentar, aku ingin mencuci belatiku!" Ucap Arjuna sambil mengeluarkan belati berkarat yang dia gunakan untuk menusuk ular semalam.

Kemudian Arjuna menunju ke kamar Mandi, karena Arjuna tidan menemukan tissu, dia meletakan belati itu begutu saja di atas meja menunggu untuk kering dengan sendirinya.

***

Waktu malam tiba dengan sangat cepat.

"A... ayah, kamu harus membalas dendam!" Ucap Radit dengan wajah yang sangat pucat dan hanya bisa berbaring di atas ranjang dengan sangat menyedihkan.

Aji menyipitkan matanya memandangi anaknya yang terbaring di atas ranjang dengan sangat menyedihkan.

"Ayah, aku telah di permalukan, tidak hanya di hajar di depan Bella, namun dia juga merebut bella tunanganku!" Ucap Radit dengan mata berkaca kaca.

Aji makin geram ketika mendengar hal ini, melihat anaknya terluka sudah termasuk deklarasi perang untuknya, apalagi merebut bella dari anaknya, itu sudah termasuk deklarasi perang hidup dan mati!

"Ayah akan meminta penjelasan dengan dika poncowarto, tenang saja anakku, ayah akan hajar pria yang telah melukaimu, akan aku tunjukan kepada semuanya kesaktian sejatiku!" Ucap Aji sambil mengelus kepala anaknya.

***

Malam hari itu Arjuna sudah kembali ke kamarnya, bella, dika, dan sutopo sudah berkumpul kembali di ruang tamu.

Mereka sama sama memasang wajah bingung saat ini, pasalnya sebuah peristiwa besar sudah terlanjur terjadi pada hari ini.

Tuan Arjuna menghajar Radit yang merupakan tunangannya Bella.

Tentu saja dika dan sutopo tidak bisa menyalahkan Bella, karena bagaimana pun juga Bella tidak mungkin bisa menghentikan pertarungan singkat itu.

Dan tentu saja mereka tidak berani menyalahkan Tuan Arjuna karena sudah menampar Radit.

Yang mereka bisa lakukan saat ini hanyalah mencari penjelasan yang tepat ketika ayahnya Radit, atau Aji tiba.

Mereka menyadari bahwa Aji memiliki ilmu kanuragan yang lebih tinggi di bandingkan dengan mereka. Kalau Aji datang ke tempat ini dan menuntut mereka, mereka bisa kesusahan.

Bella yang sedari tadi menunduk berucap, "maafkan saya ayah, kakek. Ini salah saya, karena sudah menyebabkan permasalahan ini." Ucap Bella.

Sutopo berucap, "ini bukan salahmu nak, hanya saja sepertinya nasib buruk sedang menaungi keluarga kita."

Dika menganggukan kepalanya, "tenang saja anakku, biar ayahmu ini yang menyelesaikan semuanya, kamu jangan khawatir." Ucap Dika.

"Terimakasih ayah, kakek." Ucap Bella.

Setelah mengucapkan hal ini tiba tiba selusin mobil mewah tiba di depan rumah mereka, Aji dan para anak buahnya langsung turun dari mobil mobil itu.

Baik Aji maupun seluruh anak buahnya mengeluarkan aura yang membara, menandakan mereka datang dengan kekuatan penuh mereka.

"Mana dika! Kalian harus bertanggung jawab atas kejadian ini! Dan di mana bocah yang telah menghajar anakku, dia harus aku hajar balik!" Ucap Aji.

Dengan cepat Bella, dika, dan sutopo keluar dari rumah itu.

"Salam Tuan Aji, lama tidak bertemu..." ucap Dika dengan sopan kepada Aji.

Meskipun mereka calon besan namun tetap saja kekuatan Aji lebih kuat di bandingkan dengan kekuatan Dika, sehingga Dika harus menghormati Aji.

"Kamu harus bertanggung jawab atas kejadian tadi sore, apakah kanu kira kamu bisa lolos setelah membuat anakku terbaring lemas?!" Ucap Aji dengan membara.

"Tuan, kalau anda ingin menyalahkan seseorang maka salahkan lah saya, sayalah yang tidak becus menghindari kejadian tadi siang!" Ucap Bella.

Tatapan tajam Aji langsung mengarah kepada Bella, "setelah ini kamu harus ikut denganku, kamu harus menemani radit anakku hingga sembuh!" Ucap Aji.

Tekanan tidak terlihat langsung menyelimuti Bella membuat bella susah untuk bernafas.

"Ba.. baik!" Ucap Bella dengan gugup.

"Lalu di mana Bajingan yang telah melukai anakku?" Tanya Aji dengan dingin.

Kali ini Dika yang maju ke depan, "mohon maaf Tuan, saya tidak bisa menghadirkan beliau kepada anda..." ucap Dika.

Aji menyeringai, "apakah kamu mencoba untuk melindunginya?" Tanya Aji dengan dingin.

Kemudian Aji menyibakan tangannya ke udara, secara otomatis baik Bella, mahardika dan sutopo langsung menyingkir secara ajaib, menciptakan jalan untuk Aji masuk ke dalam.

Aji dan seluruh anak buahnya langsung memasuki rumah mewah milik keluarga poncowarto.

Aji mencengkram leher salah satu pelayan, "di mana bajingan itu berada?" Tanyanya dengan dingin.

Di bawah ancaman kematian yang begitu dekat mana mungkin pelayan itu berani untuk tidak mengatakannya. Dengan cepat pelayan itu langsung menunjuk salah satu kamar dengan pintu yang masih tertutup.

Aji menyeringai kemudian dia melemparkan pelayan itu kesamping begitu saja, seolah membuang barang yang sudah tidak berguna.

"Ah, jadi kamu bersembunyi di sana, ya?" Ucap Aji dengan seringai ganas.

Dengan cepat Aji memberikan kode kepada anak buahnya untuk mendobrak pintu itu, "dobrak dan patahkan kakinya seret dia ke hadapanku!" Ucap Aji dengan tegas.

"Baik Tuan!" Ucap para anak buahnya secara serempak.

Tepat ketika salah satu anak buah Aji hendak mendobrak pintu tiba tiba dari arah dapur sebuah belati berkarat terbang melesat dengan sangat cepat, dan langsung menghujam jantung anak buah Aji yang hendak mendobrak pintu kamar itu.

Crok!

Darah langsung muncrat di dada anak buah Aji.

Belati itu adalah belati berkarat milik Arjuna yang dia gunakan untuk menusuk ular dan belati yang di tinggalkan Arjuna di meja makan.

***

maaf jika banyak typonya.

1
Arman Jaya
sikat samsullllll
Hadi Pratomo
👍
Aqlul /aqlan
sudah 7jam lho nunggu lanjutanya saya...hhhh...pnsaran nich...
Aqlul /aqlan
wah wah wah...author mulai ngeluh nih...lnjut
Aqlul /aqlan
cihui...jos
Aqlul /aqlan
losss...
Dina Widiyanti
lanjut dong
Dina Widiyanti
lanjut dong ngk sbar
Rere Emon
semangat ka author😘
Arman Jaya
seru sekali.....lanjutkan...
Tini Nurhenti
maksude gmna ini thor,apa sebenere arjuna tuh da tau bakatnya thor ?? auw ah pusing awak /Facepalm/
mamamu
keren karyanya
Tini Nurhenti
/Joyful//Joyful//Joyful//Gosh//Panic/
princess Halu
semoga saja gk ngilang ya thor
brajamusti
lanjuttttttty...... rame uyyy
brajamusti
iri kali boss editornya.. abis karya sampean banyak yg baca..
Tini Nurhenti
ohhhhh,mw di angkt ank /Facepalm/
Tini Nurhenti
gimna ini thor,toko brg antik ktnya warisan kakek dri ibunya thor,kok ini arjuna di angkt anak /Doubt/
bedul: Sumarsono yang mau angkat Arjuna jadi anak, bukan darno. tadi salah ketik.
total 1 replies
Tini Nurhenti
/Joyful//Joyful//Joyful//Facepalm/ bella bella
Tini Nurhenti
bebas berimajinasi thor asal alurnya terarah gk sesat /Grin//Grin/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!