NovelToon NovelToon
LIKU-LIKU SANG MANTAN

LIKU-LIKU SANG MANTAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Trauma masa lalu
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Noveria

Setelah kekasihnya Reino memilih menikahi wanita lain, Niara mencoba keluar dari patah hatinya dengan segenggam harapan cinta yang di berikan Ridwan seorang duda dua anak.
Setelah Niara mulai terbiasa mencintai Ridwan, Reino datang dan mengaku melakukan nikah paksa karena sebuah perjanjian yang dilakukannya dengan ibunya. Dengan harapan, setelah satu tahun menikah, dia akan bercerai lalu bisa kembali kepada Niara. Sayangnya, Niara sudah mengubur rasa cinta itu. Dia memulai menata hati dan kehidupan barunya dengan pernikahan yang akan dilaksanakan sebentar lagi.
Di hari pernikahannya dengan Ridwan, Reino datang dengan membawa tragedi berdarah yang tidak pernah di bayangkan oleh Niara. Salah seorang anak tirinya dibunuh oleh Reino tepat di depan matanya. Tak sampai disitu, untuk bisa kembali dengan Niara, Reino selalu menerornya dan menculik Niara. Rasa cinta Reino yang berlebihan, menyiksa hari-hari Niara.

Yuk, ikuti kelanjutannya!
like, coment, subscribe ❤️

🍁stay tuned

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noveria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8

Jika kertas ini sudah ditandatangani, sebagian kecemasanku lenyap. Namun, sebagiannya lagi terusik. Bagian terakhir, bertuliskan jika aku harus meninggalkan Kota ini dan menjauh dari kehidupan Reino seumur hidupku.

BAB 8 ( Melepasmu )

Tinta tergores di kertas, namaku tertera di sana. Sebuah perjanjian yang ku tandatangani di depan Ibunya Reino. Beliau menarik kertas dari tanganku dan juga mengambil amplop coklat di meja.

“Jika sampai aku lihat kau masih ada di Kota ini, akan aku hancurkan semua bisnis orang tuamu. Aku punya menantu yang kaya, cukup untuk memporak porandakan usaha yang di bangun kedua orang tuamu,” ketua Ibunya Reino. “jangan dekati Reino, dia sudah memilih Abel.” imbuhnya, lalu masuk kedalam rumah. Meminta pembantunya, lekas mengusirku dari rumahnya.

Tulisan itu berisi “jika pihak pertama (Niara) masih tinggal di Kota ini dan sengaja maupun tanpa sengaja bertemu dengan pihak kedua (Reino). Maka, pihak pertama harus mengganti rugi atas operasi yang dijalani pihak kedua saat ini. Senilai 300 juta.” Meskipun aku tahu biaya operasinya tidak sebesar itu, akan tetapi pasti Ibunya Reino akan tetap mencari celah masalah baru. Toh, aku juga sudah menjadi mantan. Seharusnya aku bisa melupakannya dengan mudah. Reino juga tidak memperjuangkan hubungan kami nyatanya.

Rasa lelah semakin kurasakan. “Semua sudah selesai,” ucapku. Aku berusaha mencari semangatku yang baru. Dengan tubuh lemah, aku keluar dari pagar rumah Reino. Aku memesan taksi untuk kembali ke Kos.

Sebuah mobil sedan berhenti tepat di depanku, seolah ingin menabrakku hingga membuatku terkejut.

“Apa yang kau lakukan dirumah mertuaku?” ketus Abel, keluar dari mobilnya. Dia mendekat dan mendorong pundak kiriku.

“Aku sudah membayar uang itu, jadi jangan semena-mena padaku!” ucapku, beralih dari hadapan Abel.

“Aku kira kau sangat cantik, kenyataannya hanya wanita buruk rupa yang masih mengejar-ngejar mantan. Aku sempat penasaran, orang seperti apa yang disukai Mas Rei, sampai dia beberapa kali menolakku. Bahkan, saat malam pertama lebih memilih memandangi fotomu. Ternyata, kamu tidak setara denganku.” ketus Abel, menarik rambutku dengan kuat dan melepaskannya.

Aku tak berkutik sesaat, tidak ada daya dan tenaga saat ini meladeni Abel. Aku melihat taksi yang aku pesan sudah hampir tiba, aku langsung bergegas mendekat ke arah taksi. Abel masih berada di depan pagar, seolah menunggu kepergianku. Aku menoleh ke arahnya, tiba-tiba pikiran jahat terbesit. Aku kembali mendekat. Menarik rambut nya dengan kuat, kemudian mendorong tubuhnya hingga tersungkur.

“Anggap saja kita impas!” balasku, lalu berlari masuk ke dalam taksi.

“Wanita si*lan!” teriak Abel.

Aku mengatur nafasku, duduk bersandar di kursi belakang. Tubuh yang lelah, pikiran yang kusut. “Aku harus pindah kemana kali ini?,” bertanya pada diriku sendiri untuk langkah selanjutnya.

Rrrreeeeetttttt

Ponselku bergetar, tertulis nama Vira mencoba menghubungiku. Namun, aku malas menjawabnya. Semenjak menikah, Vira sudah tidak bisa lagi diajak berkeluh kesah. Sesaat iri padanya yang saat ini sudah bisa berbagi beban kepada orang yang disayang. Sedang aku, masih dalam pencarian cinta yang tidak tahu dimana ujungnya. Aku melihat ponsel dan membaca pesan dari Vira, jika aku harus membuat surat pengunduran diri jika benar-benar ingin resign dari Pabrik. Aku juga harus melaporkan semua kinerjaku yang belum aku selesaikan kepada bagian Personalia.

Aku membuka tas dan menghitung sisa uang yang diberikan Ayah tiriku tadi pagi. Aku masih memiliki tunggakan hutang di Pabrik 5 juta, sedang aku juga harus mencari tempat tinggal dan pekerjaan baru dalam kurung waktu dekat ini.

“Ahhhhhhhhh..” teriakku, aku kesal dengan nasibku.

Sopir taksi itu menoleh ke arahku dengan raut muka bingung. Aku meminta sang sopir untuk mengubah arah tujuan, karena aku harus ke Pabrik dulu menyelesaikan masalah berikutnya.

Tiba di Pabrik, Vira sudah menungguku di Pos Satpam.

“Ra, kamu mau ketemu Pak Ridwan?” Vira terus mengikuti langkahku dari belakang.

“Iya,”

“Kamu beneran mau keluar? Gila! Cari kerjaan lagi sulit lho Ra,”

Aku diam tidak menyahutinya lagi. Aku masuk kedalam ruang kerjaku, sedang Vira masih mengikuti gerak-gerik tubuhku yang membersihkan meja kantor.

“Plis Vir, aku lagi banyak masalah. Kamu kembali kerja aja. Jangan ikuti aku terus. Biar masalahku aku urus sendiri.” ketusku. Vira dengan wajah jutek, keluar dari ruang kerjaku. Aku membawa setumpuk kertas berisi data stok gudang ke ruangan Pak Ridwan.

Aku mengetuk ruang kerja Pak Ridwan dengan dengan perasaan gugup.

“Masuk!”

Aku masuk kedalam, melihat kesibukan Pak Ridwan dengan laptopnya membuatku bingung harus memulai darimana.

“Ada apa?”

Pria berkacamata, 40 tahun itu masih menatap layar laptopnya.

“E.. saya mengajukan resign, Pak,”

Mendengar ucapan itu, Pak Ridwan menghentikan ketikannya, melepas kacamatanya dan mendongak keatas menatapku.

“Tiba-tiba? Kenapa?” tanya Pak Ridwan, sambil menyeruput kopinya yang dingin.

Aku diam, memikirkan jawaban yang tepat. Aku belum memikirkan alasan resignku.

“A..ada masalah saja, saya mau pindah.” jawabku ragu-ragu.

“Masalah apa? di pabrik? atau di rumah?”

Pak Ridwan tampak kesal dengan keinginan ku yang resign.

“Maaf, Pak. Ini pribadi,” jawabku, lalu menaruh tumpukan data stok gudang dan data produksi diatas meja. Pak Ridwan, menyipitkan matanya, menatapku tajam mencoba mencari kebohongan yang aku sembunyikan.

“Setelah resign, mau kerja dimana?”

“Belum tahu, Pak.”

“ Kalau gitu, nggak usah resign. Kembali sana kerja!” ucap Pak Ridwan, kembali memasang kacamatanya dan menatap layar laptopnya lagi.

“Tapi saya mau resign, Pak!” ucapku lantang, sedikit kesal.

“Mau jadi pengangguran, kamu!. Sudah sana ambil cuti tahunan mu. Tenangin saja pikiranmu dulu,” “Ijin sama Pak Septo dulu.”

Aku mendengus kesal mendengar jawaban Pak Ridwan.

“Bawa lagi semua kertas ini, jangan bikin ruangan tambah penuh. Pusing.” Pak Ridwan bangkit dan menaruh kembali setumpuk kertas itu di kedua tanganku.

Aku bergeming, tidak melangkah kemanapun.

“Aku mau resign beneran, Pak.” ucapku, mencoba cara lain. Kali ini dengan nada lembut. Pak Ridwan menatapku, mengangkat daguku yang dari tadi tertunduk.

Aku tiba-tiba menangis begitu saja di depan seniorku kerja, untuk pertama kalinya. Pak Ridwan mengambil alih tumpukan kertas itu dari tanganku kembali.

“Kamu resign, gara-gara Reino menikah dengan wanita lain?” tanya Pak Ridwan.

Aku terkejut dengan pertanyaan itu. “Kau pikir semua anak disini nggak tahu, kalau kamu dan dia ada hubungan,”

Aku diam tak menjawab. “salah satunya.” batinku.

“Seperti tidak ada laki-laki lain saja,”

aaaaaa….

Aku semakin menangis seperti anak kecil, ketika Pak Ridwan mengatakan hal itu. Kenyataannya memang cintaku sudah habis di Reino. Aku kesulitan menyukai pria lain saat ini. Pak Ridwan memelukku, menepuk punggungku dan menenangkanku.

“Bapak nggak tahu sih, rasanya kehilangan.” ucapku, masih sesegukan. Seakan mengadu kesedihanku.

Hahaha

Pak Ridwan tersenyum menanggapi kata-kataku. “Kau pikir aku tidak pernah kehilangan, kamu tahu juga kan, baru 100 hari istriku meninggal. Apa itu bukan termasuk kehilangan,” sanggah Pak Ridwan. Aku melupakan status dudanya saat ini. Aku lupa, dia baru saja kehilangan istrinya dan hidup bersama kedua anaknya sekarang.

Aku diam tak berkutik, bingung harus membalas ucapannya dengan kalimat lain.

“Ya sudah, menikah saja denganku,” celetuk Pak Ridwan. Melepaskan pelukannya. Aku bengong sesaat, terkejut dengan ucapannya. Aku masih berpikir, kesedihanku dijadikan lelucon untuknya.

“Ah, sudah. Aku malas berbicara dengan Bapak, aku akan memberikan surat resignku langsung ke Pak Septo saja.” balasku. Aku menghapus air mata di pipiku dan bersiap berbalik untuk keluar dari ruangan Pak Ridwan.

“Yang aku katakan benar. Aku tidak bercanda,” kata Pak Ridwan yang terlihat serius. “Aku sudah menyukaimu sejak lama, menikahlah saja denganku.” ucapnya, mendekat kearahku.

1
Abu Yub
mampir thor.
Sop cakar Ayam.
Sop Ayam daging
Drezzlle: oke nanti ya
total 1 replies
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
aku tahu Reino itu obses banget, toxic banget. tapi jujur aja, aku nangis.

gak bisa, hati kecilku terluka. selamat Thor, 5 bunga untuk mu:)

hiks hiks hiks T_T
iqbal nasution
make it happen
Drezzlle: makasih kak udah mampir
total 1 replies
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
jangan......
Drezzlle: mati aja biar end cepet /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Drezzlle: mati aja biar end cepet /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 3 replies
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
wehhh sadar Naira. makin ancur dong, syang!!!

aku perlu gerbang dimensi!
🌞Oma Yeni💝💞
🌹🌹🌹obat galau /Shame/
Drezzlle: pelukan adalah obat galau
total 1 replies
🌞Oma Yeni💝💞
resiko kesalahan masa lalu /Sleep/
Drezzlle: namanya juga dulu belum bisa bedain antara bego dan cinta oma
total 1 replies
🌞Oma Yeni💝💞
si pelaku masih belum diketahui
🌞Oma Yeni💝💞
ihhh,, si reino gak sehat juga rupanya
Drezzlle: /Smile/ makasih sudah mampir
total 1 replies
🌞Oma Yeni💝💞
nambah lagi capeknya nih
Drezzlle: namanya juga nikah sama duda oma
total 1 replies
🌞Oma Yeni💝💞
reino juga ngapain nyari terus sih
🌞Oma Yeni💝💞
ketahuan deh
iqiww
jangan lupa mampir kak
iqiww
mantap kak
iqiww
baru baca 1 bab dlu kak hehe
Drezzlle: makasih ya, nanti kesana agak siang
total 1 replies
iqbal nasution
puebi bagus ya kak...
iqbal nasution
kalo autornya cewek, selera duda seperti pak ridwan
🌞Oma Yeni💝💞: trus klu cwok sukanya janda /Facepalm//Shame/
Drezzlle: kok tahu tempe? /Shy/
total 2 replies
The first child
Aku hadir lagi thor..
mampir juga ya..
Drezzlle: thank you
total 1 replies
Dwalkii
bales kunjungan nih kak/Proud/
**plyrc.ai(Junho wifey):v**@❤️
aku berharap aarav benar-benar anak Ridwan dan niara...
nie kalok ternyata sampai anak si cowok itu, ku bakar rumah sakitnya!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!