NovelToon NovelToon
Mekar

Mekar

Status: tamat
Genre:Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:45.3k
Nilai: 5
Nama Author: De Shandivara

Aku tidak tahu jika nasib dijodohkan itu akan seperti ini. Insecure dengan suami sendiri yang seakan tidak selevel denganku.

Dia pria mapan, tampan, terpelajar, punya jabatan, dan body goals, sedangkan aku wanita biasa yang tidak punya kelebihan apapun kecuali berat badan. Aku si pendek, gemuk, dekil, kusam, pesek, dan juga tidak cantik.

Setelah resmi menikah, kami seperti asing dan saling diam bahkan dia enggan menyentuhku. Entah bagaimana hubungan ini akan bekerja atau akankah berakhir begitu saja? Tidak ada yang tahu, aku pun tidak berharap apapun karena sesuatu terburuk kemungkinan bisa terjadi pada pernikahan kami yang rentan tanpa cinta ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon De Shandivara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Curhat ke Moon

"Dik, agenda hari ini di-cancel, ya? Saya ada pekerjaan penting."

Pesan yang aku terima dari mas Elham di pagi-pagi buta dan aku membacanya berulang kali. Entah, mengapa aku merasa dia mudah membatalkan janji. Padahal aku tahu, tentu dia punya urusan yang menurutnya jauh lebih penting dan tidak bisa ditinggalkan daripada kesepakatan pergi denganku mengurus persiapan wedding.

"Iya, Mas. Gapapa," balasku setelah berdamai dengan perasaan. Pesan kukirimkan setelah proses belajar mengajar selesai, padahal dia mengirim pesan sejak sebelum subuh.

Sisa mengajar tadi, aku mengunggah hasil jepretan kamera Vika saat sedang mengajari anak-anak berlatih motorik dengan melukis di atas kanvas dan media cat akrilik.

1 new messages  

"Ih, Gembul. Gemes banget, sih ... anak-anaknya🤣✌"

Seseorang mengomentari postinganku di WhatsApp stories ketika beberapa menit yang lalu aku mengunggah foto anak-anak yang sedang belajar melukis.

Dia Moon. Teman lamaku. Daripada siang ini tidak jadi pergi dengan mas Elham, lebih baik aku mengajak temanku untuk bertemu. Aku merasa lelah dan butuh teman bercerita untuk menanggapi dilemaku yang sebentar lagi akan menikah.

"Iya, mereka anakku. Moon, ketemu hari ini bisa?" pesan yang kukirim padanya sebagai balasan.

Tiba-tiba ponsel bergetar, ia langsung meneleponku.

"Ada apa, nih, tiba-tiba mau ketemu? Ada masalah?"

"Gak, mau ketemu aja. Bisa?"

"Ya Allah, jauh Dita. Gue lagi di..."

"Aku yang ke situ!" potongku pada kalimatnya yang belum selesai.

"Eh buset!"

"Ini udah mau jalan. Ke kafe biasa, tongkrongan kita pas kuliah."

"Eh, Bo! Gue ada kerjaaaan ... tapi yaudeh sejam lagi gue sampe sono!"

Moon memang teman baikku sejak lama, aku tidak pernah risih dengannya. Masa kecil kami tumbuh sama-sama, dia dulunya tetangga, tetapi sudah pindah rumah dan beda kota karena suatu kejadian tidak terduga.

Sudah lama juga tidak bertemu dengannya. Mungkin sekitar setahun yang lalu kali terakhir pertemuanku dengannya, kami sudah sama-sama sibuk dengan urusan orang dewasa dan pekerjaan.

Dia bekerja di kampus swasta menjadi seorang pengajar di kampus tempat kami kuliah dulu. Lokasinya ada di kota sebelah. Untuk sampai di sana, perjalanannya kurang lebih dua jam menggunakan sepeda motor.

Kami jarang berkomunikasi, tetapi sekalinya aku meminta pertemuan, dia akan menuruti seperti sekarang ini. Aku sampai lebih dulu daripada dia, di kafe langganan sejak masa sekolah dulu.

"Milkshake strawberry dengan topping lengkap dan croffle saus mix berries atas nama Kak Dita." Pelayan wanita mendekat ke mejaku, aku menyingkirkan barangku apa saja supaya dia mudah meletakkan pesananku.

"Ya, saya. Makasih, ya, Mbak." ujarku pada pelayan yang mengantarkan minuman milkshake pesananku.

Pelayan itu mengerutkan dahinya, dia memeluk nampan dan masih berdiri di depanku.

"Kenapa, Mbak?" tanyaku setelah menyesap sedikit minuman itu.

"Ini ... Mbak Dita, bukan? Mbak Dita yang temannya Bang Moon dulu?" tanya dia sesaat memiringkan kepalanya memandangiku dengan seksama.

Aku mengangguk selagi menyedot minumanku.

"Hem, benar. Kamu siapa?"

"Mbak Dita, ini aku Devy, adiknya Bang Moon!"

Aku hampir tersedak, perempuan cantik di depanku ini adiknya Moon?

Aku menggeleng, "Gak mungkin."

"Beneran! Sumpah, aku Devy. Mbak Dita apa kabar?" dia malah heboh melompat dan memelukku.

"Kamu beneran Devy? Anak kecil itu?"

"Ya, Mbak. Sekarang mah udah tua, 22 tahun."

Aku terkekeh. Kalau dia menyebut dirinya tua, lalu apa kabar diriku ini?

"Kan usia mbak Dita sama kayak Bang Moon, kita selang tujuh tahun aja."

Waw, dia mengingatkan aku pada usiaku. Tapi, sungguh, Devy yang kutemui terakhir kali, dia masih kecil, kurus, dan masih berkuncir dua. Memangnya itu masa kapan? Belum ada puluhan tahun sepertinya. Kenapa aku merasa baru kemarin sore aku melihat dia lahir?

"Mbak Dita apa kabarnya, ih?" tanya dia sembari mencubit lenganku gemas.

"Aw. Aku baik, Dev. Masih gak nyangka aja kamu sudah dewasa dan lebih tinggi dariku."

"Alah, aku memang tinggi, tapi dulu itu kurus, setelah menikah jadi bengkak. Gak beda jauhlah sama mbak Dita, berati happy, kan, Mbak?" celoteh dia merangkul lenganku.

Pada dasarnya, Devy tipikal perempuan yang cerewet sejak kecil. Dia tidak bisa diam dan seingatku kakaknya itu memanggilnya si ulat keket karena suka jumpalitan kalau sudah bicara.

"Happy selalu, ya. Aamiin. Apa tadi kamu bilang? Sudah menikah? Kapan?" tanyaku terkejut. Dia sudah menikah?

"Mana mungkin, bayi sepertimu sudah menikah?" lanjutku tidak habis pikir.

Dia mendesah. "Ah, Embaaaak.... Aku ini sudah punya anak malah, umurnya setahun. Dia di rumah sama susternya, ini aku lagi kerja," jawabnya. Aku menganga, memangnya benar anak kecil yang dulu menjadi tetanggaku, dan yang dulu aku lihat dia dibedong dan kugendong-gendong itu sudah sebesar ini? Sudah punya anak lagi.

Aku menatapnya dari kejauhan. "Ya, masih mending kalau sama kamu kita sering ketemu. Kalau Devy? Semenjak kalian pindah, aku udah gak lihat dia lagi." Moon tertawa mendengar aduanku yang masih tidak percaya Devy sudah sedewasa itu, ingatku dia dulu masih minta sebotol susu kalau menangis.

Laki-laki di depanku ini malah asyik tertawa sembari mengaduk iced americano-nya. Ia menyandarkan diri, lalu melipat tangannya di depan dada.

"Itulah, waktu sudah banyak yang berlalu tanpa kita sadari."

"Eh, ya! Devy bilang dia sudah nikah? Kapan? Kamu bagaimana? Setahun lalu kita ketemu, tapi kamu gak bilang kalau adikmu nikah?"

"Dia memang udah nikah sama kekasihnya, tapi gak ada rencana. Ya, you know-lah," jelasnya sembari menggaruk lehernya.

Gluk. Aku mendengar dia meneguk minumannya.

"Ada apa ngajak ketemu, Mbul?" tanya dia. Kebiasaannya memanggilku gembul karena memang itu julukanku sejak masuk Taman Kanak-Kanak karena tubuhku yang selalu berukuran jumbo alias gembul.

"Aku mau nikah, Moon."

"APA?! Yuk?!" ujarnya seraya menggebrak meja. Semua pelanggan menegakkan pungungnya karena terkejut

Kemudian, semua orang terlihat menggelengkan kepala, lalu disusul tersenyum. Begitu pun denganku.

"Alay!" komentarku sambil menahan tawa.

Dia ikut tertawa, mungkin ia kelepasan mengikuti perintah otaknya yang suka spontan merespons sesuatu. Padahal aku tahu, dia tengah menahan malu setengah mati. Dia kembali relaks di kursinya, benar-benar aku menyaksikan seseorang mengikuti apa perintah otaknya tanpa dipikir akibatnya meski itu di luar nalar.

Dia ikut terkekeh pada tingkahnya sendiri, pada dasarnya dia hampir mirip dengan tingkah adiknya yang penuh dengan spontanitas, bedanya kalau yang ini memang agak kurang waras dan kejadian barusan adalah salah satu dari habbitnya sejak dulu di luar alam sadaranya.

"Sungguh, Moon, aku mau nikah minggu depan."

Dia semakin menganga. Aku menabok mulutnya yang terbuka itu. Benar-benar orang ini, sudah rusak tombol on-off nya.

"Really? Kapan?"

"Senin," jawabku.

"What the hell, tek gowel-gowel. Itu 4 hari lagi! Serius lu ngabarin gue semendadak ini, Mbul?"

Aku hanya bisa mengangguk. "Malah sebenarnya aku nggak akan ngabarin kamu, gak akan ke siapa-siapa teman-temanku."

"Kok gitu? Pernikahan kan harusnya dirayain? Diramein? Kok diumpetin, ntar tiba-tiba bunting digosipin. Nah, lho." Selalu saja dia punya tanggapan yang di luar prediksi.

Aku menyesap milkshake di tegukan terakhir. Tanpa sadar, aku menghela napas dalam sebentar. "Aku dijodohin, Moon. Takut gak cocok."

Pletak. Dia meletakkan gelasnya hingga menimbulkan suara keras di atas meja. "Dijodohin? Lo keliatan sedih, berati ini ada yang gak bener, fixed."

"Gak bener sih. Gile, ini gak beres. Gue harus ketemu sama calon lu," kata dia seketika sembari menggeleng-geleng kepala. Tangannya menaboki tepian meja seakan dia yang tidak terima atas perjodohan yang aku jalani.

"Let's go, kita temuin dia. Pasti lu gak suka sama dia, kan? Atau dia duda? Atau dia bapak-bapak tua? Kenape? Bilang ama gue.

"Enggak, bukan itu. Aku ragu, tapi ini urusannya sama mamaku."

"Oke, gue akan ngomong sama mama lu." Tudingnya tanpa ragu, dia seakan menjadi garda terdepan yang membelaku.

"Bukan mamaku aja, tapi mamanya dia."

"Siapa? Ayo kita adain kongres meja bundar. Siapa aja yang maksain lo setuju sama perjodohan ini?"

Aku menggeleng.

"Ayo sekarang, ini tempat bisa nih dibooking sebentar buat diskusi." Moon membelalak menatap ke atas dan sekitar, dia bahkan sudah berdiri dari tempat duduknya. Aku paham, dia sebenarnya setengah tidak sadar dengan apa yang sedang dilakukan.

"Ayo ayo, bangun. Lu ngajak ketemuan gue karena lu butuh gue, kan? Butuh seseorang yang mau di pihak lu, kan?"

"Gak gitu juga, Moon. Kamu mau apa kalau kita ngadain diskusi? Semua sudah beres, tinggak akad aja."

"Sebelum janur kuning melengkung, Dita. Dengar, gak ada yang bisa maksa..."

Aku menggeleng. "Moon, tapi sama bu Galih kamu berani?"

Seketika jiwa petakilannya surut sudah. Dia kembali duduk di tempatnya, wajahnya condong kepadaku dan dia berucap lirih menanyakan sesuatu. "Apa? Bu Galih?"

"Ya, aku dijodohin sama anaknya bu Galih. Kamu ingat keluarga itu?"

Seperti anjing pudel yang sudah terlatih, dia mengangguk mengerti.

"Kami berani?"

Dia menggeleng persis seperti puppy!

1
Arini Zain
nyesek baca cerita nya thor.di buat berpisah ja knapa thor
Akasia Rembulan
aku sudah baca kak.. 😊
hello shandi: Yeay, I appreciate it Kak Akasia..
yg ini updatenya agak maleman yaa 🤗
total 1 replies
Vtree Bona
akh keren banget kak thor makasih bonus chapter
Anonymous
kereeen banget Thor bab terakhir nya….terima kasih ya Thor👍👍❤️ tapi sayang ya ga ada bab dimana usaha Mas Elham untuk membalas pengorbanan Dita pd wkt Mas Elham selingkuh… kaya nya Mas Elham cuma merasa dia paling benar dalam melakukan perselingkuhan nya dg Anastasia… sediih sih aku liat pengorbanan Dita selama bbrp thn…
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya🙏.

Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "PARTING SMILE" ya, siapa tau Kaka suka.

Berkisah tentang penyanyi religi yang terjerat pernikahan kontrak dan cinta masa lalunya yang sangat rumit. Ditambah dia tipe yang gengsian dan menyebalkan, hiih dah lah.

Insyaallah seru ka... xixi
di tunggu ya ☺️🙏
total 2 replies
Yati Susilawati
bab yang menambah semangat.. ketika paksu"ayang mbeb ku " lagi sakit, dan sepertinya banyak yang salah dalam pandangannya. 😊
hello shandi: Hehehe... Makasih Kak udah ikuti sampe rampung tulisan ini/Smile/💖
total 1 replies
Mrs. Ketawang
Kalimat terakhir makjleb bgt dan itu sangat betul skaliiiii....
Fakta👍🏻👍🏻
Sukses thooor dan Semangat berkarya👍🏻👍🏻💪🏻💪🏻
hello shandi: Makjleb-nya itu ya kak, semoga dapet feelnya. Entah berapa banyak kalimat yang coba kubuat makjleb di setiap episode nya. Sekali lgi, makasih udah ikutin smpe akhir /Smile/
total 1 replies
Rieka afrianti
luar biasa 😍😍🥰🥰
hello shandi: Terima kasih buat review-nya, Kak Rieka. /Smile/
total 1 replies
martini
bagus banget
hello shandi: Terima kasih review-nya, ya, Kak.🤗
total 1 replies
Binti Rusidah
bagus dejali
hello shandi: Senang kalau suka, terima kasih review-nya🤗
total 1 replies
Akasia Rembulan
terima kasih kk, sukses selalu, dirunggu karya2 indah lainnya.
hello shandi: Makasih supportnya dari awal smpe akhir, kak akasia/Whimper/
total 1 replies
Paradina
terimakasih banyak kakak penulis 🥰🥰🥰🥰, sukses selalu
hello shandi: Aamiin. Sukses untukmu juga kak./Smile/
total 1 replies
Niar Zahniar
aku ikutan happy dengan akhir cerita dita elham
hello shandi: Iyaa, makasih ya kak udah ikutin smp akhir banget😊
total 1 replies
Ayu
Woww Alhamdulillah kesampaian juga akhirnya baca episode Elham tersiksa karena cinta pada Dita heheheh
terimakasih Author sudah bikin cerita yang apik, sebenarnya malas baca soalnya Elham kayak gak butuh Dita .. tapi akhir episode akhirnya Elham dan Dita bersatu kembali dalam ikatan pernikahan
hello shandi: Makasih buat segala support nya, Kak Ayu. /Smile/💖
total 1 replies
hello shandi
Ada satu eps lagi, tp masih direview. Mungkin review manual sm editor dan akan muncul besok.

Naskah lama yg tersimpan di draft, anggap saja itu bonus yaaa.

⚠️ Promotion alert!
👉 Temen-temen baca novelku yang sebelah ya, yg lagi on going (Cinta yang sederhna). Biar ramai, kalau rame aku lanjut nulis. Kalau sepi gak semangat. Huhu. Thanks🥰
kalea rizuky
lahh balikan heleh susah susah cerai dit dita menye2 sih lu
Debora Parta
bonus cphater ya Thor,please 🤗🤭
hello shandi: udah, kak. Itu bonusnya. Nanti bisa2 jadi session 2 nih😅☺
total 1 replies
Anonymous
yeah…. kok udah tamat sih..?? pdhl kepengen tau kelanjutan nya… kepengen tau apa Mas Elham akhir nya menyesal dan merasa bersalah krn oerbuatan nya dulu pd Dita ? Mas Elham yg egois, dia ga berterima kasih sama Dita yg sdh berkorban merawatnya wkt dia kecelakan sampai telinganya tuli sampai pulih dan Dita yg berbesar hati menunggu setiap malam nya kedatang suami nya yg tak berkabar sampai wkt melahirkan pun suami Egois nya tidak mendampinginya… kok kayanya hati Mas Elham sepeti batu ya tak berperasaan…. duuh… aku kepengen tau Mas Elham merasakan kesedihan dan penyesalan perbuatan nya pd Dita….kepengen ada session dimana Elham menyesal seumur hidup nya atas perlakuan nya sama Dita dulu…. jd jangan Dita aja yg menderita dulu… thank you Author buat novel nya… ditunggu session ke 2 nya ya…,
hello shandi: Makasih komentarnya, Kak. Udah menyesal itu mas Elhamnya, dah cinta banget sama Dita. Hehehe

Baca novel baruku yuk, klik di profil yaa. Makasih😊
total 1 replies
Vtree Bona
di baca berulang-ulang belum tetep berasa seru nya,,,,akh bahagia nya hatiku hehe
hello shandi: aku ikut bahagia kalau pembaca puas, kak...🥰
bikin mood, pngin nulis lagi hihihi
total 1 replies
Paradina
makasih author, akhir yg bahagia, terimakasih 😍😍😍😍😍
hello shandi: makasih kembali kak😍
total 1 replies
Mrs. Ketawang
aq baca bab ini sampe 2x,masih gak percaya aja Dita balikan sama Elham😭😅
Di tunggu extra part rumahtga mereka yg hepi" aja thoor
sdh cukup dag dig dug nya..ngarep😁
Rena Cantik: Yeay happy ending... lanjut part 2 ya Thor
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!