"Di Bawah Langit yang Sama" adalah kisah tentang dua jiwa yang berbagi ruang dan waktu, namun terpisah oleh keberanian untuk berbicara. Novel ini merangkai benang-benang takdir antara Elara yang skeptis namun romantis, dengan pengagum rahasianya yang misterius dan puitis. Saat Elara mulai mencari tahu identitas "Seseorang" melalui petunjuk-petunjuk tersembunyi, ia tak hanya menemukan rahasia yang menggetarkan hati, tetapi juga menemukan kembali gairah dan tujuan hidupnya yang sempat hilang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisnu ichwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jalur Rahasia dan Serangan Phising Emas
Annelise terbangun tepat pukul 06.00 pagi. Ia tidak perlu alarm; ketegangan dan kedinginan yang menetap di tulangnya bertindak sebagai jam internalnya. Tiga jam tidur itu, meskipun singkat, terasa seperti keajaiban. Ia merasa kembali menjadi Annelise yang tangkas, bukan Elara yang lelah dan hampir tenggelam.
Ruangan itu disinari oleh cahaya redup dari lampu LED yang terpasang di langit-langit. Bau antiseptik bercampur dengan aroma kopi instan yang ia seduh dari paket di tas perbekalan.
Tepat pukul 06.01, telepon feature phone-nya bergetar.
"Pagi, Annelise," sapa Athena, suaranya kini sedikit lebih hidup.
"Bagaimana reaksinya?" tanya Annelise, langsung ke intinya sambil menyeruput kopi panas.
"Sesuai harapan. Mereka melompat. Pesanmu dan kunci kuningan itu menyebar di jaringan Dharma seperti api liar. Mereka sudah mengerahkan tim siber mereka untuk mengamankan dompet kripto. Mereka berpikir kamu sedang menyiapkan serangan pukul 09.00."
"Berarti mereka telah melupakan data audit internal?"
"Untuk saat ini. Uang berbicara lebih keras daripada kebenaran, Annelise. Kita sudah membelinya 48 jam yang kita butuhkan. Sekarang, kita harus memastikan peluru berikutnya benar-benar tepat sasaran. Mereka akan mengira seranganmu berasal dari luar, dari jaringan publik yang kamu curi."
"Tapi kita di Jaring Laut Merah (JLM), safe," ujar Annelise, menyalakan laptopnya dan menghubungkannya kembali ke panel komunikasi.
"Tidak cukup aman. Saat kita menyerang basis data finansial, signature JLM akan terdeteksi jika kita tidak hati-hati. Kita butuh jalur yang tidak terpikirkan oleh Dharma: jalur yang mereka sendiri buat."
Athena memberikan serangkaian instruksi kepada Annelise yang melibatkan pengaktifan keyfob plastik hitam yang ia temukan bersama kartu akses.
"Keyfob ini," jelas Athena, "adalah kunci fisik untuk 'Jalur Maintenance Darurat' gedung ini. Ayahmu merancangnya sebagai pintu belakang untuk evakuasi cepat. Kita akan menggunakannya untuk hal lain. Ia akan mengalihkan koneksi JLM dari panel utama ke router cadangan yang tersembunyi di dalam dinding lift kargo."
Annelise memasukkan keyfob itu ke slot tersembunyi di bawah meja. Seketika, lampu-lampu di ruangan itu berkedip dua kali. Laptopnya menampilkan pesan 'Koneksi JLM Dialihkan. Mode Senyap Total.'
"Koneksi ini tidak akan terdeteksi sebagai lalu lintas keluar. Dharma akan berpikir sinyalnya berasal dari dalam gedung itu sendiri. Ini akan menjadi serangan dari dalam," kata Athena.
"Lalu, apa target sebenarnya, Athena? Bukan dompet kripto lagi, kan?"
"Tepat. Kita tidak mencuri emas, Annelise, kita akan menggerogoti infrastruktur yang menyimpannya. Dharma menyimpan aset cadangan yang sangat besar dalam bentuk emas fisik dan dana investasi di bawah pengawasan 'Bank Cadangan Dharma' di Swiss. Basis data utamanya offline, tetapi proses untuk memverifikasi dan memindahkan dana dilakukan secara online melalui sistem yang disebut Aurum."
"Aurum?"
"Ya. Mereka menggunakan sistem multi-factor authentication (MFA) yang sangat ketat untuk setiap penarikan dana di atas batas $10 juta. Mereka menggunakan key fisik yang dikirimkan melalui surel terenkripsi ke tiga orang: CEO, Kepala Keuangan, dan Pengacara Utama Dharma."
Annelise menyeringai. Ini jauh lebih rumit daripada sekadar memublikasikan data. "Aku harus melewati tiga key dan sistem MFA mereka."
"Tidak. Kamu hanya perlu satu key yang benar-benar dipercaya: Kepala Keuangan mereka, Simon Brandt. Dia yang paling rentan terhadap serangan phishing."
"Operasi Midas berarti kita akan mencuri kunci autentikasi, bukan dana?"
"Persis. Ini adalah serangan phishing yang sangat terfokus. Kita akan menggunakan kernel Perseus-mu untuk membuat surel phishing yang sempurna, yang akan meniru sistem keamanan internal Aurum. Kernel Perseus mengandung algoritma untuk menyalin signature email internal mereka dengan sempurna."
Annelise mulai merasa antusias. Ini adalah permainan pikiran yang elegan.
"Ambil kunci kuningan itu, Annelise."
Annelise menatapnya. Kunci kuningan itu, kunci master server. "Bagaimana aku menggunakannya untuk phishing?"
"Kunci kuningan itu tidak hanya membuka server, Annelise. Ayahmu menanamkan chip NFC enkripsi unik di dalamnya. Letakkan di belakang laptopmu. Kernel Perseus akan membacanya sebagai token persetujuan. Ini adalah lapisan keamanan terakhir Perseus untuk Operasi Midas. Ini akan meyakinkan sistem bahwa kamu adalah pemilik kunci, bahkan tanpa perlu koneksi fisik."
Annelise meletakkan kunci kuningan itu di belakang laptopnya. Lampu kecil berkedip di kernel Perseus. Sebuah pop-up muncul: Token Master Terverifikasi. Akses Penuh ke Sistem Aurum Palsu.
"Sekarang, buat draf surelnya. Judul: 'Peringatan Darurat: Deteksi Pelanggaran Kripto. Perlu Verifikasi Aurum Segera.'"
Annelise mulai mengetik, mengikuti instruksi Athena. Surel itu dirancang untuk membuat Simon Brandt panik, percaya bahwa keributan kripto yang ia sebarkan sebelumnya telah membuka celah yang lebih besar di sistem utama Aurum.
"Tekannya adalah urgensi, Annelise. Kita harus membuat dia mengklik tautan itu sebelum dia berpikir dua kali. Tautan itu tidak akan membawanya ke situs phishing biasa. Tautan itu akan membawanya ke portal yang dibuat oleh kernel Perseus, yang dirancang untuk hanya menyalin token MFA-nya saat ia memasukkan password-nya. Kita butuh tiga menit untuk menyalin token itu."
Annelise selesai membuat draf surel dan melihat kembali isinya. Ia begitu meyakinkan. Mereka bahkan menyertakan signature Kepala TI Dharma, yang diketahui sedang cuti.
"Kirim," perintah Athena. "Gunakan Jalur Maintenance Darurat. Ini harus terlihat seperti surel internal dari IT yang cemas."
Annelise menekan tombol kirim. Laptopnya menampilkan hitungan mundur 180 detik.
"Tugasmu selesai, Annelise. Sekarang kita menunggu. Jika Simon Brandt panik dan mengklik, kita mendapat kunci otorisasi. Jika dia mengabaikannya, kita beralih ke Rencana C. Tetapi, aku mengenal Simon. Dia sangat menyayangi asetnya."
Annelise bersandar di dinding, merasakan detak jantungnya sendiri. Proses pengiriman surel melalui jalur rahasia itu terasa sangat panjang.
Setelah 30 detik, Athena memberikan pembaruan. "Surel terkirim. Kita dapat konfirmasi pengiriman."
Setelah 60 detik. "Dia telah membuka surel itu." Suara Athena kini dipenuhi ketegangan yang tertahan.
Annelise menggigit bibir. Ia membayangkan Simon Brandt yang sedang minum kopi paginya, tiba-tiba panik membaca peringatan itu.
Setelah 90 detik. "Dia mengklik tautan itu. Dia masuk ke portal palsu."
Waktu terasa berhenti. Yang mereka butuhkan hanyalah dia memasukkan kata sandinya.
120 detik. "Sistem Aurum palsu sedang memproses. Kernel Perseus sedang menyalin."
150 detik. "Selesai. Kita punya key autentikasi Simon Brandt. Token MFA-nya kini ada di tanganmu, Annelise."
Napas Annelise terlepas perlahan. Keberhasilan Operasi Midas terjalin pada kepanikan satu orang.
"Hebat, Annelise. Kita punya satu dari tiga kunci. Sekarang, kita gunakan kunci ini untuk melakukan tindakan kedua dari Midas: membuat kekacauan yang terstruktur."
"Kita tidak akan mentransfer dana, kan?"
"Tidak. Kita akan mengubah aturan. Kita akan menggunakan token Simon Brandt untuk menaikkan batas transfer harian semua akun investasi utama Dharma dari $10 juta menjadi $1 miliar. Secara teknis, ini bukan kejahatan, tetapi ini akan membuat audit internal mereka menjadi mimpi buruk. Tim compliance mereka akan saling memarahi dan menuduh kesalahan, mengira itu adalah glitch sistem internal. Mereka akan sibuk membersihkan kekacauan yang mereka anggap sebagai kesalahan, bukan serangan."
Annelise mengetik serangkaian perintah, menggunakan token yang baru dicuri itu sebagai izin. Perubahan di sistem Aurum terjadi dalam sekejap.
"Selesai. Batas transfer telah dinaikkan. Dharma akan menghabiskan dua hari ke depan untuk panik dan menyalahkan satu sama lain karena 'kesalahan sistem' yang tiba-tiba ini."
"Pengalihan yang elegan," kata Annelise, merasa ada gelombang kebanggaan dingin yang menjalar di tubuhnya.
"Ya. Tapi itu baru permulaan. Kita telah menciptakan kekacauan di sayap finansial mereka, dan Bukti Delta akan menyerang sayap politik mereka besok lusa. Sementara mereka sibuk di dua front, kita akan bersiap untuk pukulan penutup. Kita harus bertemu dengan kontak Ayahmu, Nyx."
"Nyx? Kenapa sekarang?"
"Dia memegang sisa-sisa arsip server cadangan Ayahmu. Untuk benar-benar menjatuhkan Dharma, kita perlu data yang lebih tua, yang tidak mereka duga. Kita harus keluar dari kota ini. Siapkan laptopmu, Annelise. Kita harus keluar dari sarang ini sebelum Maintenance Daruratmu ditemukan."
Annelise mengangguk. Ia meraih kunci kuningan itu dan memasukkannya ke dalam saku rahasia di celananya. Misi telah berubah dari melarikan diri menjadi operasi taktis yang bergerak cepat. Dia mematikan semua perangkat dan siap meninggalkan rumah aman yang telah menjadi perlindungannya.