NovelToon NovelToon
Kembar Jenius Milik Bos Arogan

Kembar Jenius Milik Bos Arogan

Status: sedang berlangsung
Genre:Menikah Karena Anak / Anak Kembar / Lari Saat Hamil / Anak Genius / One Night Stand / Hamil di luar nikah
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ika Dw

Asila Angelica, merutuki kebodohannya setelah berurusan dengan pemuda asing yang ditemuinya malam itu. Siapa sangka, niatnya ingin menolong malah membuatnya terjebak dalam cinta satu malam hingga membuatnya mengandung bayi kembar.

Akankah Asila mencari pemuda itu dan meminta pertanggungjawabannya? Atau sebaliknya, dia putuskan untuk merawat bayinya secara diam-diam tanpa status?

Penasaran dengan kisahnya? Yuk, simak kisahnya hanya tersedia di Noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Dw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7. Pengakuan

"Ma, kok Mama masih ada di sini? Udah kelar urusannya?" tanya Edgar ketika menemui ibunya yang masih ada di stand siaran bersama saudaranya. "Ayo kita kembali dan segera mulai acaranya, aku masih memiliki banyak pekerjaan."

Diah mendengus, sangat jarang sekali dia bisa kumpul bersama keluarganya terutama anak laki-lakinya yang itu. "Kamu itu kapan ada waktu buat keluarga, selalu saja sibuk dengan urusan pekerjaan. Kalau kamu seperti ini terus yang ada kamu bakalan jauh dari keluarga kamu sendiri, ditambah lagi kamu juga bakalan jauh dari jodohmu. Perempuan mana yang mau nikah sama pria dingin sepertimu. Perempuan itu bukan cuma butuh uang, tapi juga butuh perhatian, kalau suami nggak memperhatikan, yang ada istri bakalan nyeleweng. Jangan pernah salahkan pasangan yang tidak bisa setia, karena itu bukan sepenuhnya kesalahnya."

"Udah deh ma, setiap kali aku dekat sama mama yang ada perdebatan. Aku cari duwit juga untuk masa depanku kelak, kalau pasanganku kelak nggak puas sama uangku, ya terserah dia."

Diam mencebik. "Dasar pria arogan. Kau pikir dengan banyak duwit kau bakalan bahagia? Semua laki-laki itu sama saja. Tadi aku juga melihat pengorbanan ibu dari anak kecil itu, sangat menyedihkan sekali. Entah kemana suaminya, dia ke mana-mana hanya bertiga dengan anak-anaknya yang masih kecil. Tapi aku salut sama dia, bisa menghandle anaknya dengan baik, kalau itu terjadi padaku mungkin aku bakalan kena babybus."

Edgar mengerutkan keningnya. "Maksud Mama anaknya nggak cuma satu?"

Diah mengangguk. "Iya, anaknya kembar, dan mereka begitu mirip dengan masa kecilmu, apalagi yang cowok, sangat cocok menjadi anakmu."

Edgar mendengus. "Mana ini ngomong apaan sih! Tadi anak cewek Mama bilang mirip aku fersi cewek, sekarang ketemu yang cowok katanya mirip sama aku dan pantas menjadi anakku. Mungkin nanti kalau ketemu banyak orang Mama juga bakalan bilang kalau aku mirip mereka! Ada-ada saja!"

"Tapi Mama nggak mengada-ngada! Memang kenyataannya seperti itu. Ya sudah, ayo kita kembali ke cafe."

***

Asila telah tiba di apartemennya. Dia terkejut ketika sampai di depan pintu, ada dua sosok laki-laki beda usia yang mondar-mandir dengan mengenakan jaket kulit hitam.

"Mommy, itu siapa yang ada di depan pintu?" tanya Dylan.

Asila menggeleng. Dia tak tahu siapa sosok laki-laki itu, karena posisinya memunggunginya.

"Mommy juga tidak tahu siapa mereka. Mungkin orang salah alamat? Yaudah, ayo kita masuk!"

Ragu-ragu Asila mengajak anaknya masuk. Saat bertepatan di depan pintunya kedua pria itu menoleh, betapa terkejutnya dia mendapati Ayah dan juga kakak laki-lakinya.

"Hah? Pa....pa, A....bang? Kok kalian ada di sini?"

Kedua pria itu menatapnya dingin. Di situ Asila langsung keluar keringat dingin, tentu badannya gemetaran hebat.

"Kenapa? Kamu kaget melihat kedatangan kami ke sini?"

Asila menggigit bibirnya gelisah. Bagaimana kalau sampai mereka berniat jahat untuk memisahkannya dari anak-anak yang dilahirkannya.

"Ya kaget, kalian tahu dari mana kalau aku ada di sini?"

"Soal itu kamu nggak perlu tahu, selama enam tahun kami melakukan pencarian terhadapmu, dan ternyata kamu tinggal di sini?"

Asila menatap anaknya yang polos. Ia benar-benar tak sanggup kalau sampai orang tuanya berniat untuk memisahkannya dengan mereka.

"Pa, Bang, aku bisa jelasin."

"Yaudah, kasih penjelasan! Tapi apakah kau tidak mengizinkan kami masuk?"

"Ah... Iya-iya, tunggu sebentar, biar kubuka pintunya."

Tatapan Wijaya selalu tertuju kepada dua anak kecil beda jenis yang tak melepaskan tangannya memegang baju yang dikenakan oleh Asila. Bagaimana ia bisa marah melihat mereka yang begitu polos nan lucu. Selama ini ia memang menginginkan cucu, tapi apakah dengan cara yang seperti ini?

"Ayo silahkan masuk, kita ngobrol di dalam."

Asila mengambil nafas panjang dan berusaha untuk bersikap tenang. Selama mereka bersikap baik-baik ia juga bakalan menghormatinya, tapi sebaliknya, jika mereka tiba-tiba membuat kegaduhan, terpaksa ia akan pergi dari situ.

"Ini rumah kamu Sil?" tanya Wijaya.

"Ngontrak Pa."

"Ngontrak? Jadi selama ini kamu minggat belum juga sukses? Enam tahun loh, itu bukan waktu yang sebentar, lupa orang tua, nggak pernah menghubungi orang tua, kupikir kau sudah sukses, ternyata masih ngontrak," ejek Wijaya.

Di situ Asila hanya bisa diam menerima ejekan dari orang tuanya. Dulu ia pernah bilang pada orang tuanya, tanpa bantuan dari mereka bakalan sukses, berusaha keras ingin hidup mandiri, ternyata apa yang diharapkan tak sesuai dengan realita, sungguh menyedihkan.

"Terus kapan kamu nikah? Kok udah ada anak? Di mana sekarang suamimu? Sudah nggak butuh orang tua ya, nikah sampai nggak bilang-bilang sama orang tua! Padahal aku ini apa kandung kamu yang sudah seharusnya menjadi wali nikah kamu!"

Deg,, pertanyaan yang begitu menyayat hati. Ia yakin mereka akan bertanya mengenai hal itu. Mereka sengaja memancing emosinya. Tapi haruskah ia berbohong? Sedangkan kenyataannya ia tak pernah bersuami.

"Em... Aku nggak punya suami. Aku juga belum menikah," jawabnya lirih.

"Apa? Nggak pernah menikah? Lalu anak-anak ini anaknya siapa?"

Wijaya menaikkan nada bicaranya dan membuat si kembar ketakutan.

"Mommy, mereka jahat!"

"Sayang tenang, kalian berdua tunggu mommy di kamar ya?"

"Nggak mau, bagaimana kalau nanti orang ini celakai mommy? Aku mau di sini saja sama mommy!"

Dylan menatap dingin dua pria itu. Dia begitu ingin mengusirnya karena sudah mengganggu ketenangannya.

"Enggak sayang, sudah ya? Kalian tenang saja."

"Pa, Bang, mereka ini anak-anakku. Mereka lahir tanpa seorang ayah, dan itu kesalahan terbesarku. Kenapa aku minggat, kenapa aku hilang kontak sama kalian, itu karena aku hamil, dan aku nggak berani pulang. Aku sudah buat aib keluarga, aku sudah buat kalian malu, aku tak ingin membuat kalian malu gara-gara ulahku, jadi sangat terpaksa aku pergi dari kehidupan kalian."

Asila memberikan penjelasan dengan menangis. Ia tak peduli kalaupun mereka menganggapnya wanita murahan, tapi ia memang sudah seharusnya jujur, kalaupun mereka tak mengakui cucunya, tak akan jadi masalah, ia akan berjuang sekuat mungkin untuk membahagiakannya.

"Jadi itu alasan kamu pergi dari rumah? Kok bisa Kamu tiba-tiba hamil? Lalu siapa laki-laki yang sudah menghamilimu? Apakah kamu tidak meminta pertanggungjawaban darimu? Atau jangan-jangan dia tidak mau bertanggung jawab?"

Asila menggeleng. "Ini insiden yang tidak terduga. Maafkan aku yang sudah membohongi kalian. Sebenarnya waktu aku keluar dari rumah dan memutuskan untuk mengontrak Aku bekerja di sebuah bar, menjadi seorang pelayan. Aku benar-benar tidak tahu kalau tempat itu bukan tempat yang baik untukku. Niatku menolong orang yang dalam kondisi mabuk, ternyata aku malah menjadi korban. Aku tidak bisa memintanya untuk bertanggung jawab, karena aku juga tidak mengenali orang tersebut. Maafkan aku Pa, Bang, aku bukan anak yang berbakti seperti yang kalian inginkan."

1
tia
jangan mobil mobilan ,,,mobilx sungguhan langsung di belikan 😄
4U2C
𝘀𝗲𝗺𝘂𝗮 𝘀𝗮𝗹𝗮𝗵 𝘁𝗶𝗮𝗱𝗮 𝘀𝗮𝘁𝘂 𝗽𝘂𝗻 𝗯𝗲𝘁𝘂𝗹,,𝗶𝗻𝗶 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗽𝗲𝗿𝗱𝗲𝗯𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗸𝗲𝗹𝘂𝗮𝗿𝗴𝗮..🤣
Ika Dw
oke... dilanjut besok ya kak😁
tia
lanjut thor
tia
belom update thor
Ika Dw
enggak kak, santai aja😁
tia
jangan bilang tamat thor
tia
kenapa gak tes dna
Ika Dw
bobok dulu kak🤣, halunya disambung nanti 😁
tia
jangan digantung thor gk bisa tidur siang
Ika Dw
oke oke, ngetik dulu kak😭
tia
semangat thor,, lanjut bab ny 🤭
tia
lanjut thor 💪
Ika Dw: siap😍
total 1 replies
tia
tambah lag up thor 🤣🤣
Ika Dw: tangannya masih linu kakak😭
total 1 replies
tia
lanjut thor
tia
cerita bagus dn menarik
tia
dobel up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!