NovelToon NovelToon
King Of The Ocean

King Of The Ocean

Status: sedang berlangsung
Genre:Evolusi dan Mutasi / Misteri / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan / Reinkarnasi
Popularitas:579
Nilai: 5
Nama Author: Jin kazama

Bara, seorang polisi yang mati karena dikhianati oleh temannya, bereinkarnasi menjadi ikan teri lalu mendapatkan Sistem Predator.

Dengan sistem yang ia miliki, Bara bertekad untuk menjadi yang terkuat. Ini adalah perjalanan penuh tantangan dari seekor ikan teri kecil dengan jiwa manusia yang berusaha menentang hierarki di dalam lautan dan berubah menjadi Raja Lautan.

Bagaimana kisah Bara selanjutnya?
Ikuti petualangan serunya hanya di King of the Ocean.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7. Shock Explosion.

Bab 7. Shock Explosion.

Di kedalaman lautan, ikan-ikan berlari ke sana kemari. Ada yang berenang secara berkelompok, ada pula yang mengibaskan ekor dan siripnya, lalu berenang di antara terumbu karang mencoba menangkap hewan-hewan kecil yang berusaha melarikan diri.

Namun, di hadapan beberapa predator yang lebih besar, makhluk-makhluk kecil itu sama sekali tidak berdaya dan akhirnya dilahap untuk dijadikan mangsa.

Begitu pun juga ikan-ikan lainnya tersebar di segala penjuru lautan. Akan tetapi, di salah satu sudut lautan itu sendiri ada ketegangan yang perlahan merayap naik dan menggetarkan gelombang udara di sekitarnya.

Seekor ikan buntal yang tubuhnya penuh duri kini berhadapan dengan seekor ikan teri kecil. Anehnya, bukannya gemetar atau takut, ikan terkecil itu justru menunjukkan ekspresi menantang yang tak kenal gentar sedikit pun. Ikan terkecil itu tidak lain adalah Bara.

Sedangkan untuk ikan buntal itu sendiri tidak lain dan tidak bukan, dialah Eko. Bisa dibilang dirinya adalah penguasa wilayah yang saat ini tanpa sengaja dimasuki oleh Bara.

Sudah biasa di dalam laut predator yang lebih kuat menandai wilayahnya sebagai miliknya. Kebetulan, ikan-ikan yang ada di wilayah itu Eko-lah yang terkuat. Hewan level 40 dengan kekuatan racun yang kuat.

Sosok yang ditakuti oleh ikan-ikan kecil di sekitarnya. Bahkan mereka yang lebih kuat di level 45 pun harus berhati-hati saat berhadapan dengannya. Tidak ada satu hewan pun yang berani memasuki wilayah ini.

Tetapi Bara sama sekali tidak mengerti hierarki seperti itu. Seandainya dia tahu pun, dia juga tidak peduli. Kejadian sebelumnya yang menimpa Sera telah menyadarkannya.

Entah itu di mana pun, entah manusia atau hewan sekalipun, entah di darat maupun di laut, yang terpenting adalah yang berkuasa hanyalah kekuatan dalam bentuk apa pun.

Kembali Ke Cerita.

Eko menatap ikan teri kecil yang ada di depannya dengan tajam.

“Hei, bocah! Berani sekali kau memasuki wilayahku? Apa kau mau mati?!” bentaknya dengan mata melotot.

“Begitukah? Maaf, aku tidak tahu! Aku akan segera pergi,” jawab Bara dengan datar. Mengibaskan ekor, ia pun berniat mencari mangsa di tempat lain.

Tidak disangka, perbuatan Bara justru sangat menyinggung Eko.

“Mau ke mana kau, bajingan kecil? Apa kau pikir setelah masuk ke wilayahku tanpa izin, lalu bisa pergi seenaknya?

“Apakah kau tidak mengerti bahwa yang lemah hanya bisa tunduk di hadapan yang kuat?”

Bukannya merasa takut, Bara justru mencibir. Tubuhnya berbalik. Kemudian, jawaban sinis meluncur begitu saja dari bibir mungilnya.

“Ikan besar bodoh! Apa kau kebanyakan memakan kotoran udang? Sejak kapan makhluk jelek sepertimu memiliki wilayah?

“Kau hanyalah makhluk hina tanpa harga diri! Hanya tahu bagaimana cara menindas yang lemah dan takut pada yang kuat!

“Sekarang buntelan lemak berduri sepertimu berani mengklaim ini adalah wilayahmu? Dasar tolol menyedihkan!” kata Bara seenaknya tanpa menahan diri sedikit pun.

Seketika ekspresi Eko langsung berubah gelap. Tubuh bulatnya bergetar, amarah yang sangat dahsyat tak lagi dapat dibendung, meledak begitu saja di kedalaman matanya.

“Dasar bajingan kecil! Mari!” raung Eko dengan suara menggelegar.

Dari dalam tubuhnya, ia memuntahkan cairan hitam pekat (Poison Bubble Barrage). Ratusan gelembung racun hijau meledak di sekeliling Bara. Itu meluas hingga radius hampir 2 meter.

Melihat itu semua, mata Rangga menyipit. Domain of Darkness langsung diaktifkan. Detik berikutnya ia menggunakan Shadow Veil. Bayangannya langsung kabur dan lenyap ditelan oleh kegelapan di sekitarnya.

Saat gelembung racun itu melesat ke arah Rangga seperti anak panah, dalam jangkauan domainnya tiba-tiba terjadi hal yang membuat mata Eko terbelalak. Gelembung racun yang biasanya dapat membunuh mangsanya dengan mudah tiba-tiba terpental, meleset dari target saat menyentuh area hitam.

Pada saat itulah, Bara menatap lawannya dengan kejam. Tubuhnya bergetar diselimuti percikan listrik biru yang mulai menyebar. Transformation Form diaktifkan. Dalam sekejap mata tubuh kecilnya langsung membengkak dan berubah menjadi belut listrik.

Namun, Eko tidak dapat melihatnya karena saat ini efek Shadow Veil masih belum hilang.

“Sialan! Di mana brengsek kecil itu?!” teriaknya penuh amarah.

Di balik kegelapan, kekuatan pembunuh yang luar biasa dahsyat keluar dari tubuh Rangga. Tanpa membuang waktu, tubuhnya melesat. Thunder Killing Strike langsung diaktifkan.

"BOOM! TZZT! TZZT!"

Area dalam radius 1 meter berubah menjadi zona listrik bertegangan tinggi. Dalam keterkejutannya, tubuh Eko tiba-tiba mengejang. Serangan dahsyat itu langsung menguras daya hidupnya sebanyak 250 poin. Yang lebih parah lagi, tubuhnya membeku dan tak bisa bergerak untuk sementara selama 3 detik ke depan.

Dengan kilatan ganas di matanya, Flash Thunder Bolt langsung diaktifkan. Seperti cambuk petir, Bara menerjang tubuh lawannya dengan kecepatan yang luar biasa.

SPLASH! BOOM!

Tubuh Eko bergetar, berusaha untuk membalas serangan. Namun, keputusasaan langsung menyergapnya. Efek stun dari serangan skill itu kembali mengekangnya. Erangan kesakitan terdengar saat lagi-lagi daya hidupnya terkena damage sebesar 180 poin.

“ARGH!” jeritnya.

HP-nya yang semula berada di angka 1300 menurun drastis menjadi 870 poin.

Melihat itu semua, Bara tidak berani sedikit pun lengah. Angka itu masih jauh lebih tinggi daripada miliknya.

Tepat ketika efek domain yang mengekang Eko sudah berakhir, begitu juga dengan Transformation Form. Untuk mempertahankan kekuatan fisik yang lebih kuat, Bara memangkas MP-nya agar tetap bisa mempertahankan wujudnya.

Tetapi bahaya yang sesungguhnya menghampiri Bara.

Saat hendak menggunakan Crush Bind untuk kembali memberikan efek stun pada lawannya, Eko mengamuk. Skill Venom Spine Burst pun diaktifkan (kombinasi Poison Spine + Spike Burst).

Mata Bara langsung terbelalak lebar. Serangan itu memiliki kecepatan luar biasa. Dirinya tidak sempat mengaktifkan Domain of Darkness ataupun Shadow Veil.

Tanpa bisa dicegah lagi, ratusan duri beracun melesat seperti jarum tajam yang menusuk seluruh tubuhnya.

Bara mengerang kesakitan.

“ARGH!”

Tubuhnya langsung penuh darah. Di saat yang sama, racun dalam jumlah besar seketika menyebar luas. Spontan ia mengejang hebat. Saking banyaknya duri yang menusuk tubuhnya, HP-nya anjlok 50% menjadi 335 poin.

Matanya terasa berat dan pandangannya menjadi sedikit kabur. Untungnya Low Regeneration miliknya mengurangi sebagian besar dampak kerusakan.

"Sialan! ini sangat menyakitkan!" umpatnya.

Sementara di sisi lain, daya hidup Eko perlahan mulai pulih berkat skill pasif Toxic Adaptation. Daya hidupnya kembali meningkat ke angka 900 dan terus naik.

Hal itu justru membuat amarahnya semakin meningkat. Niat membunuh menjadi semakin dahsyat. Di dalam pikirannya hanya ada satu kata..MATI!

Dengan kejam dirinya segera melesat sambil melepaskan salah satu kekuatan penghancurnya, Poison Fang, berniat menghabisi lawan di depannya dengan satu gerakan.

Kembali Ke Bara.

Meskipun kondisinya sedikit lebih baik, tetapi karena racun-racun itu masih menancap, daya hidupnya naik turun seperti roller coaster.

Amarah, keputusasaan, dendam, dan kegilaan langsung menyelimuti hatinya. Perasaan ditindas oleh makhluk yang lebih kuat membakar semangat hidupnya. Matanya menyala dengan semangat pantang menyerah.

Dalam kondisi kritis, tanpa sadar pikirannya terpecah. Dirinya menggabungkan skill area terkuat miliknya, Thunder Killing Strike, dengan dua elemen bawaannya (air + listrik).

Alih-alih melepaskannya secara langsung, Bara justru mengompresinya di dalam tubuh. Seketika tubuhnya menyala dengan sangat terang. Aliran listrik biru segera memercik, menari liar, dan menyebar ke segala arah.

Bertepatan dengan datangnya Eko, kilatan ganas melintas di mata Bara. Tanpa membuang waktu, ia melepaskan seluruh energi yang sebelumnya terkompresi.

Semuanya tampak lama, namun sebenarnya hanya beberapa detik. Mata Eko terbelalak lebar saat merasakan ancaman begitu nyata. Sebisa mungkin dirinya berbalik arah dan melarikan diri dengan panik.

Tetapi semuanya terlambat, dan...

"BOOM!"

Gelombang ledakan bermuatan listrik yang begitu dahsyat menyebar luas. Tidak main-main, jangkauannya mencapai radius 2 meter. Kecepatannya sangat luar biasa. Terkena stun, tubuh ikan membeku di tempat. Pada saat itulah, ratusan kilatan listrik yang begitu ganas menyambarnya tanpa ampun seperti murka para dewa.

"CTAR! CTAR!"

"BLAR! BLAR! BLAR!"

Tanpa ampun tubuhnya dihujani oleh cambuk listrik yang menyambar-nyambar bagaikan pasukan petir pembawa kematian.

Durasinya sebenarnya hanya 3 detik. Namun, 3 detik itu bagi Eko bagaikan kiamat abadi.

“ARGH!”

Eko menjerit. Kali ini rasa sakitnya benar-benar tak tertahankan. Itu menyebar ke seluruh tubuh membuat saraf-sarafnya terguncang. Tulang-tulangnya banyak yang retak di berbagai tempat, menyebar seperti jaring laba-laba.

Serangan dahsyat itu membuat tulangnya begitu rapuh seperti porselen yang bisa hancur kapan saja. Yang lebih parah lagi, jantungnya seperti diremas dan dipelintir. Bahkan sebagian besar organnya bocor dan hangus terbakar, nyaris hancur.

Yang mengejutkan, serangan area itu membuat daya hidupnya terpangkas sangat banyak. Lebih tepatnya berkurang 600 poin. Dari 900 kini hanya tersisa 300.

Di sisi lain, tiba-tiba suara notifikasi dari sistem terdengar di kepala Bara.

Ding...

[Selamat kepada Host karena telah menciptakan skill baru yaitu Shock Explosion.]

[Shock Explosion

Deskripsi: Ledakan dahsyat yang mencakup area luas. Gabungan dari Thunder Killing Strike, elemen air, dan listrik.]

[Lv.1 – Jangkauan 2 m | Damage 300 listrik + 150 air (AoE) | Stun 25% (2 s) | DoT 50 dmg/s × 3 s (150 total) | MP 120]

Mendengar hal itu Bara benar-benar terkejut. Namun, terlepas dari itu semua, saat ini bukan waktunya untuk merayakan terciptanya skill baru yang tidak disengaja. Karena saat ini tubuhnya jatuh dalam kondisi lemah. HP-nya hanya tersisa 150.

Meskipun duri-duri yang menancap di tubuhnya telah hancur berkeping-keping, efek racun dari lawannya yang berada di level 40 sangatlah ganas dan mematikan.

Bahkan dengan bantuan Low Regeneration pun tidak bisa mengimbangi penyebaran racun itu secara instan. Meskipun begitu, karena semua duri racun telah terlepas dari tubuhnya, perlahan sisa-sisa racun yang masih mengendap akhirnya berhasil dinetralisir.

Tanpa menunda waktu, tubuh Bara menghilang. Shadow Veil diaktifkan. Di saat yang sama ia juga menggunakan Domain of Darkness. Area langsung berubah gelap.

Eko yang jatuh dalam kondisi memprihatinkan memiliki ekspresi jelek di wajahnya. Rasa urgensi yang begitu kuat menyergap hatinya.

“Sial! Aku meremehkan makhluk itu! Dan yang lebih tidak masuk akal lagi, bagaimana ikan teri kecil sepertinya bisa berubah menjadi belut listrik? Sungguh kemampuan yang merepotkan!” pikirnya.

Dirinya yang sebelumnya sombong dan meremehkan, kini menatap sekeliling dengan serius. Terakhir kali serangan inilah yang membuatnya tidak berdaya.

Jika sebelumnya dirinya masih bisa tenang, tapi kini ketenangan itu mulai tenggelam, digantikan dengan bayang-bayang kematian yang mengintai dari segala arah.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!