seorang wanita yang bernama Serena,harus menjalani hidupnya di panti asuhan,dia di temukan sewaktu bayi di depan panti.
dan selama bertahun-tahun dia menunggu kedatangan orang tuanya untuk menjemput nya,tapi harapan' nya justru sirna bahkan dia di hina dan di usir dari panti tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marwiyah Ningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kenyataan yang mengguncang kan
Dimalam harinya Johan dan raja yang sedang duduk di ruang tamu melirik kearah nessa yang sedang antusias menyiapkan pesta ulangtahun nya,dia dengan gembira memilih gaun yang akan dia kenakan besok malam.
" sayang apa kamu sudah memilih gaun yang akan kamu kenakan di malam pesta ulang tahun mu ?" tanya mita yang baru saja melihat handphone nya, dia juga baru saja mengundang teman sosialita nya.
nessa menatap ibunya dengan tersenyum manis dan menunjuk gaun yang berwarna merah menyala, melihat itu mita meringis dan menatap suami dan putranya yang terdiam disana.
" sayang kenapa kamu memilih gaun yang berwarna cerah seperti ini ?? apa kamu tidak menyukai gaun yang berwarna hitam ini " tunjuk mita pada foto yang ada di dalam majalah.
nessa menggeleng dan menunjuk baju berwarna merah menyala itu lagi.
" tidak ma !! nessa hanya menyukai gaun ini dan warna favorit nessa itu warna merah seperti ini dan nessa tidak ingin yang lain lagi !! " ucapnya dengan serius.
mita tertegun mendengar ucapan putrinya dia menatap suaminya dengan diam.
" kenapa putriku berbeda dari kami ? padahal keturunan keluarga praka sangat menyukai warna hitam,jika warna merah pekat itu masih bisa di terima tapi ini merah menyala ?? entah apa yang akan teman-teman ku katakan nanti jika putriku mengenakan warna gaun pilihannya,,tapi dia sudah menentukan gaun yang putriku sukai " gumamnya dalam hati setelah lama terdiam akhirnya dia mengangguk dan tersenyum tipis.
" baiklah sayang,mama akan menyuruh mereka mengantarkan gaun mu besok sebaiknya kamu istirahat dan besok jangan kekampus karna kamu harus mempersiapkan semua keperluan mu saat acara ulang tahun mu besok malam " ucap mita dengan lembut.
" baiklah ma yasudah nessa ke kamar dulu, ayah kakak nessa istirahat duluan " ucapnya dengan tersenyum pada ayah dan kakak nya.
Johan dan raja hanya mengangguk dan membalas senyuman nessa dengan terpaksa, melihat anggukan ayah dan kakaknya nesa berjalan meninggalkan mereka diruang tamu.
mita merasa heran melihat putra dan suaminya terdiam sedari tadi,dia berpindah tempat duduk dan menatap suaminya dengan serius.
" ada apa mas ,? kenapa kamu hanya diam dari tadi ? apakah ada masalah di kantor? " tanyanya dengan cemas.
Johan menggeleng dia melihat disekelilingnya tiba-tiba matanya menatap vania yang sedang membereskan sisa makanan mereka tadi, entah kenapa melihat itu Johan merasa sakit hati.
" putriku maafkan ayah nak,,karna baru mengetahui jika kamu hidup dengan tidak layak selama ini tapi ayah berjanji akan memperkenalkan mu besok malam pada dunia, dan seharusnya kamu yang mengadakan acara ulang tahun itu bukan nessa !!! " ucapnya dalam hati melihat vania dengan mata memerah.
raja yang mengikuti tatapan ayahnya terdiam tangannya mengepal kuat,dia menggertakan giginya melihat adiknya yang sedang membersihkan meja makan terlihat juga wajahnya yang kelelahan..
" adik jangan khawatir mulai besok malam kakak akan menjadi orang yang pertama melindungi mu !! kakak ku sudah tidak sabar menantikan hari dimana semua orang tau jika kamu adalah pewaris sah keluarga praka " gumamnya dengan tersenyum tipis.
mita mengerhit heran melihat kedua orang yang ada dihadapannya terdiam, dia mengikuti tatapan kedua orang itu dan matanya menatap vania yang sedang berjalan sembari membawa piring kotor kearah dapur.
" kenapa kalian menatap nya seperti itu? apakah kalian menyukai gadis itu ? apakah kalian tidak tau jika dia yang ingin meracuni putri ku nessa !! dan kamu raja awas saja jika kamu berani mencintai wanita itu !! " suara dingin mita membuat keduanya tersadar,raja tersenyum dan menggeleng..
" ma aku tidak menyukainya,aku hanya melihat dia yang begitu rajin bekerja dirumah Kita selama ini,soal dia yang ingin meracuni nessa aku tidak percaya karna aku melihat dia orang yang baik dan juga tulus" ucap raja dengan yakin.
Johan mengangguk mendengar ucapan putranya yang memuji putri kandungnya.
" benar aku sangat bangga melihat dia yang berkerja keras siang dan malam dia tidak pernah mengeluh sekalipun,, seandainya putriku seperti dia mungkin aku akan merasa bangga" ucap Johan dengan tersenyum lembut dia tidak menyadari perubahan wajah istrinya.
mita menggeram marah dia menatap putra dan suaminya dengan dingin.
" kenapa kalian malah memujinya ? dan kamu mas apa maksud dari ucapan mu itu ? apakah kamu sedang membandingkan nessa dengan anak pembantu itu ? jangan terlalu berlebihan memuji seseorang apalagi dia hanya orang rendahan!!! " ucapnya dengan nada menekan.
brakkkkkkkkk
Johan menggebrak meja dengan keras,mita terkejut dia menutup mulutnya dengan tidak percaya apalagi melihat suaminya yang sedang menatapnya dengan tajam.
" jangan pernah menyebutnya seperti itu!! bahkan dia lebih baik daripada nessa yang hanya tau menghabiskan uang dan tidak bisa melakukan apa-apa!!! jika aku mendengar kamu mengucapkan seperti itu lagi aku tidak akan tinggal diam !!! " kecam Johan setelah mengatakan itu dia pergi meninggalkan istrinya yang mematung.
raja juga merasa geram mendengar ucapan ibunya,tapi mendengar pembelaan ayahnya dia merasa puas dan pergi dari sana tanpa melihat ibunya.
mita menatap kepergian mereka dengan nafas tercekat dia menghapus airmatanya yang berjatuhan.
" baru kali ini aku di bentak oleh suamiku dan dia bahkan membandingkan putrinya dengan anak pembantu?? apa yang terjadi kenapa suamiku bersikap seperti itu ? apa mereka berdua menyembunyikan sesuatu dari ku?? " ucapnya dengan lirih dia berjalan kearah dapur ingin mengambil air dingin.
saa dia menutup kulkas mita melihat wanita yang sudah membuat suaminya membentak nya,dengan tatapan tajam dia berjalan mendekati vania yang sedang sibuk menyusun piring bersih..
" apa yang sedang kamu lakukan ?? kenapa kamu belum kembali ke kamarmu?? " suara dingin mita membuat vania tersentak dia melihat ibu kandungnya dengan nafas tercekat, buru-buru dia menunduk..
" maafkan saya nyonya,saya sedang membersihkan piring kotor agar besok pagi pekerjaan saya tidak banyak " ucap vania dengan lirih.
mita menatap penampilan nya yang terlihat lusuh dia merasa jijik melihat nya dengan wajah datarnya dia memarahi vania.
" tidak usah banyak alasan pasti kamu sedang menunggu putraku kan ?? jangan-jangan selama ini kamu menggoda majikan mu sendiri?? aku peringatkan padamu jangan berharap menjadi orang kaya dengan berusaha mendekati putraku satu-satunya!!! " Ucapnya dengan mata melotot..
vania mendongak dan mengangguk sembari tersenyum lembut.
" maaf sebelumnya nyonya saya tidak ada hubungan apapun diantara tuan muda, bahkan saya tidak pernah berbicara dengannya" ucap vania dengan lembut..
" kamu tidak usah membohongi saya karna saya tau betul seperti apa orang miskin seperti mu !!! awas saja jika aku sampai tau kamu masih mendekati putraku aku tidak akan segan-segan mengusir kamu dan ibumu dari rumahku !!" ucapnya lagi dengan mengancam vania setelah itu dia berbalik badan,tapi dia menghentikan kakinya yang ingin melangkah karna mendengar ucapan wanita itu.
" ma kenapa kamu menuduhku seperti itu ? untuk apa aku menyukai kakak kandung ku sendiri?? jika saja mama mengetahui aku ini putri mu yang selama ini ditukar oleh bi Iyem pasti aku sudah memeluk mama,selama ini aku sangat ingin merasakan pelukan ibu kandungku sendiri,,, seandainya ada keajaiban aku sangat berharap semua rahasia ini cepat terbongkar" gumamnya dalam hati.
deg
tubuh mita mematung dia berbalik badan dan melihat wajah vania dengan lekat,nafasnya tercekat melihat wajah yang begitu mirip dengan suaminya entah kenapa dia baru menyadari itu.
" apa maksud dari ucapan mu ?? " tanyanya dengan suara bergetar.
vania merasa bingung dia menatap mata ibunya yang terlihat ingin menangis.
" aku tidak mengatakan apapun nyonya," ucap vania dengan serius.
mita yang ingin berbicara tiba-tiba mendengar suara itu lagi.
" kenapa wajah ibu kandungku seperti terkejut? dan aku sama sekali tidak mengatakan apapun padanya,aku hanya bergumam dalam hati tidak mungkin kan dia mendengar suara hatiku " ucap vania dengan keheranan.
mita menutup mulutnya badannya bergetar dia mendengar suara itu tapi tidak melihat bibir wanita yang ada dihadapannya bergerak.
" apa aku..aku mendengar suara hatinya ?? dan apa maksud dari ucapan wanita ini ? dia mengatakan jika dia adalah putri kandungku yang di tukar ? lalu bagaimana dengan nessa ? " tanyanya dalam hati.
saat dia ingin berbicara lagi tiba-tiba dia melihat bi Iyem yang menarik tangan vania dengan kuat.
" vania apa yang sedang kamu lakukan disini ? dan kenapa wajah nyonya terlihat pucat ? apakah kamu melakukan sesuatu padanya ? apa kamu berusaha meracuni nyonya besar? " tanya bi Iyem dengan marah.
saat dia ingin kekamar vania, dia melihat kamar itu kosong, akhirnya dia mencari vania di dapur tapi melihat vania yang sedang bersama majikannya entah kenapa dia merasa takut mita mencurigai vania apalagi saat mita nanti memperhatikan wajah vania dengan teliti.
" aku tidak melakukan apapun ibu,nyonya hanya bertanya padaku kenapa aku masih ada didapur " ucap vania dengan jujur,bi Iyem merasa lega dan tersenyum lembut melihat majikannya.
vania melirik bi Iyem dengan sinis.
" kenapa dia selalu menuduhku yang tidak pernah aku lakukan sama sekali ?? ckckck...aku sangat muak melihat sandiwara nya, dia memang sudah menjadi ibu yang baik untuk putri kandung nya tapi sayang sekali aku bukan putri kandungnya,putri kandungnya saat ini hidup dengan baik dan tidak kekurangan apapun karna ibuku memperlalukan nessa putri kandung bi Iyem dengan baik,,tidak seperti ku dia memperlakukan ku dengan sangat buruk " Ucapnya dalam hati.
duarrrrrrrrr
jantung mita berdebar kencang dia menatap vania dengan wajah pucatnya,dia merasa tersambar petir mendengar ucapan wanita itu.
bi Iyem yang melihat tatapan intens majikannya pada wajah vania membuat nya merasa cemas buru-buru dia menarik tangan vania.
" nyonya kalau begitu saya permisi dulu besok kami masih harus bangun pagi-pagi karna harus mempersiapkan acara pesta ulang tahun nona muda nessa," setelah mengatakan itu dia buru-buru membawa vania ke dalam kamarnya.
air mata mita berjatuhan dia memegang jantungnya yang terasa sakit.
" apa benar dia adalah putri kandung ku ?? tapi bagaimana bisa aku mempercayai ucapannya tanpa bukti ? " ucapnya dengan lirih, tiba-tiba dia mendengar suara seseorang..
" benar dia adalah putri kandung kita karna itu aku merasa marah saat kamu menghina nya ! dan aku juga sudah melakukan tes DNA yang membuktikan jika dia benar-benar putri kandungku bahkan sampel ku dengan nya 99% cocok,, aku juga melakukan tes DNA pada nessa yang tenyata sampel kami 0 % pasti kamu tau apa artinya" ucap Johan yang sejak tadi berdiri di balik lemari.
duarrrrrrrrr
mita memangis dia menatap suaminya dengan air mata yang mengalir deras, nafasnya tersengal-sengal.
" hiksssss... suamiku..kenapa..?? kenapa kamu tidak memberitahukan pada ku ?? hikkssss kenapa ? " ucapnya dengan suara bergetar.
Johan menghela nafasnya dan berjalan dengan memeluk istrinya.
" aku hanya menunggu di waktu yang tepat,dan aku sudah memutuskan besok malam disaat acara pesta ulang tahun nessa aku akan mengumumkan bahwa vania adalah putri kandung kita dan untuk nessa aku akan mengembalikan nya pada bi Iyem karna nessa adalah putri kandungnya " ucapnya dengan dingin.
mita terisak di pelukan suaminya apalagi dia mengingat saat dia bersikap kasar pada putri kandungnya sendiri dan dia malah menyayangi orang lain..
" maafkan mama sayang,,maaf.. hikksssss aku setuju dengan keputusan mu suamiku " ucapnya dengan suara bergetar.
Johan tersenyum tipis dan membawa istrinya ke dalam kamar, besok dia harus mengundang wartawan agar semua orang tau jika putri kandungnya tertukar dengan putri seorang pembantu.