NovelToon NovelToon
ASI Untuk HOT CEO

ASI Untuk HOT CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Arran Lim

Alur cerita ringan...
Dan novel ini berisi beberapa cerita dengan karakter yang berbeda-beda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arran Lim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Ruangan kamar hotel itu terasa begitu hening, hanya suara napas Anna yang terengah-engah karena menahan sakit. Wajahnya pucat, keringat dingin membasahi pelipisnya. Nicholas masih duduk di tepi ranjang sembari mendekap Anna, dan menatap Anna penuh kekhawatiran.

“Aku tau kamu ngerasa sakit banget, kan?” ucap Nicholas, tangannya perlahan mengusap lengan Anna. “Pαyυdάra kamu membengkak, itu nggak baik buat kesehatan kamu. Aku janji, pulang dari sini aku bakal nikahin kamu.”

Kata-kata itu membuat mata Anna terbelalak. Ia mendongak menatap Nicholas, tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.

“M-menikah?” suaranya bergetar, campuran antara kaget, bingung, sekaligus tak percaya.

“Ya,” jawab Nicholas mantap tanpa keraguan sedikit pun. “Mana mungkin aku nggak nikahin kamu setelah aku menyentuh kamu?”

Anna menegang. Pipinya merona merah, entah karena demam atau karena rasa malu yang bercampur dengan marah. “Pak Nicholas bicara seolah-olah saya mengizinkan Anda membantu saya,” ucapnya ketus, nadanya kesal.

Nicholas menatapnya dengan wajah serius. “Hey, nggak ada cara lain, Anna! Kamu mau ραyudάra kmu infeksi?”

Anna menggertakkan gigi, menahan sakit sekaligus menahan diri agar tidak meledak. “Saya bisa mengeluarkannya sendiri,” sahutnya masam.

Nicholas menggeleng cepat. “Itu malah bakal bikin kamu kesakitan, Anna. Pαyυdαrαmu lagi bengkak. Kalau kamu nekat merεmαsnya sendiri, yang ada ASI nggak keluar, malah kamu sibuk menahan sakitnya.” Ucap Nicholas blak-blakan, tanpa ragu sedikit pun.

Anna menatapnya tajam, kedua alisnya bertaut. “Pak Nicholas, apa Anda nggak malu ngomong kayak gitu? Anda santai banget ngomongin hal kayak gitu! Apa Anda sudah terbiasa ngomong kayak gini sama wanita lain?!”

“Ini pertama kalinya!” Nicholas mengangkat suaranya, namun sorot matanya tetap tegas. “Aku nggak pernah ngomong kayak gini sama siapa pun. Aku murni ingin bantu kamu. Tapi aku juga janji bakal tanggung jawab karena aku udah nyentuh tubuh kamu.”

Anna menggeleng kuat, wajahnya meringis menahan perih yang semakin menusuk di dadanya. “Saya... tidak mau,” bisiknya lirih, hampir seperti rintihan.

Nicholas menatapnya dengan penuh kesabaran, meski jelas-jelas rasa khawatir menguasai dirinya. “Jangan keras kepala, Anna. Kamu bakal makin kesakitan. Demam kamu nggak bakal turun, dan pαyυdάrα kamu bisa infeksi.”

Kata-kata itu membuat Anna terdiam. Di dalam hatinya, ia jujur tidak sanggup lagi menahan rasa sakit di pαyυdάrαnya. Rasanya setiap denyut seperti jarum menusuk, membuatnya ingin menangis tanpa henti. Matanya berkaca-kaca, tubuhnya gemetar.

Nicholas kembali menangkup pipinya, mengangkat wajah Anna yang tertunduk. Tatapan pria itu begitu dalam, penuh ketegasan sekaligus kelembutan. “Aku bakal tanggung jawab. Kalau perlu, sekarang juga aku bakal hubungi orang tua kamu dan bilang ke mereka kalau aku bakal menikahi kamu sepulang dari sini.”

Kata-kata itu membuat dada Anna terasa sesak. Ia menatap wajah Nicholas lama, mencoba membaca ketulusan di balik ucapannya. Dalam hati kecilnya, Anna tahu Nicholas memang pria yang bertanggung jawab. Ia bisa dipercaya. Tapi tetap saja, perasaan itu membuatnya terombang-ambing.

“Dia memang laki-laki baik dan aku emang suka sama dia tapi aku... aku belum sampai suka karena cinta,” batinnya resah. Pipinya basah oleh air mata yang mengalir tanpa sadar. Rasa sakit di pάyύdαra semakin menjadi-jadi, membuatnya hampir tak tahan.

“Lupakan soal pernikahan atau tanggung jawab. Buang rasa malu kali ini aku beneran nggak tahan sama rasa sakitnya,” batin Anna, menggigit bibirnya kuat-kuat.

Akhirnya ia menutup mata, lalu berbisik lirih dengan suara parau, “Kita bicarakan lagi nanti, sekarang rasa sakitnya makin bertambah. Saya... saya nggak tahan.”

“Tolong bantu saya...” ucap Anna pada akhirnya membuat senyum Nicholas mengembang sempurna.

Akhirnya Anna menyetujui keinginan gilanya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!