NovelToon NovelToon
Pergi Untuk Kembali

Pergi Untuk Kembali

Status: tamat
Genre:Romansa / Kontras Takdir / Healing / Tamat
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: mom fien

To heal & to grow

Remember,
when you forgive, you heal.
And when you let go,
you grow.
-unknown

Aku membaca tulisan di dinding ruang tunggu, yah aku juga tau teorinya namun kenyataan tak semudah teori, ucap Alena dalam hati.
Aku Alena, ini kisah percintaanku, dimana aku seorang pengecut yang merasa rendah diri, setiap ujian datang menghampiriku maka aku akan memilih untuk pergi, merasa menghindari masalah adalah jawaban yang tepat. Lagipula menjalani cinta dan jatuh cinta adalah 2 hal yang berbeda. Kamu bisa jatuh cinta tanpa perlu memikirkan latar belakang dan konsekuensi yang datang bersamanya. Sedangkan menjalani cinta berarti perjalanan panjang yang penuh dengan pertanyaan dan keputusan disetiap ujiannya.

"Al, aku berjanji untuk selamanya bersamamu menjalani kehidupan ini, apapun yang terjadi di masa depan, yakinlah, kamu akan selalu menjadi pilihan pertamaku".

Full of love,
Author 🤎

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom fien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketidaksengajaan

Kini aku bekerja disebuah perusahaan keluarga yang bergerak dibidang kimia untuk konstruksi. Ini adalah perusahaan kecil yang hanya memiliki 20 orang pegawai termasuk aku. Namun omset perusahaan ini cukup besar, tidak heran mereka berani membayarku lebih daripada perusahaanku dulu.

Setiap hari sepulang kerja aku akan mengunjungi mama dan bersamanya sampai selesai makan malam, baru aku pulang ke kos.

Dan untuk memenuhi janjiku, besok aku akan berkencan buta dengan cucu kenalan mama. Mama menyukai tempat tinggalnya yang baru, dengan mudah mama menyesuaikan diri dan menganggap mereka adalah keluarga besar mama yang baru.

"Besok tampil cantik loh ya Al, jangan kaya setelan kerja kamu, siapa tau jodoh, kalau bukan juga bisa jadi teman baru kan Al".

"Iya ma", ucapku setengah hati dan mama hanya tersenyum melihat tanggapanku.

Aku sengaja datang terlambat ke acara kencan buta ini.

"Siang kak untuk berapa orang?", tanya pegawai restoran yang menyambutku.

"Apa ada meja atas nama Angga?".

"Iya kak, mari saya antar".

Kami bertemu di restoran dengan menu western.

"Silahkan kak", ucap pegawai itu sambil menarik kursi mempersilahkanku untuk duduk.

"Terima kasih", ucapku sambil tersenyum, lalu pertama kalinya aku berpandangan dengan orang yang duduk dihadapanku.

Ia mengulurkan tangannya mengajakku berkenalan, "Angga", ucapnya.

"Alena, kamu bisa panggil aku Al".

"Maaf aku datang terlambat, semalam aku lembur dan aku lupa tidak memasang alarm sebelum tidur", ucapku berbohong.

"Iya ga apa-apa aku juga baru datang kok".

Sekilas ia menarik secara penampilan, berpakaian rapi, cakep juga, terlihat juga ia suka berolahraga. Setelah memesan makanan ia membuka pembicaraan kami.

"Al, kamu bekerja dimana?".

"Aku finance di PT MBS. Maaf aku panggil kak, mas atau apa?".

"Panggil kak aja, sepertinya dari info oma aku lebih tua 2 tahun".

"Kak Angga sendiri bekerja dimana?".

"Di konsultan legal milik keluarga".

Kini aku mengerti kenapa mama membujukku untuk mencobanya, karena profesinya yang sama dengan Ebel, dan kuakui yang ini lebih ganteng.

Sepanjang pertemuan, kak Angga lah yang mendominasi pembicaraan. Apa semua anak hukum secerewet Angga dan Ebel? tanyaku dalam hati. Tapi itu tidak masalah bagiku, yang penting saat ini aku sudah melaksanakan tugasku dan menikmati makanan dihadapanku. Aku beberapa kali membandingkannya dengan Ebel, kenapa saat aku bersama Ebel aku menikmatinya waktu ia bercerita, namun sekarang aku menghitung waktu agar pertemuan ini cepat selesai. Mungkin hal itu terlihat diwajahku, atau aku juga memang bukan tipenya atau apalah alasannya, namun pertemuan ini tidak selama yang aku bayangkan. Selesai makan kami berpamitan pulang tanpa bertukar nomor telepon. Ia sempat menawarkan tumpangan untuk mengantarku pulang, tapi aku menolaknya secara halus dan ia pun mengerti. Ya setidaknya menurutku sih, pertemuan ini lancar, karena berakhir sesuai dengan rencanaku.

"Bagaimana pertemuannya tadi Al?", tanya mama saat aku menemuinya.

"Yah... belum jodoh ma, kayanya ga hanya aku yang ga tertarik, tapi dia juga".

"Yah padahal mama udah mikir kamu bakalan tertarik Al, omanya juga baik banget loh Al".

Aku hanya tersenyum menanggapi mama.

Tanpa terasa aku sudah melewati masa percobaan dan diangkat menjadi pegawai tetap di perusahaan ini. Sejauh ini aku merasa nyaman bekerja disini, dan aku sangat bersyukur untuk itu.

"Al aku dengar gosip kalau bulan depan ada pegawai baru, katanya sih anak pemilik perusahaan", ucap rekan kerjaku di tim keuangan.

"Ah kamu nih, dengar darimana gosip ini?".

"Waktu aku mau menyerahkan laporan ke ruangan pak Bos".

"Oh ya... berarti itu anaknya pak bos?", tanyaku mulai terpancing gosip.

"Bukan Al, pak bos cuma pegawai yang udah dipercaya sama pemilik perusahaan. Hampir 2 tahun aku kerja, baru ketemu owner kayanya cuma sekali, beliau kayanya udah percaya banget sama pak Bos jadi emang ga pernah datang ke perusahaan".

Aku mengangguk-angguk mengikuti gosip rekanku.

"Selamat pagi semuanya", sapa pak Bos keluar ruangan tidak lama setelah jam masuk.

"Pagi pak", ucap kami serentak.

Kemudian aku melihat sosok yang kukenal berdiri di belakang pak Bos. Jason... kenapa ia ada disini? Jangan bilang dia anak pemilik yang temanku gosipkan bulan lalu. Ya ampun... semoga bukan dia kumohon... kataku dalam hati.

"Perkenalkan ini bapak Jason, mulai hari ini ia akan membantu saya bekerja disini", ucap pak Bos lagi.

Deg... kini aku hanya berharap Jason berpura-pura tidak mengenalku, aku tidak mau menjadi bahan gosip berikutnya. Sial aku baru diterima jadi pegawai tetap pula, tidak mungkin aku keluar dan mencari pekerjaan baru, gerutuku dalam hati.

"Selamat pagi semuanya, saya harap kita bisa bekerja sama dengan baik, mohon bantuannya", ucap Jason.

"Ya pak".

"Selamat datang pak Jason".

Ucap rekan-rekan kerjaku menyambut Jason. Sedangkan aku hanya berdiri menunduk dan pelan-pelan bergeser kearah belakang agar Jason tidak melihatku. Terlihat konyol mungkin, mengingat jumlah pegawai dikantor ini tidak banyak.

Entah usaha konyolku yang berhasil, atau Jason mengerti bahwa aku tidak ingin terlihat olehnya, yang jelas hari itu berjalan lancar sesuai keinginanku.

Akhhhh... kenapa sih takdir tuh senang banget bikin drama?!!.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!