NovelToon NovelToon
KAMPUNG GAIB

KAMPUNG GAIB

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Penyeberangan Dunia Lain / Hantu / Ilmu Kanuragan
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: kriicers

kampung Gaib adalah sebuah kampung terpencil yang terletak di daerah pegunungan yang sangat jauh dari pusat kota dan kampung ini merupakan kampung sesat yang memuja sekte hitam dan setiap bulan selalu mencari tumbal untuk kampung tersebut. Adat istiadat ini telah ada sejak kepala desa tersebut ganti dengan kepala desa baru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kriicers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7•

Sejurus kemudian pak Slamet menyeringai mendengar obrolan Jimmy dan kawan kawan yang sudah terpengaruh oleh perkataan pak Slamet.

"Kalian pergi sekarang saja mumpung masih pagi, toh nanti kemalaman malah nyasar". Pak Slamet menyarankan yang jelas jelas itu bukan saran malah lebih ke menjerumuskan.

"Baiklah pak terimakasih atas ceritanya kami pamit dulu". Pungkas jimmy

"Hati hati kalian "

Kemudian mobil mereka pun sedikit demi sedikit meninggalkan kampung Jati menuju ke Kampung Alas.

" hati hati kalian, karena kalau kalian tidak sampai ke sana akan sangat sia sia aku berjuang selama ini". Batin Pak Slamet dengan seringainya yang mengerikan.

"Kenapa kamu tadi muncul, aku sudah bilang jangan pernah usik mereka sebelum mereka sampai di Kampung Alas, kamu mau menggagalkan rencanaku ". Ucap pak Slamet ke pocong peliharaannya kemudian memasuki rumahnya dan melanjutkan untuk ritual anehnya.

Beberapa menit kemudian mobil itupun melesat menembus jalan beraspal dan kemudian mereka sampailah ke tempat dimana mobil itu sudah tidak bisa melewati jalan didepan karena jalan tersebut hanya bisa diakses dengan berjalan kaki.

"Kayaknya kita harus berjalan kaki dari sini deh seperti yang gua katakan sebelumnya". Ucap Jimmy seraya keluar dari mobil bersama teman temannya.

" terus mobilnya kita tinggal dimana, masa taruh sini sih entar ilang di marahin bapak gueee bray". Ucap Damar yang binggung dengan posisi mobilnya sekarang.

Tanpa mereka sadari tiba - tiba ada seorang pria yang umurnya sekitar 25 tahun yang menghampiri mereka berlima.

"permisi abang - abang kakak - kakak, ada yang bisa saya bantu"? Tanya pria itu dengan sopan.

Kemudian Jimmy, Damar, Dina, Nisa, dan juga Sam menoleh kepada pria itu dan mereka saling binggung karena pria itu menawarkan bantuan padahal belum kenal.

"Maaf Kakak siapa ya"? Tanya Dina seraya menundukan badan agar lebih sopan.

"Oh saya lupa belum memperkenalkan diri, hehe maaf maklum abang abang duda, perkenalkan nama saya Aldi, saya dari kampung Alas, biasa saya kerja menjadi tukang angkat barang menuju kampung Alas dan juga sebagai penunjuk jalan". Dari penuturannya membuat kelima pemuda tersenyum karena mereka memang butuh bantuan tersebut.

"Wah kebetulan sekali bro kami mau kesana, bisakah kamu menunjukan jalannya juga penginapan di sana"? Tanya Sam dengan semangat.

"Sangat bisa mas mbak, ini ngomong - ngomong kalian dari mana sepertinya orang kota". Tanya Aldi kepada kelima anak tersebut.

"iya mas kami dari Jakarta perkenalkan nama saya Damar ini Sam kedua wanita ini Nisa dan Dina dan yang ini Jimmy berasal dari kampung Jimmy. kebetulan kami juga liburan semester kuliah jadi bisa deh kesini, oh ya katanya kampung Alas sangat bagus ya mas "jelas Damar kepada Aldi.

Deggggggg..............

Seketika wajah Aldi berubah ketika tahu bahwa ada satu dari kelima anak tersebut berasal dari kampung Jati.

"Kamu beneran dari kampung Jati"?

"Bener bang ngak jauh banget sih dari sini perjalanan aja ngak sampai 2 jam". Jimmy menjelaskan.

Saat tahu Jimmy benar benar dari kampung Jati senyum misterius muncul dari wajah Aldi.

"Yasudah ayo berangkat sekarang saja untuk mobilnya kita tinggal disini dan jangan kuatir saya bisa menjamin mobil ini aman". Tutur Aldi.

"Tapi yakin aman kan bang". Tanya Damry sekali lagi karena masih ragu - ragu mobilnya ia taruh di tempat itu.

"Udahhh cokk yakin ajaaa nih abang udah baik lo mau nganter kita toh kalau abangnya udah bilang aman berarti aman". Jawab Sam yang meyakinkan Damar.

"Udah Marr udah tenang yang penting kuncinya lu ambil toh kita ngak lama lama cuma 2 hari 1 malam ajaa". Tambah Nisa.

"100 persen aman mas pokoknya".

"Yasudah ayo kita berangkat mumpung belum terlalu siang guys". Nisa yang sudah tidak sabar ingin berfoto foto di tempat yang keren. Maklum lah anak medsos pasti ingin bergaya supaya viewers nya banyak.

Kemudian rombongan itupun langsung berangkat dengan berjalan kaki dengan posisi Aldi berada di paling depan yang disusul oleh Jimmy, Nisa, Dina dan yang terakhir adalah Damar dan Sam. Mereka berjalan menaiki jalan yang curam dan berbukit karena kampung tersebut berada jauh di bawah kaki bukit.

Pov Pak Sahrul

Setelah waktu sudah siang hari Pak Sahrul dan istrinya pun pergi untuk pulang ke rumah karena terik matahari sudah mulai menyengat kulit. Setelah sampai dirumah mereka pun dibuat binggung karena mobil milik Damar dan juga Anak -

anak tersebut entah kemana perginya.

"Loh - loh pak itu mobil temennya Jimmy kemana kok sepi banget pak apakah mereka sedang pergiii "?

Ibu Marni yang memberondong pertanyaan kepada Pak sahrul yang beliau sendiri pun tidak tau kemana perginya kelima anak tersebut.

"Bapak juga tidak tau buk coba kita cek ke dalam rumah siapa tau ada mereka didalam". Jawab pak Sahrul. Kemudian mereka berdua pun mulai mendekati pintu depan yang terselip sepucuk surat dari Jimmy yang ia tulis untuk orang tuanya tersebut yakni pak Sahrul dan juga bu Marni.

"lho pak itu di gagang pintu kayak ada sebuah surat pak sengaja ditaruh disana". Bu Marni yang melihat sepucuk kertas yang Jimmy tinggalkan.

"Iya buk sepertinya itu sebuah surat coba bapak buka". Setelah itu pak Sahrul kemudian membuka surat tersebut dan membacanya.

"Pak buk maafkan Jimmy, Jimmy nekat melanggar apa yang bapak wasiatkan kepada Jimmy untuk tidak pergi ke kampung Alas, awalnya Jimmy juga ragu pak, tetapi Jimmy ingin memecahkan misteri yang ada dikampung Alas juga mengapa kampung kita diteror oleh makhluk ghaib.

Percayalah Jimmy akan pulang dengan selamat dan juga titipkan maaf Jimmy ke ibu juga karena Jimmy sudah membangkang perintah bapak, Jimmy sayang kalian berdua".

Sontak isi surat yang di tulis oleh anak semata wayangnya pun membuat bu Marni menangis histeris sampai para tetangga pun keluar untuk pergi melihat bu Marni dan menenangkan bu Marni.

"Pak bagaimana ini pak anak kita pergi ke kampung Gaib itu, bapak tau kan pak kampung itu seperti apa bapak juga sudah memberi tahu Jimmy tapi kenapa Jimmy malah nekat pergi kesanaa, duh gustiiiiiii huhuhuhu". Bu marni yang tidak kuasa menahan tangis karena tahu bahwa Jimmy pergi ke kampung Alas.

"Sudah bu tenangkan hati ibuu insyaallah Jimmy akan baik - baik saja, ibu tahu kan Jimmy anaknya kuat, dulu ia juga pernah mengalami hal yang sama tetapi ia juga bisa keluar kan dari kampung itu". Pak Sahrul yang berusaha menenangkan hati bu Marni.

Tanpa mereka sadari tetua desa yang juga mendengar teriakan bu Marni juga turut datang melihat bu Marni yang masih menangis histeris didepan pintu rumahnya.

"Ini ada apa ini, bu Marni kenapa apa yang sudah terjadi ". Tanya tetua kampung kepada mereka yang berada di tempat itu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!