NovelToon NovelToon
TAKDIR YANG DIPILIH

TAKDIR YANG DIPILIH

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / CEO
Popularitas:398
Nilai: 5
Nama Author: BbyShaa

Aisha seorang yatim piatu setelah orang tuanya meninggal keluarga sahabat orang tuanya menjemputnya dan merawatnya. Untuk mewujudkan janji kepada mendiang orang tua Aisha Lena dan Toni menikahkan Aisha dengan putranya bernama Refan. Meskipun mereka tau putranya tidak menyukai Aisha namun mereka yakin seiiring berjalannya waktu cinta akan tumbuh dengan sendirinya. Namun mereka salah, meskipun Aisha sangat mencintai Refan tapi sifat dan perlakuan dingin Refan justru malah membuat Aisha tersiksa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BbyShaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERGI MENINGGALKAN SEGALANYA

“ aku mengerti, aku akan segera turun” jawab Aisha setelah menghapus airmatanya.

“Baik nyonya” pelayan itu pergi meninggalkan Aisha.

Aisha meletakkan surat cerai yang sudah ditandatanganinya, meletakkan kartu bank yang pernah di berikan keluarga Arsenio padanya, meletakkan ponselnya yang memang beberapa hari lalu dia telah mengganti ponsel baru terakhir dia melepaskan cincin di jarinya dan meletakkannya juga.

Aisha benar\-benar meninggalkan semua benda yang berhubungan dengan keluarga Arsenio.

\(2tahun aku menikah denganmu, ku pikir setelah menikah kamu akan baik lagi padaku tapi ternyata salah, selama ini hanya sakit hati dan siksaanmu yang ku dapatkan, hari ini aku akan meninggalkan keluarga ini sesuai keinginanmu,dan mulai hari ini juga aku lepaskan semuanya aku dan kamu tidak lagi ada hubungan apapun, terimakasih\) batin Aisha menangis sedih lalu berbalik menarik kopernya meninggalkan kamarnya.

Setelah beberapa waktu perjalanan dari rumah ke bandara kini Lena merasa ada yang tidak beres dengan Aisha namun dia mengacuhkannya.

“Aisha kamu baik\-baik saja?” Tanya Lena Arsenio yang melihat wajah sendu Aisha.

“Aku baik\-baik saja ma, hanya sedikit sedih saja karena aku akan meninggalkan kalian” jawab Aisha memaksakan senyuman.

“Jika kamu sedih kita batalkan saja kamu sekolah disini saja” ucap Lena

“Tidak ma, ini keputusan Aisha oh ya sebentar lagi pesawat akan berangkat” ucap Aisha tiba\-tiba memeluk erat Lena.

“Ma, pa kalian harus jaga diri baik\-baik maafin aku kalau selama ini tidak berbakti sama kalian, aku tau kalian bukan orang tua kandung Aisha tapi kalian menyanyangiku seperti putri kandung kalian” ucap Aisha melepas pelukannya beralih memeluk kedua sahabatnya yang juga mengantarnya ke bandara.

“Kalian harus baik\-baik belajar yang tajin aku mau kalian mendapatkan nilai yang memuaskan dan jadi lulusan terbaik” ucap Aisha.

“Kami janji akan membuatmu bangga” ucap Lisa.

“Tapi mau seberusaha apapun kami tidak akan bisa menyaingimu huaaa” ucap Mesa menangis, karena memang diantara mereka bertiga Aisha lah yang paling pintar bahkan IQ nya melebihi rata\-rata.

“Aku yakin kalian bisa” ucap Aisha tersenyum menyemangati kedua sahabatnya dan di balas anggukan semangat mereka berdua.

Setelah itu Aisha berdiri di depan Refan dan mendongak menatap Refan karena refan yang memang begitu tinggi darinya, Aisha tersenyum menatapnya.

“Jaga diri baik\-baik jangan sering begadang, kurangi merokok dan minum alkohol, makan tepat waktu agar masalah lambungmu tidak makin parah,semoga kamu selalu bahagia” ucap Aisha.

\(Kenapa semua ucapan dia terdengar seperti pesan terakhir, kenapa aku merasa sakit mendengar ucapannya selama ini dia mengatur dan menggangguku juga demi kebaikanku\) batin Refan.

\(Mulai sekarang aku tidak akan mengganggumu lagi\) batin Aisha.

“Baik, kamu juga jaga diri baik\-baik disana jika ada apa\-apa jangan sungkan memberitahuku” ucap Refan dibalas anggukan oleh Aisha.

Setelah terdengar pemberitahuan pesawat akan berangkat Aisha berbalik berjalan meninggalkan keluarganya dengan langkah pasti dan yakin.

\(Mulai hari ini aku lepaskan dan kutinggalkan segalanya, terimakasih sudah baik padaku selama ini kedepannya kalian tidak akan menemukanku lagi\) batin Aisha.

Setelah mengantar Aisha kini semua telah kembali ke rumah, entah kenapa saat Aisha telah pergi Refan merasa sangat kehilangan padahal Aisha pergi hanya untuk belajar mereka masih menjadi suami istri Aisha akan kembali padanya lagi.

Dengan langkah lemas Refan berjalan memasuki kamar Aisha dan melihat sekeliling terlihat bersih dan rapi namun seketika matanya tertuju pada sebuah meja ia pun menghampirinya.

Melihat semuanya Refan semakin sedih dan terpukul bahkan menangis, ia melihat sebuah berkas perceraian yang sudah ditanda tangani, cincin pernikahan, ponsel, kartu bank dan sebuah surat yang membuatnya benar\-benar menyesal dan sadar akan kesalahannya.

“Refan kenapa?” Tanya Lena Arsenio yang melihat Refan menangis di kamar Aisha.

“Ma dia tidak mau aku lagi, dia benar\-benar pergi, dia meninggalkan kita semua” frustasi Refan membuat semua keluarga menghampirinya.

Lena yang melihat putranya frustasi merebut kertas ditangan Refan dan membacanya.

\*Kak Refan, ma, pa, mesa setelah kalian membaca surat ini mungkin aku sudah benar\-benar pergi, maaf aku mengecewakan kalian, dan terimakasih sudah baik padaku selama ini, ma, pa kalian harus jaga diri baik\-baik jaga kesehatan, mesa kamu harus rajin belajar aku mau kamu menjadi lulusan terbaik, dan buat kamu kak Refan aku harap kamu tidak salah paham padaku lagi masalah waktu itu benar\-benar bukan aku yang melakukannya aku di jebak aku benar\-benar tidak memberi obat pada Maya dan mendorongnya ke kolam tapi sebaliknya jika kamu tidak percaya kamu bisa periksa rekam medisku hari itu Maya mengirim orang untuk membunuhku mereka hampir melecehkanku karena aku mencoba kabur mereka menusukku dan melemparkanku ke tengah hutan kamu bisa menyelidikinya\*

Seluruh keluarga pun terkejut dan syok memang 5 tahun lalu Aisha sempat menghilang 5 hari dan setelah kembali terjadi masalah Maya mengatakan Aisha memberinya obat bius dan mendorongnya ke kolam hingga masuk rumahsakit.

“Refan kamu harus selidiki masalah ini lagi, papa ga mau tau papa mau lihat kebenaran yang terjadi” ucap Toni Arsenio.

“Iya benar Refan, meskipun kita sudah tidak mempermasalahkan semua tapi dulu kita juga sempat salah paham pada Aisha” ucap Lena.

“Iya kak, aku ga mau kakak ipar di fitnah kita harus tau kebenarannya” ucap Mesa.

“Iya kalian benar” Refan buru\-buru mengambil ponselnya dan menelfon asistennya.

“Kalau benar\-benar Aisha tidak bersalah aku akan menghukum Maya, bahkan jika dia memiliki anakku pun aku bisa mengambil hak asuh anak itu jika dia benar\-benar sengaja menghancurkan hubunganku dengan Aisha” ucap Refan emosi dan berlalu meninggalkan keluarganya yang masih berada di kamar Aisha.

“Ma kak Aisha benar\-benar pergi” ucap Mesa sedih.

“Aisha pasti kembali, meskipun dia bukan lagi istri kakakmu dan menantu kita tapi dia adalah putri keluarga Arsenio, dia juga putri kami” ucap Lena Arsenio.

“Iya mamamu benar, Aisha adalah keluarga kita dia pasti kembali pada kita” ucap Toni Arsenio menghibur keluarganya meskipun dia merasa sakit hati kecewa pada dirinya sendiri yang tidak bisa menjaga putri sahabatnya dengan baik.

“Bagaimana? Sudah menemukan bukti?” Tanya Refan pada asistennya.

“Belum tuan kejadian itu sudah lama dan semua rekaman sudah terhapus jadi saya harus memulihkannya dulu” jawab asisten.

“Saya tidak mau tau segera dapatkan bukti itu bagaimanapun caranya” ucap Refan tegas.

“Baik tuan saya mengerti” ucap Asisten berlalu meninggalkan ruangan Refan kembali melakukan pekerjaan untuk menyelidiki kejadian malam itu.

\(Jika kamu benar\-benar tidak bersalah tidak akan ku ampuni siapapun yang terlibat malam itu\) batin Refan.

Refan benar\-benar sangat marah karena memang sebelumnya dialah yang paling bucin pada Aisha namun karena kejadian malam itu sikapnya berubah dan sering menyakiti Aisha.

NEXT>>

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!